Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

ASMA EKSERBASI AKUT


 Tanggal masuk : 19 juli 2018
 Jam masuk : 12.30 WIB
 No RM : 171894
 Ruangan : anyelir

 IDENTITAS PASIEN
 Nama : Pinte Mahtawarni
 Umur : 16 tahun
 Jenis kelamin: Perempuan
ANAMNESIS
 Keluhan utama : sesak napas

 Riwayat penyakit sekarang : pasien datang dengan keluhan sesak napas


dirasakan sejak 6 jam yang lalu. Saat sesak suara napas berbunyi. Sesak
dirasakan memberat dan mengganggu aktivitas. sesak terasa berkurang dalam
posisi duduk. Sesak disertai rasa tertekan didada. Sebelum sesak pasien baru
selasai menjalani kegiatan marching band. Pasien juga mengalami demam
sejak 1 hari yang lalu. Batuk berdahak dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Mual (-),
muntah (-), BAB (+), BAK (+), nyeri kepala (-) jantung berdebar(-), keringat
malam (-). Pasien mempunyai riwayat alergi debu (bersin-bersin). Riwayat sesak
sebelumnya disangkal. Pasien sering melakukan aktivitas berat diluar ruangan
(marching band).
 RPD : disangkal
 RPO : disangkal
 RPK : disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
 Generalis
 Keadaan umum : sedang
GCS : compos mentis
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 29 x/menit
Suhu : 37,6 °C
 Lokalis
 kepala
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+.
Hidung: deviasi septum (-), vestibulum (dbn)
Mulut : bibir sianosis (-)
 Leher
pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
I: Simetris kanan dan kiri, bentuk normochest , tidak ada pelebaran sela iga,
pengunaan otot- otot bantu pernapasan (+)
P: Vokal Fremitus ki=ka
P: Sonor kanan dan kiri
A: Bronkovesikuler, rh (-/-) , wh (+/+)
 Jantung
I : ictus cordis tidak nampak
P: ictus cordis tidak teraba
 P: pekak, batas jantung dalam batas normal
batas jantung kanan: Linea Sternalis Dextra
batas jantung kiri:Linea Midclavicularis Sinistra
A:Bunyi jantung I>II murni, regular, Bunyi tambahan : (-).
 abdomen
I : perut datar
P : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepatosplenomegali (-)
P : timpani
A: bising usus (+) normal
 ekstremitas
Akral hangat, edema tungkai (-), clubbing finger (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Radiologi : Foto thorax PA (kesan bronchitis)


 Laboraturium : darah rutin (dalam batas normal), BTA (negatif)
DIAGNOSA BANDING

 Asma eksaserbasi akut


 Bronchitis
 Pneumonia
 DIAGNOSA KERJA
Asma eksaserbasi akut

 PENATALAKSANAAN
O2 1-2 liter/menit
IVFD Ringer laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr/8 jam
Inj. Metil prednisolone/12 jam
Paracetamol 3x50 mg
Vestein 2x1
Nebul ventolin/8 jam
Eufilin retard 1x1
FOLLOW UP
 20 juli 2018
 S/ Sesak nafas (+), batuk berdahak (+), nyeri dada (+), nyeri kepala (+),
mual (-), muntah (-), demam (+), tidur(+), BAB (+), BAK (+)
 O/ TD : 110/80 mmhg HR : 103x/i
RR : 32x/I T : 37,6 °C
Torax : vesikuler (+/+), wheezing (+/+), ronki (-/-)
 A/ asma eksaserbasi akut
 P/ IFVD Ringer laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam
Inj. Methyl prednisolone ½ vial/12 jam
Paracetamol 3x500mg
Vestein 2x1
Nebul ventolin/8 jam
Euphyllin retard 1x1
 21 juli 2018
 S/ Sesak nafas (+), batuk berdahak (+), nyeri dada (+), nyeri kepala (+),
mual (-), muntah (-), demam (+), tidur(+), BAB (+), BAK (+)
 O/ TD : 110/80 mmhg HR : 98x/i
RR : 28x/I T : 36,2 °C
Torax : vesikuler (+/+), wheezing (+/+), ronki (-/-)
 A/ asma eksaserbasi akut
 P/ IFVD Ringer laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam
Inj. Methyl prednisolone ½ vial/12 jam
Paracetamol 3x500mg
Vestein 2x1
Nebul ventolin/8 jam
Euphyllin retard 1x1
 22 juli 2018
 S/ Sesak nafas (+), batuk berdahak (+), nyeri dada (+), nyeri kepala (+),
mual (-), muntah (-), demam (+), tidur(+), BAB (+), BAK (+)
 O/ TD : 110/80 mmhg HR : 98x/i
RR : 26x/I T : 36,2 °C
Torax : vesikuler (+/+), wheezing (+/+), ronki (-/-)
 A/ asma eksaserbasi akut
 P/ IFVD Ringer laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jamaff
Inj. Methyl prednisolone ½ vial/12 jam
Paracetamol 3x500mg aff
Vestein 2x1
Nebul ventolin/8 jam
Euphyllin retard 1x1
 23 juli 2018
 S/ Sesak nafas (-), batuk berdahak (+ ), nyeri dada (-), nyeri kepala (-),
mual (-), muntah (-), demam (-), tidur(+), BAB (+), BAK (+)
 O/ TD : 120/80 mmhg HR : 98x/i
RR : 24x/I T : 36,3 °C
Torax : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
 A/ asma eksaserbasi akut
 P/ IFVD Ringer laktat 20 tpm
Inj. Methyl prednisolone ½ vial/12 jam
Vestein 2x1
Nebul ventolin/8 jam
Euphyllin retard 1x1

 PBJ
Definisi

 Asma  gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak


sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang
Etiologi

 Penyebab asma  belum diketahui pasti


 adanya gangguan parasimpatis (hiperaktivitas saraf kolinergik), gangguan
Simpatis (blok pada reseptor beta adrenergic dan hiperaktifitas reseptor
alfa adrenergik).
Faktor pencetus

 Faktor predisposisi  genetic  alergi


 Faktor presipitasi
a. Alergen,
Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan
Ingestan, yang masuk melalui mulut
Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
b. Perubahan cuaca
c. Stress
Epidemiologi

 WHO  sebanyak 100 hingga 150 juta penduduk dunia  Asma. Jumlah
ini terus bertambah sebanyak 180.000 orang setiap tahunnya.
 Indonesia  prevalensi asma belum diketahui secara pasti, namun
diperkirakan 2 – 5 %5 (3-8%2 dan 5-7%7) penduduk Indonesia menderita
asma.

Anda mungkin juga menyukai