B. Pekerja
Aspek pekerja diterapkan untuk peningkatan kompetensi pekerja
melalui perbaharuan pengetahuan dan kemampuan baik hardskill
(teknis) maupun dari segi softskill (sikap dan motivasi diri) harus selalu
dilakukan agar pengetahuan mengenai hal-hal yang baru dalam system
CPOHB dapat diketahui dan diterapkan oleh pekerja.
LANJUTAN
C. Lingkungan
Aspek lingkungan ini ditujukan untuk kelestarian lingkungan di
sekitar industry serta masyarakat di sekitar industry berada.
D. Inspeksi Diri
Inspeksi diri berkala dapat dilakukan melalui audit internal yang
dilakukan untuk mengevaluasi setiap lini atau poindalam proses produksi.
Tujuannya untuk melaksanakan CPOHB dengan baik, mengetahui gambaran
keberhasilan pelaksanaan CPOHB dalam perusahaan, serta untuk
mengetahui kekurangan dan memberikan masukan agar CPOHB bias
diterapkan lebih baik lagi.
LANJUTAN
1. Tipe kulit
2. Endokrinologi
3. Pernapasan
4. Perilaku
5. Perbandingan spesies memakai konsep-konsep farmakokinetik
Waktu Henti Obat
a. Definisi
Waktu Henti Obat (withdrawal times) merupakan kurun waktu dari saat
pemberian obat terakhir hingga ternak boleh dipotong atau produknya dapat
dikonsumsi. Waktu henti antibiotik berbeda-beda tergantung jenis antibiotiknya.
Proses eliminasi antibiotik ini membutuhkan waktu tertentu, dalam periode
eliminasi ini sebaiknya produk ternak seperti daging dan susu jangan
dikonsumsi terlebih dahulu, jika dikonsumsi maka produk peternakan
tersebut akan mengandung residu.
Tabel Waktu Henti Obat
PADA BABI
Residu
a. Residu
Residu antibiotik adalah senyawa asal dan/atau metabolitnya yang terdapat dalam
jaringan produk hewani dan termasuk residu hasil uraian lainnya dari antibiotik
tersebut, sehingga residu dalam bahan makanan (terutama jaringan ternak untuk
konsumsi) meliputi senyawa asal yang tidak berubah (non-altered parent drug),
metabolit dan/atau konjugat lainnya. Residu ini dapat ditemukan di daging, telur, susu,
dan produk peternakan lainnya. Residu yang terkandung dalam produk peternakan bisa
berupa antibiotik murni atau hasil pemecahan antibiotik itu sendiri.
b. Faktor Keberadaan Residu
1. Tidak diperhatikannya waktu henti obat
2. Penggunaan antibiotik melebihi dosis dan tidak dibawah pengawasan dokter hewan
3. Kurangnya pengetahuan akan dampak kesehatan akibat mengkonsumsi produk yang
mengandung residu
4. Tidak ada penyuluhan pada penggunaan antibiotik yang baik dan benar
5. Tipe dari peternakan ada yang intensif atau ekstensif
c. Dampak dari Residu
1. Aspek toksikologis, bersifat racun thdp ginjal, hati dan pusat hemopoietika
2. Aspek Mikrobiologis, bersifat mengganggu flora normal pada sal. Pencernaan sehingga
mengganggu proses metabolisme
3. Aspek imunopatologis, dapat menjadi faktor pemicu reaksi alergi dari ringan sampai berat
4. Menimbulkan gangguan pada sistem saraf dan kerusakan jaringan
KESIMPULAN