Anda di halaman 1dari 22

GLAUKOMA SEKUNDER PASCA

TRAUMA
MARDATILLAH WIRANATA
N 111 17 152

Pembimbing Klinik :
dr. Neneng, H.S., Sp.M
PENDAHULUAN
Glaukoma adalah suatu neuropati optik yang
ditandai dengan pencekungan “cupping” diskus
optikus dan penyempitan lapang pandang yang
disertai dengan peningkatan tekanan intraokuler.

Peningkatan TIO dan atau gangguan aliran keluar


humor aquos.

Glaukoma sekunder ditemukan 19,70% dari seluruh


penderita glaukoma, 20% diantaranya disebabkan
oleh trauma, 30% disebabkan inflamasi, 27,5%
disebabkan oleh lensa (lens induced glaucoma),
7,5% disebabkan oleh neovaskularisasi dan 15 %
ditemukan glaukoma pseudoeksfoliasi.
ANATOMI dan FISIOLOGI

Aliran Aquos Humor

Mekanisme pembentukan
Aquous, aliran dan jalur keluar
di mata normal.
PATOFISIOLOGI
Tekanan bola Tekanan
Penumpukan
mata mata
cairan
meningkat meningkat

Hambatan Bila cairan


akuos humor terganggu

Keluar melalui
Keluar dari
saluran
dalam mata
trabekulum
PATOFISIOLOGI

Penekanan Nerve Optic Pada


Glaukoma
Manifestasi Klinis

Sakit kepala

Mata sangat Mual dan Penglihatan


pegal muntah kabur Melihat pelangi
disekitar lampu

Mata merah
Klasifikasi
• Glaukoma primer sudut
terbuka ini merupakan
Glaukoma sudut glaukoma yang tidak
terbuka memberikan gejala sehingga
tidak disadari oleh
penderitanya.

• glaukoma primer akibat


sudut bilik mata depan
tertutup secara tiba-tiba
Glaukoma Sudut oleh jaringan iris sehingga
tertutup TIO mendadak
meningkat sangat tinggi

• merupakan glaukoma
Glaukoma akibat keadaan
Sekunder kesehatan lainnya.
Pemeriksaan

Pemeriksan tonometri
goldman

Pemeriksan tonometri Pemeriksan tonometri


digital schiotz Pemeriksan gonioscopy
DIAGNOSIS BANDING
Konjungtivit Keratitis Uveitis Anterior Glaukoma
is Kongestif Akut

Visus Normal Tergantung letak Menurun perlahan, Menurun


infiltrat tergantung letak mendadak
radang
Hipere konjungtiva perikornea siliar Mix injeksi
mi
Epifora, - + + -
fotofobi
a
Sekret Banyak - - -

Palpebr Normal Normal normal Edema


a
Kornea Jernih Bercak infiltrat Gumpalan sel Edema, suram
radang (tidak bening),
halo (+)
COA Cukup cukup Sel radang (+) dangkal
H. Normal normal Sel radang (+), flare Kental
Aquous (+), tyndal efek (+)
Iris Normal normal Kadang edema Kripta
(bombans) menghilang
karena edema
Pupil Normal normal miosis Mid midriasis
(d:5mm)
Lensa Normal normal Sel radang Keruh
menempel
Terapi Antiinfeksi/ Simptomatik Simptomatik Antiglaukoma
antialergi (sikloplegik), (sikloplegik), Sinekia <1/3 
kausatif, bebat kausatif, bebat iridektomi
mata mata, steroid jika Sinekia >1/3 
tidak ada infeksi bedah filtrasi
Kompli Keratitis Abses kornea, ulkus Glaucoma
kasi epithelial, kornea, uveitis sekunder, katarak
ulkus anterior, komplikata
kornea, endoftalmitis,
flikten katarak komplikata
Progno Baik jika Baik jika komplikasi Baik jika komplikasi Jelek jika TIO
sis komplikasi (-) (-) meningkat dlm
(-) 3x24jam
Glaukoma Sudut Terbuka Glaukoma Sudut Tertutup
Tampak iris dengan Tampakan iris mobilitas dan
trabecular meshwork ireguler
Keratitis terdapat defek
epitel kornea
Cont…

Terapi Laser Terapi


Terapi Obat Trabekulektomi Pembedahan
Trabekuletomi
Metode operasi trabkuletomi

Drainase dibawah cairan konjungtiva akan membentuk bleb


Pembahasan

Pasien berobat ke Poliklinik Mata RSUD UNDATA mengeluhkan


mata sebelah kanan nyeri , selalu berair dan tidak dapat
melihat yang dirasakan sejak 2 tahun SMRS. Pasien Pasien awal
mulanya merasakan gangguan penglihatan tetapi masih bisa
melihat ketika mata sebelah kanan terkena ranting pohon
setelah 6 bulan kemudian pasien sudah mengeluhkan nyeri
mata kanan, selalu berair, seperti ada pasir dan tidak bisa
melihat pada mata kanan. Pasien juga sering mengeluhkan
sakit kepala, mual dan kadang melihat seperti ada pelangi di
mata sebelah kanan. Keluhan pasien menggaggu aktivitasnya
sehari hari .Pasien sudah pernah menggunakan obat tetes,
ataupun berobat ke dokter sejak 2 tahun yang lalu.
 Pada oftalmologi visus ditemukan VOD: 1/- dan VOS: 6/6.
Palpasi digital : OD : N+2 (tekanan lebih tinggi) dan OS
Normal
 Hasil pemeriksaan segmen anterior:
 Tes Lapang Pandang : OD Terdapat penyempitan lapang
pandang
 Konjungtiva Bulbi : OD : terdapat sekret (+), Injeksi siliar (+)
Injeksi episklera (+), hiperemis (+).
Pada pasien ini terdapat penyempitan lapang pandang.
TIO Schiotz: OD 25,8 mmHg.

Pada pemeriksaan slit lamp tampak konjungtiva OD


hiperemis

Dexamethasone sodium phosphate 1 mg atau 0.1 %,


Neomycin sulphate 3.5 mg, dan polymixin B sulphate
6.000 IU.
obat golongan acetazolamide tablet 250 mg 2x1
Timolol Maleat 0,5% eye drop 2x1 tetes OD
Pemberian obat dengan kandungan Kalium L-Aspartat
1x 1 tablet
KESIMPULAN
 Kelainan glaukoma ditandai dengan meningkatnya
Tekanan Intraokular (TIO), atrofi papil saraf optik dan
menyempitnya lapang pandang.
 Glaukoma Sekunder, merupakan glaukoma akibat
keadaan kesehatan lainnya seperti katarak, trauma,
tumor, dll.
 Manifestasi klinis dari glaukoma rasa sakit yang berat
dengan tekanan bola mata yang tinggi. Penglihatan
berkabut dan menurun, enek dan muntah.
 Penegakkan diagnosis dari glaukoma melalui Anamnesis,
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
 Penatalaksanaan pada glaucoma yaitu dengan
pemberian agen osmotik, karbonik anhidrase inhibitor,
miotik kuat (parasimpatomimetik), Beta-blocker, alpha
adrenergik agonist dan analog prostaglandin.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai