Anda di halaman 1dari 76

CASE 1

1. seorang wanita 45 tahun datang ke


puskesmas dengan keluhan keputihan kental
selama 2 bulan
Anamnesis
Identitas : nama, umur , agama, pendidikan
terakhir pekerjaan, status perkawinan,
pendidikan terakhir, nama suami
Keluhan utama : Keputihan
2. KELUHAN UTAMA
Sacred seven :
 Mulai kapan ?
 Apakah disertai gatal ?
 Apakah berbau ?
 Apakah disertai gumpalan ?
 Apakah bercampur darah ?
 Apakah disertai demam ?
 Apakah disertai rasa nyeri di bagian bawah ?
 Apakah disertai perdarahan saat koitus ?
 Apakah sedang hamil ?
A. RIWAYAT MENSTRUASI
- Mens pertama kali umur brp?
- Biasanya kalo mens brp lama?
- Teratur tiap bulan?
- Bulan ini sudah mens? Mens hari pertama
haid terakhir kapan?
- Kalau mens sakit?
B. RIWAYAT PERKAWINAN?
- Sudah menikah?
- Pernikahan ini sudah dikaruniai anak berapa?

C. RIWAYAT KEHAMILAN
- Sudah berapa kali hamil?
- Anak pertama usia berapa? Jenis kelamin?PB dan
BB saat lahir? Lahir dimana?ditolong siapa?
spontan atau SC? Sehat?
- Pernah mengalami keguguran? tidak
D. RIWAYAT ANC
- Apakah melakukan ANC? Teratur?
- Terakhir kapan?
- Dimana?
- Imunisasi?
- Ada nasehat khusus atau tidak?
- Mengkonsumsi obat apa saja?

E. RIWAYAT KB
- sudah pernah memakai KB sebelumnya?
- jenisnya apa?
- berapa lama?
- apakah ada efek sampingnya?
4. RPD
-Punya riwayat darah tinggi?DM?asma?kejang?
- Pernah operasi sebelumnya?operasi apa?
- Ada riwayat kembar?
- Selama nifas apakah pernah mengalami
perdarahan?infeksi?
5. RPK
- Dalam keluarga ada yang punya riwayat
penyakit darah tinggi?DM?
- Dalam keluarga ada riwayat kembar?
6. RIWAYAT SOSEK
- Apakah menu makanan sehari-hari?
- Apakah kebutuhan makanan tercukupi?
- Menggunakan BPJS/tidak?
Pemeriksaan fisik
• KU:
• kesadaran
• Tanda Vital:
- TD
- NADI
- RR
- SUHU
PF HEAD TO TOE
– Kepala : mesocephal
– Wajah : oedem ()
– Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera icterus (-/-)
– Telinga : bentuk, Gangguan pendengaran (-/-),
discharge (-/-)
– Hidung : bentuk, Simetris, septum deviasi (-),
epistaksis (-),discharge (-)
– Mulut : Sianosis (-), perdarahan gusi (-), stomatitis(-
),mukosa hiperemis (-), chloasma gravidarum ()
– Tenggorokan : Nyeri telan(-), radang tenggorokan (-)
– Leher : deviasi trakea (-), Pembesaran kelenjar
thiroid (-), pembesaran KGB(-)
– Ekstremitas : bengkak (-), kuku sendok (-). Akral dingin (-)
– Genital : bercak keputihan ()
– Kulit : Rasa gatal (-), pucat (-), petekia (-)
INSPEKSI ANTERIOR POSTERIOR

Statis RR : 20x/min, Hyperpigmentas (-), tumor (-), RR : 20x/min, Hiperpigmentasi (-),

inflammation (-), spider nevi (-), Hemithorax D=S, ICS tumor (-), inflammation (-), spider

Normal nevi (-), Hemithorax D=S, ICS Normal

Dinamik Pergerakan Hemithorax kanan = kiri, tidak terlihat Pergerakan hemithorax kanan = kiri,

gerakan otot bantu nafas, retraksi ICS (-) tidak terlihat gerakan otot bantu

nafas, retraksi ICS (-)

PALPASI Nyeri tekan (-), tumor (-), Stem fremitus D=S Nyeri tekan (-), tumor (-),Sterm

fremitus D=S

PERKUSI sonor Sonor

AUSKULTASI Suara nafas dasar vesikuler menurun, ronchi (-) , Suara nafas dasar vesikuler menurun,

wheezing (-) ronchi (-) , wheezing (-)


INSPEKSI

Ictus cordis tidak tampak

PALPASI

pulsus parasternal (-), sternal lift (-), pulsus epigastrium(-), thrill (-)

PERKUSI

Redup

Batas atas jantung : ICS II linea sternalis sinistra

Pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra

Kanan jantung : ICS V linea sternalis dextra

Kiri jantung : ICS V 1-2 cm medial linea midclavicularis sinistra

AUSKULTASI

katup aorta : BJ I-II reguler, A1<A2

katup trikuspidal : BJ I-II reguler, T1>T2

katup pulmonal : BJ I-II reguler, P1<P2

katup mitral : BJ I-II reguler, M1<M2

bising :-
INSPEKSI

bentuk datar, sikatrik (-), striae (-), hiperpigmentasi (-)

AUSKULTASI

bising peristaltik (+)

PERKUSI

Perkusi 4 regio : timpani

PALPASI

Superfisial Nyeri tekan


Px. Gynecologi
• salam, perkenalan diri
• Hadirkan saksi
• Inform consent
• Di minta untuk BAK dahulu
• Pasien diminta melepaskan pakaian bagian
bawah dan celana dalamnya
• Ibu diposisikan di tempat tidur kaki difleksikan
• Tutup bagian yang tidak perlu
• Cuci tangan
• Menggunakan sarung tangan steril
• Berdiri di depan vulva menghadap muka
pasien
• Inspeksi :mons veneris,labia mayor, labia
minor, klitor,OUE, discharge (darah,fluor)
• Densifeksi daerah vulva, dari atas kebawah,
lakukan pada vulva kanan dan kiri
menggunakan kapas yang berbeda
• Masukkan jari tengah secara perlahan dan agak ditekan ke arah
comissura posterior, kemudian disusul jari telunjuk sejajar jari
tengah menyusuri dinding vagina belakang,depan, kanan,kiri
• Porsio : besarnya,konsistensinya,rapuh/tidak,oue terbuka/tertutup
• Uterus dengan px. bimanual:Sebesar apa?telur ayam, telur
bebek,tinju org dewas, kepala bayi, konsistensi?kenyal,keras,kistik,
posisi? Nyeri tekan?
• Arahkan ke sisi kanan, periksa adneksa (ovarium:
besarnya,konsistensinya. Tuba: nyeri?membesar?)dan parametrium
: teraba infiltrat/kaku? Lalu periksa juga sisi kiri
• Periksa cavum douglas dengan arahkan ke fornix posterior,
menonojl/datar?
• Tarik kedua jari, ada discharge yang menempel atau tidak
PAP SMEAR
PAP SMEAR
Pendahuluan...
• Pada tahun 1940 Dr. George Papanicolaou seorang
Patologis berkebangsaan Amerika, mengembangkan
sebuah teknik penapisan (Pap Smear) untuk mengetahui
keberadaan sel kanker yang terdapat pada
servik. Sebagai hasil dari penemuan teknik penapisan
tersebut angka kematian yang diakibatkan oleh kanker
Serviks telah menurun secara signifikan dalam 40 tahun
terakhir. Penapisan tersebut tidak hanya dapat
menemukan sel kanker, tapi juga sel pendahulunya
(pre-cancerous cell) Dengan diidentifikasi dan
dieradikasinya sel tersebut maka progresifitas dari sel
kanker dapat dicegah.
ANATOMI & Histologi serviks

ANATOMI SERVIKS

Serviks  Bagian Uterus yang terendah & menonjol ke


vagina bagian atas

Terbagi 2 bagian : Supravaginal & vaginal (portio)

Berbentuk silinder, panjang 2.5-3cm. Disusun sedikit otot


polos

Bagian luar dari serviks pars vaginalis disebut ektoserviks. Di bagian tengah
portio terdapat satu lubang yang disebut ostium uteri eksternum. Ostium
uteri internum dan ostium uteri eksternum dihubungkan oleh kanalis
servikalis yang dilapisi oleh epitel endoserviks.
ANATOMI & Histologi serviks

HISTOLOGI SERVIKS

Epitel Serviks terdiri dari dua macam epitel : bagian ektoserviks


dilapisi oleh sel-sel yang sama dengan sel-sel pada vagina yaitu
epitel skuamosa, berwarna merah muda dan tampak mengkilat.
Bagian endoserviks atau kanalis servikalis dilapisi oleh epitel
kolumner.

Metapalsia  perubahan fisiologik pada epitel serviks karena pH


vagina
Definisi PAP SMEAR
• Pap Smear atau tes Pap adalah suatu prosedur
untuk memeriksa kanker serviks pada wanita.
Pap Smear meliputi pengumpulan sel-sel dari
leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah
mikroskop untuk mendeteksi lesi kanker atau
prakanker.
Tujuan dan Manfaat Pap Smear

Evaluasi sitohormonal

Mendiagnosis peradangan

Identifikasi organisme penyebab peradangan

Mendiagnosis kelainan prakanker leher rahim dan kanker leher rahim dini atau lanjut

Memantau hasil terapi


Indikasi tes pap smear
Summary of 2012 Screening Guidelines from the American Cancer Society, American Society for Colposcopy and
Cervical Pathology, and American Society for Clinical Pathology

Parameter ACS Rekomendasi


Usia memulai skrining Mulai skrining sitologi pada usia 21 tahun, tanpa mempertimbangkan riwayat
seksual sebelumnya.

Skrining antara usia 21–29 Skrining dengan sitologi saja setiap 3 tahun. * Pemeriksaan HPV tidak harus
dilakukan pada kelompok umur ini.

Skrining antara usia 30-65 Skrining dengan kombinasi sitologi dan pemeriksaan HPV setiap 5 tahun
(dianjurkan) atau sitologi saja setiap 3 tahun. * Skrining HPV saja secara umum
tidak direkomendasikan..

Usia berhenti skrining Usia 65 tahun, jika wanita memiliki skrining awal negatif dan tidak dinyatakan
risiko tinggi kanker serviks.

Skrining setelah histerektomi tidak diindikasikan untuk wanita tanpa leher rahim dan tanpa riwayat lesi
prakanker grade tinggi (misalnya, CIN2 atau CIN3) dalam 20 tahun terakhir atau
kanker serviks.

Wanita yang vaksin HPV Skrining dengan rekomendasi yang sama dengan wanita tanpa vaksin HPV.

Pedoman ini tidak ditujukan pada populasi spesial ( seperti, wanita dengan riwayat kanker serviks, wanita yang rahimnya
terpapar dietilstilbestrol, wanita yang immunocompromised) yang mungkin membutuhkan skrining lebih intensif atau
alternatif lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pap Smear

Umur
• Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada
usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker
leher rahim

Sosial ekonomi
• Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada
sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan pap smear
secara rutin.

Paritas
• Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan
terlampau dekat mempunyai resiko terhadap timbulnya perubahan sel-sel
abnormal pada leher rahim

Usia wanita saat nikah


• Usia menikah <20 tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami
perubahan sel-sel mulut rahim
cara pemeriksaan pap smear
Pemeriksaan Sitologi Konvensional

• Terdapat beberapa keterbatasaan :


• Sampel Tidak Memadai karena sebagian sel tertinggal pada brus
• Kualitas preparat tergantung pada operator pembuat usapan pada kaca
benda
• Kemampuan deteksi terbatas

Pemeriksaan Sitologi Berbasis Cairan atau liquid

• Keunggulan pemeriksaan ini :


• Hampir 100% sel yang terambil dimasukkan ke dalam cairan tabung
sampel
• Proses terstandardisasi karena menggunakan prosesor otomatis
• Meninkatkan keakuratan deteksi awal adanya kelainan sel leher rahim
• Sampel dapat digunakan untuk pemeriksaan HPV DNA
PEMERIKSAAN SERVIKS

Persiapan Pemeriksaan Pap Smear


• Menghindari persetubuhan, penggunaan tampon,
pil vagina, ataupun mandi berendam dalam bath
tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan
• Tidak sedang menstruasi
Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
Persiapan alat-alat yang akan digunakan,
meliputi spekulum bivalve (cocor bebek),
spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi label
atau tanda, dan alkohol 95%.
Vaginal Speculum
• Pasien berbaring
dengan posisi litotomi.
• Pasang spekulum
sehingga tampak jelas
vagina bagian atas,
forniks posterior,
serviks uterus, dan
kanalis servikalis.
Squamo-Columnar Junction
• Periksa serviks apakah
normal atau tidak.
Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam endoserviks,
dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360˚ searah jarum jam.
Sediaan yang telah didapat, dioleskan di
atas kaca objek pada sisi yang telah
diberi tanda dengan membentuk sudut
45˚ satu kali usapan.
• Celupkan kaca objek ke dalam larutan alkohol 95%
selama 10 menit.
• Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam wadah
transpor dan dikirim ke ahli patologi anatomi.
Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
Syarat Pengambilan Bahan

Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim

Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid, yaitu sesudah hari siklus
haid ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi

Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai penyebabnya kanker leher
rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.

Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai selesai pengobatan.

Klien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina dengan zat lain),
memasukkan obat melalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam,
sebaiknya 48 jam.

Klien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja.
PEMERIKSAAN SITOLOGI KONVENSIONAL DAN BERBASIS CAIRAN
Interpretasi Hasil Pap Smear

Klasifikasi Papanicolaou membagi hasil


pemeriksaan menjadi 5 kelas :
Kelas I • tidak ada sel abnormal.

Kelas II • terdapat gambaran sitologi atipik, namun tidak


ada indikasi adanya keganasan.

Kelas III • gambaran sitologi yang dicurigai keganasan,


displasia ringan sampai sedang.

Kelas IV • gambaran sitologi dijumpai displasia berat.

Kelas V • keganasan.
Interpretasi Hasil Pap Smear

Sistem CIN :
• merupakan displasia ringan dimana
CIN I ditemukan sel neoplasma pada kurang
dari sepertiga lapisan epitelium

CIN II • displasia sedang dimana melibatkan


dua pertiga epitelium.

• displasia berat atau karsinoma in situ


CIN III yang dimana telah melibatkan sampai
ke basement membrane dari epitelium
Interpretasi Hasil Pap Smear

• Klasifikasi Bethesda 2001 adalah sebagai berikut :

1. Sel skuamosa

a) Atypical Squamous Cell of Undetermined


Significance (ASC-US) yaitu sel skuamosa atipikal
yang tidak dapat ditentukan secara signifikan. Sel
skuamosa adalah datar, tipis yang membentuk
permukaan serviks.
Interpretasi Hasil Pap Smear

• Klasifikasi Bethesda 2001 adalah sebagai berikut :


b) Low-grade Squamous Intraephitelial Lesion (LSIL)
, yaitu tingkat rendah berarti perubahan dini
dalam ukuran dan bentuk sel. Lesi mengacu pada
daerah jaringan abnormal, intaepitel berarti sel
abnormal hanya terdapat pada permukaan
lapisan sel-sel.
Interpretasi Hasil Pap Smear

• Klasifikasi Bethesda 2001 adalah sebagai berikut :


c) High-grade Squamosa Intraepithelial (HSIL) berarti
bahwa terdapat perubahan yang jelas dalam
ukuran dan bentuk abnormal sel-sel (prakanker)
yang terlihat berbeda dengan sel-sel normal.
Interpretasi Hasil Pap Smear

• Klasifikasi Bethesda 2001 adalah sebagai berikut :

d) Squamous Cells Carcinoma


Interpretasi Hasil Pap Smear

• Klasifikasi Bethesda 2001 adalah sebagai berikut :


2. Sel glandular
a) Atypical Glandular Cells (AGC), specify endocervical, endometrial or
not otherwise specified (NOS)
b) Atypical Endocervical Cells, favor neoplastic, specify endocervical or
not otherwise specified (NOS)
c) Endocervical Adenocarcinoma In situ (AIS)
d) Adenocarcinoma.
Kelebihan Pap Smear :
• Bisa dilakukan di berbagai rumah sakit dan bahkan ada di
tingkat Puskesmas
• Biaya pemeriksaan relatif murah dan terjangkau

Kekurangan Pap Smear


• Sampel yang diambil tidak dari seluruh bagian serviks
sehingga ada bagian yang bisa jadi tidak terdeteksi
• Mungkin tidak memperlihatkan kondisi sel yang sebenarnya
• Akurasi antara 80% hingga 90%
Komplikasi

• Komplikasi yang terjadi jarang, hal ini berupa


perdarahan ringan dan infeksi. Pasien harus
diedukasi tentang kemungkinan bercak darah
yang keluar dari vagina segera setelah pap
smear dilakukan, karena hal ini dianggap
normal.
Alur penatalaksanaan hasil pap smear
TUGAS PEMBEKALAN

Case 2
Wanita 28 tahun G2P1A0 hamil genap bulan
datang ke IGD RS dengan keluhan Kenceng
Anamnesis
Identitas : nama, umur , agama, pendidikan
terakhir pekerjaan, status perkawinan,
pendidikan terakhir, nama suami
Keluhan utama : kenceng kenceng
Riwayat Penyakit sekarang
Sacred seven :
 Mulai kapan ?
 Kenceng kencengnya kuat? Atau lemah ?
 Apakah kenceng kencengnya terus menerus atau beberapa
kali ?
 Bisa diceritakan mulai kenceng kencengnya waktu ibu sedang
melakukan apa ? (kronologi)
 Yang memperingan ? Yang memperberat ?
 Apakah ada keluhan lain ? Apakah ada keluar air dari jalan
lahir ?
Riwayat menstruasi
• Awal menstruasi usia berapa ?
• Apakah siklus menstruasi teratur?
Berapa hari ?
• Setiap menstruasi berapa lama /hari ?
• Apakah saat menstruasi nyeri ?
• Hari pertama menstruasi akhir kapan ?(HPHT)
Riwayat pernikahan
• Sudah menikah ?
• Pernikahan yang keberapa ?
• Sudah berapa tahun menikah ?
• Jumlah anak berapa ?
Riwayat Obstetri / kehamilan
• Sudah hamil berapa kali ?
• Jumlah anak ? Hidup semua ?
• Pernah keguguran ? Berapa kali ?
• Pada kehamilan sebelumnya apakah selalu
memeriksakan kehamilannya kepada tenaga
kesehatan ? Berapa kali kunjungan ke tenaga
kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
selama hamil ?
• Persalinan sebelumnya bagaimana ? Apakah
ada penyulit ? Lahir dimana ? Dokter atau
bidan ? Di rs atau ditempat lain ?
• Apakah ada masalah saat persalinan
sebelumnya ?
• Saat nifas apakah ada masalah ?
• Cara persalinannya normal ? Operasi (sc)?
Vakum, forceps ? Atas indikasi apa?
• Berat badan lahir anak pertama ?
• Anak sebelumnya apakah ASI eksklusif ?
• Kapan MPASI diberikan , umur berapa ?
• Mendapatkan informasi tentang kehamilan
terakhir kapan ? Seperti edukasi ?
Riwayat Ante Natal Care
• Apakah melakukan ANC (pemeriksaan
kehamilan) teratur ? Berapa kali ? Kapan
terakhir ?
• Apa nasehat dari dokter atau bidan ?
• Pernah suntuk imunisasi TT ?
• Apakah ada diberi obat ? Obat apa ?saat
kapan ?
Riwayat KB
• Apakah ikut KB ?
• Jenis Alat kontrasepsi apa yang digunakan ?
• Berapa lama pemakaian ?
• Apakah ada efek samping yang dikeluhkan ?
• Berapa jarak anak pertama dan kedua ?
Riwayat Penyakit Dahulu
• Apakah saat hamil sering mual muntah ?
• Apakah memiliki DM, Hipertensi, asma ?
• Pakah pernah operasi sebelumnya ?
Riwayat nifas sebelumnya
• Apakah saat nifas mengalami pendarahan ?
• Apakah saat nifas pernah mengalami sakit
seperti demam?
Riwayat penyakit keluarga
• Apakah dalam keluarga memiliki penyakit DM,
Hipertensi, Asma ?
• Apakah keluarga memiliki penyakit keturunan
seperti pendarahan yang sulit untuk berhenti
? Apakah ada yang melahirkan kembar?
Riwayat sosial ekonomi dan gizi
• Makan berapa kali sehari ?
• Penghasilan suami ? Penghasilan keluarga ?
• Pekerjaan suami ? Pekerjaan istri ?
Status Generalis

Keadaan Umum dan kesadaran Mata

Simetris, pupil ODS bulat, isokor, reflek


Ku baik, kesadaran komposmentis cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-)

Tanda vital Hidung

Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi


Bentuk normal, sekret (-/-), deviasi
62x/menit, Suhu 36,2C, respiratory rate
septum (-/-)
20x/menit

Antropometri Telinga

Berat badan 53 kg, Tinggi badan 1554


Normotia, discharge (-/-)
cm, IMT 22,8 kg/m2 (normoweight)

Mulut
Kepala

Mesocephal, rambut berwarna hitam, Lidah tidak ada kelainan, uvula ditengah,
tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1,
ad kelainan mulut tidak tampak kering
Pemeriksaan Thorax

Paru Jantung

- Inspeksi = bentuk normal, simetris saat - Inspeksi = pulsasi iktus kordis tidak
statis dan dinamis tampak
- Palpasi = stem fremitus sama kuat - Palpasi = iktus kordis teraba
paada seluruh lapang paru - Perkusi
- Perkusi = sonor pada seluruh lapang - Batas atas jantung = ICS II linea
paru sternalis sinistra
- Auskultasi = suara nafas dasar vesikuler - Pinggang jantung = ICS III linea
(+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) parasternalis sinistra
- Kanan jantung = ICS V linea
sternalis dextra
- Kiri jantung = ICS V linea
midclavicularis sinistra
- Auskultasi = BJ I/II reguler
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi = cembung, sikatrik (-), striae (-), caput medusa (-),
asites (-), hiperpigmentasi (-), spidernavi
- Auskultasi = bising usus (+) normal
- Perkusi = timpani seluruh lapang abdomen
- Palpasi = defans muscular (-), nyeri tekan (-), massa (-)

Pemeriksaan Genital
- Tidak tampak kelainan
Pemeriksaan Obstetri
• Inspeksi :
Tampak perut membesar, tampak membujur /
melintang , pigmentasi linea alba dan striae(+/-),
terlihat gerak janin
• Palpasi
• Leopold I
Tinggi fundus uteri :
Teraba besar, bulat, lunak (bokong)
Leopold II
Tahanan memanjang (punggung)
Dan bagian kecil kecil pada sisi lain
• Leopold III
Besar, bulat, keras (kepala)
Leopold IV
Divergen (sudah masuk PAP )
Tafsiran Berat Janin
• TBJ=(TFU-n) x 155

• Kontraksi uterus (HIS)


Kontraksi adekuat
Frekuensi : 2 kontraksi dalam 10 menit
Lama kontraksi 40 detik, diantara kontraksi ada
relaksasi
Auskultasi- Denyut Jantung Janin
• 10-12-11 : 132x/menit
VT OBSTETRI
• Inform consent
• Meminta pasien lepaskan pakaian, pasien posisi
litotomi,
• Dilatasinya berapa
• Effismennya berapa persen
• Ketuban masih utuh tidak
• Presentasi janin
• Bidang hodge
• POD
DIAGNOSIS
• Wanita 28 tahun G2P1A0 hamil berapa bulan-
jumlah janin-hidup intrauterine-presentasi
kepala-sudah masuk pap belum-inpartu kala
berapa-dengan penyulit/komplikasi

Anda mungkin juga menyukai