Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK :

Nama : Catur Yulianto


: Ahmad Jafar Thoyib
: Gilang Candra
: Ilham Maulana

NPM : 43A87006160166
: 43A87006160040
: 43A87006150188
: 43A87006180240
Menurut Bahasa, kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang,
subur atau bertambah. Zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang
berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang.

Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan


untuk beroleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan
berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5)
 Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan
zakat sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan
zakat itu mengakibatkan pahala menjadi banyak.

 Makna Suci menunjukkan bahwa zakat adalah mensucikan jiwa


dari kejelekan, kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa.

Dalam Al-Quran disebutkan,


‫ك‬ َّ ‫م ۖ إ‬
َ َ‫ن ص َََلت‬ ِ ْ ‫َل َعلَ ْي ِه‬
ِ ‫م بِهَا َوص‬ ْ ‫يه‬ ِ ‫م َوتُز‬
ِ ‫َك‬ ْ ‫ه‬ُ ‫صد ََق ًة تُطَ ِه ُر‬ ْ ‫ن أَ ْموَالِ ِه‬
َ ‫م‬ ْ ‫خ ْذ ِم‬
ُ
‫م‬ ٌ ‫مي‬
ٌ ‫ع َع ِلي‬ ِ ‫س‬ ُ َّ ‫م ۗ و‬
َ ‫ََّللا‬ ْ ‫ن لَ ُه‬ ٌ ‫ك‬َ ‫س‬َ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ”
(QS. at-Taubah [9]: 103).
 Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan bagi seorang
muslim/ah yang sudah mampu untuk menunaikannya. Zakat fitrah
harus dikeluarkan setahun sekali pada saat awal bulan Ramadhan
hingga batas sebelum sholat hari raya Idul Fitri. Hal tersebut yang
menjadi pembeda zakat fitrah dengan zakat lainnya.

Rasulullah SAW mengatakan, “Barangsiapa yang menunaikan zakat fitri


sebelum shalat Id maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang
menunaikannya setelah shalat Id maka itu hanya dianggap sebagai sedekah
di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud).

Kadar zakat fitrah: 2,5 kg / 3,5 liter beras


 Zakat Maal

Menurut bahasa, harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh
manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya.

menurut istilah, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai)
dan dapat digunakan (dimanfaatkan).

Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat,
yaitu:
1. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai..
2. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya.
 Zakat Maal

Syarat harta yang wajib di zakati yaitu, milik penuh, bertambah atau
berkembang, cukup nisab, lebih dari kebutuhan pokok, bebas dari hutang,
dan sudah berlalu satu tahun (haul).

Nisab zakat maal: 85 gram emas


Kadar zakat maal: 2,5%
Cara menghitung zakat maal:
2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun
 Zakat Emas dan Perak
 Ketentuan :
– Mencapai haul
– Mencapai nishab, 85 gr emas murni
– Besar zakat 2,5 %
 Cara Menghitung :
Jika seluruh emas/perak yang dimiliki, tidak dipakai atau dipakainya hanya setahun
sekali
Zakat emas/perak = emas yang dimiliki x harga emas x 2,5 %
Jika emas yang dimiliki ada yang dipakaiZakat = (emas yang dimiliki – emas yang
dipakai) x harga emas x 2,5 %
 Zakat Perdagangan
Ketentuan :
 Telah mencapai haul
 Mencapai nishab 85 gr emas
 Besar zakat 2,5 %
 Dapat dibayar dengan barang atau uang
 Berlaku untuk perdagangan secara individu atau badan usaha (CV, PT, koperasi)
Cara Hitung :
Zakat Perdagangan = ( Modal yang diputar + keuntungan + piutang yang dapat
dicairkan ) – (hutang + kerugian) x 2,5 %

 Zakat Pertanian
Ketentuan :
 Mencapai nishab 653 kg gabah atau 520 kg jika yang dihasilkan adalah makanan
pokok. Jika selain makanan pokok, maka nishabnya disamakan dengan makanan
pokok paling umum di daerah
 Kadar zakat apabila diairi dengan air hujan, sungai, atau mata air, maka 10 %-
Kadar zakat jika diairi dengan cara disiram (dengan menggunakan alat) atau irigasi
maka zakatnya 5 %
 Zakat Profesi
Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi bila telah
mencapai nishab.
Nisab sebesar 5 wasaq / 652,8 kg gabah setara 520 kg beras. Besar zakat profesi
yaitu 2,5 %.

