Anda di halaman 1dari 45

Tumor Mata

Oleh

Dr. Helario Hasibuan. SpM


definisi

 Tumor atau neoplasia adalah suatu proliferasi sel


yang tidak terkontrol dan dapat menyebabkan
gangguan fungsi jaringan tubuh, sehingga
merupakan gangguan potensial untuk merusak tubuh
manusia secara keseluruhan.
Klasifikasi anatomis
 Tumor adneksa
 Berasal dari kelopak mata dan konjungtiva
 Tumor okular
 Berasal dari jaringan bola mata
 Tumor orbita / tumor retrobulber
 Berasal dari jar. di rongga orbita.
klasifikasi
 Berdasarkan asal tumor.
 Tumor primer
 Tumor sekunder.
 Berdasarkan keganasan.
 Tumor jinak
 Tumor ganas
Cancer in the eye
 Primary Intraocular Cancers
 Cancer that start in the eye
 Adults; Melanoma, Non-Hodgkin lymphoma
 Children; Retinoblastoma, Medulloepithelioma
 Secondary Intraocular Cancers
 Cancer that start somewhere else and spread to
the eye
 Brest & Lung Cancers spread to UVEA
Anatomi
 Kelopak Mata
 Kulit Epidermis / Dermis
 Keratin; granular; sel prickel; sel basal.
 M. orbikularis ; septum orbita; tarsus
 Konjungtiva
 Kelenjar Wolfring dan Krause  sekresi tear film
 Kelenjar Meibom dan Zeis  sebaseous
 Kel. Moll  apokrin
Terminologi Patologi
 Hyperkeratosis  penebalan lap. Keratin
 Parakeratosis  retensi sel nukleus pd lap. Keratin 
seborrheic keratosis
 Acanthosis  penebalan sel2 prickle  papiloma
 Dyskeratosis  keratinisasi lebih awal  lesi jinak
maupun ganas  solar keratosis ; squamous cell Ca.
 Dysplasia  typical progression of cells dari lap.
Basal ke lap permukaan  lap. Epitel digantikan
oleh sel tumor Intraepithelial Ca (Ca in situ)
Gejala dan tanda
 Mata tenang
 Penglihatan ganda
 Nyeri dan penurunan visus
 Biasanya asimtomatik
 Teraba masa
 Lipatan koroid
 Edema papil N II
Tanda2 kritis

 Proptosis

 Displacement
 bola mata, menjauhi lokasi tumor.
Klasifikasi contohnya

 Palpebra
 Tumor ganas primer palpebra.
 Basal cell Ca (BCC).
 Squamous cell Ca (SCC).
 Malignant Melanoma.
 Tumor ganas sekunder palpebra.
 Lymphoma.
Klasifikasi berdasarkan klinis

 : Tumor Palpebra
 Masa pigmentasi pd palpebra / pigmented eyelid
mass.
 Basal cell Ca
 Nevus
 Melanoma maligna
 Nevus of Ota
Klasifikasi klinis samb

 Masa nonpigmentasi pd palpebra / Nonpigmented


eyelid mass
 Epitelial
 Papiloma, Keratoacanthoma, Actinic keratosis, Seborrhoic
keratosis
 Subepitel
 Solid
 Sebaceous gland Ca; Meibomian Cyst.
 Kistik
 Cyst of Moll; Cyst of Zeis; Sebaceous Cyst.
Tumor primer
 Umumnya benign tumors

 A. choristomatous tumors:
 Jaringan masa berisi komponen yang secara normal tidak
terdapat disekitarnya
 Gambaran patologisnya cenderung memperlihatkan anomali
jaringan pada saat pembentukan dibandingkan dengan
proliferasi sel.
 Contohnya: kista dermoid, kista epidermal dan teratoma
Penatalaksanaannya

 Kista dermoid dan epidermoid

 eksisi bedah secara intoto (kapsul intak)


 Jika kista ruptur/pecah, akan menyebabkan
respons inflamasi akut.
B. Hamartomatous tumors

 Masa tumor yang berisi jaringan anomali yang


terdapat disekitar jaringan tersebut.

 Paling sering adalah malformasi angiomatosa


yang terjadi pd kelopak mata,konjungtiva atau
orbita. Mengalami regresi spontan pd usia 5-10
tahun.
 Contohnya, hemangioma ;lymphangioma;
neurofibroma
Penatalaksanaannya
 Steroid sistemik, steroid intralesi
 Preparat antifibrinolitik (traneksamat)
 Embolisasi angiografi
 Radioterapi
 Eksisi bedahsulit dikerjakan.
 Indikasi;
 ambliopia, proptosis
C. Mesenchymal tumors
 Dibagi berdasarkan jaringan asalnya,

