Anda di halaman 1dari 12

“KEPERAWATAN JIWA”

ISOLASI SOSIAL

Kelompok 5
Nama kelompok :
1. Ageng awal R
2. Dewi candra liyana
3. Dian maharani sp
4. Vina apriana Y
Pengertian isolasi
Isolasi Sosial adalah kondisi kesepian
yang diekspresikan oleh individu dan
dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan
oleh orang lain dan sebagai suatu
keadaan negatif yang mengancam.
Etiologi
1. Faktor Predisposisi
kegagalan perkembangan yang dapat
mengakibatkan individu tidak percaya
diri, tidak percaya orang lain, ragu
takut salah, putus asa terhadap
hubungan dengan orang lain, menghindar
dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan dan meresa
tertekan.
Next
Beberapa faktor Predisposisi yang dapat
menyebabkan isolasi sosial, yaitu:
1. Faktor perkembangan
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
3. Faktor sosial budaya
4. Faktor biologis
2. Faktor Presipitasi
terjadinya isolasi sosial yang dapat
ditimbulkan oleh faktor internal maupun
eksternal, meliputi
1.Stresor Sosial Budaya
2.Stresor Biokimia
3.Stresor Biologik dan Lingkungan Sosial
4.Stresor Psikologis
Masalah utama kerusakan isolasi
sosial
 Interaksi sosial, kerusakan
 Perubahan sensori-perseptual
 Kekerasan, resiko tinggi
 Harga diri rendah kronis
 Intoleransi aktivitas
 Sindrom defisit perawatan diri
 Koping keluarga,inefektif
 Ketegangan peran pemberi perawatan
Asuhan Keperawatan Kesehatan
Jiwa Pada Klien Dengan Isolasi
Sosial
1. Pengkajian
Pengelompokan data pada pengkajian
kesehatan jiwa berupa faktor
presipitasi, penilaian stressor,
suberkoping yang dimiliki klien.
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
c. Faktor predisposisi
d. Aspek fisik / biologis
e. Aspek Psikososial
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah
identifikasi atau penilaian pola respons
baik aktual maupun potensial (Stuart
and Sundeen, 1995)

Dx :
1. Isolasi sosial : menarik diri
berhubungan dengan harga diri rendah
3. Rencana Tindakan Keperawatan

Data subyektif :
 Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa,
tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri
sendiri dan menolak bila diajak berkomunikasi.

 Data obyektif :
 Klien terlihat lebih suka sendiri, apatis, menolak
berhubungan(menyendiri), kurang memperhatikan
kebersihan.
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal perasaan yang
menyebabkan prilaku menarik diri dari
lingkungan sosial
c. Klien dapat berhubungan sosial dengan
orang lain secara bertahap
d. Klien dengan dukungan keluarga
mengembangkan kemampuan klien
untuk berhubungan dengan orang lain
e. Diskusikan dengan anggota keluarga
f. Dorong aggota keluarga untuk
memberikandukungan kepada klien
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
g. Anjurkan anggota keluarga untuk
secara rutin bergantian mengujungi
klien.
h. Menimalkan satu kali seminggu
i. Beri reinforcement positif atas hal-
hal yang telah dicapai oleh keluarga.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai