Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya
tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari,
hidung atau didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan
oleh virus Herpes, dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain mengobati atau
membasmi herpes tersebut. Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda,
dan berhati-hatilah karena cairan didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.
Psoriasis
Apa itu gatal karena alergi? Hives, Urticaria, gatal karena alergi
adalah perasaan gatal disertai timbulnya benjolan-benjolan kecil pada
kulit. Biasanya berwarna merah dan sakit ketika disentuh. Pada
kebanyakan kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi terhadap
pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap benda yang menyebabkan
iritasi.
Impetigo
Impetigo adalah kondisi kulit yang sangat menular. Biasanya muncul dibagian wajah,
leher, dan tangan dari anak anak atau bayi yang baru lahir. Anak-anak yang memakai
popok biasanya terkena Impetigo disekitar area popok. Impetigo jarang terjadi pada
orang dewasa, biasanya diteruskan dengan kondisi kelainan kulit lain dan infeksi kulit
lain. Impetigo disebabkan oleh dua bakteri - streptococcus aureus dan staphylococcus
pyogenes. Perawatan yang direkomendasikan tergantung pada jenis bakteri mana
yang menyerang anda. biasanya kondisi ini akan hilang sendiri setelah dua-tiga
minggu.
Dyshidrotic Eczema (Eksim Dishidrotik)
Pruritus dapat terdiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan riwayat. Bila dokter
menduga bahwa suatu kondisi medis menyebabkan pruritus, sejumlah tes dapat
dilakukan, biasanya:
Tes darah. Tes ini mampu menyediakan bukti kondisi internal penyebab pruritus,
misalnya kekurangan zat besi.
Profil kimia. Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah mengidap kelainan hati
atau ginjal.
Tes fungsi tiroid. Dokter perlu menentukan apakah kelainan tiroid seperti
hipertiroid, muncul karena bisa saja merupakan penyebab penyakit.
X-ray dada. Radiografi mampu mengindikasikan tanda penyakit yang mungkin
terkait dengan penyakit.
Penatalaksanaan secara keperawatan :
Tahap I NREM
Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur
Tahap berakhir beberapa menit
Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara
bertahap tanda-tanda vital dan metabolisme
Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti
suara
Ketika terbangun, seseorang merasa seperti telah melamun
Rapid Eye Movement (REM)
Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada REM. Mimpi yang
kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang lain.
Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur
Hal ini dicirikan oleh respon otonom dari pergerakan mata yang cepat, fluktuasi
jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan atau fluktuasi tekanan darah
Terjadi tonus otot skelet penurunan
Peningkatan sekresi lambung
Sangat sulit sekali membangunkan orang yang tidur
Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus rata-rata 20 menit
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
ISTIRAHAT DAN TIDUR
Status kesehatan
Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan dia dapat ndur dengan nyenyak.
Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur.
Stres psikologis
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur.
Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek menyebabkan ada pula yang
sebaliknya mengganggu tidur.
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PER HARI
1. Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata
45-60 menit.
2. Bayi (s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur
sepanjang malam.
3. Todler (1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan tidur sepanjang malam
+ tidur siang.
4. Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM.
5. Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM.
6. Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM.
7. Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM.
8. Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM.
9. Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur.
10. Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur.
Gangguan tidur
Insomnia
Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk
tetap tertidur.
Somnambulisme
Somnambulisme merupakan gangguan tingkah laku yang sangat
kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi
motorik, seperti membuka pintu, menutup pintu, duduk di tempat
tidur, menabrak kursi, berjalan kaki, dan berbicara.
Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak disengaia (mengompol).
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan suatu kondisi yang dicirikan oleh keinginan
yang tak terkendali untuk tidur.
Mendengkur
Mendengkur disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran
udara di hidung dan mulut.
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan suatu kondisi yang dicirikan oleh keinginan
yang tak terkendali untuk tidur.
Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Istirahat Dan Tidur
A. Pengkajian
Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur meliputi pengkaiian mengenal:
1. Riwayat tidur
o Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa
bangun tidur, dan keteraturan pota tidur klien;
o Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air
kecil, dan lain-lain;
o Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya;
o Kebiasaan tidur siang;
PERAN PERAWAT
Trauma
o Mekanik (tergesek, terpotong, terpukul, tertusuk)
o Thermis (panas dan dingin)
o Chemis (zat kimia bersifat asam dan baja serta iritasi dan korosif lainnya)
o Elektris (listrik)
o Peradangan (inflamasi)
Nyeri disebabkan oleh pembengkakan yangmeregang syaraf dan pelepasan mediator kimia.
o Trauma Psikologis
o Keluhan yang berhubungan dengan psikologis
o Gangguan sirkulasi
o Terjadi penyempitan / penyumbatan pada saluran tubuh
o Neuplasma
o Jinak, nyeri tidak ada ujung reseptor
o Misalnya : tumor
GEJALA KLINIS
Respon Simpatis
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan suhu
Peningkatan respirasi
Respon muskular
Gelisah
Meraba
Membatasi respirasi
Respon emosional
Perubahan perilaku
Iritable, merintih dan menangis
Ekspresi wajah : menyeringai, masalah
FISIOLOGI NYERI
o Usia
Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji
respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah
patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam
nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang
harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal
jika nyeri diperiksakan.
o Jenis kelamin
Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan
dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (ex: tidak pantas
kalo laki-laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri).
o Makna nyeri
Berhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan dan
bagaimana mengatasinya.
o Ansietas
Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan
seseorang cemas.
o Pola koping
Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan
sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi
nyeri.
o Support keluarga dan sosial
Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga
atau teman dekat untuk memperoleh dukungan dan perlindungan
INTENSITAS NYERI
o P : Provokatif / Paliatif
Apa kira-kira Penyebab timbulnya rasa nyeri…? Apakah karena terkena ruda paksa / benturan..?
Akibat penyayatan..? dll.
o Q : Qualitas / Quantitas
Seberapa berat keluhan nyeri terasa..?. Bagaimana rasanya..?. Seberapa sering terjadinya..? Ex :
Seperti tertusuk, tertekan / tertimpa benda berat, diris-iris, dll.
o R : Region / Radiasi
Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..? Apakah juga menyebar ke daerah
lain / area penyebarannya..?
o S : Skala Seviritas
Skala kegawatan dapat dilihat menggunakan GCS ) untuk gangguan kesadaran, skala nyeri /
ukuran lain yang berkaitan dengan keluhan
o T : Timing
Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan / dirasakan..? Seberapa sering keluhan nyeri
tersebut dirasakan / terjadi…? Apakah terjadi secara mendadak atau bertahap..? Acut atau
Kronis..?
PENATALAKSANAAN NYERI
A. PENGKAJIAN
o Biodata
Cantumkan biodata klien secara lengkap yang mencakup umur, jenis kelamin, suku
bangsa.
o Keluhan utama
Biasanya klien datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan keluhan nyeri yang
dirasakan.
o Riwayat Penyakit Sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang telah
dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya pelaksanaan
nyeri yang efektif. Karena nyeri merupakan pengalaman yang
subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-masing
individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang
mempengaruhi nyeri seperti factor fisiologis, psikologis, perilaku,
emosional, dan sosiokultural. Pengkajian nyeri terdiri atas dua
kompenen utama yaitu :
1. Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien.
2. Observasi langsung pada respons perilaku dan fisiologis klien.
3. Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif
terhadap pengalaman subjektif. Mnemonic untuk pengkajian nyeri.
o P : Provoking atau pemicu yaitu factor yang memicu timbulnya nyeri
o Q : Quality atau kualitas nyeri
o R : Region atau daerah perjalanan ke daerah lain
o S : Severity atau keganasan, yaitu intensitasnya
o T : Time atau waktu, yaitu serangan, lamanya, kekerapan, dan sebab
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d injuri fisik
C. IMPLEMENTASI.
o Mengkaji tingkat nyeri klien
o Mengkaji pengalaman masa lalu dalam mengatasi nyeri
o Mengukur tekanan darah, nadi, pernafasan
o Memberikan injeksi kaltrofen 1 ampul
o Mengobservasi respon nonverbal terhadap nyeri
o Memonitor istirahat klien
E. EVALUASI
S : Klien mengatakan nyeri saat ini pada skala 7
O : TD 110/70, N 90 X/menit, R 18 x/menit, klien tampak
meringis saat berubah posisi
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi manajemen nyeri