Anda di halaman 1dari 18

Nama Kelompok 7 :

Kartika Nugraheni
Nabila Safitri
Nefi Selfiana
Tri Ludina D
Zahwa Aini
Seksio Sesarea
Pengertian
• Seksio Sesarea adalah suatu persalinan buatan
dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding perut dan dinding Rahim dalam keadaan utuh
serta berat janin diatas 500 gram
Jenis
1. Seksio Sesarea klasik
2. Seksio Sesarea transperitoneal profunda
3. Seksio Sesarea diikuti dengan histerektomi
4. Seksio Sesarea ekstraperitoneal
5. Seksio Sesarea vaginal
Indikasi
• Indikasi pada Ibu :
1. Panggul sempit absolut
2. Tumor tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi
3. Stenosis serviks atau vaginal
4. Plasenta previa
5. Disproporsi uteri membakat
Indikasi pada janin :
6. Kelainan letak
7. Gawat janin
Kontraindikasi :
1. Janin mati
2. Syok
3. Anemia berat
4. Kelainan kongenital
Komplikasi :
1. Infeksi puerpuralis
2. Pendarahan
3. Luka pada kandung kemih
4. Kurang kuat nya perut pada dinding uterus
Pemeriksaan penunjang
• a.      Hemoglobin atau hematokrit (HB/Ht)
• b.     Leukosit (WBC)
• c.      Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan
darah
• d.     Urinalisis / kultur urine
• e.      Pemeriksaan elektrolit
Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan
2. Diet
3. Mobilisasi
4. Kateterisasi
5. Pemberian obat-obatan
6. Perawatan luka
7. Perawatan rutin
8. Perawatan payudara
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian

Identitas klien dan penanggung jawab


1.   Keluhan utama
2.  Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya bagi klien
multipara
3.   Data Riwayat penyakit
4. Keadaan klien
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan pelepasan mediator nyeri (histamin,
prostaglandin) akibat trauma jaringan dalam pembedahan (section
caesarea)
• Intoleransi aktivitas b/d tindakan anestesi, kelemahan, penurunan
sirkulasi
• Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan
• Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan / luka kering
bekas operasi.
• Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang prosedur
pembedahan, penyembuhan dan perawatan post operasi.
• Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik akibat tindakan anestesi dan
pembedahan
Rencana ,Keperawatan
• Nyeri akut berhubungan dengan pelepasan mediator nyeri (histamin,
prostaglandin) akibat trauma jaringan dalam pembedahan (section
caesarea)
• Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan nyeri klien berkurang / terkontrol dengan kriteria hasil :
• a)     Mengungkapkan nyeri dan tegang di perutnya berkurang
• b)     Skala nyeri 0-1 ( dari 0 – 10 )
• c)     TTV dalam batas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :
18-20x/menit, Nadi : 80-100 x/menit
• d)    Wajah tidak tampak meringis
• e)     Klien tampak rileks, dapat berisitirahat, dan beraktivitas sesuai
kemampuan
Intervensi
• 1.     Lakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi.
• 2.     Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah
meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
• 3.     Kaji efek pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (ex: beraktivitas, tidur,
istirahat, rileks, kognisi, perasaan, dan hubungan sosial)
• 4.     Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi, latihan napas dalam,,
sentuhan terapeutik, distraksi.)
• 5.     Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon
pasien terhadap ketidaknyamanan (ruangan, suhu, cahaya, dan suara)
• 6.     Kolaborasi untuk penggunaan kontrol analgetik, jika perlu. 
• c. Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan
• Tujuan : setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam diharapkan integritas
kulit dan proteksi jaringan membaik
• Kriteria Hasil : Tidak terjadi kerusakan integritas kulit
• Intervensi :
• 1. Berikan perhatian dan perawatan pada kulit
• 2. Lakukan latihan gerak secara pasif
• 3. Lindungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi
• 4. Jaga kelembaban kulit
• d. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma
jaringan / luka bekas operasi (SC)
• Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan klien tidak mengalami infeksi dengan kriteria
hasil :
• a) Tidak terjadi tanda - tanda infeksi (kalor, rubor, dolor,
tumor, fungsio laesea)
• b) Suhu dan nadi dalam batas normal ( suhu = 36,5 -37,50 C,
frekuensi nadi = 60 -100x/ menit)
• c) WBC dalam batas normal (4,10-10,9 10^3 / uL)
• Intervensi :
• 1. Tinjau ulang kondisi dasar / faktor risiko yang ada sebelumnya.
Catat waktu pecah ketuban.
2. Kaji adanya tanda infeksi (kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesa)
3. Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
4. Inspeksi balutan abdominal terhadap eksudat / rembesan.
Lepaskan balutan sesuai indikasi
5. Anjurkan klien dan keluarga untuk mencuci tangan sebelum /
sesudah menyentuh luka
6. Pantau peningkatan suhu, nadi, dan pemeriksaan laboratorium
jumlah WBC / sel darah putih
7. Kolaborasi untuk pemeriksaan Hb dan Ht. Catat perkiraan
kehilangan darah selama prosedur pembedahan
8. Anjurkan intake nutrisi yang cukup
9. Kolaborasi penggunaan antibiotik sesuai indikasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai