Anda di halaman 1dari 23

TERAPI CAIRAN

Terapi cairan
• Dengan makan & minum tubuh kita mendapat air ,elektrolit
,karbohidrat,protein,lemak,vitamin

• Terapi cairan dibutuhkan jika tubuh tidak dapat memasukkan


air, elektrolit dan zat makanan oral

– Dibutuhkan Pada keadaan pasien puasa lama, pembedahan


sal cerna ,prdarahan banyak,syok hipovolemik ,anoreksia
berat,mual muntah

– Dapat digunakan sebagai tambahan untuk memasukkan obat


& zat makanan
Komponen Cairan Tubuh
• Komposisi air dalam tubuh berbeda beda sesuai
dengan rentang usia :

– Bayi premature 80% dari berat badan

– Bayi normal 70-75% dari berat badan

– Sebelum pubertas 65-70%

– Orang dewasa 55-60% berat badan

– Sisa : zat padat ( protein,lemak ,karbohidrat)

• Air dalam tubuh berada di beberapa ruangan 


intraselular 40%, ekstraseluler 20%.

– Ekstraseluler dibagi menjadi : interstisial 15%


,plasma 5%

– Cairan antarseldisebut cairan transelular

– ( cth : cairan seresbrospinal ,cairan persendian)


• Cairan Intraseluler (ICF):
termasuk semua cairan
dalam sel

• Cairan ekstraseluler (ECF):


mengelilingi semua sel
dalam tubuh

• Cairan Interstisial (IF):


mengelilingi semua sel
yang tidak dalam darah.
Bagian dari ECF diantara
sel
Komponen intravascular
• Vol darah normal : 70ml/kgbb pada dewasa & 85-
90 ml/kgbb pada neonatus

• Komponen intravascular lainnya :

– Protein plasma ( na : 138 -145 mmol/l ,klorida :97 -


105 mmol/liter,bikarbonat,konsentrasi kalium sedikit
Komponen interstisial
• Air dan elektrolit dapat bergerak bebas diantara darah dan

ruang interstisial ,tetapi protein plasma tidak dapat bergerak

bebas keluar dari ruang intravaskuler kecuali terdapat cedera

• Jika terdapat kekurangan cairan air dan elektrolit akan ditarik

dari komponen interstisial ke dalam darah untuk mengatasi

kekurangan volume intraseluler

• Pemberian cairan intravena yang terutama mengandung :

natrium dan klorida ( NaCl fisiologis 0,9% atau RL dapat bergerak

bebas ke ruang interstisial


Komponen intraselular
• Cadangan cairan tubuh yang
terbesar dan berhubungan dengan
cairan didalam sel

• Komposisi ionnya berbeda dengan


komponen ekstraselular karena
mengandung ion kalium dalam
konsentrasi tinggi ( 140-150
mmol/liter) & ion na dalam konsetrasi
rendah (8-10 mmol/liter),ion cl ( 3
mmol/l)

• Jadi jika air diberikan bersama


natrium dan klorida cendereung
untuk mengisi komponen
ekstraseluler
Pergerakan air - tekanan osmotik

• Tekanan osmotic  tekanan yang dibutuhkan untuk


mencegah perembesan (difusi) cairan memalui membrane
semipermeable ke dalam cairan lain yang konsentrasinya lebih
tinggi

• Membran semipermeable membrane yang dapat dilalui air


tetapi tidak dapat dilewati protein

• Tekanan osmotic plasma darah : 285 mOsm/L


• Larutan dengan tekanan osmotic kirakira sama disebut isotonic
JENIS CAIRAN
• Prinsip dasar terapi cairan :

cairan yang diberikan harus

mendekati jumlah & komposisi

cairan yang hilang

• Pemberian cairan juga harus

lebih hati hati dalam

mengganti, karena pemberian

infus cepat pada malnutrisi

kronis & dehidrasi kegagalan

jantung
JENIS CAIRAN
• Kristaloid : merupakan Cairan resusitasi awal :
• syok hemoragik dan septik,
larutan ion (garam)
• pada pasien luka bakar,
dengan atau tanpa
• pada pasien dengan cedera kepala
gula (untuk mempertahankan tekanan perfusi

• Koloid : larutan yang otak)


Koloid dapat dimasukkan dalam upaya
berisi zat berat
resusitasi setelah pemberian awal larutan
dengan molekul
kristaloid.
tinggi (protein, large Waktu di intravascular sekitar 30 menit
glucose polymer) Pemberian cairan kristaloid berlebihan 
edema otak dan tekanan intracranial
meningkat.
Jenis cairan
Kristaloid Koloid
Mengandung ion • Cairan yang mengandung
• Cth : ringer laktat, ringer asetat, partikel onkotik  meningkatkan
NaCl 0,9% tekanan onkotik
• Kebanyakan bersifat • Cth : darah, plasma, albumin,
isosmolar/isotonik koloid artifisial/ plasma expander
• Tidak menyebabkan reaksi imun  gelatin (haemaccel,

• Mengisi ruang extrasel gelofusine), polisakarida (dextran


10 dan 40), HES 6% dan 10%
Tidak mengandung ion

• Cth : dextrose 5% dan 10%

• Mengisi ruang intrasel


Klasifikasi cairan kristaloid

Cairan hipotonis : Cairan isotonic : Cairan hipertonik :


tekanan osmotic lebih osmolaritas hampir sama tekanan osmotik lebih
rendah dari cairan dengan plasma, tinggi dari plasma
tubuh, berpindah ke berpindah ke intrasel darah, dimana air keluar
intrasel secara seimbang. dari intrasel dan masuk
Contoh : aquadest, 5% Contoh : nacl 0,9%, RL, dalam plasma.
dextrose in water glucose 5% Contoh : Nacl 3%,
glukosa 10%, dextrose

50%, mannitol 10%


Tatalaksana Cairan Saat Operasi
Tujuan:

• Mengganti cairan & elektrolit karna puasa sblm pembedahan

• Mengganti cairan yang hilang dari proses evaporasi,


insensible water loss & perdarahan saat operasi

• Mengkompensasi perubahan akut dari fungsi otonom karna


pengaruh obat anestesi

• Mempertahan / mengembalikan sirkulasi darah karna perfusi


organ yang adekuat

• Mengganti cairan pindah ke ruang ketiga


Penambahan cairan dari evaporasi selama operasi
• Derajat

Minimal: 0-2 ml/kg

Sedang: 2-4 ml/kg

Berat: 4-8 ml/kg

• Kebutuhan cairan basal (rumatan):

1. 4 ml/kgBB/jam untuk BB 10kg pertama

2. 2 ml/kgBB/jam untuk BB 10 kg kedua

3. 1 ml/kgBB/jam untuk BB 1 kg sisanya

• Pemberian cairan dalam jumlah besar  memperluas ruang intravaskular &


meningkatnya perfusi organ  meningkatkan insiden kardiopulmonar

• Secara konvensional, infus kristaloid digunakan dalam jumlah besar  pasien


hipovolemik karna puasa yang berkepanjangan pd tengah malam, kehilangan
cairan dari keringan & pengeluaran urin
• Perdarahan <20% dari volume darah cukup
diganti dengan cairan infus (RL/Ringer Asetat)
 dewasa

• Perdarahan >10% dari volume darah perlu


dilakukan transfusi darah  bayi

Perkiraan Volume darah:

1. Bayi dan anak: 80ml/kgBB

2. Dewasa pria: 75ml/kgBB

3. Dewasa wanita: 65 ml/kgBB


Cara mengetahui adekuat status
cairan
• Heart rate
• Tekanan darah
• CVP
• Urine output
• Saturasi O2

• Jika terjadi perdarahan untuk


mempertahankan volume intravena dpt
diberikan kristaloid / koloid.
Terapi cairan Post-operative
• Fungsi: mengkompensasi kebutuhan dasar
metabolic dan kehilangan cairan lebih seperti
demam atau yang tersering : hiponatremi

Rekomendasi hidrasi PO recovery period: 25-


35ml/Kg/ hari

komplikasi: pulmonary edem, gangguan


penyembuhan luka
Kebutuhan cairan
Holiday segar untuk 24 jam

• 10 kg pertama x 100

• 10 kg kedua x 50

• Sisa nya x 20

Atau

• 10 kg pertama x 4

• 10 kg kedua x 2

• Sisa nya x 1
Kecepatan infus
• Makro : 15 tetes/cc atau 20 tetes/cc
• Mikro : 60 tetes/cc

Rumus
• Jumlah tetesan/menit :
jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes
Waktu (menit)
jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes
jam x 60 menit

Anda mungkin juga menyukai