Terdapat 2 kaidah dalam menghitung zakat profesi


 Menghitung dari pendapatan kasar (brutto)
Besar Zakat yang dikeluarkan = Pendapatan total (keseluruhan) x 2,5%
 Menghitung dari pendapatan bersih (netto)
Pendapatan wajib zakat=Pendapatan total – Pengeluaran perbulan*
Besar zakat yang harus dibayarkan=Pendapatan wajib zakat x 2,5 %

Keterangan :
 * Pengeluaran per bulan adalah pengeluaran kebutuhan primer (sandang,
pangan, papan )
 * Pengeluaran perbulan termasuk : Pengeluaran diri , istri, 3 anak, orang
tua dan Cicilan Rumah. Bila dia seorang istri, maka kebutuhan diri, 3
anak dan cicilan Rumah tidak termasuk dalam pengeluaran perbulan.
 Zakat Hadiah
Besar Zakat yang dikeluarkan 2.5%.
Jika komisi, terdiri dari 2 bentuk :
Pertama,
jika komisi dari hasil prosentasi keuntungan perusahaan kepada pegawai, maka zakat
yang dikeluarkan sebesar 10%.
Kedua,
jika komisi dari hasil profesi misalnya makelar, maka zakatnya seperti zakat profesi.

Jika hibah :
Pertama,
jika sumber hibah tidak diduga – duga maka zakat yang dikeluarkan sebesar 20%.
Kedua,
jika sumber hibah sudah diduga dan diharapkan, maka hibah tersebut digabungkan dengan
kekayaan yang ada, zakat yang dikeluarkan sebesar 2.5%.

 Zakat simpanan
Uang simpanan dikenakan zakat dari jumlah saldo akhir bila telah mencapai haul. Besarnya
nisab senilai 85 gr emas.
Besar zakat yang harus dikeluarkan 2,5 %
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata :
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma
atau satu sho’ gandum bagi hamba dan yang merdeka, bagi laki-laki dan perempuan, bagi
anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar zakat
tersebut ditunaikan sebelum manusia berangkat menuju shalat ‘ied.” Muttafaqun ‘alaih.
(HR. Bukhari dan Muslim).

Hukum Zakat Fitrah


Besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan sebesar satu sha’ yang nilainya sama dengan 2,5
kilogram beras, gandum, kurma, sagu, dan sebagainya atau 3,5 liter beras yang disesuaikan
dengan konsumsi per-orangan sehari-hari.
Ketentuan ini didasarkan pada hadits sahih riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan
Nasa’i dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah telah mewajibkan membayar membayar zakat
fitrah satu sha’ kurma atau sha’ gandum kepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-
laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa dari kaum muslim.
hasil profesi dikategorikan sebagai jenis harta wajib zakat berdasarkan kias (analogi)
atas kemiripan (syabbah) terhadap karakteristik harta zakat yang telah ada, yakni:
 model memperoleh harta penghasilan (profesi) mirip dengan panen (hasil
pertanian), sehingga harta ini dapat dikiaskan pada zakat pertanian berdasarkan
nisab (653 kg gabah kering giling atau setara dengan 522 kg beras) dan waktu
pengeluaran zakatnya (setiap kali panen),
 model harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang, sehingga jenis harta
ini dapat dikiaskan pada zakat harta (simpanan atau kekayaan) berdasarkan
kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5%). Dengan demikian, apabila hasil profesi
seseorang telah memenuhi ketentuan wajib zakat, ia berkewajiban menunaikan
zakatnya.
Dalam Al-Quran disebutkan,
ِ‫الر َقاب‬
ِ ‫م َوفِي‬ ِ ‫م َؤلَّ َف‬
ْ ‫ة ُقلُو ُب ُه‬ ُ ‫َال َعا ِملِينَ َعلَ ْيهَا َو ْال‬
ْ ‫َساكِين و‬
ِ
ْ ‫ات لِ ْل ُف َق َرا ِء و‬
َ ‫َالم‬ ُ ‫صد ََق‬َّ ‫إِنَّمَا ال‬
ُ َّ ‫َّللا ۗ و‬
ِ َّ َ‫ض ًة ِمن‬ َ ‫يل ۖ َف ِري‬ َّ ِ َّ ‫يل‬ ْ
ٌ ‫كي‬
‫م‬ ِ ‫م‬ ٌ ‫ََّللا َع ِلي‬
َ ‫م‬ ِ ‫الس ِب‬ ِ ‫َّللا وَا ْب‬
‫ن‬ َ ‫ار ِمينَ َوفِي‬
ِ ‫س ِب‬ ِ ‫وَال َغ‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.”
(QS. at-Taubah [9]: 60).

Allah memberikan ketentua ada 8 golongan orang yang menerima zakat yaitu sebagai berikut:
 Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok
hidup.
 Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.
 Amil - Mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mu'allaf - Mereka yang baru masuk
Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
 Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya.
 Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya.
 Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya.
 Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai