Anda di halaman 1dari 33

PSN P2TK 2013

YULIANA RITA ANA TRIHASTUTI, S. P.


13708259050
TUTI RAHMA TRI YULIANI, S. Pd. Si.
13708259051
PERBANDINGAN
PP 19-2005
DAN
PP 32-2013
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
PUSTAKA
PENDAHULUAN

Perubahan peradaban

Pola pikir
Globalisasi

Perubahan sistem pendidikan


Pengembangan kurikulum
Mengapa kurikulum
perlu
dikembangkan?
3 (tiga) alasan mendasar mengapa kurikulum
kita perlu dikembangkan
1) demographic dividend  atau bonus
demografi
2) global competitiveness atau persaingan
global
3) pergeseran paradigma pembangunan dari
pembangunan yang berbasis sumber daya
(alam) mengarah pada pembangunan
berbasis peradaban
Pengembangan kurikulum ini
diawali dengan terbitnya
Peraturan Pemerintah nomor
32 tahun 2013 tentang
perubahan Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun
2005
Apa sajakah perubahan
Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005
yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah
nomor 32 tahun 2013?
PEMBATASAN MASALAH

Perubahan Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun
2005 yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah
nomor 32 tahun 2013
PEMBAHASAN

Peraturan Pemerintah Nomor 19


Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengalami
perubahan yang diatur melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013. Sejumlah pasal dan
ketentuan pada PP 19/2005 dihapus.
Pada pasal 1 Peraturan Pemerintah nomor
32 tahun 2013, terdapat beberapa
ketentuan tambahan dan ada beberapa
ketentuan yang diubah.

Ketentuan tambahan pada pasal 1 adalah


ayat 4 (kompetensi), 13 (Kompetensi
inti), 14 (kompetensi dasar), 18 (Silabus), 19
(pembelajaran), 22 (buku panduan guru) dan
23 (buku teks pelajaran).
Ketentuan yang diubah adalah ayat 6
(standar isi), 7 (standar proses), 8
(standar pendidik dan tenaga
kependidikan), 9 (standar sarana dan
prasarana), 10 (standar pengelolaan),
11 (standar pembiayaan), 12 (standar
penilaian pendidikan), 17 (kerangka
kurikulum), dan 31 (lembaga
penjaminan mutu pendidikan).
Pada Peraturan Pemerintah
nomor 32 tahun 2013 terdapat
pasal tambahan diantara pasal 2
dan 3, yaitu pasal 2A. Pasal 2A
mengenai standar kompetensi
lulusan.
Ketentuan Pasal 2 ayat 1 (lingkup
standar nasional pendidikan) diubah
dan di antara ayat 1 dan ayat 2
disisipkan 1 ayat yakni ayat 1a
(Standar Nasional Pendidikan
digunakan sebagai acuan
Pengembangan kurikulum untuk
mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.)
Pada pasal 5 ayat 2 menyatakan standar isi
(ruang lingkup dan tingkat kompetensi)

Pasal 5A dan 5B disisipkan antara pasal 5 dan 6.


Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan
kriteria muatan wajib, konsep keilmuan,
karakteristik satuan pendidikan dan program
pendidikan. Tingkat Kompetensi dirumuskan
berdasarkan kriteria tingkat perkembangan
Peserta Didik, kualifikasi Kompetensi Indonesia
dan penguasaan Kompetensi yang berjenjang.
*Pasal 6 sampai dengan 18 pada
Peraturan Pemerintah nomor 19
tahun 2005 dihapus.

*Pasal19 ayat 2 pada Peraturan


Pemerintah nomor 19 tahun 2005
dihapus.
pasal 20 (perencanaan pembelajaran) pada Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 diubah. Semula
pasal 20 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
berbunyi “Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar” menjadi “Perencanaan
Pembelajaran merupakan penyusunan rencana
pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap muatan
Pembelajaran” pada Peraturan Pemerintah nomor 32
tahun 2013
*Pasal 22 (penilaian hasil pembelajaran)
ayat 3 pada Peraturan Pemerintah nomor
19 tahun 2005 dihapus.

*Pasal 23 dan 24, sama.

*Pasal 25 (standar kompetensi pendidikan)


ayat 2 dan ayat 4 diubah serta ayat 3 pada
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 dihapus
*Pasal 25 (standar kompetensi pendidikan) ayat 2
dan ayat 4 diubah serta ayat 3 pada Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 dihapus
*Ketentuan pasal 26 hingga 42 pada kedua Peraturan
Pemerintah sama.
*Pasal 43 ayat 5 (kelayakan isi, bahasa, penyajian
dan kegrafikan buku teks) diubah dan di antara ayat
5 dan ayat 6 (standar sumber belajar selain buku
teks) disisipkan 1 ayat, yakni ayat 5a (pengadaan
buku teks pelajaran).
*Ketentuan pasal 44 hingga 63 pada kedua Peraturan
Pemerintah sama.
Pasal 64 (penilaian hasil belajar oleh
pendidik) ayat 1 (penjelasan tentang
penilaian hasil belajar) dan ayat 2
(kegunaan penilaian) diubah, di antara
ayat 2 dan ayat 3 disisipkan 1 ayat
yakni ayat 2a (ketentuan lanjutan
diatur oleh Peraturan Menteri), serta
ayat (3) sampai dengan ayat (7)
dihapus.
Pasal 65 (penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan) ayat 2(penilaian hasil belajar) dan ayat
5(prasyarat nilai untuk mengikuti ujian
sekolah/madrasah) dihapus, serta ayat 3 (penilaian
hasil belajar oleh pendidik), ayat 4 (penilaian hasil
belajar melalui UN), dan ayat 6 (pihak yang
menentukan penilaian akhir) diubah. Pada Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Ayat 6, ketentuan
mengenai penilaian akhir dan ujian
sekolah/madrasah diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP, dan
pada Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013,
ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian
sekolah/madrasah diatur dengan Peraturan Menteri.
*Pasal 66 pada kedua Peraturan Pemerintah sama.

