Tujuan Pendidikan Menurut Uud 45 Dan Unesco

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

TUJUAN PENDIDIKAN

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UUD 1945


(VERSI AMANDEMEN):
1. Pasal 31, ayat 3 : "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang-undang."
2. Pasal 31, ayat 5 : "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UU
SISDIKNAS:
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun
2003. Pasal 3 :

"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab."
TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT UNESCO:
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan
mutu pendidikan. PBB melalui UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural
Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa
depan, yakni :

1. learning to Know,
2. learning to do
3. learning to be
4. learning to live together
Keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ
dan SQ.
PENJELASAN PILAR PENDIDIKAN UNESCO
1. LEARNING TO KNOW (BELAJAR UNTUK TAHU)
Belajar yang pada dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar,
akan tetapi harus juga berorientasi kepada proses belajar. Secara implisit, learning to know
bermakna belajar sepanjang hayat (life long education).
2. LEARNING TO DO ( BELAJAR UNTUK MENERAPKAN )
Melakukan sesuatu dalam situasi konkrit yang tidak hanya terbatas pada penguasaan
keterampilan yang mekanitis melainkan juga terampil dalam berkomunikasi, bekerjasama
dengan orang lain, mengelola dan mengatasi suatu konflik.
3. LEARNING TO BE (BELAJAR UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI )
Belajar guna membentuk manusia yang menjadi dirinya sendiri sebagai individu dengan
kepribadian yang memiliki tanggung jawab sebagai manusia
PENJELASAN PILAR PENDIDIKAN UNESCO
4. LEARNING TO LIVE TOGETHER ( BELAJAR UNTUK HIDUP BERSAMA )
Belajar sebagai upaya agar peserta didik dapat hidup bersama dengan sesamanya secara
damai.

5. LEARNING TO BELIEVE IN GOD


Belajar untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
IMPLEMENTASI DALAM PENDIDIKAN NASIONAL
1. LEARNING TO BELIEVE IN GOD
Adanya mata pelajaran agama dan pendidikan kewarganegaraan. Yang mengajarkan budi pekerti dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. LEARNING TO KNOW
Adanya pekembangan IPTEK yang digunakan sebagai media dalam proses belajar baik membaca,
menghafal maupun mendengarkan .
3. LEARNING TO DO
Memparaktikan apa yang dipelajari seperti berlatih keterampilan untuk keprofesioanalan dalam bekerja
4. LEARNING TO LIVE TOGETHER
Saling membantu dan menghargai sesama agar tercipta masyarakat yang tertib dan aman
5. LEARNING TO BE
Cara mengembangkan kepribadian dalam segala aspek kehidupannya
DEFINISI SISTEM PENDIDIKAN
Sistem Pendidikan didefinisikan sebagai suatu kesatuan
dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk
mencapai hasil yang diharapkan (Mudyahardjo, 1993).
1. Meningkatkan pembinaan SDM menjadi individu
mandiri
2. Meningkatkan taraf hidup
3. Meningkatkan peran individu sebagai pribadi,
pegawai/karyawan, warga masyarakat, warga
negara, dan makhluk Tuhan

9
KONSEP PENDIDIKAN

Pendidik harus mampu berperan sebagai sumber belajar,


fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, mediator
dan evaluator.

Anda mungkin juga menyukai