1. Pengkajian
• Identitas klien yang mencakup nama, jenis
kelamin, umur, alamat, pekerjaaan.
• Anamnese
• Pemeriksaan Fisik
• Kaji sistem perkemihan
Diagnosa
1. Pre operasi
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d pembengkakan
skrotum
b. Resiko kerusakan integritas kulit :skorotum b.d
adanya gesekan dan peregangan jaringan kulit
skrotum.
c. Perubaan body image :citra tubuh b.d perubahan
bentuk skrotum.
d. Ansietas pada orangtua b.d kondisi anaknya dan
kurang pengetahuan merawat anak.
2. Post operasi
a. Resiko infeksi b.d insisi post operasi.
b. Deficit pengetahuan orangtua b.d kondisi anak :
prosedur pembedahan, perawatan postop, program
penatalaksanaan.
Perencanaan keperawatan dan pelaksanaan
1. Pre operasi
a. Gangguan rasa nyaman(nyeri) b.d
pembengkakan skrotum
Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan
intervensi, rasa tidak nyaman berkurang
bahkan hilang
Kriteria hasil : Pembengkakan skrotum
berkurang, Klien merasa nyaman, nyeri
klien berkurang bahkan hilang Skala nyeri
0-3.
Intervensi keperawatan
1. Kaji skala, karakteristik dan lokasi nyeri yang dialami
klien sesuai dengan PQRST.
Rasional : mengidentifikasi nyeri akibat gangguan lain.
2. Catat petunjuk nnonverbal seperti gelisah, menolak untuk
bergerak, berhati-hati saat beraktifitas dan meringis
Rasional : mendeskripsikan tingkat nyeri
3. Ajarkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman atau
tekhnik relaksasi misalnya duduk dengan kaki agak dibuka
dan nafas dalam.
Rasional : mengurangi sensasi nyeri
2. Post Operasi
1. Pre operasi
• Nyeri klien berkurang bahkan hilang.
• Tidak terjadi kerusakan integritas kulit.
• Perubahan body image dan harga diri rendah tidak terjadi pada keluarga.
• Orang tua tidak cemas.
2. Post operasi
• Tidak terjadi infeksi.
• Klien memiliki pengetahuan tentang prosedur perawatan dan pengobatan.
• Nyeri klien tidak berlangsung lama.
TERIMA KASIH