Anda di halaman 1dari 13

KRISIS HIPERTENSI

Kelompok 3
1.Siti Sifaturahmah
2.Soffia Seftiani
3.Soffie Septiari
4.Sopiah Nur’aeni
5.Sri dania
A. PENGERTIAN

Krisis hipertensi atau hipertensi darurat adalah


suatu kondisi dimana diperlukan penurunan tekanan
darah dengan segera (tidak selalu diturunkan dalam
batas normal), untuk mencegah atau membatasi
kerusakan organ. ( Mansjoer:522 ).
Kedaruratan hipertesi terjadi pada penderita dengan
hipertensi yang tidak terkontrol atau mereka yang tiba-
tiba menghentikan penobatan. (Brunner &
Suddarth:908).
C. Manifestasi Klinis

1. Sakit Kepala Hebat


1. Meminum obat
2. Nyeri dada peningkatan
antihipertensi tekanan vena
tidak teratur 3. Shock / Pingsan
2. Stress
3. Pasien Tanda umum adalah:
B. ETIOLOGI
mengkonsumsi
1. Sakit kepala hebat
kontrasepsi 2. Nyeri dada
oral 3. Pingsan
4. Obesitas 4. Tachikardia > 100/menit
5. Merokok 5. Tachipnoe > 20/menit
6. Muka pucat
6. Minum alcohol
D. Patofisiologi E. Komplikasi

1. Iskemia atau
Infark
Stres juga dapat merangsang saraf simpatik 2. 2. Miokard
3. Gagal Jantung
sehingga dapat menyebabkan vasokontriksi Kongestif
sedangkan mengkonsumsi kontrasepsi oral yang 4. Diseksi Aorta
biasanya mengandung hormon estrogen serta Akut
progesteron yang menyebabkan tekanan pembuluh 5. Insufisiensi Ginjal
darah meningkat, sehingga akan lebih 6. Eklampsia
7. Krisis
meningkatkan tekanan darah pada hipertensi, kalau Katekolamin
tekanan darah semakin meningkat, maka besar
kemungkinan terjadi krisis hipertensi
G. Penatalaksanaan

F. Pemeriksaan 1. Natrium Nitropusida


Penunjang 2. Nikardipin
hidroklorida
1. Elektrokardio 3. Nitrogliserin
2. Urinalisa 4. Enaraplirat
3. USG 5. Hidralazin
4. CT scan Hidroklorida
5. Rongsen 6. Diazoksid
7. Labatalol
Hidroklorida
8. Fentolamin
H. Pengkajian

1. Identitas
a) Pasien: nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, agama,
bangsa.
b) Penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat,
pendidikan, agama, bangsa dan hubungan dengan pasien.

2. Riwayat Ksehatan
a) Keluhan utama : pusing.
b) Riwayat kesehatan sekarang : pusing, penglihatan seperti
berputar-putar, pusing terasa di kepala, pusing dirasakan secara
tiba-tiba.
c) Riwayat kesehatan dahulu : pasien penah meangalami
hipertensi.
d) Riwayat kesehatan keluarga : ada keuarga yang mengalami
penyakit yang sama seperti pasien.
3. Pengkajian Primer

a) Airway
Kaji : 1) Bersihan jalan nafas.
2) Adanya/tidaknya jalan nafas.
3) Distres pernafasan
b) Breathing
Kaji : 1) Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan dinding dada.
2) Suara nafas melalui hidung atau mulut.
c) Circulation
Kaji : 1) Denyut nadi karotis.
2) Tekanan darah.
3) Warna kulit, kelembapan kulit.
d) Disability
Kaji : 1) Tingkat kesadaran.
2) Gerakan ekstremitas.
3) GCS ( Glasgow Coma Scale ).
4) Ukuran pupil dan respon pupil terhadap cahaya.
e) Eksposure
Kaji : 1) Tanda-tanda trauma yang ada. ( Muslicha : 45-46 )
I. Analisa Data
J. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan O2 otak menurun.


2. Perubahan pola napas berhubungan dengan Penurunan ekspansi
paru.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
4. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontrksi
pembuluh darah.
5. Resiko injury berhubungan dengan diplopia.
K. Intervensi
L. Evaluasi

1. Berkurang/hilangnya
gangguan perfusi jaringan.
2.Berkurangnya/hilangnya
perubahan pola napas.
3.Tidak ada intoleransi
aktifitas.Tidak muncul
tanda resiko penurunan
curah jantung.
4.Tidak adanya resiko
injury.

Anda mungkin juga menyukai