GT2303 GEODESI GEOMETRIK

PERTEMUAN KE-17
SATRIO MUHAMMAD ALIF, S.T., M.T.
2019
MATERI

• Penentuan Koordinat
• Penentuan Jarak dan Sudut
PRAKTIKUM

• Bagian 1
• Bagian 2
BAGIAN 1

• Penentuan Koordinat
Penentuan Posisi Geodetik Titik P 3-D
Pada sistem koordinat toposentrik, posisi titik P (relatif terhadap Q),
dapat dinyatakan sebagai berikut :
nP  d cos m cos  eP  d cos m sin  uP  d sin m
Posisi titik P dalam sistem koordinat kartesia geosentrik :
x  nP   x P   xQ  x 
y   R  ,  1  e   y    y  y 
  Q Q  P  P  Q 
 z  u P   z P   zQ  z 

  sin Q cos Q  sin Q sin Q cos Q 

 
dengan : R Q , Q     sin Q cos Q 0 
 cos  cos  cos Q sin Q sin Q 
 Q Q

Posisi geodetik titik P : (xP,yP,zP)  (P,P,hP)

Ref. Leick, 1991
 Formula Bowring
B.R. Bowring (1981) menurunkan formulasi direct dan indirect problem
yang non-iteratif dan akurat untuk jarak geodetik maksimum 150 km.

Penurunannya didasarkan atas proyeksi konform dari permukaan ellipsoid

ke permukaan bola (Gaussian projection of the second kind). Hal ini
dilakukan untuk memudahkan formulasinya, yaitu menggunakan rumus-
rumus segitiga bola atau spherical trigonometry.

Beberapa besaran yang akan digunakan :

A  1  e'2 cos4 1 B  1  e'2 cos2 1 C  1  e' 2

w  A( 2  1 ) / 2   2  1    2  1

Ref. Rapp, 1989

 Formula Bowring (direct problem)

  s12 B /(aC ) a = setengah sumbu panjang ellipsoid

1 1 A tan  sin 12 

 2  1  tan  
A  B cos 1  tan  sin 1 cos 1 

1   1 
D  sin 1 sin  cos 12  sin 1 sin 12 tan w 
2   A 

 3 '2  4 
2  1  2 D  B  e D sin  21  BD 
 2  3 

1   B sin 12 
 2  tan  
 cos tan  tan 1  B cos 1 
Ref. Rapp, 1989
LATIHAN

• Hitung koordinat geodetik dari azimuth,

jarak, dan sudut miring yang diketahui di
permukaan bumi
• Hitung koordinat geodetik dari azimuth,
jarak yang diketahui di permukaan elipsoid
BAGIAN 2

• Penentuan Jarak dan Sudut

DI ATAS ELIPSOID

B.R. Bowring (1981) menurunkan formulasi direct dan indirect problem

yang non-iteratif dan akurat untuk jarak geodetik maksimum 150 km.

Penurunannya didasarkan atas proyeksi konform dari permukaan ellipsoid

ke permukaan bola (Gaussian projection of the second kind). Hal ini
dilakukan untuk memudahkan formulasinya, yaitu menggunakan rumus-
rumus segitiga bola atau spherical trigonometry.

Beberapa besaran yang akan digunakan :

A  1  e'2 cos4 1 B  1  e'2 cos2 1 C  1  e' 2

w  A( 2  1 ) / 2   2  1    2  1

Ref. Rapp, 1989

 Formula Bowring (indirect problem)
  3e'2  2 
D 1  2  sin  21   
2 B  4 B  3 

E  sin D cos w

1
F sin w B cos 1 cos D  sin 1 sin D 
A
F  2
tan G  ; sin  E  F
E 2
2 1/ 2

1 
tan H   sin 1  B cos 1 tan D  tan w
A 

1  G  h  2  G  H  180 0 s12  aC / B 2

Ref. Rapp, 1989
DI PERMUKAAN BUMI
Diberikan posisi geodetik titik P dan Q : ( P ,  P , hP ) dan (Q ,  Q , hQ )
Tentukan : asimut geodetik QP, jarak ruang dQP, dan sudut miring mQP !
Ketiga besaran tersebut dapat ditentukan melalui :
 eP   uP 
 QP  arctan   dQP  nP2  eP2  u P2 mQP  arcsin  
 nP   dQP 
 
atau:
  x sin  Q  y cos  Q 
 QP  arctan  
  x sin Q cos  Q  x sin Q sin  Q  z cos Q 
 
dQP  x 2  y 2  z 2 Ref. Leick, 1991

 x cos Q cos  Q  y cos Q sin  Q  z sin Q 

mQP  arcsin  
 d 
 QP 
LATIHAN

• Hitung azimuth, jarak, dan sudut miring di

permukaan bumi dari koordinat geodetik
yang diketahui
• Hitung azimuth, jarak di permukaan elipsoid
dari koordinat geodetik yang diketahui
 SEKIAN
ありがとうございます