Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

TEKNOLOGI BERSIH

ANALISA NPO
Disusun oleh :
NATANAEL SEMBIRING NIM. 21030117130124
NICHOLAS FRANZ NIM. 21030117130083

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
Pabrik Minyak Daun Cengkeh

Deskripsi Proses :
1. Proses Loading (Penerimaan)
Pada proses ini bahan baku di diterima pada ruang penerimaan. Pada tahap ini
bahan baku dipersiapkan dan ditimbang sesuai dengan kapasitas yang akan
diproduksi. Pada tahap ini juga dilakukan proses penjemuran daun cengkeh bila
daun cengkeh lembab karena kondisi iklim dan cuaca yang tidak sesuai dengan
spesifikasi bahan baku yang dibutuhkan. Pada proses pengeringan ini juga
dilakukan sortasi bahan baku untuk menghindari daun busuk dan kotoran yang
menempel pada daun.
2. Penyiapan Boiler dan Air Umpan
Boiler digunakan dalam mengubah energi air menjadi uap (steam) sebagai
pemindah tenaga kalor dengan bantuan panas dari pembakaran ampas daun
cengkeh. Untuk menguapkan 1 kg air dibutuhkan 540 kkal bahan bakar. Dalam
satu siklus produksi membutuhkan 1.000 kg air sehingga energi yang dibutuhkan
yaitu 540.000 kkal. Nilai kalori ampas daun per kg sebesar 3.670 kkal maka
kebutuhan energi pembakaran ini setara dengan 147,14 kg ampas daun cengkeh
kering. Kebutuhan air umpan boiler ini tidak dapat langsung diambil dari sungai
melainkan harus diolah terlebih dahulu karena air yang akan digunakan sebagai
umpan boiler adalah air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan
terjadinya endapan yang dapat membentuk kerak pada boiler dan air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi boiler.
3. Proses Penyulingan
Penyulingan daun cengkeh dilakukan dengan metode distilasi kukus (steam
distillation). Proses distilasi kukus adalah ekstraksi minyak atsiri dari bahan
bakunya yang diletakkan pada suatu pelat berlubang atau sarangan (screen plate),
dengan uap (steam) yang dihasilkan dari boiler yang letaknya terpisah dari ketel.
Uap dari boiler dialirkan ke dalam ketel dengan tekanan yang secara gradual
meningkat. Peningkatan tekanan ini dilakukan untuk mengefisiensikan ekstraksi
semua minyak dalam sel-sel daun. Proses dengan tekanan gradual ini dapat
meningkatkan hasil tambahan sekitar 1-2% lebih tinggi dibandingkan dengan cara
konvensional yang menggunakan tekanan atmosfer.
Ekstraksi minyak atsiri terjadi dalam fase uap yang kemuadian dikondensasikan
melalui kumparan pipa dengan memanfaatkan sistem pendinginan kolam secara
counter-current, yaitu jalur pipa uap berlawanan arah dengan jalur air pendingin.
Setelah melalui kondensasi, proses selanjutnya ialah pemisahan antara minyak
atsiri dan air kondensat melalui alat pemisah minyak dengan sistem pengendapan.
Keunggulan proses distilasi kukus ini dibanding metode distilasi lainnya (distilasi
air dan distilasi air dan kukus) adalah aroma yang dihasilkan akan lebih kuat
(strong oil) dengan kadar eugenol yang lebih tinggi dibanding metode distilasi
lainnya. Penyulingan dilakukan selama 6 jam dan estimasi waktu untuk
penyiapan bahan dan alat penyulingan selama 2 jam sehingga total waktu satu
siklus produksi ialah 8 jam.
DIAGRAM ALIR
MINYAK DAUN CENGKEH

Daun
Cengkeh
1 ton/ hari

Proses
Debu
Loading
Daun Cengkeh 1.000 kg

Air 1.000 kg
Penyiapan
Abu 147,14 kg
Energi 540.000 kkal
Ampas daun cengkeh 147,14 kg
Boiler dan Steam 1.000 kg

Air Umpan
Daun Cengkeh 1.000 kg

Steam 1.000 kg Proses Ampas daun cengkeh 970 kg


Air kondensat 1.002 kg
Air pendingin
Penyulingan Air panas

Minyak
Daun
Cengkeh
28 kg
UPAYA PENGURANGAN NPO
1. Ampas Daun Cengkeh (Residu Penyulingan)
Residu penyulingan daun cengkeh berkisar 97-98% dari bobot awal bahan. Jumlah padatan sisa dari
penyulingan yang berupa ampas daun dapat dimanfaatkan dengan penjemuran terlebih dahulu
sebagai bahan bakar boiler. Selain itu, abu dari sisa pembakaran boiler juga masih bisa dimanfaatkan
lagi sebagai pupuk tanaman.
2. Air Kondensat
Air kondensat minyak cengkeh berjumlah hampir setara dengan banyaknya bahan baku yang
disuling. Limbah ini tidak dapat langsung dibuang, harus melalui pengolahan terlebih dulu agar tidak
mencemari air dan lingkungan sekitar pabrik karena sifat minyak cengkeh yang keras dan pedas.
Limbah kondensat ini juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati dengan diencerkan terlebih
dahulu menjadi konsentrasi 30%. Bila tidak dimanfaatkan secara langsung, tingkat kandungan
berbahaya dari limbah kondensat ini dapat dikurangi dengan metode flokulasi, lalu flok setelah proses
dapat dibakar dan air sisanya dapat langsung dibuang ataupun digunakan sebagai air umpan boiler.

Anda mungkin juga menyukai