*Pasal 67, di antara ayat 1 (BNSP bertugas


menyelenggarakan ujian nasional) dan ayat 2
(penyelenggaraan ujian nasional) Pasal 67 disisipkan
1 ayat, yakni ayat 1a (Ujian Nasional untuk satuan
pendidikan jalur formal pendidikan dasar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan
untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat).

*Ketentuan pasal 68 pada kedua Peraturan


Pemerintah sama.
Pasal 69 (ujian nasional bagi seluruh peserta
didik, formal maupun nonformal) ayat 1
(setiap peserta didik berhak mengikuti ujian
nasional dan mengulanginya sepanjang
dinyatakan belum lulus dari satuan
pendidikan) diubah dan di antara ayat 2 dan
ayat 3 disisipkan 1 ayat, yakni ayat 2a
(pengecualian ujian nasional bagi peserta
didik SD/MI/SDLB).
*Pasal 70 (mata pelajaran yang pada ujian nasional)
ayat 1 (mata pelajaran ujian nasional SD/MI/SDLB)
dan ayat 2 (mata pelajaran ujian nasional kejar
paket A) dihapus serta ayat 4 (mata pelajaran
ujian nasinal kejar paket B) diubah.
*Ketentuan pasal 70 pada kedua Peraturan
Pemerintah sama.
*Pasal 72 (kelulusan) ayat 1 (kriteria kelulusan)
diubah dan di antara ayat 1 dan ayat 2 (penetapan
kelulusan peserta didik) disisipkan 1 (satu) ayat,
yakni ayat 1a (ketentuan kelulusan SD/MI/SDLB).
*Ketentuan pasal 73, 74 dan 75 pada
kedua Peraturan Pemerintah sama.

*Pasal 76 (BSNP) ayat 3 (tugas BSNP)


ditambah 1 (satu) huruf, yakni huruf e
(menelaah dan/atau menilai Buku Teks
Pelajaran).
Diantara Bab XI dan Bab XII disisipkan 1 bab, yakni
Bab XIA. Bab XIA berisi ketentuan mengenai
kurikulum (kerangka dasar, struktur, kompetensi
inti, kompetensi dasar, beban belajar, silabus),
struktur kurikulum satuan pendidikan dan program
pendidikan (struktur kurikulum pendidikan anak
usia dini formal, struktur kurikulum pendidikan
dasar, struktur kurikulum pendidikan menengah,
struktur kurikulum pendidikan formal), kurikulum
tingkat satuan pendidikan, muatan lokal, dokumen
kurikulum, pengelolaan kurikulum, dan evaluasi
kurikulum.
*Pasal 89 (sertifikasi) diantara ayat 3 dan
ayat 4 disisipkan 1 ayat, yakni ayat 3a
(ijazah SD/MI/SDLB).
*Pasal 94 (pemberlakuan kurikulum) diubah.
Penyesuaian dengan ketentuan Peraturan
Pemerintah ini paling lambat 7 (tujuh)
tahun.
*Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun
2013 mengatur kembali standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, dan
standar penilaian, serta kurikulum.
KESIMPULAN
*Perubahan peraturan ini dilakukan untuk
menyelaraskan dengan dinamika perkembangan
masyarakat, lokal, nasional, dan global guna
mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional. 

*Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013


mengatur kembali standar kompetensi lulusan,
standar isi, standar proses, dan standar penilaian,
serta kurikulum.
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013
menyatakan kompetensi adalah seperangkat sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah
membelajaran suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program atau menyelesaikan
satuan pendidikan tertentu.  Istilah yang digunakan
adalah muatan pembelajaran bukan mata
pembelajaran. Tiap muatan pembelajaran harus
berkontribusi terhadap tiga kompetensi (sikap,
keterampilan, pengetahuan). Standar kompetensi
lulusan digunakan sebagai acuan utama. Bukan isi
yang menentukan kompetensi, tetapi kompetensi
yang menentukan isi.
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013
tentang standar isi mencakup ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi. Ruang lingkup
materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan
wajib yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan, konsep keilmuan dan
karakteristik satuan pendidikan dan program
pendidikan. Tingkat Kompetensi dirumuskan
berdasarkan kriteria, tingkat perkembangan
Peserta Didik, kualifikasi Kompetensi Indonesia
dan penguasaan Kompetensi yang berjenjang.
Standar isi dikembangkan oleh BNSP dan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013,
tentang standar proses, menekankan proses
pembelajaran dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat. Mengutamakan berfikir, ilmiah,
keterampilan proses dengan pendekatan sains
dan menggunakan teori konstruktivisme.
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun
2013 tentang standar penilaian,
menyatakan bahwa Penilaian hasil
Pembelajaran pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah menggunakan
berbagai teknik penilaian sesuai dengan
Kompetensi Dasar yang harus dikuasai.
Penilaian dilakukan secara menyeluruh
dan berkesinambungan.
Peraturan Pemerintah nomor 32
tahun 2013 mengatur kurikulum
secara lebih terinci. Kurikulum yang
diatur dalam Peraturan Pemerintah
nomor 32 tahun 2013 inilah yang
kemudian dikenal dengan

Kurikulum 2013
PUSTAKA
*Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
*Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013
*http://p4tkmatematika.org/2013/10/perubahan-k
urikulum-dan-tugas-guru/
, diakses pada 08-12-2013, 18:35 WIB
*http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1912,
diakses pada 08-12-2013, 18:43 WIB

Anda mungkin juga menyukai