Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Veteriner yang
diampu oleh Rival Ferdiansyah, M. Farm., Apt.
Disusun Oleh:
Elfani Damayanti A 171 072
Jeanice Fitria A 171 081
Muhammad Angga A 171 086
Neni Safitri A 151 090
Nushi Chairunnisa A 151 092
Vina Fransiska A 171 107
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2. Disolusi
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa banyak
persentasi zat aktif dalam obat yang terabsorpsi dan masuk ke
masuk ke dalam peredaran darah untuk memberikan efek
terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 85% (Q) dari jumlah yang tertera pada etiket.
(Depkes RI,1979)
3. Kadar
Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bahwa
kandungan zat berkhasiat yang terdapat dalam kapsul telah
memenuhi syarat dan sesuai dengan yang tertera pada etiket.
Metode penetapan kadar yang digunakan sesuai dengan zat
aktif yang terkandung dalam sediaan kapsul. Caranya ditimbang
10-20 kapsul, isinya di gerus dan bahan aktif yang larut
diekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai menurut
prosedur yang sudah ditetapkan. Secara umum rentang kadar
bahan aktif yang ditentukan berada diantara 90-110% dari
pernyataan label. (Agoes,2008)
5. Uji Kadar Air
Kadar air ditentukan dengan menimbang granul dalam keadaan
basah dan setelah dikeringkan. Kadar air dinyatakan sebagai LOD
(Lost On Drying)/ susut pengeringan.
1. Kompresibilitas
Dihitung dari kerapatan granul, yaitu dengan memasukkan
sejumlah tertentu granul kedalam gelas ukur. Volume awal
dicatat, kemudian diketuk-ketuk sampai tidak terjadi
pengurangan volume. Selanjutnya dihitung
persen kompresibilitasnya.
2. Waktu Hancur
Uji ini dilakukan dengan metode corong. Adapun caranya
adalah sebagai perikut yaitu ditimbang 100g granul yang sudah
terbentuk, kemudian dimasukkan kedalam corong dengan
ukuran tertentu yang bagian bawahnya tertutup. Alat
dijalankan, kemudian dicatat waktu yang diperlukan seluruh
granul untuk melalui corong tersebut dengan menggunakan
stopwatch.Waktu alir granul yang baik adalah jika waktu yang
diperlukan kurang lebih atau samadengan 10 detik untuk 100
gram granul. Dengan demikian kecepatan alir yang baik adalah
lebih besar dari 100 gram/detik. ( Ansel, 1989 )
2.5 CONTOH SEDIAAN OBAT
Bentuk sediaan obat yang digunakan pada hewan meliputi bentuk
sediaan yang dapat digunakan untuk pemakaian dalam tubuh maupun luar
tubuh. Walaupun banyak sediaan obat untuk hewan yang mengandung obat
yang sama dengan sediaan obat untuk manusia, beberapa sediaan hewan
mengandung obat yang digunakan pada manusia secara meluas seperti
benzimidazole anthelmintic, macrolides endectocides, salycilamide flukicides,
dan derivate kloramfenikol.
a. Bentuk Sediaan Obat Padat
1. Tablet