Kode Etik Kedokteran Indonesia
Kode Etik Kedokteran Indonesia
Koordinator MK Bioetik
FK UNHAS
Makassar
PENDAHULUAN
Etika (latin ethos) berarti prilaku, adat atau kebiasaan yang
dianggap baik, mirip dengan Moral (Yunani mos = kebaikan),
yang satu didasarkan pada hasil pemikiran dan pandangan
hidup yang satu didasarkan pada keyakinan dan wahyu
Sifat ketuhanan
Kemurnian niat
Keluhuran budi
Kerendahan hati
Kesungguhan kerja
Integritas ilmiah dan sosial
Islam Adalah Agama Samawi Yang
Membebaskan Ilmu Pengetahuan Dan Ilmu
Medis Dari Kekuasaan Agamawan
Dia harus mengajarkan perilaku sehat dan cara mencegah timbulnya penyakit
kepada pasien dengan santun dan meyakinkan tanpa sikap angkuh atau acuh
tak acuh
Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya
sesuai dengan standar profesi yang tertinggi
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang melaksanakan pekerjaan apa saja yang dikerjakan dengan
sebaik-baiknya
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
Pasal 4
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang
bersifat memuji diri.
Tuhan tidak menyukai orang yang sombong dan tidak menerima pengabdian orang yang
riya
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan
daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk
kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh
persetujuan pasien
Pasien mempunyai hak atas dirinya, Cuma mungkin ia tidak tahu mana yang terbaik baginya
Pasal 6
Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam
mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik
atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan
hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter harus memberi surat keterangan dan
pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya
Dusta dan tidak jujur adalah sifat orang munafik
Pasal 7a
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan
atas martabat manusia
Tuhan mencintai hambanya yang tulus mengabdi dan rajin menyebarkan kasih sayang
Pasal 7b
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien
dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia
ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi,atau yang
melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.
Pasal 7c
Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya,
dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan
pasien
Pada diri setiap orang melekat hak orang lain, hak isterinya, hak anaknya, hak tetangganya dan hak
masyarakat. Setiap muslim wajib berbuat adil
Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi
hidup makhluk insani
Kehidupan adalah anugerah tertinggi dan paling berharga bagi manusia. Siapa yang yang mencabut tidak
dengan kebenaran wajib membayar dengan nyawanya sendiri. Siapa yang menyelamatkan seseorang
sama dengan menyelamatkan orang lain seluruhnya
Pasal 8
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan
kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif),
baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala
ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang
mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut
Setiap muslim harus tulus mengerjakan pekerjaannya sebagai pengabdian kepada Tuhan dan harus
selalu sadar atas keterbatasan ilmu dan kemampuannya
Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan pada pasien
agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan
penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah
lainnya.
Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu
yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Barang siapa yang menutup aib saudaranya ia akan ditutupkan aibnya oleh Tuhan
Pasal 13
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat
sebagai suatu tugas perikemusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bersedia dan mampu
memberikannya.
Menemukan orang yang butuh pertolongan merupakan kesempatan beramal kebajikan kepada sesama
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 14
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
Siapa yang menjelekkan orang lain sesungguhnya ia menjelekkan dirinya. Siapa yang memuliakan orang
lain sesungguhnya ia telah dimuliakan
Pasal 15
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman
sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan
prosedur yang etis
Sesungguhnya rezeki itu dari Tuhan Yang Mahakaya. Dia pemberi rezeki yang terbaik dan memberi rezeki
dari hal yang tak diduga kepada hambanya yang bertaqwa
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 16
Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat
bekerja dengan baik
Kesehatan adalah nikmat Tuhan yang harus disyukuri dengan menjaga dan memeliharanya. Agama
mengajarkan menjaga keseimbangan kepentingan pribadi dan sosial
Pasal 17
Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan
Setiap orang harus selalu menyadari keterbatasan ilmu dan kemampuannya sehingga wajib menuntut
ilmu dari ayunan sampai ke liang lahad
PERBUATAN YANG DIANGGAP MELANGGAR
DISIPLIN KEDOKTERAN
1. Melakukan praktek kedokteran dengan tidak kompeten
29. Melaksanakan pelayanan medik tidak sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional (SOP) atau Standar Pelayanan Medik (SPM)
yang telah disepakati
MANA YANG ETIK ?
1. Nama di mana-mana, dicari tidak ada di mana-
mana
2. Ditunggu spesialis, yang datang minimalis
3. Pasien butuh, dokter acuh
4. Pasien berkeluh, dokter berlalu
5. Pasien sibuk cari bekal, dokter sibuk cari akal
6. Farmasi merayu, dokter berlagu
7. Biaya murah dianggap tidak lumrah
8. Pasien meringis, dokter menjadi oportunis
9. Pasien menderita, dokter berpesta
10. Pasien kecewa, dokter tertawa
11. Jika tida ada “ada-ada” takkan sempoa
bersarang rendah tanpa “ada-ada” pun dokter
sudah berumah mewah
JALAN KELUAR MARI KITA YAKINI
1. Menjadi dokter adalah rahmat
a. Jika kita menyebarkan rahmat kepada sesama
maka rahmat akan selalu bersama kita
b. Dengan mengalirkan rahmat ke seluruh penjuru alam,
alam membalas dengan rahmat yang lebih besar
c. Jangan takut masa depan karena rahmat sudah
menunggu
d. Dengan bersyukur tiap hari rahmat mengalir tiada henti
e. Dengan keyakinan akan rahmat tidak perlu
rakus atau kikir jangan makin kaya makin serakah
makin berduit makin pelit
MARI KITA YAKINI
2. Menjadi dokter adalah ibadah
a. Beribadah adalah berbakti sepenuh hati, mengabdi
dengan penuh cinta
b. Pengorbanan karena cinta adalah kebahagiaan
sejati
c. Dengan cinta kita mampu memberikan yang terbaik
d. Dengan ibadah kita makin tulus memberi