Anda di halaman 1dari 63

PATOFISIOLOGI SISTEM

ENDOKRIN
Dita Mahayu Kusumaningrum (M0615011)
Anisa Nurmia Farika (M0618003)
Mahajendra Arham Widarso (M0618031)
Nisa Fithria Lathifah (M0618037)
Ryza Aisyah Tsakiila S. (M0618047)
Kelenjar Hipofisis
Merupakan kelenjar utama, karena berfungsi sebagai hormon Trof/hormon
perangsang dimana kelenjar ini akan merembeskan sejumlah hormon yang akan
merangsang perembesan hormon lain ke dalam darah.
Dibagi atas :
1. Adenohipofisis /Anterior pituitary : FSH, LH, hormon adrenokortikotrof
(ACTH)
2. Neurohipofisis/Posterior pytuitary : oksitosin, ADH, GH, prolaktin, TSH
Hormon-Hormon Hipotalamus

1. ACTH : Adrenocortico Releasing 8. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon


Hormon
9. PRH : Prolaktin Releasing Hormon
2. ACIH : Adrenocortico Inhibiting
Hormon 10. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
3. TRH : Tyroid Releasing Hormpn 11. GRH : Growth Releasing Hormon
4. TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
12. GIH : Growth Inhibiting Hormon
5. GnRH : Gonadotropin Releasing
Hormon 13. MRH : Melanosit Releasing Hormon
6. GnIH : Gonadotropin Inhibiting 14. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hormon
7. PTRH : Paratyroid Releasing
Hormon
KELENJAR PANKREAS
Kelenjar Pankreas
 Anatomi
• Pankreas adalah suatu organ yang terdiri dari jaringan eksokrin dan
endokrin.
• Berada pada rongga abdomen atau rongga perut, dekat dengan lambung dan
usus halus.
• Hormon yang dihasilkan oleh sel pankreas :
1. Hormon insulin
2. Hormon glukagon
3. Somatostatin
4. Pancreatic polypeptide (parakrin)
Letak Prankeas

Letak pankreas (Netter, 2006)


1. Insulin
a. Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan.
b. Menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif.
c. Menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan juga dalam otot, serta
mencegah penguraian glikogen.
d. Menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa.
2. Glukagon
a. Mempertahankan konsentrasi normal glukosa dalam darah,
b. Menstimulir peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah,
c. Menstimulir pemecahan glikogen yang tersimpan di hati,
d. Mengaktifkan hepatic gluconeogenesis
3. Somatostatin
 Merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta, yang tersusun dari
polipeptida mini dari 14 asam amino. Selain itu dihasilkan juga oleh sel–
sel di hipotalamus.
 Sekresinya dirangsang oleh peningkatan glukosa, asam amino atau
asam lemak darah post prandial (setelah makan).
 Efek lokal didalam pulau langerhans/pulau pankreas adalah
menghambat dan menurunkan kecepatan sekresi insulin atau glukagon.
 Efek jauh adalah mengurangi mobilitas lambung, usus dan kantung
empedu.
 Efek sekresi adalah memperlambat masuknya nutrien dari makanan
dan membuat produk asimilasi tersedia untuk waktu yang lebih lama.
4. Pankreatik Polipeptida
 Jumlahnya dalam pulau langerhans/pulau pankreas sangat sedikit,
 Menghasilkan polipeptidase pankreatik.
Gangguan Kelenjar Pankreas
Diabetes Melitus
 Merupakan gangguang metabolik kronik yang ditandai dengan adanya
hiperglikemia (peningkatan kadar gula di dalam darah).
 Normalnya insulin membantu metabolisme :
1. Protein
2. Karbohidrat
3. Lemak
Pada pasien DM akan terjadi sebaliknya, yang menyebabkan terjadinya kenaikan
kadar gula dalam darah.
Diabetes Melitus
1. DM Tipe 1, disebabkan oleh destruksi sel beta pankreas yang menyebabkan
terjadinya defisiensi sekresi insulin. Sel beta dapat rusak dikarenakan oleh genetik
dan destruksi pankreas.
2. DM Tipe 2, disebabkan oleh resistensi insulin / penurunan sekresi insulin. Faktor
resiko : riwayat keluarga, obesitas, hipertensi, dan ras.

(Depkes RI, 2005)


Tanda – Tanda Pasien DM
1. Poliuria (kencing berlebih),
2. Polidipsi (haus),
3. Polifagia,
Komplikasi DM
1. Mikrovaskular, seperti :
 Retinopati, gangguan pada mata
 Nefropati, gangguan pada ginjal
 Neuropati, gangguan pada syaraf
2. Makrovaskular, seperti :
 Komplikasi pada jantung
KELENJAR TIROID
Anatomi
 Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah kedua sisi laring, sebelah anterior trakea, yaitu
posisi yang tepat untuk pemasangan dasi kupu-kupu. KELENJAR TIROID Kelenjar
tiroiddibungkus mengitari bagian depan dari trachea bagian atas, kelenjarini terdiri
dari 2 lobus dihubungkan oleh itsmus. Kelenjar ini diperdarahi dari
arteri tiroid superior dan inferior.Tiroid terbentuk atas masa kosong yang berbentuk
folikel.
Gambar kelenjar tiroid
Hormon Tiroid
Hormon tiroid berperan dalam mempengaruhi kecepatan metabolism tubuh
(meningkatkan kecepatan reaksi kimia di hampir seluruh sel tubuh).
 Sel-sel dalam kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang dapat dibedakan
atas:
1. Tetraiodotironin (T4)
▪ Tersusun atas 4 atom iodium.
▪ Seringkali disebut dengan ‘Tiroksin’.
2. Triiodotironin (T3)
▪ Tersusun atas 3 atom iodium.
 Kelenjar tiroid mensekresikan 93% tiroksin
 dan 7% triiodotironin.
 Tiroksin maupun triiodotironin mempunyai
 peran dan kualitas yang sama.
Perbedaan tiroksin dan triiodotironin:
 Triidotironin mempunyai kecepatan dan intensitas kerja yang 4 kali lebih kuat dari
tiroksin.
 Jumlah triiodotironin jauh lebih sedikit dari tiroksin.
 Keberadaan triiodotironin dalam darah jauh lebih singkat dibanding tiroksin.
Fungsi Hormon Tiroid
 Meningkatkan transkripsi sejumlah besar gen melalui aktivasi reseptor inti sel.
Meningkatkan aktivitas metabolisme selular melalui peningkatan jumlah dan
aktivitas sel mitokondria dan peningkatan transport aktif ion-ion melalui membrane
sel (Na+-K+-ATPase).
 Berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan.
 Efek-efek spesifik: Meningkatkan metabolism karbohidrat dan pengangkutan
lemak; menurunkan konsentrasi kolestrol, fosfolipid, dan trigliserida dalam darah
namun meningkatkan asam lemak bebas; meningkatkan kebutuhan vitamin karena
meningkatkan jumlah berbagai enzim tubuh; meningkatkan laju metabolism basal
hingga 60-100% di atas nilai normal; menurunkan berat badan.
 Kardiovaskuler: Meningkatkan aliran darah dan curah jantung, frekuensi denyut
jantung, kekuatan denyut jantung akibat timbulnya katabolisme, menormalkan
tekanan arteri.
 Meningkatkan pernapasan.
 Merangsang sistem saraf pusat
 Menimbulkan reaksi otot dan tremor otot.
 Membuat sulit tidur tapi menyebabkan kelelahan.
 Meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain.
 Menstabilkan / menormalkan fungsi seksual.
Gangguan kelenjar tiroid

1. Hipertiroid

Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroksin di dalam tubuh


sangat tinggi. Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar tiroid, dan berperan dalam
berbagai proses metabolisme. Oleh sebab itu, gangguan pada hormon ini akan
menyebabkan gangguan metabolisme tubuh.Hipertiroidisme lebih cenderung terjadi pada
wanita. Kondisi ini bisa muncul pada usia berapapun, termasuk ketika masih anak-anak.
Tapi biasanya muncul ketika memasuki usia 20-40 tahun.
Penyebab Hipertiroidisme

Kelenjar tiroid memproduksi dua jenis hormon, yaitu triiodotiroin (T3) dan tiroksin
(T4). Setiap hormon berfungsi untuk mengatur sel dan cara kerja tubuh. Umumnya,
kelenjar tiroid akan memproduksi hormon dalam jumlah yang tepat. Namun dalam
kondisi tertentu, produksi hormon dapat dilakukan secara berlebih, terutama tiroksin
(T4).Banyaknya hormon tiroksin yang diproduksi kelenjar tiroid dalam tubuh bisa
disebabkan oleh berbagai hal, seperti penyakit Graves, obat amiodaron, suplemen iodine,
nodul tiroid, kanker tiroid, tiroiditis, kehamilan atau tumor adenoma hiposisis.
Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah salah satu jenis gangguan pada sistem kekebalan tubuh
yang menjadi penyebab umum hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid
berlebih. Pada penderita Graves, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya
melindungi tubuh malah menyerang kelenjar tiroid (autoimun). Hal ini membuat
kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang lebih banyak dari
yang dibutuhkan tubuh.
 Penyebab Penyakit Graves
Penyakit Graves terjadi akibat gangguan pada fungsi sistem kekebalan tubuh. Pada
kondisi normal, tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan virus atau bakteri
yang menyerang tubuh. Pada penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh justru
menghasilkan antibodi TSI (thyroid-stimulating immunoglobulins), yang
menyerang sel-sel tiroid yang sehat. Meski demikian, belum diketahui mengapa
hal tersebut bisa terjadi.
Faktor Risiko Penyakit Graves
Siapa pun dapat terserang penyakit Graves. Namun, beberapa faktor berikut ini dapat
membuat seseorang lebih berisiko mengalami penyakit Graves:
Jenis kelamin. Wanita lebih berisiko terserang penyakit Graves dibanding pria.
Usia. Penyakit Graves lebih sering terjadi pada orang berusia di bawah 40 tahun.
Genetik. Riwayat penyakit Graves dalam keluarga dapat menyebabkan anggota keluarga
tersebut menjadi lebih rentan terserang penyakit Graves.
Menderita penyakit autoimun lain. Memiliki penyakit autoimun lain seperti diabetes tipe 1
atau rheumatoid arthritis juga berisiko menimbulkan penyakit Graves pada orang tersebut.
Stres secara emosional atau fisik. Sakit atau peristiwa yang menyebabkan stres, dapat turut
memicu penyakit Graves pada orang dengan gen yang rentan terhadap penyakit ini.
Merokok. Merokok dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Bagi perokok yang sedang
menderita penyakit Graves, akan semakin berisiko terkena Graves oftalmopati.
Kehamilan. Kehamilan atau kondisi pasca persalinan pada perempuan dengan gen yang rentan,
dapat meningkatkan risiko terserang penyakit Graves.
2. Hipotiroid

Hipotiroidisme merupakan suatu kelainan pada kelenjar tiroid yang


mengakibatkan kelenjar tersebut tidak dapat menghasilkan hormon dalam jumlah yang
cukup. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di bagian depan tenggorokan.
Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid mengatur berbagai proses metabolisme
tubuh termasuk suhu tubuh, kecepatan pembakaran kalori tubuh, serta detak jantung.
Jika seseorang menderita hipotiroidisme, proses metabolisme tubuh akan melambat
sehingga energi yang diproduksi oleh tubuh akan berkurang.
Hipotirioidisme dibagi menjadi dua, yaitu hipotiroidisme primer dan sekunder.

 Hipotiroidisme primer terjadi karena kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon


tiroid yang cukup akibat kelainan kelenjar tiroid.
 Hipotiroidisme sekunder terjadi pada saat kelenjar tiroid dalam keadaan normal,
namun tidak menerima hormon pemicu tiroid (TSH) yang cukup dari kelenjar
hipofisis (pituitari).Kelenjar tiroid menggunakan yodium sebagai bahan baku untuk
membuat hormon. Hormon yang paling utama yang dihasilkan oleh kelenjar ini adalah
Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Kadar hormon T4 dalam darah jauh lebih besar
dari T3. Akan tetapi, T4 akan diubah menjadi T3 yang memiliki aktivitas hormon lebih
tinggi.
Penyebab Hipotiroidisme
Efek samping pengobatan hipertiroidisme. Hipertiroidisme merupakan penyakit yang
menyebabkan seseorang memproduksi hormon tiroid berlebihan dari kadar normal. Pengobatan
hipertiroidisme seringkali menggunakan iodin radioaktif dan obat-obatan antitiroid. Akan tetapi,
terkadang muncul efek samping dari pengobatan tersebut yang justru menyebabkan seseorang
terkena hipotiroidisme.
Pembedahan tiroid. Pembedahan kelenjar tiroid dapat menyebabkan seseorang kehilangan
sebagian kelenjar tiroid. Hal itu mengakibatkan produksi hormon tiroid menjadi terhambat
sehingga terkena hipotiroidisme, serta perlu mendapatkan hormon tiroid seumur hidupnya.
Efek samping obat-obatan. Beberapa efek samping dari obat-obatan dapat menyebabkan
hipotiroidisme, contohnya adalah obat lithium yang digunakan untuk mengobati gangguan
kejiwaan.
Radioterapi. Radioterapi, khususnya yang diberikan ke daerah leher, dapat mengganggu
kinerja kelenjar tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme.
Penyakit autoimun. Penyakit autoimun, terutama penyakit tiroiditis Hashimoto,
merupakan penyebab hipotiroidisme paling umum. Penyakit autoimun Hashimoto akan
menyebabkan sistem imun menyerang tubuh sendiri, khususnya kelenjar tiroid. Hal
tersebut menyebabkan produksi hormon tiroid terganggu sehingga memicu
hipotiroidisme
Penyakit Kretinisme
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak yang terjadi akibat
kurangnya hormon tiroid . Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam
perkembangan fisik maupun mental.Kretinisme adalah perawakan pendek pada anak-
anak akibat kurangnya hormon tiroid dalam tubuh.Kretinisme biasanya terjadi pada
suatu kelainan hormonal pada anak-anak. Ini terjadi akibat kurangnya hormon tiroid.
Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan fisik maupun
mentalnya. Kretinisme dibagi menjadi dua jenis yaitu kretinisme neurologis dan
kreinisme miksedema.
 Kretinisme neurologis disebabkan oleh kekurangan yodium dan hipotiroidisme pada
ibu selama mengandung janin. Ciri-ciri kretinisme neurologis yaitu:
 Keterbelakangan mental
 Cara berjalan yang tidak normal
 Bisu-tuli pada anak
Kreetinisme miksedema disebabkan oleh kekurangan yodium dan hipotiroidisme pada
ibu hamil, terutama pada akhir kehamilan atau fase neonatal. Ciri-ciri kretinisme
miksedema yaitu:
 Keterbelakangan mental
 Bertubuh pendek
 Gondok pada anak
 Hipotiroidisme pada anak

Beberapa kemungkinan penyebab kretinisme, meliputi:


 Tidak adanya kelenjar tiroid atau adanya kecacatan pada kelenjar tiroid.
 Kekurangan yodium saat hamil.
 Ibu memiki penyakit pada kelenjar tiroid selama hamil.
KELENJAR PARATIROID
Kelenjar paratiroid
 Kelenjar paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin di leher yang
memproduksi hormon paratiroid.
 Kelenjar paratiroid pada tenggorokan membuat hormon (PTH), Gangguan
termasuk hiperparatiroidisme dan hipoparatiroidisme
 Kimiawi ini mengatur jumlah kalsium, fosfor dan magnesium dalam tulang dan
darah.
 Mineral kalsium dan fosfor sangat penting untuk kesehatan tulang. Kalsium
melalui darah juga diperlukan untuk berfungsinya sel-sel otot dan saraf. Ketika
kadar kalsium di dalam darah terlalu rendah, kelenjar paratiroid melepaskan
ekstra PTH, yang mengambil kalsium dari tulang dan merangsang reabsorpsi
kalsium pada ginjal. Di sisi lain, jika tingkat kalsium dalam darah terlalu tinggi,
kelenjar menurunkan produksi hormon. Masalah dapat terjadi jika paratiroid
terlalu aktif atau kurang aktif.
hiperparatiroidisme
 Hiperparatiroidisme adalah berlebihnya produksi hormon paratiroid oleh
kelenjar paratiroid ditandai dengan dekalsifikasi tulang dan terbentuknya batu
ginjal yang mengandung kalsium.
 Hiperparatiroidisme adalah karakter penyakit yang disebabkan kelebihan
sekresi hormone paratiroid, hormon asam amino polipeptida.
 Sekresi hormonparatiroid diatur secara langsung oleh konsentrasi cairan ion
kalsium.
 Efek utama dari hormon paratiroid adalah meningkatkan konsentrasi cairan
kalsium dengan meningkatkan pelepasan kalsium dan fosfat dari matriks tulang,
meningkatkan penyerapan kalsium oleh ginjal, dan meningkatkan produksi
ginjal.
 Hormon paratiroid juga menyebabkan phosphaturia, jika kekurangan cairan
fosfat.
 Hiperparatiroidisme biasanya terbagi menjadi primer, sekunder dan tersier.
Hiperparatiroidisme primer
 Hiperparatiroidisme primer (Primary hyperparathyroidism)
 Kebanyakan pesakit yang menderita hiperparatiroidisme primermempunyai
konsentrasi serum hormon paratiroid yang tinggi.
 Kira-kira 85% darikeseluruhan hiperparatiroid primer disebabkan oleh
adenoma tunggal. Sedangkan15% lainnya melibatkan berbagai kelenjar (contoh
berbagai adenoma atauhiperplasia).
 Sedikit hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh paratiroidkarsinoma.
 Normalnya terdapat empat kelenjar paratiroid. Adenoma atau karsinoma
paratiroid ditandai oleh pembesaran satu kelenjar, dengan kelenjar lainnya
tetap normal.
Hiperparatiroidisme sekunder
 Hiperparatiroidisme sekunder (Secondary hyperparathyroidisme)
 Hiperparatiroidisme sekunder adalah produksi hormon paratiroid
yangberlebihan kerana rangsangan produksi yang tidak normal.
 Secara khusus,kelainan ini berkaitan dengan kegagalan ginjal akut.
 Penyebab umum lainnya adalah disebabkan oleh kekurangan vitamin D.
 Hiperplasia paratiroid sekunder dapat dibedakan dengan hiperplasia
primer,karena keempat kelenjar membesar secara simetris.
Hiperparatiroidisme tersier
 Hiperparatiroidisme tersier (Tertiary hyperparathyroidisme)
 Hiperparatiroidisme tersier adalah perkembangan dari hiperpara tiroidisme
sekunder yang telah diderita lama.
 Penyakit hiperparatiroidisme tersier ini ditandai dengan perkembangan
hipersekresi hormon paratiroid dan ini akan menyebabkan peningkatan
kalsium di dalam darah yaitu hiperkalsemia (hypercal-cemia).
Hiperkalsemia
Hiperkalsemia adalah suatu kondisi di Gejala
mana tingkat kalsium di dalam darah
Gejala hiperkalsemia antara lain:
berada di atas normal.
 Mual dan muntah
Pada dasarnya kalsium dibutuhkan tulang  Kehilangan nafsu makan
untuk mempertahankan kepadatannya. Tak  Haus berlebihan
hanya itu, kalsium juga penting untuk  Sering buang air kecil
kontraksi otot, melepaskan hormon, dan  Sembelit
memastikan bahwa saraf dan otak  Nyeri perut
berfungsi dengan baik.  Kelemahan otot
 Otot dan nyeri sendi
Namun, kadar kalsium tinggi juga dapat
 Kebingungan
mengganggu proses-proses ini.
 Lesu dan kelelahan
Patofisiologi
 Pembesaran kelanjar paratiroid dan hiper fungsinya adalah mekanisme
kompensasi yang dicetuskan oleh retensiformat dan hiperkalsemia yang
berkaitan dengan penyakit ginjal kronis.
 Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi. PTH
terutama bekerja pada tulang dan ginjal.
 Dalam tulang, PTH meningkatkan resorpsikalsium dari limen tubulus ginjal.
Dengan demikian mengurangi eksresi kalsium dalam urine.
 PTH juga meningkatkan bentuk vitamin D3 aktif dalam ginjal, yang selanjutnya
memudahkan ambilan kalsium dari makanan dalam usus. Sehingga
hiperkalsemia dan hipofosatmia kompensatori adalah abnormlitas biokimia
yang dideteksi melalui analisis darah.
 Konsentrasi PTH serum juga meningkat.
Lanjutan
 Produksi hormon paratiroid yang berlebih disertai dengan gagal ginjal
dapatmenyebabkan berbagai macam penyakit tulang, penyakit tulng yang sering
terjadiadalah osteitis fibrosa cystica, suatu penyakit meningkatnya resorpsi
tulang karenapeningkatan kadar hormon paratiroid. Penyakit tulang lainnya juga
sering terjadi padapasien, tapi tidak muncul secara langsung.
Patofisiologi
Hipoparatiroidisme
 Hipoparatiroidisme adalah kondisi dimana tubuh tidak membuat cukup
hormon paratiroid atau parathyroid hormone.
 hipotiroid adalah kondisi dimana adanya
defisiensi hormon paratiroid karena adanya kerusakan ataupengangkatan kelenj
ar paratiroid sehingga terjadi gangguan metabolisme dan keseimbangan kalsium
dan fosfor di dalam tubuh.
 Hipoparatiroid dapat berupa hipoparatiroid neonatal, simpel
idiopatikhipoparatiroid, dan hipoparatiroid pascabedah.
Hipoparatiroid neonatal
 Hipoparatiroid neonatal dapat terjadi pada bayi yang
dilahirkanoleh ibu yang sedang menderita hiperparatiroid.Aktivitasparatiroid fe
tus sewaktu dalam uterus ditekan oleh maternal hiperkalsemia.
Simpel idiopatik hipoparatiroid
 Gangguan ini dapat ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa.Terjadinya
sebagai akibat pengaruh autoimun yang ada
hubungannya dengan antibodi terhadap paratiroid, ovarium, jaringan lambung d
an adrenal.
Hipoparatiroid pascabedah
 Kelainan ini terjadi sebagai akibat operasi kelenjar tiroid, atau paratiroid atau
sesudah operasi radikal karsinoma faring atau
esofagus. kerusakan yang terjadi sewaktu operasi tiroid ,biasanya sebagai
akibat putusnya aliran darah untuk
kelenjar paratiroidisme karena pengikatan arteri tiroid inferior. Hipoparatiroid
yang terjadi bersifat sementara atau permanen.
karena itu kadar kalsium serum harus diperiksa sesudah melakukan operasi
tersebut, tiga bulan kemudian dan sewaktu-waktu bila ada kelainan klinis
walaupun tak khas yang menjurus pada diagnosis hipoparatiroid
Hipokalsemia
 Kita dapat mendefinisikan hipokalsemia sebagai a penyakit di mana kadar
kalsium darah menurun, di bawah nilai normalnya. Artinya, kita menghadapi
ketidakseimbangan elektrolit, yang terdiri dari adanya kadar kalsium yang
rendah dalam darah.
 Nilai kalsium dianggap normal pada orang dewasa antara 4,5 hingga 5,5 mEq /
L, atau 8,5 hingga 10,2 mg / dL.
Patofisiologi
 Hipoparatiroid  Penurunan PTH  penurunan kalsium  hipokalsemia
Gejala
 Kondisi hipokalsemia bisa tidak menunjukkan gejala tertentu dan begitu saja
telah terjadi. Namun seiring berjalannya waktu, ia dapat memengaruhi otak
sehingga dapat menyebabkan beberapa gejala seperti kebingungan, gangguan
daya ingat, penurunan kesadaran, depresi, hingga halusinasi.
 Gejala lainnya terkait kekurangan kalsium dalam darah ini adalah timbulnya
kram, nyeri otot dan perasaan kesemutan yang sering kali terasa di sekitar
mulut, bibir, lidah, jari-jari tangan ataupun kaki.
 Pada kasus tertentu hipokalsemia dapat menyebabkan kontraksi yang muncul
secara tiba-tiba dan tanpa sadar pada otot tenggorokan sehingga menyebabkan
sulit bernapas, hingga tetani atau kejang otot keseluruhan.
KELENJAR ADRENAL
Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di
superior ginjal atau di ujung bagian
atas setiap ginjal dengan dua
komponen endokrin tersendiri yaitu
korteks dan medula.
Tiga Kelompok Hormon Yang Dihasilkan Oleh
Kelenjar Adrenal
1. Mineralokortikoid, yaitu aldosteron
Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium (retensi Na) dan menurunkan
jumlah kalium dalam cairan ekstraseluler selama proses pembentukan urine.
 Efek berlebihnya kadar aldosteron:
a. Menyebabkan hipokalemia.
b. Mengalami kelemahan otot yang berat.
 Efek rendahnya kadar aldosteron:
a. Konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstraseluler meningkat.
b. Peningkatan 60 – 100% dari nilai normal menyebabkan keracunan jantung. Peningkatan
di atas itu, menyebabkan gagal jantung.
2. Glukokortikoid, yaitu kortisol
Peran kortisol yaitu mengontrol metabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak serta membantu menolak efek destruktif dari stres mental dan
fisik. Kortisol yang berlebih menyebabkan timbulnya sindrom Cushing.
3. Hormon seks adrenal (androgen dan estrogen)
 Identik dengan yang dihasilkan oleh gonad (testis untuk pria, ovarium untuk
wanita)
 Androgen dan estrogen adrenal menimbulkan efek maskulinitas dan
feminitas.
 Sekresi androgen adrenal dikendalikan oleh ACTH

Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen adrenal :


A. Maskulinitas pada wanita dewasa
B. Pseudohermafroditisme pada bayi perempuan yang ditandai dengan
pertumbuhan genetalia eksternal pria.
C. Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas
Sindrom Cushing
 Definisi
Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol
plasma berlebihan dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian
glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh
sekresi kortisol yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-
adrenal (spontan)
 Penyebab
1. Penyebab sindrom Cushing dari luar tubuh yaitu sindrom cushing iatrogenik
yaitu akibat konsumsi obat kortikosteroid (seperti prednison) dosis tinggi
dalam waktu lama. Obat ini memiliki efek yang sama seperti kortisol pada
tubuh.
2. Penyebab sindrom Cushing dari dalam tubuh yaitu akibat produksi kortisol di
dalam tubuh yang berlebihan. Hal ini terjadi akibat produksi yang berlebihan
pada salah satu atau kedua kelenjar adrenal, atau produksi hormon ACTH
(hormon yang mengatur produksi kortisol) yang berlebihan dari kelenjar
hipofise
 Manifestasi Klinis :
a. Obesitas yang sentrifetal dan “moon face”
b. Otot-otot mengecil karena efek katabolisme protein
c. Osteoporosis
d. Kulit yang rapuh dan penyembuhan luka yang lama
e. Perubahan di kulit, termasuk stretch mark ungu, mudah memar,
dan tanda-tanda lain dari kulit yang menipis.
f. Hipertensi dan diabetes melitus
g. Punuk kerbau (buffalo hump)
h. Masalah-masalah psikologis seperti depresi, disfungsi kognitif, dan
emosional.
Merangsang Sindrom
hipotalamus kelenjar hipofisis Cushing
berada di otak (dibawah
hipotalamus)

ACTH turun

Inti paraventrikular
(PVN) melepaskan melepaskan
Corticotrophin- adrenocorticotropin
releasing hormone (ACTH) Kadar Kortisol
(CRH) naik

ACTH bergerak
Kortisol disekresi
melalui darah ke
oleh korteks kelenjar
KELENJAR
adrenal yaitu zona
ADRENAL
fasciculata sebagai
kemudian
respons terhadap
merangsang
ACTH
pelepasan kortisol
Patofisiologi
Sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol, baik kelebihan
kadar pemberian glukokortikoid eksogen / overproduksi kortisol endogen yang
disebabkan oleh neoplasma adrenocortical primer yang mensekresi kortisol
dalam korteks kelenjar adrenal.
Biasanya merupakan sebuah adenoma.Adenoma ini menyebabkan kadar
kortisol dalam darah sangat tinggi, terjadinya umpan balik negatif terhadap
hipofisis dari tingkat kortisol yang tinggi akan menyebabkan tingkat ACTH
sangat rendah.
Sindrom Cushing yang merujuk pada hiperkortisolisme sekunder akibat
produksi berlebihan ACTH menyebabkan kadar ACTH dalam darah
meningkat bersamaan dengan kortisol dari kelenjar adrenal. Kadar ACTH tetap
tinggi karena tumor menyebabkan hipofisis menjadi tidak responsif terhadap
umpan balik negatif dari kadar kortisol yang tinggi.
ACTH juga dapat disekresi berlebihan pada pasien-pasien dengan
neoplasma yang memiliki kapasitas untuk menyintesis dan melepaskan peptida
mirip ACTH. ACTH berlebihan yang dihasilkan dalam keadaan ini menyebabkan
rangsangan yang berlebihan terhadap sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan
disebabkan oleh penekanan pelepasan ACTH hipofisis. Jadi, kadar ACTH yang
tinggi pada penderita ini berasal dari neoplasma dan bukan dari kelenjar
hipofisisnya.
Jenis sindrom Cushing yang disebabkan oleh sekresi ACTH yang
berlebihan -hipofisis atau ektopik- seringkali disertai hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi ini disebabkan oleh sekresi peptida yang berhubungan dengan
ACTH dan kerusakan bagian-bagian ACTH yang memiliki aktivitas melanotropik.
Pigmentasi terdapat pada kulit dan selaput lendir.
Sindrom Cushing juga merupakan penyakit autoimun pertama kali
diidentifikasi pada manusia.
 Tipe Sindrom Cushing
1. ACTH Dependen
• Akibat hipersekresi ACTH
• Sumber : tumor adenoma hipofisis, hiperplasia kortikotropi
hipofisis

2. ACTH-Independent
• Akibat hipersekresi kortisol adrenal
• Sumber : tumor adrenal jinak/ganas, hiperplasia adrenokortikal
autonom, pengobatan dengan kortisol dalam jangka lama
Sumber
Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Google 7-5-2019
Diabetes Mellitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan https://www.youtube.com/watch?v=JpoerSkJTUU
Klinik Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI.  https://kumparan.com/@kumparansains/apa-itu-
hipokalsemia-penyakit-yang-diderita-boni-hargens
Google 7-5-2019 (21:32)  https://www.slideshare.net/dedikusnadi3192/patofisiolo
https://www.alodokter.com/hipertiroidisme gi-sistem-endokrin-2
Google 7-5-2019(21:35) https://idtesis.com/pengertian-  https://id.nature-via.com/hypocalcemia-what-it-is-
kretinisme/ symptoms-causes-and-treatment
Google 7-5-2019 (21:40) https://hellosehat.com/hidup-  https://doktersehat.com/hiperkalsemia-tingginya-
sehat/fakta-unik/dwarfisme-kretinisme-penyebab-badan- kalsium-dalam-darah/
pendek/  https://www.youtube.com/watch?v=6T4vkaf5moA
Google 7-5-2019
(21:46)https://www.alodokter.com/kekurangan-yodium
Google 7-5-2019 (22:05)
https://www.academia.edu/8346599/CUSHING_SYNDRO
ME
Netter, F.H. 2006. Atlas of Human Anatomy. 4th
ed.Saunders Elsevier. Philadelphia.pp.294.

Anda mungkin juga menyukai