di Pertambangan
Background
1. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah.
2. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi
yang buruk jauh di bawah Singapura,
Malaysia, Filipina dan Thailand
3. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global
karena mengalami ketidakefisienan
pemanfaatan tenaga kerja
Penyebab Kecelakaan Kerja (Heinrich
Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian
Berdasarkan Prosentasenya:
3. Kebakaran
Bila akumulasi gas-gas yang tertahan dalam terowongan tambang bawah tanah
mengalami suatu getaran hebat, yang diakibatkan oleh berbagai hal, seperti gerakan
roda-roda mesin, tiupan angin dari kompresor dan sejenisnya, sehingga gas itu
terangkat ke udara (beterbangan) dan kemudian membentuk awan gas dalam kondisi
batas ledak (explosive limit) dan ketika itu ada sulutan api, maka akan terjadi ledakan
yang diiringi oleh kebakaran.
Pengelolaan risiko manajemen risiko
sebagai berikut :
• Mengidentifikasi bahaya dan situasi yang berpotensi
menimbulkan bahaya atau kerugian (kadang-kadang
disebut ‘kejadian yang tidak diinginkan’).
• Menganalisis besarnya risiko yang mungkin timbul dari
peristiwa yang tidak diinginkan.
• Memutuskan langkah yang tepat untuk mengurangi
atau mengendalikan risiko yang tidak dapat diterima.
• Menerapkan dan memelihara kontrol tindakan adalah
menerapkan kontrol dan memastikan mereka efektif.
Kegiatan pengendalian resiko ini ditandai dengan