GLAUKOMA SUDUT TERBUKA

Raisha triasari
N 111 17 136

Pembimbing :
dr. Neneng Helijanti S, Sp.M
 BAB I PENDAHULUAN
• Glaukoma ialah neuropati optik kronis didapat yang ditandai dengan
pencekungan diskus optikus, hilangnya lapang pandang dan biasanya
berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular.

• Berdasarkan data WHO 2010 diperkirakan sebanyak 3,2 juta orang

mengalami kebutaan akibat glaukoma.

• Glaukoma sudut terbuka penyebabnya tidak diketahui, biasanya bersifat

diturunkan didalam keluarga.
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Anatomi fisiologi Aquos Humor
 Skema Trabekular Outflow

Badan Siliar Ruang Posterior Pupil

Trabecular
Kanal Schlemm Ruang Anterior
Meshwork

Channel collector Vena Episkleral

 Skema Aliran Uveoscleral

Badan Siliar Ruang Posterior Pupil

Ruang suprasiliaris Musculus

Ruang Anterior
dan suprakoroidal siliaris

Intact sclera
 Definisi
• Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau
kebiruan, memberikan kesan warna tersebut pada pupil
penderita glaukoma. Kelainan glaukoma ditandai dengan
meningkatnya Tekanan Intraokular (TIO), atrofi papil saraf
optik dan menyempitnya lapang pandang.
 Tekanan intraokuler pada glukoma sudut
terbuka primer
• Glaukoma primer sudut terbuka dapat dibagi dalam klinis ke
dalam kelompok hipertensi okular (glaukoma primer sudut
terbuka) dan TIO normal (normal tension glaucoma). Hasil
laporan dalam studi Tajimi bahwa TIO adalah 14,6 ± 2,7
mmHg dan 14,5 ± 2,7 mmHg (rata-rata ± standar). Jadi, bagian
batas normal adalah 19,9 sampai 20,0 mmHg.
 Klasifikasi

GLAUKOMA

Glaukoma Glaukoma
Glaukoma Primer Glaukoma Absolut
Kongenital Sekunder

Tergantung pada Tergantung pada

Sudut Terbuka Sudut Tertutup mekanisme penyakit primer
kenaikan TIO penyebabnya
 Faktor Resiko
1. Usia
2. Ras
3. Riwayat keluarga
 Patofisiologi
• Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma
adalah apoptosis sel ganglion retina yang menyebabkan
penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti dalam retina serta
berkurangnya akson di nervus optikus. Diskus optikus menjadi
atrofiik, disertai pembesaran cawan optik.
• Efek peningkatan tekanan intraokular dipengaruhi oleh
perjalanan waktu dan besar peningkatan tekanan intraokular.
Pada glukoma sudut tertutup akut, tekanan intraokular
mencapai 60-80 mmHg, menimbulkan kerusakan iskemik akut
pada iris yang disertai edema kornea dan kerusakan nervus
optikus.
 Manifestasi Klinis
1. Peningkatan TIO
2. Halo disekitar cahaya dan kornea yang keruh
3. Penyempitan lapang pandang
4. Perubahan pada diskus optic
 Penegakan Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Lapang Pandang
• Pemeriksaan Tonometri Digital
• Pemeriksaan penunjang
• Tonometri
• Gonioskopi
• Perimetri
 Pemeriksaan penunjang
• Tonometri schiotz
• Genioskopi
• Perimetri
 Penatalaksanaan Glaukoma
• Mengurangi masuknya akuos humor ke dalam mata
• Meningkatkan pengeluaran akuos humor dari mata
• Meningkatkan pengeluaran akuos melalui uveo-
sclera
• Dua jalur pengaliran akuos dimana penghambatan
masuk dan meningkatkan keluarnya akuos
uveosklera
• Gabungan tetap, neuroprotektor, dan obat lainnya
untuk glaukoma
• Terapi operatif dan laser
1.Iridektomi perifer
2.Bedah drainase glaukoma dengan
trabekulektomi.
3. Argon Laser Trabeculoplasty (ALT)
• Edukasi
Pengobatan glaukoma sudut terbuka
merupakan pengobatan jangka panjang, oleh
karena itu pasien harus diberitahu mengenai
tujuan pengobatan dan efek samping yang
mungkin dapat timbul dari pengobatan
tersebut.
• Monitoring
Kontrol rutin sangat diperlukan untuk
mengevaluasi pengobatan dan memantau
progresivitas penyakit. Pada saat kontrol,
pasien perlu diperiksa tekanan bola mata,
keadaan retina, dan lapangan pandangnya.
 Pembahasan
Pasien laki-laki berumur 36 tahun datang ke
poliklinik mata RSUD Undata Palu dengan keluhan
mata terasa nyeri dan penglihatan menurun pada
kedua mata yang dirasakan sejak kurang lebih 2
tahun terakhir dan memberat sejak kurang lebih 2
bulan yang lalu sebelum masuk ke rumah sakit.
Keluhan lain disertai pasien mengeluhkan pada mata
kanan pada siang hari pasien merasakan silau ketika
melihat, nyeri kepala (+). Keluhan ini sangat
menganggu aktivitas sehari-hari pasien. Riwayat
pengobatan mata sebelumnya tidak pernah berobat
kedokter.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Pemeriksaan visus: VOD: 1/tak terhingga
(posisi duduk) dan VOS: 6/6. Konjungtiva :
OD Hiperemis (+), Bilik Mata Depan : OD
Dangkal, pupil : refleks cahaya langsung dan
refleks cahaya tidak langsung : OD Midriasis
(-). Lensa : OD Keruh (-) pada sebagian
permukaan lensa , palpasi : OD N+1, TIO
Schiotz: OD 31,8 mmHg dan OS 37,2 mmHg.
CD ratio : OD 0,9 dan OS 0,8.
 Menurut teori pada pasien glaukoma akan
di dapatkan pada pemeriksaan fisik meliputi
pemeriksaan inspeksi didapatkan inflamasi mata,
dilatasi pupil sedang yang gagal bereaksi
terhadap cahaya. Pemeriksaan palpasi untuk
memeriksa mata yang mengalami peningkatan
TIO. Pemeriksaan lapang pandang penurunan
lapang pandang yang cepat dan menurun secara
signifikan.
 Terapi Farmakologis

Diberikan obat golongan acetazolamide tablet 250 mg 3x1 (

golongan karbonik anhidrase inhibitor ) yang berfungsi
menurunkan TIO dengan menghambat produksi humor aquos.

Terapi Timolol Maleat 0,5% eye drop 2x1 tetes OD ( golongan beta
bloker tetes mata nonselektif ) , sebagai inisial terapi dapat diberikan 2
kali dengan interval setiap 20 menit dan dapat diulang dalam 4, 8 dan 12
jam kemudian.

Obat dengan kandungan Kalium L-Aspartat 1x1 tablet yang

merupakan sebagai bahan aktif yang digunakan untuk mengatasi
hipokalemia.
 Kesimpulan
1. Glaukoma adalah neuropati optik kronis didapat yang
ditandai dengan pencekungan diskus optikus,
hilangnya lapang pandang dan biasanya berhubungan
dengan peningkatan tekanan intraokular.
2. Glaukoma sudut terbuka penyebabnya tidak
diketahui, biasanya bersifat diturunkan didalam
keluarga.
3. Tatalaksana glaukoma primer sudut terbuka dapat
berupa terapi medikamentosa dan surgikal. Terapi
medikamentosa yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi tekanan intraokular.
4. Penegakkan diagnosis dari glaukoma melalui
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan
Penunjang.
TERIMAKASIH