 Adipose: lipoma; liposarcoma


 Fibrous : fibroma; fibrosarcoma
 Myomatous: leiomyoma; leiomyosarcoma; rhabdomyoma;
rhabdomyosarcoma
 Cartilaginous: chondroma; chondrosarcoma
 Osseous: osteoma; osteosarcoma
Mesenchymal tumors (jenis-jenisnya)
 Liposarcoma, pada sel neoplastiknya terdapat
nukleus hyperchromatic, merupakan kasus yang jarang,
dilaporkan satu kasus terjadi setelah terapi radiasi pd
retinoblastoma.
 Lipoma, suatu kapsul fibrosis yang tipis merupakan
herniasi lemak orbita.
 Fibroma dan fibrosarcoma, merupakan
kombinasi dari proliferasi fibroblastik, proliferasi kapiler dan
inflamasi sel kronis dan fibrosis.
Mesenchymal tumors (jenis-jenisnya)
 Myoma dan myosarcoma, neoplasma pd otot
polos, leiomyoma dan leiomyosarcoma

 Rhabdomyosarcoma,tumor maligna yang paling


sering ditemukan, menyerang anak laki-laki usia rerata 7
tahun.

 Chondroma dan chondrosarcoma, sangat


jarang dijumpai, dapat terjadi bersama osteosarcoma
setelah radiasi retinoblastoma.
Penatalaksanaannya
 Tergantung dari;
 karakteristik tumor, hasil observasi, status mata
sebelahnya, usia dan keadaan umum
 Fotokoagulasi
 Radioterapi
 Reseksi lokal
 Enukleasi bulbi
D.Neural tumors
Merupakan proliferasi jaringan neural, umumnya
schwann cells, yang berperan membentuk
selubung saraf pada saat pemisahan menjadi
saraf perifer.
Contohnya; amputation neuroma, neurofibroma,
neurilemoma(schwannoma).

Disk dan retinal tumors, glioma dan meningioma


Neural tumors (jenis-jenisnya)
 Amputation neuroma, merupakan pelebaran
bulbous pada bagian proksimal saraf perifer yang berisi
proliferasi sel schwann dan fibrosis jaringan ikat.
 Neurofibroma, proliferasi schwann sel terjadi pd
selubung saraf, menyebabkan pembesaran saraf.
 Neurilemoma, encapsulated pd selubung saraf akibat
proliferasi sel schwann
 Glioma , pd nervus optikus, merupakan proliferasi dari
spindle shaped astrocytic cells yang berasal dari papil
N.optikus dan lapisan serabut saraf peripapillary retina.
Penatalaksanaannya

 Masih kontroversi, tindakan dilakukan bila


mengganggu visus dan malignansi
 Observasi
 Bedah
 Radiasi
F. Tumor epitel glandula lakrimal

 A. benign fibromyxoepithelioma dan


myxochondrocarcinoma; terdiri dari campuran epitel dan
jaringan ikat.

 B. malignantadenocarcinoma; squamous
carcinoma dan adenoid cystic carcinoma.
Penatalaksanaannya

 Kontroversi
 Observasi, biopsi bila diduga malignan
 Bedah / eksisi dilakukan bila asimtomatik
 Radiasi.
G. Pseudotumor
 Merupakan proses inflamasi sklerosis kronis.
 Penyebab utama pd unilateral proptosis maupun bilateral
exophthalmos.
 Gambaran klinik terjadi mendadak, kongesti dan edema yang
luas pada rongga orbita, edema kelopak mata, kemosis,
hambatan gerak bola mata, proptosis, teraba adanya masa.
 Contohnya; lymphoid pseudotumor, plasma cell pseudotumor,
orbital myositis, lipogranuloma, vasculitis, sclerosing
pseudotumor, dacryoadenitis.
Penatalaksanaannya
 Self-limited process
 Terapi dilakukan terhadap;
 Sakit kepala yang ditimbulkannya
 Gangguan visus / lap. Pandang
 Diuretik acetasolamid 250-500mg qid.
 Sistemik steroid
 Dekompresi nervus optik
 Lumbo-peritoneal shunt
Tumor sekunder
 Umumnya malignant tumors
 Tumor menginvasi orbita dari; intraokuler, epitel
hidung dan paranasal sinus
 Contohnya; melanoma maligna, epidermoid
carcinoma konjungtiva, basal cell carcinoma.
 Metastase tumor tidak melalui pembuluh darah
atau limfatik tetapi menginfiltrasi rongga orbit,
penetrasi ke tulang kranial dan menginvasi
jaringan otak.
Metastase tumor dari tempat yang jauh
 Jarang terjadi, beberapa kasus dilaporkan
metastase berasal dari tumor primer di payudara
dan paru.
 Tumor neuroblastoma pd anak-anak, dapat
bermetastase ke tulang orbita yang berasal dari
medula adrenal.
Penatalaksanaannya

 Sistemik kemoterapi/hormonal terapi


terhadap malignansi primer.
 Radioterapi
 Reseksi tumorbila diperlukan.
selesai

Anda mungkin juga menyukai