agregat aglomerat
Units in nanometers (µm)
A Human Hair is about 100,000µm wide
Nano Drug:
a. Nanopartikel/nanosphere
b. Nanosuspensi
c. Nanoemulsi
d. Nanogel
Nano carrier:
a. Liposom
b. Niosim
c. Dendrimer
d. Quantum dots
e. Nanotube
f. Polymer micell
Teknik Top-Down
a. High Presure Homogenization
b. Media Milling
c. Nanoedge
Teknik Bottom-Up
a. Spray drying
b. Solvent – Antisolvent method
c. Supercritical fluid processes
d. Emulsification-solvent evaporation technique
Penghantaran obat
a. Penghantaran oftalmik
b. Penghantaran parenteral
c. Penghantaran melalui paru-paru
Peningkatan bioavaibilitas obat
Drug targeting system
Evaluasi In Vitro
a. Morfologi/bentuk permukaan partikel: SEM dan TEM
b. Ukuran partikel: SEM, TEM, PSA
c. Potensial zeta: Zeta Sizer
d. Kristalinitas: XRD
e. Gugus fungsi: FTIR
f. Sifat termal: TG/DTA/DSC
g. Uji kelarutan atau uji disolusi
Evaluasi in vivo: uji farmakologi
SEM (SCANNING ELECTRON MICROSCOPY)
TEM (TRANSMISSION ELECTRON MICROSCOPY)
PSA (PARTICLE SIZE ANALYZER)
ZETA ANALYZER
XRD (X-RAY DIFRACTION)
FTIR (FOURIER TRANSFORM INFRARED)
TG (THERMOGRAVIMETRY)
DTA (DIFFERENTIAL THERMAL ANALYSIS)
DSC (DIFFERENTIAL SCANNING CALORIMETRY)
SEM dan TEM memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengetahui bentuk
permukaan suatu partikel
Selain itu, SEM dan TEM dapat menjadi suatu alat untuk mengukur ukuran partikel
sama seperti pengukuran ukuran partikel menggunakan mikroskop binoluker
Akan tetapi, SEM dan TEM memiliki perbedaan, yaitu SEM hanya digunakan untuk
mengetahui morfologi permukaan partikel, sedangkan TEM dapat melihat
bagaimana bentuk bagian dalam partikel tersebut
Hasil SEM Hasil TEM
PSA merupakan alat karakterisasi partikel hanya untuk mengetahui ukuran partikel
saja tanpa mengetahui morfologi atau bentuk partikel
Untuk membuat sampel yang diuji oleh PSA maka sampel terlebih dahulu
didispersikan di dalam akuades 10 ml dalam sebuah kuvet
Data yang diperoleh dari PSA adalah
a. Ukuran partikel
b. Indeks polidispersitas (IP) / distribusi partikel
1. Nilai IP > 0,3 menunjukkan partikel memiliki ukuran yang tidak seragam
dan cenderung tidak stabil sehingga memungkinkan terjadinya agregasi
atau aglomerasi
2. Nilai IP < 0,3 menunjukkan partikel memiliki ukuran yang seragam dan
cenderung stabil
Distribusi ukuran partikel yang muncul dari PSA
Zeta sizer adalah alat untuk mengukur potensial zeta
Nilai potensial zeta menunjukkan kestabilan partikel atau ketidakstabilan partikel.
Ketidakstabilan yang dimaksud adalah kecenderungan partikel untuk bergabung
kembali dengan partikel lain (agregasi atau aglomerasi)
Nilai potensial zeta
a. < -30 mV atau > +30 mV menunjukkan partikel stabil atau tidak akan
mengalami agregasi atau aglomerasi
b. -30 mV hingga +30 mV menunjukkan partikel tidak stabil atau akan
mengalami agregasi atau aglomerasi
Potensial Nerst
Semakin besar lapisan
+ - - + potensial zeta semakin stabil
+ - - + partikel yang terbentuk
+ +
- - -
+ - -+ +
+
-
Potensial Zeta
XRD adalah suatu alat untuk mengidentifkasi kristalinitas (sifat Kristal) suatu
partikel yang telah terbentuk
Partikel memiliki sifat:
a. Kristalinitas tinggi/kristal
b. Kristalinitas rendah/amorf
Sumbu x: adalah 2 theta (sudut datang dan sudut pantul sinar X) (Satuan derajat (o))
Sumbu y: intensitas (satuannya: a.u, arbitrary unit)