Anda di halaman 1dari 18

Infeksi

saluran pernapasan

Kelompok 4
Dina Destiana
Fitria Sucitra
Nita Hanifa
Kelvin Listanto
Reni fauci
Kelas farmasi 3A
ASSALAMUALAIKUM
WR.WB

2
Pendahuluan
Infeksi merupakan
proses invasi dan multiplikasi
berbagai mikroorganisme ke Saluran pernapasan dimulai dari
dalam tubuh (seperti bakteri,
virus, jamur, dan parasit), yang • hidung,
saat dalam keadaan normal, • faring,
mikroorganisme tersebut tidak • laring,
terdapat di dalam tubuh. • trakea,
• bronkus,
• bronkiolus,
• alveolus,
• paru-paru.

3
DEFINISI
Infeksi saluran pernapasan atau respiratory
tract infections adalah infeksi sinus, tenggorokan,
saluran udara atau paru-paru apapun, yang biasanya
disebabkan oleh virus atau bakteri.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah


penyakit saluran pernafasan akut yang meliputi
saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,
fharingitis, dan otitis
serta saluran pernafasan bagian
bawah seperti laryngitis, bronchitis,
bronchiolitis dan pneumonia.

4
Klasifikasi Infeksi Saluran
Pernapasan Berdasarkan Letaknya

1.Infeksi saluran pernapasan atas,


yaitu yang mempengaruhi hidung,
sinus, dan tenggorokan.seperti
faringitis,flu,rhinitis,otitis

2. Infeksi saluran pernapasan bawah,


yaitu yang mempengaruhi saluran
udara dan paru-paru.
Infeksi saluran pernafasan atas

Faringitis adalah inflamasi atau peradangan pada


faring, yakni salah satu organ di dalam tenggorokan
yang menghubungkan rongga belakang hidung dengan
bagian belakang mulut. Dalam kondisi ini, tenggorokan
akan terasa gatal dan sulit menelan.

Rhinitis adalah peradangan atau iritas


di lapisan dalam hidung, yang ditandai
dengan gejala berupa pilek, hidung
tersumbat, dan bersin-bersin.

Otitis media adalah infeksi pada telinga bagian


tengah, tepatnya pada rongga di belakang gendang
telinga. Infeksi telinga bagian tengah ini, sering kali
timbul akibat batuk pilek, flu, atau alergi
sebelumnya.
Infeksi saluran napas bawah
Laringitis adalah suatu kondisi dimana pita suara
membengkak sehingga suara menjadi serak. Pita
suara adalah lipatan membran mukosa pada laring.
Saat meradang, suara yang terbentuk dari udara yang
melewati pita suara menyebabkan suara parau.
Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada
saluran utama pernapasan atau bronkus.
Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa
udara dari dan menuju paru-paru. Seseorang yang
menderita bronkitis biasanya ditandai dengan
munculnya gejala batuk yang berlangsung selama
satu minggu atau lebih

Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-


paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan
peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu
atau kedua paru-paru.
Penyebab Infeksi Saluran


Pernapasan

Beberapa jenis virus atau bakteri yang dapat


menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas,
di antaranya adalah
• Influenza dan Parainfluenza,
• Thinoviruses,
• Epstein-Barr Virus (EBV),
• Respiratory Syncytial Virus (RSV),
• Streptococcus grup A,
• Pertussis,
• Diphteria

8
Lanjutan
Sedangkan beberapa jenis virus atau bakteri
yang dapat menyebabkan infeksi saluran
pernapasan bawah, di antaranya adalah :
• Influenza A,
• Human metapneumovirus (hMPV),
• Respiratory syncytial virus (RSV),
• Varicella-zoster virus (VZV),
• H. influenzae,
• Streptococcus pneumoniae,
• Klebsiella pneumoniae,
• Staphylococcus aureus,
• Enterobacteria dan bakteri anaerob.
9
Gejala Infeksi Saluran Pernapasan

Gejala infeksi saluran pernapasan


atas :
• batuk,
• hidung tersumbat
• pilek,
• bersin-bersin,
• nyeri otot, Sedangkan gejala infeksi
• sakit tenggorokan, saluran pernapasan
• sakit kepala bawah:
• demam. • batuk berdahak,
Gejala-gejala tersebut biasanya • sesak napas,
berlangsung selama 3 hingga 14 • mengi, dan demam.
hari. Pada anak-anak dan
bayi, gejala lain yang
mungkin timbul, adalah
sulit makan, rewel, dan
gangguan tidur.
10
Diagnosis Infeksi Saluran Pernapasan

Untuk mendiagnosis infeksi saluran


pernapasan atas biasanya hanya berdasarkan gejala,
pemeriksaan fisik, dan kadang-kadang pemeriksaan
darah Penyebab tersering dari infeksi saluran napas
atas adalah virus, sehingga tidak diperlukan
pemeriksaan lanjutan lainnya, kecuali dokter
mencurigai penyebab lain seperti bakteri dan alergi
Untuk infeksi saluran napas bawah, selain
memerhatikan tanda-tandanya (misalnya sesak
napas), dokter juga akan mengukur tingkat oksigen
dalam darah (pulse oximetry) untuk mendeteksi
adanya gangguan pernapasan. Di samping itu,
pemeriksaan penunjang di laboratorium juga perlu
dilakukan, seperti:
11 Foto Rontgen,pemeriksaan darah,pemeriksaan dahak.
Terapi Farmakologi

Terapi farmakologi umumnya bersifat suportif untuk


meringankan gejala.
 Terapi Simptomatik
1. Dekongestan oral atau topikal dapat membantu
mengurangi keluhan pada pasien dengan rhinorrhea.
2. Antihistamin oral generasi satu dinilai memiliki
efek antikolinergik sehingga dapat digunakan untuk
mengurangi rhinorrhea dan bersin. Antihistamin
yang biasanya digunakan adalah chlorpheniramine
maleate atau diphenhydramine
3. Guaifenesin adalah mukolitik yang berfungsi untuk
mengurangi sekresi nasofaring.
 Antiviral bisa dipakai pada pasien influenza yang
terkonfirmasi atau jika terjadi outbreak influenzae
dimana manfaat lebih banyak dibandingkan risiko.
Antiviral diberikan pada pasien yang berisiko tinggi
12 mengalami perburukan gejala.
Lanjutan

 Antiviral bisa dipakai pada pasien influenza yang


terkonfirmasi atau jika terjadi outbreak influenzae
dimana manfaat lebih banyak dibandingkan risiko.
Antiviral diberikan pada pasien yang berisiko tinggi
mengalami perburukan gejala

 Terapi Antibiotik
Kebanyakan kasus ISPA disebabkan oleh virus,
sehingga penggunaan antibiotik tidak efektif dan hanya
boleh digunakan jika terdapat kecurigaan atau
konfirmasi adanya infeksi bakteri

13
Terapi Non-Farmakologi

Penyebab ISPA pada umumnya adalah virus,


sehingga terapi biasanya hanya bersifat suportif
saja.
• Memperbanyak Minum
Memperbanyak minum sebanyak 8 gelas atau
lebih dapat menurunkan sekresi mukosa dan
menggantikan kehilangan cairan.
• Lakukan kompres hangat
• Irigasi Nasal

14
Pencegahan infeksi saluran napas

• Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi


seimbang.
• Berolahraga secara teratur.
• Berhenti merokok dan menghindari asap rokok.
• Mengurangi tingkat stres.
• Menghindari kontak langsung dengan penderita
infeksi.
• Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan.
• Selalu menutup mulut dan hidung setiap bersin
atau batuk.
• Menjaga kebersihan diri dan barang-barang di
sekitar.
15
Soap Infeksi Napas
⪢ S = mengatakan bahwa pasien mengalami batuk,
pilek selama 3 hari disertai dengan demam, sakit
tenggorakan.
⪢ O = pilek, demam, sakit tenggorokan dan adanya
ssuara tambahan saat tidur (sindor) berhubungan
dengan saluran pernapasan
⪢ A = pilek berhubungan dengan masuknya bakteri
pada saluran pernapasan, pasien menyatakan
menghirup udara ke hidung secara berulang-ulang
dengan adanya suara tambahan.
⪢ P = berikan terapi obat chlorpheniamine malease
dan glyceryl guaca colats 1x ¼
paracetamol 3x ½
16
ADA YANG MAU
DI TANYAKAN?

17
Sekian
wassalamualaikum wr.wb

18

Anda mungkin juga menyukai