Anda di halaman 1dari 9

RESISTENSI MIKROORGANISME

THD OBAT
PENGANTAR

Tingkat Tingkat
Transmisi Penggunaan
Obat
Tingkat
Endemi-
sitas Paparan Obat
terhadap
Plasmodium

Toleransi dan
MUTASI Adaptasi
Plasmodium
PENGANTAR

Faktor yang mempengaruhi kejadian malaria

perubahan
lingkungan resistensi
terhadap obat
mobilitas anti malaria
penduduk yang
tinggi
program
pengendalian
perubahan (vektor & parasit)
iklim status gizi
masyarakat
PENGANTAR

Salah satu Faktor


Penghambat
Pengendalian Malaria
Kajian
resistensi

Resistensi thd kebijakan


obat pengobatan
antimalaria  ACT
in vitro
atau in
vivo
PENGANTAR

Resistensi polimorfisme
thd obat gen penyandi
antimalaria protein

• PfCRT : klorokuin, amodiakuin.


• PfMDR1 : klorokuin, amodiakuin,
meflokuin, halofantrin dan kuinin.
• PfDHFR : pirimetamin.
• PfDHPS : sulfadoksin
• PfATPase6 : Artemisinin
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Hasil Pengobatan Gejala dan Tanda
Kegagalan Pengobatan Awal  Munculnya tanda bahaya atau gejala malaria berat pada
H 1-3 dan terdapat parasitemia
 Parasitemia pada H 2 lebih tinggi dari H 0 dengan
mengabaikan suhu tubuh
 Parasitemia pada H3 dengan suhu badan > 37.5 °C
 Parasitemia pada H3 > 25% dari H 0
Kegagalan Pengobatan Lanjut
 Kegagalan Klinis Lanjut  Munculnya tanda bahaya atau gejala malaria berat
setelah H 3 dengan parasitemia, tanpa adanya tanda-
tanda kegagalan pengobatan awal sebelumnya.
 Terdapat parasitemia dan suhu badan >37.5 °C (atau
riwayat demam) pada beberapa hari dari H 4 sampai H
28 tanpa adanya tanda-tanda kegagalan pengobatan
awal sebelumnya
 Kegagalan Parasitologi Terdapat parasitemia pada beberapa hari dari H 7 sampai
Lanjut H 28 dan suhu aksila < 37.5 °C, tanpa ditemukan kriteria
kegagalan pengobatan awal atau kegagalan klinis lanjut
sebelumnya.
Respon Klinis dan Parasitologi Tidak ditemukannya parsitemia pada H 28 dengan suhu
yang Adekuat aksila yang normal tanpa ditemukannya beberapa kriteria
kegagalan pengobatan awal, kegagalan klinis lanjut atau
kegagalan parasitologi lanjut
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian gen Artemisinin,


PfMDR1 Sbg amodiakuin,
Marker resistensi meflokuin,
lumefantrin

polimorfisme PfMDR1
Djimde et al, (2001); Syafruddin et codon 86, 184, 1034,
al, (2003); Syafrudin et al, (2005); 1042 & 1246
Dokomajilar et al, (2006);
Humphreys et al, (2007);
Schonfeld et al, (2007); Asih et al,
(2009);
Lim et al, (2009)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dondorp et al, Artesuna,


(2009) & Tahar marker gen
dehidroar-
et al. (2009) PfATP6
temisinin

Resistensi thd
Polimorfisme
artemisinin,
codon nomor 263,
walaupun in vitro
431, 623 & 769
sensitif

Metode RFLP : metode


Lokasi mutasi pada gen banyak
yang dipakai
bervariasi pd pada
setiappenelitian
daerah
untuk mendeteksi
endemis polimorfisme
dgn frekuensi gen.
yg berbeda.
• Jhons.fatriyadi@fk.unila.ac.id

Anda mungkin juga menyukai