1. Antagonis Dopamin
2. Antagonis terhadap Histamine (AH1)
3. Prokloperazin dan Klropomerazine
4. Antikolinergik
5. 5-HT3 Antagonis Serotonim
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboraturium
2. Ultrasonografi
3. Foto polos abdomen
4. Barium meal
5. Barium enema
Kasus
Seorang pasien bernama Tn. S berusia 49 tahun
datang ke UGD dengan keluhan tidak bisa makan,
nafsu makan menurun, mual dan muntah 2x/hari warna
hijau cair berampas, diare cair warna kehijauan 5-6
x/hari sejak 2 hari yang lalu. Dari hasil anamnesa
pasien mengatakan post kemoterapi dengan suspect Ca
Gaster, rambut pasien mengalami kerontokan, anemia
dan kelelahan yang mengakibatkan lemahnya memori
dan konsentrasi. Hasil pemeriksaan fisik tampak
meringis, pasien tampak memegangi perut bagian atas
kiri, pasien tampak lemah dan gelisah, dan mukosa
mulut kering. TTV, TD:115/78 mmHg, S : 36,3 derajat
celcius, N : 122 x/menit, RR : 22 x/menit.
A. Pengkajian Fisik
1. Riwayat Keperawatan
• Keluhan Utama
Pasien mengeluh badan lemas, mual dan muntah cair berampas berwarna
kehijauan
• Riwayat penyakit sekarng
Klien datang ke UGD dengan keluhan tidak bisa makan, nafsu makan
menurun, mual dan muntah 2x/hari warna hijau cair berampas, diare cair
warna kehijauan 5-6x/hari, badan lemas sejak 2 hari yang lalu dipasang
infus RL 40 ml/jam di UGD dan setelah itu dibawa ke ruang rawat inap
Ursinia kamar 617
• Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan Post Op Laparotomy di Johor, Malaysia tanggal 27 Mei
2015 dengan suspect Ca Gaster. Pasien mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit hipertensi, DM, dan penyakit genetik lainnya.
3. Kardiovaskuler
2. Pemeriksaan Fisik Warna kulit : Normal
Tanda-tanda Vital Nyeri Dada : Tidak ada
TD : 115/78mmHg Denyut Nadi : Teratur
S : 36,30C Sirkulasi : Akral hangat
Nadi : 122x/menit Pulsasi : Kuat
RR : 22x/meniT
SpO2 : 94 % 4. Respirasi
Skala nyeri : vas 4 Pola Nafas : Normal
Volume Pernafasa : Normal
Berat Badan Jenis Pernafasan :
BB : 49,5 kg Pernafasan Dada
TB : 166 cm Irama Nafas :Teratur
BMI : 17,7 Kesulitan Bernafas : Ya
Batuk : Tidak
SpO2 : 94 %
6. Neurologi
Penglihatan : Tidak Ada
Kelainan dan Tidak
5. Gastrointestinal menggunakan alat bantu
Mulut : Mukosa Mulut penglihatan
Kering
Gigi : Tidak Ada Kelainan Pendengaran : Tidak Ada
Lidah : Tidak Ada Kelainan Kelainan dan Tidak
Tenggorokan: Tidak Ada menggunakan alat bantu
Kelainan penglihatan
Abdomen : Tegang Bicara (Artikulasi): Jelas
Klien terpasang NGT Sensorik : Tidak Ada
Klien dipuasakan Kelainan
Motorik : Tidak Ada
Kelainan
Kekuatan Otot : Kuat
B. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS
Pasien telah melakukan kemoterapi berkali
kali dan terakhir pasien kemoterapi 2 hari yang
lalu, pasien mengalami efek samping dari
kemoterapi mual dan muntah serta diare. Pasien
juga mengalami suasana hati yang gelisah dan
kekhawatiran dalam adaptasi dan koping yang
semakin hari semakin menurun. Pasien
mengeluhkan kesulitan dalam istirahat tidur, dan
di RS pasien istirahat/tidur kurang lebih 2-3 jam
perhari.
C. PENGKAJIAN BUDAYA
Pasien lahir dan bertempat tinggal karanganyar solo
Jawa Tengah. Pasien mengatakan dalam mengobati
permasalahan ca gaster dengan meminum jamu kunyit
asam. Pasien medapatkan informasi jamu kunyit asam
tersebut dari orang tua. Pasien dan keluarga
menggunakan bahasa utama dan kedua menggunakan
bahasa jawa dan mengerti bahasa Indonesia. Pasien
menggunakan komunikasi verbal dan non verbaik
dengan baik. Pasien mempercayai akan sembuh jika
minum jamu, tetapi pasien juga mau mengikuti
pengobatan medis yang berlaku di rumah sakit.
D. PENGKAJIAN SOSIAL
Pasien seorang buruh pabrik yang terkenal humoris
dan sangat dekat dengan keluarga maupun tetangga
nya. Tetapi sejak mengetahui bahwa pasien mengalami
penyakit Ca Gaster dan sudah melakukan beberapa kali
kemoterapi.Sekarang pasien cenderung sering
menjauhkan diri/ mengasingkan diri kepada keluarga
dan tetangga karena efek samping semakin hari
semakin terasa dan merasa penyakitnya semakin hari
semakin parah.tetapi keluarga masih terus mendukung
pasien dalam pengobatan segi medis farmakologi
maupun segi terapi.
E. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Pasien seorang muslim dan setiap hari
melakukan ibadah sholat. Pasien mempercayai
penyakitnya beban dari Allah. Apabila pasien
merasakan badannya enakan. Biasanya mengikuti
keagamaan seperti pengajian dll. Setelah
melakukan kemoterapi, pasien mengalami anemia
dam kelelahan yang menyulitkan unttuk
beribadah. Pasien sudah iklas apabila akan
meninggal dan sekarang pasien lebih sering
melakukan ibadah.
Sekian dan Terima Kasih