Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN MENINGITIS


1

Dania Relina, M.Kep


DEFINISI
2

 Peradangan pada selaput meningens (yang


menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang.

Dania Relina, M.Kep


Etiologi
3

 Infeksi mikroorganisme : bakteri, virus, jamur,


protozoa
 Infeksi organ lain (sifilis /treponema pallidum, lyme,
tuberkulosis, endokarditis), malaria cerebral,
mastoiditis,
 Infeksi parameningeal (abses otak, abses epidural,
empiema sinus venosus)
 Paparan kimia (obat anti inflamasi non steroid,
imunoglobulin intravena)
 Penyakit autoimun
Dania Relina, M.Kep
Bakteri Penyebab Meningitis
4

Usia Sering Jarang


Neonatus Streptokokus grup B Listeria monocytogenes
Escherichia coli Stafilokokus koagulase negatif
Klebsiela Enterococcus faecalis
enterobacter Citrobacter diversus
Salmonella
Pseudomonas aeruginosa
Haemophilus influenzae tipe
a,b,c,d,e,f dan nontypable

> 1 bulan Streptococcus pneumoniae H. Influenzae tibe b


Neisseria meningitidis Streptococcus grup A
Batang gram negatif
L monocytogenes

Dania Relina, M.Kep


Virus penyebab Meningitis
5

 Enterovirus
 Coxsackie virus, echovirus dan pada anak yag tidak
vaksinasi polio
 Herpes simplex, epstein barr, sitomegalovirus
 Virus limfositik koriomeningitis
 HIV
 Virus mumps
 Virus varicella
 Virus campak

Dania Relina, M.Kep


Penyebab yang tidak umum
6

 borrelia nurgdoferi (penyakit lyme)


 Bartonella henselae (cat-scratch disease)
 Mycobacterium tuberculosis
 Toxoplasma
 Jamur (cyptococcus, histoplasma, candida dan
coccidioides).
 Parsit (angistrongylus cantonensis, naegleria fowleri
, gnathoma spinigerus,schistosoma, dan
acanthamoeba)

Dania Relina, M.Kep


Meningitis Non Infeksi
7

 Meningitis dapat timbul akibat beberapa penyebab


non-infeksi:
 Penyebaran dari kanker pada meningen (meningitis
neoplasmik)
 obat-obat tertentu (utamanya obat antiradang non-
steroid, antibiotik dan imunoglobulin intravena)
 vaskulitis (kondisi radang pada dinding pembuluh
darah), seperti penyakit Behçet, Kista epidermoid
dan kista dermoid dapat menyebabkan meningitis
dengan melepaskan iritan ke dalam daerah
subarachnoid

Dania Relina, M.Kep


Faktor Risiko
8

 Gangguan sistem imun


 Hemoglobinopaati (penyakit sel sabit/ siclecell disease)
 Asplenia
 Lingkungan padat seperti asrama universitas/ militer
 Kebocoran CSS akibat anomali kongenital (spina bifida)
atau didapar seperti fraktur basis kranium
(S.Pneuominiae)
 alat yang dipasang di dalam otak dan meningen, seperti
shunt serebral, drain ekstraventrikuler
 Musim panas dan gugur: meningitis enterovirus

Dania Relina, M.Kep


Manifestasi Klinis
9

 Sakit Kepala (90% pada meningitis bakterial


 Demam
 Kaku kuduk (70% meningitis bakterial),
 Perubahan status mental
 "Kernig's sign“ atau "Brudziński sign“ yang positif. Untuk
pemeriksaan "Kernig's sign" pasien dibaringkan
telentang, dengan panggul dan lutut difleksikan
membuat sudut 90 derajat. Pada pasien dengan
"Kernig’s sign” yang positif, rasa nyeri akan membatasi
ekstensi lutut secara pasif.
 Tanda "Brudzinski" positif apabila fleksi pada leher
menyebabkan fleksi pada lutut dan panggul secara
involunter

Dania Relina, M.Kep


Menigeal Sign
10

Dania Relina, M.Kep


Menigeal Sign
11

Dania Relina, M.Kep


Manifestasi Klinis
12

 "jolt accentuation maneuver" membantu menentukan


apakah terdapat meningitis pada pasien yang mengeluh
demam dan sakit kepala. Orang tersebut diminta untuk
memutar kepalanya ke arah horizontal dengan cepat; jika
sakit kepala tidak bertambah buruk, artinya bukan
meningitis.
 Penurunan kesadaran
 Fotofobia (intoleransi terhadap cahaya terang) dan
fonofobia (intoleransi terhadap suara keras)
 Ubun-ubun (bagian lembut di bagian atas kepala bayi)
dapat menonjol pada bayi berusia hingga 6 bulan.
 Gejala nonspersifik pada anak: lekas marah dan ngantuk
 Ruam merah (karena bakteri meningokokus)

Dania Relina, M.Kep


Pemeriksaan laboratorium
13

Kondisi Tekanan Leukosit Protein Glukosa Keterangan


(/µL) (mg/dL) (mg/dL
Normal 50-180 <4;60-70% 20-45 >50% glukosa
mmH2O limfosit, 30- serum
40% monosit,
1-3% neutofil
Meningitis Biasanya  100-60.000, 100-500 Umumnya <40 Organisme
bacterialis akut biasanya bbrp atau <40% terdeteksi pada
ribu,predomin glukosa serum pewarnaan gram
an PMN dan pemeriksaan
kultur
Meningitis Normal atau  1-10.000 >100 Menurun atau Organisme
dengan normal mungkin
pengobatan terdeteksi ,terapi
parsial awal
menyebabkan CSS
menjadi steril to
antigen tto
perdeteksi

Dania Relina, M.Kep


Pemeriksaan laboratorium
14
Kondisi Tekanan Leukosit Protein Glukosa Keterangan
(/µL) (mg/dL) (mg/dL
Meningitis TB Umumnya  10-500 100-500 Umumnya BTA dapat terlihat
dapat juga me dapat lebih <50, me pada seidaan
akibat tinggi seirimg waktu apus, terdeteksi
obstruksi CSS apabila apabila tidak pada pemeriksaan
terjasi diobati kultur dan PCR.
obstruksi Uji PPD dan
CSS rotgen positif
Jamur Umumnya me 25-500 20-500 Umumnya Terdeteksi pada
<50, me pemeriksaan
seirimg waktu kultur
apabila tidak
diobati
Meningitis Normal atau Jarang lebih <200 Umumnya Terdeteksi pada
virus sedikit dari 1000 normal , dapat pemeriksaan
/meningoensef meningkat menurun kultur dan PCR
alitis sampai 40
pada beberapa
virus (15-20%
pada
gondongan)
Dania Relina, M.Kep
Pemeriksaan laboratorium
15

Kondisi Tekanan Leukosit Protein Glukosa Keterangan


(/µL) (mg/dL (mg/dL
)
Abses Normal atau 0-100 20-200 normal Profil CSS dapat
(infeksi para meningkat sepernunya
meningeal) normal

Dania Relina, M.Kep


Pemeriksaan diagnostik
16

 Lumbal Fungsi
Jarum dimasukkan ke dalam kanalis spinalis untuk
mengambil sampel likuor serebrospinals(LCS), yang
menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang.

LCS diperiksa di laboratorium medis.

Dania Relina, M.Kep


Lumbal fungsi
17

Dania Relina, M.Kep


TERAPI
18

 Antibiotik: sefotaksim (atau seftriakson) ditambah


vankomisin  adekuat mengatasi N. Meningitidis,
H. Influenza tipe a-f
 Antivirus
 Bayi <2 bulan ditambah ampicilin utk kemungkinan
infeksi listeria monocytogenes dan eschericia colli
 Dexametason 0,6-0,8 mg/kg bb per hari dalam 2-3
dosis.
 Terapi suportif jika terjadi dehidrasi, syok, DIC,
SIADH, peningkatan TIK, apnea, aritmia dan koma
Dania Relina, M.Kep
Therapeutic Management
19

 Isolasi
 Terapi antimikrobial
 Mempertahankan hydrasi
 Mempertahankan ventilasi
 Menurunkan TIK
 Manajemen syok sistemik
 Mengontrol kejang
 Pengontrolan suhu tubuh
 Penanganan komplikasi

Dania Relina, M.Kep


KOMPLIKASI
20

 Sepsis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah, nadi


cepat, suhu tubuh abnormal yang tinggi atau rendah, dan RR
meningkat. Tekanan darah yang sangat rendah dapat muncul
pada tahap awal, khususnya namun tidak eksklusif pada
meningitis meningokokus; yang akan mengakibatkan
kurangnya suplai darah bagi organ lain.

 DIC yang merupakan aktivasi berlebihan dari pembekuan


darah, dapat mengobstruksi aliran darah ke organ dan secara
paradoks meningkatkan risiko pendarahan

 Infeksi meningokokus dan pneumokokus dapat menyebabkan


perdarahan kelenjar adrenal, sehingga menyebabkan sindrom
Waterhouse-Friderichsen, yang seringkali mematikan

Dania Relina, M.Kep


PENCEGAHAN
21

 Imunisasi terhadap H. Influenza dan S. Pneumoniae


 Vaksinasi N.meningitidis direkomendasikan untuk
remaja, anggota militer dan pelancong ke area
endemik
 Kemoprofilaksis untuk individu yang kontak dengan
penderita N.meningitidis dan H.influenzae:
rifampisin, siprofloksasin atau seftriakson

Dania Relina, M.Kep


Prognosis
22

 10-15% meningirtis bacterial fatal (CDC, 2000)


 Prognosis tergantung dari: usia anak, durasi sakit hingga
mendapatkan antibiotik, type agen penyebab dan
keadekuatan terapi.
 Meningiris bacterial dapat menyebabkan kerusakan otak,
kehilangan pendengaran dan gangguan belajar (CDC,
2000)
 Mortalitas Neonatal meningitis lebih tinggi
 Mortalitas Meningitis yang disebabkan H. Influenzae
type b, S. Pneumoniae dan N. Meningitidis < 10%
 Sequele bacterial meningitis lebih banyak terjad pada
anak usia kurang dari 2 bulan: hypdrosephalus,
kehilangan pendengaran

Dania Relina, M.Kep


Nursing Problem
23

 Gangguan perfusi jaringan serebral


 Risko injury
 Gangguan rasa nyaman: nyeri

Dania Relina, M.Kep

Anda mungkin juga menyukai