Anda di halaman 1dari 14

TAUHIDULLAH

Oleh :
Herlambang Naufal Seno Nugroho
Amin Luthfiani
Fathan Aziz
Ahmad Syarif Edi Nugroho
PENGERTIAN TAUHID
• Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar
dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di
tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja

• Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan


Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar
dengan segala kekhususannya (Syarh Tsalatsatil Ushul,
39).

• Kesaksian tauhid ini dirumuskan dalam kalimat syahadat


Laa Ilaha Illa Allah ( Tiada Tuhan Selain Allah).
MACAM-MACAM
TAUHID

1. Tauhid Rububiyyah
2. Tauhid Uluhiyyah
3. Tauhid Asma’ was Sifat
Tauhid Rububiyyah
Tauhid rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam
kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah,
serta menyatakan dengan tegas bahwa Allah ta’ala adalah
Rabb, Raja, dan pencipta semua makhluk, dan Allah lah
yang mengatur dan mengubah keadaan mereka. Misalnya
meyakini bumi dan langit serta isinya diciptakan oleh Allah.
Di nyatakan dalam al qur’an:

‫ل الظ نل رل‬ ‫ت وارل ر‬


‫ت روالننورر‬
‫ما ت‬ ‫جعر ر‬
‫ض ور ر‬
‫ماروا ت ر ر ر‬
‫ر‬ ‫خل رقر ال س‬
‫س ر‬ ‫مد ل ل تل سهت ال س ت‬
‫ذي ر‬ ‫ال ر ر‬
‫ح ر‬

“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
Mengadakan gelap dan terang” (QS. Al An’am: 1)
Tauhid Uluhiyyah
Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam
segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun
batin. Makna ibadah adalah semua hal yang dicintai
oleh Allah baik berupa perkataan maupun perbuatan.
Yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh
Allah dan Rasul-Nya, segala sesuatu yang dijanjikan
balasan kebaikan bila melakukannya. Seperti shalat,
puasa, bershodaqoh, menyembelih.
Tauhid Asma’ was Sifat
Tauhid Al Asma’ was Sifat adalah mentauhidkan Allah dalam
penetapan nama dan sifat Allah yaitu yang sesuai dengan yang
Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al Qur’an dan Hadits
Rasulullah SAW serta menafikan nama dan sifat yang Allah
nafikan bagi diriNya tanpa tahrif, tanpa ta’thil dan tanpa takyif .
Allah berfirman :
َ‫هوبللب ادلهدسهماَهء ادلهحدسهنىَ هفاَددهعوُهه ببهها‬
“Hanya milik Allah nama-nama yang husna,
maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-
nama-Nya”
(QS. Al A’raf: 180)
• Tahrif adalah memalingkan makna ayat tentang nama atau
sifat Allah dari makna zhahir-nya menjadi makna yang batil.
Misalnya kata ‘istiwa’ yang artinya ‘bersemayam’ dipalingkan
menjadi ‘menguasai’.
• Ta’thil adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat
Allah. Misalnya sebagian orang yang menolak bahwa Allah
berada di atas langit dan mereka berkata Allah berada di mana-
mana.
• Takyif adalah menggambarkan hakikat wujud Allah. Padahal
Allah sama sekali tidak serupa dengan makhluknya. Misalnya
sebagian orang berusaha menggambarkan bentuk tangan
Allah,bentuk wajah Allah, dan lain-lain.
Ciri-ciri Manusia Bertauhid
Menurut Fawaid Syarh Al Qowaidul Arba’, ciri-ciri
orang yang bertauhid ada 3 yaitu:
1. Jika diberi nikmat bersyukur dengan ucapan dan
amal
2. Jika ditimpa musibah bersabar
3. Jika berbuat dosa segera istighfar/mohon ampunan
Allah
Perilaku yang Mencerminkan
Orang Bertauhid
• Hatinya selalu mengingat Allah
Orang yang tauhidnya sudah terjiwai maka kapanpun dan
dalam kondisi apapu hatinya selalu mengingat Allah dan
merasa tenang.

• Selalu merasa berdosa


Orang yang bertauhid akan selalu merasa berdosa didepan
Allah, ia merasa dosanya begitu banyak, hingga membuatnya
selalu memohon ampunan kepada Allah.
• Selalu bersyukur atas nikmat dan bersabar atas musibah
yang menimpanya
Ketika mendapat nikmat orang yang bertauhid selalu bersyukur
dengan ucapan maupun perbuatan. Dan dia sepenuhnya yakin
bahwa nikmat tersebut berasal dari Allah dan musibah tersebut
merupakan bukti kaaih sayang Allah kepada hambanya.

• Ikhlas
Bahwa ibadah yang dilakukan hanya untuk Allah semata, bukan
karena riya. Namun beribadah dengan ikhlas kepada Allah. Ini
dalam hal ibadah. Dan dalam hal rububiyah, yaitu dengan tidak
bergantung kecuali kepada Allah dan tidak meminta pertolongan
kecuali kepada Allah.
• Tidak mencintai dunia
Jika kita mengaku bertauhid, seharusnya kita yakin bahwa
kehidupan dunia hanya sementara dan kehidupan akhiratlah yang
kekal. Bagi orang yang bertauhid, dunia itu bukan untuk mencari
kesenangan melainkan sebagai jembatan meraih keridhoan Allah
dengan cara beramal sholeh.
Tauhid as the islamic worldview

Isma’il Raji al-Faruqi , memasukkan tauhid sebagai pandangan


dunia. Artinya, segala keberagaman, kekayaan dan sejarah,
kebudayaan dan pengetahuan, kebijaksanaan dan peradaban
Islam diringkas dalam kalimat yang sangat pendek yakni : La
illaha illa Allah
Isma’il Raji al-Faruqi, Atlas Budaya Isam,hlm,74
Tauhid sebagai pandangan islam dunia berarti bahwa
hakikat alam semesta ini berasal dari Allah dan akan
kembali kepada-Nya. Apa yang dapat dideduksikan
dari pandangan dunia ini adalah bahwa ada dualism
yang membagi dunia ini pada materi dan ruh.
THANK YOU.

Anda mungkin juga menyukai