Anda di halaman 1dari 12

Disusun oleh :

Helinda clara agustin


Maulinda aryani
Puja rahma tiffani
Siti nurasia
Menurut bahasa Etik (etika) berasal dari bahasa Yunani Kuno
yaitu ethos yang memiliki arti kebiasaan atau tingkah laku
manusia, dalam bahasa inggris yaitu Ethics yang artinya tingkah
laku atau perilaku manusia yang baik, tindakan yang harus
dilakukan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam konteks secara luas dinyatakan bahwa etik
adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap
kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-
prinsip dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam
berfikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.
• Fungsi etik dan Moralitas dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai berikut:
• Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien.
• Menjaga bidan melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang
merugikan/membahayakan orang lain.
• Menjaga privasi setiap individu.
• Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya.
• Dengan etik bidan mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasanya.
• Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu
masalah.
• Menghasilkan tindakan yang bener.
• Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya.
• Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara yang baik, buruk,
benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya.
• Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak.
• Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik.
• Mengatur hal-hal yang bersifat praktik.
• Mengatur tata cara pergaulan baik didalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di
dalam organisasi profesi.
• Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang disebut
kode etik profesi.
• Etik Filosofis
Etik filosofis adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat.

• Etik Teologis
Etik teologis adalah etik yang mengajarkan hal-hal yang baik
dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama.

• Etik Sosiologis
Etik ini menitik beratkan pada keselamatan ataupun
kesejahteraan hidup bermasyarakat.

• Etik Deontologis
Etik ini menetapkan kewajiban manusia untuk bertindak secara
baik.
1. Hak Bidan.
• Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya
• Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap
jenjang pelayanan kesehatan
• Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Dan kode etik
profesinya
• Bidan berhak atas privasi atau pendirian dan menuntut apabila merasa nama
baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain
• Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan maupun pelatihan
• Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir
dan jabatan yang sesuai
• Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
2. Kewajiban Bidan.
• Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan
hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin
atau sarana pelayanan
• Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien
• Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang
mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan
pasien
• Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi
suami atau keluarganya
• Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan
• Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia
adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya. Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja

Berikut macam-macam tanggung jawab :


• Tanggung jawab terhadap Tuhan
• Tanggung jawab terhadap diri sendiri
• Tanggung jawab terhadap keluarga
• Tanggung jawab terhadap masyarakat
Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di
dalam maupun di luar organisasi yang apabila
tidak ditangani secara baik akan memberikan
efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut
pada tahap krisis.
Tahapan issu :
• Tahap Permulaan
• Tahap Mediasi
• Tahap Organisasi
• Tahap Resolusi
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga
dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia
dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan
profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran
dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan
Permasalahan
• Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih
selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia
kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng dan terasa
sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil pembukaan 3
dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan
menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara operasi SC.
Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak
punya biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi
penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya namun
jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya. Tapi
keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenarnya,
dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan keadaan
letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini masih belum
begitu mendalam. Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan
lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan
letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun
menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut.
Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi
lahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan
bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam masyarakat pun juga
tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak
sesuai prosedur.
• Konflik
keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke
Rumah sakit dan melahirkan secara operasi SC dengan alasan
tidak punya biaya untuk membayar operasi.

• Issu
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau
melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesional.
Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam
menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat
atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan
ekonomi rendah.
Dilema
Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk
menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya
tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan
kemampuan medis. seharusnya ditolong oleh Dokter Obgyn, tetapi dalam hal
ini diputuskan untuk menolong persalinan itu sendiri dengan alasan desakan
dari kelurga klien sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan
sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan.

Pelayanan
Kita sebagai bidan harus menerima alasan klien namun kita juga
harus bisa memberikan pengertian dan memberitahu apa saja yang bisa kita
lakukan karna kita tidak boleh melanggar kode etik yang telah di tentukan dan
kuta harus membuat perjanjian terhadap pasien/keluarga pasien dengan kita
sebagai pelaksana tindakan agar tidak dituntut karena melanggar kode etik
kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai