Anda di halaman 1dari 26

Pencegahan Primer, Sekunder, dan

Tersier Pada Sistem Reproduksi


Pencegahan  mengambil
tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian
Peran epidemiologi dalam
pencegahan:
 identifikasi faktor risiko
yang dapat dimodifikasi 
konsep dasar penyakit
 upaya pencegahan sesuai
dengan riwayat alamiah
penyakit  r a p
Definisi
Pencegahan penyakit adalah :Tindakan
yang ditujukan untuk mencegah,
menunda, mengurangi, membasmi,
mengeliminasi penyakit dan kecacatan
dgn menerapkan sebuah atau sejumlah
intervensi yg telah dibuktikan efektif.
(Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001).
Hub. Kedudukan Riwayat Perjalanan
Penyakit, Tingkat Pencegahan dan Upaya
Pencegahan
Riwayat Penyakit Tingkat Pencegahan Upaya Pencegahan
Pre-Patogenesis Primodial prevention Underlying
condition/pemantapan
status kes
Primary Health promotion
Spesific Protection
Patogenesis Secondary Early diagnosis
Prompt Treatment
Disability Limitation
Tertiary Rehabilitation
Tahap Pencegahan

 Tingkat pencegahan disesuaikan


dengan riwayat alamiah penyakit:
1. Pencegahan primordial
2. Pencegahan primer
3. Pencegahan sekunder
4. Pencegahan tersier

06/11/19
Pencegahan Primordial
(tingkat awal)

Diperkenalkan o/ WHO 1993 


didapatkan berrdasarkan pengalaman
epidemiologis dlm menangani masalah
penyakit kardiovaskular
Penyakit jantung pd masy  kausal dasar
yi:/ berupa makanan tinggi lemak
jenuhbinatang. Jika bentuk penyebab
dasar tdk ada spt cina & jepang  rokok
& hipertensi  kanker paru tinggi
Pencegahan Primordial
 Tujuan: menghindari terbentuknya pola hidup
sosial ekonomi dan kultural yang diketahui
mempunyai kontribusi untuk meningkatkan
risiko penyakit
 Pencegahan primordial yang efektif
memerlukan adanya peraturan yang ketat dari
pemerintah
 Pencegahan awal diarahkan pada
mempertahankan kondisi dasar/status
kesehatan masy yg bersifat positif
 Membangun dan mempertahankan kondisi yang
meminimalkan bahaya bagi kesehatan
Pencegahan Primordial
Contohnya:
Kebijakan nasional nutrisi dlm sektor
agrikultural, industri makanan,
ekspormakanan
Penegendalian pada peraturan mengenai
rokok
Pengendalian udara/lingkungan
Pemakaian makanan bergizi rendah
lemak jenuh
2. Pencegahan Primer
 Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit belum mulai (pd periode
pre-patogenesis) dengan tujuan agar tidak
terjadi proses penyakit
 Tujuan: mengurangi insiden penyakit
dengan cara mengendalikan
penyebab penyakit dan faktor
risikonya
 Upaya yang dilakukan adalah untuk
memutus mata rantai infeksi “agent –
host - environment”
 Terdiri dari:
1. Health promotion
2. Specific protection
 Dilakukan melalui 2 strategi:
populasi dan individu
Pencegahan primer
Fase penyakit
 Faktor-faktor penyebab khusus
Target
 Total populasi
 kelompok terseleksi
 Individu sehat

11
Tingkat pencegahan primer
Promosi kesehatan
 Pendidikan kesehatan, penyuluhan
 Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
 Penyediaan perumahan yg sehat
 Rekreasi yg cukup
 Pekerjaan yg sesuai
 Konseling perkawinan
 Genetika
 Pemeriksaan kesehatan berkala

12
Tingkat pencegahan
primer
Perlindungan khusus
 Imunisasi
 Kebersihan perorangan
 Sanitasi lingkungan
 Perlindungan thdp kecelakaan akibat
kerja

13
Tingkat pencegahan primer
Perlindungan khusus
 Penggunaan gizi tertentu
 Perlindungan terhadap zat yang dapat
menimbulkan kanker
 Menghindari zat-zat alergenik

14
3. Pencegahan
 Sekunder
Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit sudah berlangsung namun
belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis
awal) dengan tujuan proses penyakit tidak
berlanjut
 Tujuan: menghentikan proses penyakit
lebih lanjut dan mencegah komplikasi
 Bentuknya berupa deteksi dini dan
pemberian pengobatan (yang tepat)
 Contoh:
Pencegahan sekunder
Fase penyakit
 tahap dini penyakit
Target
 pasien

16
Tingkat pencegahan sekunder
Diagnosis dini dan pengobatan segera
 Penemuan kasus (individu atau masal)
 Skrining/penapisan
 Pemeriksaan khusus dengan tujuan
Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
Mencegah penyebaran penyakit menular
Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
Memperpendek masa ketidakmampuan

17
Tingkat pencegahan sekunder

 Pengobatan yang cukup untuk


menghentikan proses penyakit
 mencegah komplikasi dan sekuele yg
lebih parah
 Penyediaan fasilitas khusus untuk
membatasi ketidakmampuan dan
mencegah kematian

18
Contoh
PMS  kultur rutin bakteriologis utk
infeksi asimtomatis pd kelompok risti
Sifilis  tes serologis utk infeksi
preklinis pd kelompok risti
Kanker leher rahim  hapusan pap
Kanker payudara  skrining dgn
mammografi
4. Pencegahan Tersier
 Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses
penyakit sudah lanjut (akhir periode patogenesis)
dengan tujuan untuk mencegah cacat dan
mengembalikan penderita ke status sehat
 Tujuan: menurunkan kelemahan dan
kecacatan, memperkecil penderitaan dan
membantu penderita-penderita untuk
melakukan penyesuaian terhadap kondisi
yang tidak dapat diobati lagi
 Terdiri dari:
1. Disability limitation
2. Rehabilitation
Pencegahan tersier
Fase penyakit
 penyakit tahap lanjut (pengobatan dan
rehabilitasi)
Target
 pasien

21
Tingkat pencegahan tersier
Rehabilitasi
 Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga
fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya
 Pendidikan pada masyarakat dan
industriawan agar menggunakan mereka
yang telah direhabilitasi

22
Tingkat pencegahan tersier
Rehabilitasi
 Penempatan secara selektif
 Mempekerjakan sepenuh mungkin
 Terapi kerja di Rumah Sakit
 Menyediakan tempat perlindungan khusus

23
Contoh
Peny vaskuler diabetik pd kaki 
perawatan kaki (podiatric cure) rutin
pasien diabetes
Fraktura & cedera  memasang rel
pegangan tangan (handrails) di rumah
orang yg mudah jatuh
Ulserasi kulit kronis  penyediaan matras
khusus utk penyandang cacat berat
Latihan

 Seorang ibu membawa bayinya untuk


diimunisasi Polio.
 Tindakan imunisasi Polio tersebut termasuk
pencegahan apa?
 Tahap yang mana dari riwayat alamiah
penyakit yang akan dicegah dengan
tindakan imunisasi tersebut? Mengapa?
Jelaskan!
Thank You

Anda mungkin juga menyukai