Anda di halaman 1dari 10

ABDOMINAL

COMPARTMENT
SYNDROME
ACS didefinisikan sebagai suatu Abdominal Compartment
keadaan dimana IAP yang menetap Syndrome (ACS) didiagnosis apabila
> 20 mmHg (dengan atau tanpa dijumpai Intra-abdominal Hypertension
tekanan perfusi abdomen < 60 (IAH) > 20 mmHg secara terus menerus
mmHg) yang dikaitkan dengan dengan disfungsi organ tunggal atau
terjadinya disfungsi ataupun kegagalan multipel yang sebelumnya tidak ada.
organ.

Tekanan intra abdomen (IAP)


adalah suatu steady-state pressure IAP normal berkisar antara 5-7
yang tersembunyi di dalam rongga mmHg pada pasien-pasien kritis.
abdomen. Tekanan ini akan IAH didefinisikan sebagai suatu
meningkat ketika diafragma keadaan dimana terjadi kenaikan
berkontraksi (inspirasi) dan tekanan patologik yang menetap
menurun pada saat diafragma relaksasi atau berulang pada IAP > 12 mmHg.
(ekspirasi).
INSIDENSI
• Berkaitan dengan penyakit kritis
• Dilaporkan bahwa insiden IAH dan ACS pada populasi yang dirawat pada Intensive
Care Unit (ICU) gabungan masing-masing sekitar 32,1% dan 4,2%.
• Laju kejadian IAH juga telah dilaporkan pada pasien-pasien dengan luka bakar berat
yaitu 36,7-70%, 2% 50% pada pasien trauma berat, dan 31,5%-40,7% pada pasien
yang menjalani operasi abdominal mayor.

IAH digolongkan menjadi 4 grade:


a. Grade I : IAP 12 sampai 15 mmHg
b. Grade II: IAP 16 sampai 20 mmHg
c. Grade III : IAP 21 sampai 25 mmHg
d. Grade IV : IAP > 25 mmHg2
ETIOLOGI

ACS primer
Trauma perut dengan perdarahan
Pankreatitis
Aneurisma aorta abdominalis ACS Sekunder
pecah Sindrom gangguan pernapasan
Hematoma retroperitoneal akut
Obstruksi / ileus Trauma besar atau luka bakar
Pneumoperitoneum Resusitasi cairan masif
Abses Hipotermia <33 derajat Celcius
Edema visceral Asidosis dengan pH <7,2
Hipotensi
Transfusi darah masif> 10 unit
Koagulopati
Sepsis
FAKTOR RISIKO
GEJALA KLINIS

Gejala klinis ACS antara lain (Paula Richard MD, 2009) :


1. Distensi abdomen yang berat
2. Gagal napas yang ditandai dengan PCO2 yang meningkat,
volume tidal yang berkurang, tingginya tekanan puncak
inspirasi
3. Curah jantung yang menurun
4. Tekanan darah yang labil
5. pH rendah yang menetap
6. Oliguria yang tidak respon terhadap terapi konvensional
7. Tekanan intra abdomen yang meningkat (> 40 mm Hg)
DIAGNOSIS

Penggunaan kanul intra


peritoneal atau pengukuran
Langsung
tekanan vena kava inferior
melalui jalur vena femoralis
Pengukuran tekanan intra
abdomen
Metode pengukuran intra
Tidak langsung gaster, rektal dan
intravesikel
Penatalaksanaan IAH/ACS didasarkan pada 4 prinsip:

1. Monitoring serial terhadap IAP


2. Optimalisasi perfusi sistemik dan fungsi organ pada pasien-pasien
dengan kenaikan IAP
3. Menetapkan tindakan medik yang spesifik untuk mengurangi IAP
dan mencegah disfungsi endorgan akibat IAH atau ACS
4. Menganjurkan tindakan pembedahan dekompresi untuk IAH yang
refrakter.
PROGNOSIS
• Tingkat kematian dengan kasus ACS dilaporkan 10-68% dari
pasien yang mengalaminya. Prosentase pasien yang dapat
bertahan hidup dengan kasus ACS sekitar 53%.

• Jika sudah diketahui ada tanda-tanda mengalami ACS, maka


penatalaksaan yang harus dilakukan adalah dekompresi
laparotomi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai