Anda di halaman 1dari 12

KULTUR JARINGAN

OLEH
:
WIBOWO PANGESTU
150301108
AET 2
KULTUR JARINGAN
Kultur Jaringan adalah metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman, seperti
sel, sekelompok sel, jaringan, dan organ, serta menumbuhkan dalam kondisi
aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.

Kultur Jaringan, bertujuan membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman


baru yang mempunyai
sifat sama dengan induknya
TEKNIK KULTUR JARINGAN
• A. Kultur Meristem
• Kultur meristem adalah kultur jaringan tanaman dengan menggunakan
eksplan berupa jaringan-jaringan meristematik. Jaringan meristem yang
digunakkan dapat berupa meristem pucuk terminal atau meristem tunas
aksilar.
B. Kultur Tunas

Kultur tunas ialah kultur dari bagian ujung


tanaman yang didalamnya sudah terdapat
beberapa sel primordial. Eksplan yang
digunakan adalah tunas pucuk dan mata
tunas. Contoh : Tunas pisang

Prinsip : Perangsangan terbentuknya tunas-


tunas disamping dengan cara mematahkan
dominasi apikall dan meristem apikal.
C. Kultur Embrio

Kultur embrio adalah isolasi secara steril embrio matang ataupun belum matang
dengan tujuan memperoleh tanaman yang viabel. Kultur ini terbagi atas dua macam :
Kultur embrio yg belum matang, utk mencegah keguguran : embryo rescue
Kultur embrio matang, utk merangsang perkecambahan : embryo culture
Contoh tanaman dengan embrio yg dikullturkan adalah : Kelapa kopyor, Anggrek dll.
D. Kultur Anther

Kultur Anther adalah kultur yang berasal dari bagian reproduktif tanaman,
yakni: kepalasari/ anther (kultur anther/kultur mikrospora), tepungsari/
pollen (kutur pollen).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi keberhasilan Kultur Anther :


1. Eksplan
2. Media Kultur Jaringan
3. Kondisi ruang kultur
KELEBIHAN & KEKURANGAN KULTUR
JARINGAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Dapat memproduksi tanaman 1. Memerlukan biaya yang
yang bebas virus melalui cukup mahal dalam
teknik kultur meriste
pengerjaannya
2. Menghasilkan bibit dengan
ukuran yang seragam 2. Keberhasilan tumbuh
3. Dapat memperbanyak lebih kecil dibandingkan
tanaman langka yang sulit menanam secara
berbiji dan tanaman yg mahal generatif
secara ekonomis dan varietas
unggul. 3. Kestabilan genetik yang
4. Dapat menghasilkan tanaman
tidak selalu dapat
baru lebih cepat dibandingkan dipertahankan.
dengan menanam secara 4. Butuh keahlian Khusus,
generatif. tidak sembarang orang
bisa mengerjakan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN KULTUR JARINGAN
1. Media
2. Faktor lingkungan
3. Umur tanaman dan jaringan
4. Tahap fisiologis
5. Ukuran eksplan
6. Pelukaan
7. Pemeliharaan
TAHAP-TAHAP TEKNIK KULTUR JARINGAN
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi persiapan ruangan, alat-alat
yang akan digunakan, bahan tanaman serta media tanam.
2. Tahap Inisiasi Kultur
Tahapan ini merupakan tahap penanaman awal. Eksplan
yang telah disterilisasi kemudian ditanam pada media yang telah
dipersiapkan.
3. Tahap Multiplikasi Tunas
Umumnya eksplan akan membentuk akar pada minggu
awal pertumbuhan, kemudian dilanjutkan dengan pertumbuhan
tunas-tunas. Tunas-tunas tersebut selanjutnya dipisahkan untuk
mendapatkan tanaman baru lagi.
4. Tahap Pemanjangan Tunas, Induksi Akar
Tunas-tunas yang telah dipisahkan kemudian membentuk
bagian-bagian tanaman lengkap, termasuk bagian perakaran.
Tahapan ini tidak berlaku terhadap tanaman yang mudah
berakar.
5. Aklimatisasi
Tahap akhir dari kultutr jaringan ini adalah aklimatisasi.
Aklimatisasi merupakan tahap pemindahan plantlet dari ruang
tumbuh awal ke lingkungan. Atau dengan kata lain pemindahan
plantlet dari kondisi terkontrol di dalam botol ke lingkungan luar.
DAFTAR PUSTAKA
• Dixon, R. A and R. A. Gonzales. 1994. Plant cell Culture.
Apractical Approach Second Edition. Oxford University
Press: Oxford.
• Gunawan, I.W. 1995. Teknik In vitro Dalam Hortikultura.
Penerbit Swadaya. Jakarta.
• Harmanto, N., 2002. Sehat Dengan Ramuan Tradisional
Mahkotadewa. Cetakan Ke empat, Tangerang, PT.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
• Larkin P.J. and W.R. Scowcroft. 1981. Somaclonal
variation-a novel source of variability from cell culture for
plant improvement. Theor.Appl.gen. 60 : 197 -214.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai