Anda di halaman 1dari 25

RANCANGAN

PERATURAN DAERAH
STANDARISASI PENYELENGGARAAN KESEHATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI


2019
DASAR HUKUM
8 Undang-Undang 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri
UUD 1945 Pasal 18 ayat(6); PMD No. 80/2015 Pembentukan Produk Hukum Daerah
UU No. 64 /1958 Pembentukan Daerah Tk I Bali, NTB dan NTT;
UU No. 36 /2009 Kesehatan;
14 Peraturan Menteri Kesehatan
UU No. 10/2009 Kepariwisataan;
PMK No. 71/2013 Pelayanan Kesehatan
UU No. 25/2009 Pelayanan Publik;
PMK No. 75/2014 Pusat Kesehatan Masyarakat
UU No. 44/2009 Rumah Sakit;
PMK No. 46/2015 Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama , Tempat Praktek Dokter
UU No. 12/2011 Pembentukan Peraturan Perundangan;
Mandiri & Tempat Praktek Dokter Gigi
UU No. 23/2014 Pemerintahan Daerah
PMK No. 76/2015 Pelayanan Wisata Medis
PMK No. 72/2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di RS
5 Peraturan Pemerintah PMK No. 74/2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
PP No. 103/2014 Pelayanan Kesehatan Tradisional; PMK No. 34/2017 Akreditasi RS
PP No. 52 /2017 Pendidikan Kedokteran PMK No. 37/2017 Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
PP No. 101/2014 Pengelolaan Limbah B3 PMK No. 9/2014 Klinik
PP No. 47/2016 Fasilitas Pelayanan Kesehatan PMK No.30/2019 Klasifikasi dan Perijinan RS
PP No. 2/2018 Standar Pelayanan Minimal PMK No. 24/2016 Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana RS
PMK No. 27/2017 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes
1 Peraturan Presiden PMK. No. 7/2019 Kesehatan Lingkungan RS
PerPres No. 72/2012 Sistem Kesehatan Nasional PMK No. 4/2018 Kewajiban RS dan Kewajiban Pasien

Dasar Perda = 29 Peraturan


ASAS

a. terjangkau
b. adil
c. merata
d. berkualitas
e. transparan
f. akuntabel
g. professional
h. berkelanjutan
PRINSIP

Satu pulau
Satu pola
Satu tata kelola

Prinsip Standarisasi Pelayanan Kesehatan ini adalah penyelenggaraan layanan


di fasilitas pelayanan kesehatan pada seluruh pulau Bali (satu pulau) memiliki
satu bentuk (satu pola) yang dilaksanakan dalam bentuk suatu standar
operasional (satu tata kelola) untuk mencegah terjadinya kesalahan prosedur
pelayanan sehingga Krama Bali memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
TUJUAN

a. Meningkatkan kualitas kehidupan Krama Bali


melalui peningkatan taraf kesehatan
b. Mengembangkan penyelenggaraan kesehatan
Krama Bali yang terjangkau, merata, adil dan
berkualitas
c. Memberikan Kepastian Hukum bagi masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan bagi
Faskes dalam penyelenggaraan kesehatan
d. Mengembangkan sistem dan data base riwayat
kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan yang
terintegrasi ke Bali
RUANG LINGKUP

a. Sumber Daya Kesehatan


b. Upaya Kesehatan
c. Tata Kelola Penyelenggaraan Kesehatan
d. Informasi Kesehatan
e. Pembiayaan
f. Pengembangan Penyelenggaraan Kesehatan
g. Pembinaan dan Pengawasan
SUMBER DAYA KESEHATAN

a. Fasilitas Kesehatan
b. Sarana dan Prasarana Kesehatan
c. Sumber Daya Manusia
d. Perbekalan
e. Teknologi dan Produk Teknologi
JENIS FASILITAS KESEHATAN

RS Umum
Jenis Pelayanan
RS Khusus
Rumah Sakit
RS Publik
Pengelolaan

RS Privat
PKM. R. Inap
Puskesmas
Jenis PKM Non R.Inap
Fasyankes
K. Pratama
Klinik
K. Utama

Griya Sehat
SARANA PRASARANA
KESEHATAN
a. Umum
- Bagunan Faskes didesain dengan menyesuaikan pada prinsip-prinsip arsitektur tradisional
Bali diselelaraskan dengan lingkungan setempat

b. Sarana Prasarana Rumah Sakit


c. Sarana Prasarana Puskesmas
d. Sarana Prasarana Klinik
e. Sarana Prasarana Griya Sehat
SUMBER DAYA MANUSIA

a. Umum
1. Tenaga Kesehatan
2. Tenaga Non Kesehatan
b. SDM Rumah Sakit
c. SDM Puskesmas
d. SDM Klinik
e. SDM Griya Sehat
PERBEKALAN KESEHATAN

a. Alat Kesehatan
- harus memenuhi persyaratan: standar mutu, keamanan dan keselamatan
- memiliki izin edar
- diuji dan dikalibrasi secara berkala
b. Sediaan Farmasi
- Pada Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik terdiri atas: obat, bahan obat,
obat tradisional, kosmetika
- Pada Griya Sehat terdiri atas: sediaan segar racikan sendiri, simplisia dan
produk lain yang teregistrasi pada badan resmi
- mengutamakan penggunaan bahan baku lokal Bali berkhasiat obat
TEKNOLOGI DAN
PRODUK TEKNOLOGI

a. Teknologi kesehatan mencakup segala metode dan alat yang


digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi
adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit,
menyembuhkan, memperkecil komplikasi dan memulihkan
kesehatan setelah sakit.
b. Teknologi dan produk teknologi digunakan dalam
penyelenggaraan kesehatan di Faskes, diadakan dan
dimanfaatkan bagi kesehatan Krama Bali
c. Teknologi dan produk teknologi harus memenuhi standar yang
diatur dalam perundang-undangan
TATA KELOLA
PENYELENGGARAAN KESEHATAN

1. Umum
2. Sistem Informasi
3. Sistem Rujukan
4. Tata Kelola Keuangan
5. Layanan Pengaduan dan Keluhan
6. Akreditasi
7. Penyelenggaraan Pelayanan Farmasi
8. Kebersihan
9. Ramah Lingkungan
10. Tata Kelola Limbah
11. Invetarisasi Sarana Prasarana
UPAYA KESEHATAN

1. Upaya Kesehatan Masyarakat


a. dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat.
b. meliputi : promosi kesehatan, kesehatan Ibu Anak dan KB, perbaikan gizi,
penyehatan lingkungan, penyediaan sanitasi, pencegahan pengendalian PM PTM,
perawatan kesmas, kesehatan sekolah, kesehatan jiwa, kesehatan olah raga,
kesehatan lanjut usia, kesehatan industri dan wisata, kesehatan haji, pengamanan
sediaan farmasi, alat dan perbekalan kesehatan, pengamananan zat adiktif dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, penanggulangan bencana dan
bantuan kemanusiaan, penyandang disabilitas
2. Upaya Kesehatan Perorangan
a. dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat.
b. terdiri dari: UKP Primer, UKP Sekunder dan UKP Tersier
INFORMASI KESEHATAN

1. Pemerintah Daerah wajib mengembangkan Sistem Informasi


Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS)
2. Aplikasi SIK-KBS meliputi:
a. Lokasi Faskes
b. Fasilitas dan pelayanan yang tersedia di Faskes
c. Pendaftaran pasien di masing-masing Faskes
d. Ketersediaan ruang rawat inap/tempat tidur
e. Riwayat kesehatan Krama Bali
3. SIK-KBS dilaksanakan secara terpola, terpadu antar wilayah, antar
Faskes berbasis teknologi informasi
PENGEMBANGAN
PENYELENGGARAAN KESEHATAN
Bagian Kesatu (Umum)
– Pengembangan Yankes dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan Masyarakat untuk peningkatan akses dalam mewujudkan
pemerataan yankes, dapat berupa pemerataan jumlah dan mutu yankes
di fasyankes
– Pengembangan Puskesmas:
• Puskesmas Rawat Inap di semua Kecamatan
• Penyediaan Pelayanan: Gawat Darurat, Kesehatan Tradisional, Kesehatan Wisata
• Pendampingan paling sedikit dr spes kebidanan dan dr spes anak
– Pengembangan Rumah Sakit
• Peningkatan Klasifikasi RS di setiap Kabupaten/Kota minimal RS Kelas B
• Peningkatan Klasifikasi RS kelas D Pratama menjadi RS kelas D
PENGEMBANGAN
PENYELENGGARAAN KESEHATAN
• Bagian Kedua (Pelayanan Kesehatan Wisata)
– Faskes menyediakan pelayanan kesehatan wisata terstandar
– Pelayanan kesehatan wisata terstandar meliputi:
• Pelayanan Kesehatan prawisata
• Pelayanan Kesehatan saat berwisata
• Pelayanan Kesehatan pasca wisata
• Bagian Ketiga (Pelayanan Kesehatan Tradisional)
– FaskesTradisional Bali menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional Bali
• Bagian Keempat (Pengembangan Sistem dan Database)
– Mengembangkan database riwayat kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan
– Mengembangkan database Rumah Sakit / Faskes Se-Bali
– Mengembangkan sistem layanan secara terintegrasi se-Bali
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

1. Pemerintah Daerah membentuk Komisi Kesehatan


Daerah (KKD) untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di
Faskes
2. Unsur-unsur KKD : Pemerintah, Organisasi Profesi,
Asosiasi, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat .
3. Tupoksi KKD:
- Menyusun kebijakan pelayanan kesehatan
- Melakukan pengawasan secara eksternal
- Menyelenggarakan penjaminan mutu
- Memberikan pertimbangan terhadap hasil pembinaan
dan pengawasan
PENGHARGAAN

 Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat


memberikan penghargaan fasilitas pelayanan kesehatan
yang memenuhi standar kualitas pelayanan
 Penghargaan berupa: piagam dan dana/bantuan
anggaran pembinaan
 Penghargaan berupa piagam untuk kategori:
 Pemerintah Kabupaten/Kota disebut Praja Usada Kerti Nugraha
 Puskesmas disebut Sewaka Usada Kerti Nugraha Madya
 Rumah Sakit disebut Sewaka Usada Kerti Nugraha Mahottama
 Klinik disebut Sewaka Usada Kerti Nugraha Pratama
 Griya Sehat disebut Graha Usada Kerti Nugraha
SANKSI ADMINISTRATIF

• Faskes dapat dikenakan sanksi administratif apabila tidak melaksanakan ketentuan


pada:
– Pasal 21  kewajiban Surat Tanda Registrasi
– Pasal 34 ayat (1),  sistem informasi di fasilitas kesehatan
– Pasal 38 ayat (1),  akreditasi secara berkala
– Pasal 40 ayat (1), (2)  kebersihan
– Pasal 41 ayat (1), (2)  ramah lingkungan
– Pasal 42 ayat (1), (2)  pengelolaan limbah
– Pasal 43 ayat (1),  kewajiban inventarisasi dan pemetaan alat kesehatan melalui ASPAK
– Pasal 49 ayat (3),  penerimaan rujukan dari UKP sekunder ke UKP Primer
– Pasal 50 ayat (3),  penerimaan rujukan dari UKP sekunder dan atau UKP Primer ke UKP Tersier

• Sanksi administratif berupa:


– Teguran lisan
– Teguran tertulis
– Penundaan Pendampingan dan penilaian akreditasil
– Penghentian sementara
– Pencabutan izin penyelenggaraan.
PERAN SERTA MASYARAKAT

• Masyarakat dapat melaksanakan advokasi dan


sosialisasi penyelenggaraan kesehatan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
• Advokasi dan sosialisasi sebagaimana
dimaksud dilakukan dalam bentuk: seminar,
loka karya, fokus group diskusi dan
pembentukan komunitas Krama Bali Sehat.
PEMBIAYAAN

• APBD Semesta Berencana Provinsi


• APBD Semesta Berencana
Kabupaten/Kota
KETENTUAN PERALIHAN

Ketentuan pemenuhan persyaratan teknis bangunan dan


prasarana Faskes sebagaimana diatur dalam peraturan
daerah ini mulai berlaku:
1. 5 (lima) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini
diundangkan untuk bangunan Faskes yang telah
berdiri sebelum peraturan daerah ini diundangankan
2. 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini
diundangkan untuk bangunan Faskes yang sedang
dalam proses perencanaan pembangunan, atau
belum difungsikan
KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah ini


diterapkan paling lama 6 (enam) bulan sejak
Peraturan Daerah ini diundangkan

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan
MATUR SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai