Anda di halaman 1dari 119

Adobe Photoshop untuk

Menghias Website Toko Daring


(Online Shop)

Adobe Photoshop (PS)


Perangkat lunak pengolah gambar atau foto dan desain
grafis berkualitas tinggi. Adobe Photoshop mampu
memproses gambar atau foto berformat raster atau
vektor seperti .png, .gif, .jpeg, .jpg dan sebagainya.

Fungsi dan Kegunaan Adobe Photoshop


Adobe Photoshop memiliki fungsi utama yaitu:
 Edit gambar / foto
 Membuat desain gambar
 Mengolah atau merekayasa gambar dengan penambahan efek
 Menghias toko daring

Berikut beberapa fitur Adobe Photoshop yang dapat anda gunakan untuk menghias
toko daring:
 Mengkombinasi dua atau lebih gambar atau objek
 Menghilangkan objek pada sebuah gambar atau foto
 Mengubah ukuran gambar menjadi lebih besar atau kecil
 Memotong gambar
 Memberikan efek blur pada gambar
 Mengatur tonal warna atau mengubah warna
 Membuat efek gambar dan tulisan
 Mempertajam kualitas gambar
 Meningkatkan intensitas cahaya
 Membuat logo
 Membuat sketsa gambar

1
 Membuat konten website

Manfaat Adobe Photoshop untuk Menghias Toko Daring

2
Contoh Menghias Website Toko Daring

Berikut merupakan foto


produk yang ada di website
toko daring. Foto produk
tersebut dapat diedit
warnanya menggunakan
Adobe Photoshop.

Jika Anda memiliki suatu produk dengan varian warna baru, Anda tidak perlu
susah payah untuk melakukan foto produk ulang. Adobe Photoshop
memungkinkan Anda untuk mengubah warna produk secara cepat dengan
menggunakan foto produk yang sudah ada. Misalkan toko daring sudah memiliki
produk gelang warna biru. Kemudian toko daring tersebut ingin menambahkan
varian gelang berwarna merah muda. Toko tersebut dapat menggunakan fitur
rona atau saturasi pada Adobe Photoshop. Berikut merupakan contoh edit foto
produk:

Foto produk yang sudah Hasil foto produk varian baru


ada sebelumnya yang sudah diganti warnanya

3
Penyesuaian Warna

Dalam topik Essential Practice sebelumnya, kita sudah mempelajari mengenai


Workspace dan Layer Panel. Pada materi kali ini, masih seputar Essential Practice
kita akan membahas beberapa teknik penyesuaian warna. Untuk bisa mengatur
Adjustment Color, kita bisa pergi ke menu Image > adjustment dan akan terlihat
beberapa pengaturan Adjustment Color, diantaranya adalah Eye Drop, Solid Color,
Brightness / Contras, Level, Curves, Exposure, Vibrance, Hue/ Saturation, Color
Balance, Black & White, Photo Filter, sampai dengan Channel Mixer. Yuk kita pelajari
sama-sama satu persatu.

1. Eyedrop

Gambar 1. Eyedropper Tool

Eyedropper tool adalah tool yang berguna untuk mengambil sampel warna dari
gambar atau color palette yang ingin kita ambil warnanya, penggunaanya cukup
mudah kok, cukup klik icon Eyedropper Tool lalu arahkan pada warna yang ingin kita

4
pilih. Tool ini membantu kita banget dalam memilih warna, kita gak perlu mencari
secara manual warna yang kamu inginkan.

Selain itu untuk pemilihan warna kita juga dapat menggunakan Color Sampler Tool.

Gambar 2. Color Sampler Tool

Color Sampler Tool akan menampilkan sampel warna yang kamu pilih dari area
gambar. Kamu bisa mengambil hingga 4 sampel dalam satu waktu dan warna akan
ditampilkan pada info panel Photoshop.

2. Solid Color

Pada materi kali ini kita akan mempelajari mengenai cara untuk membuat Layer Solid
Color yang ada di Layer Adjustment. Layer Solid Color adalah sebuah layer
adjustment (lebih tepatnya Layer Fill) yang berisi satu warna solid yang bisa sobat
gunakan sebagai efek-efek foto dengan memainkan blending mode layer. Berikut ini
adalah cara untuk membuat Layer Adjustment bernama Solid Color.

5
A. Langkah Pertama

Gambar 3. Solid Color: New Document

Buat sebuah laman kerja baru di photoshop sobat menggunakan menu File >
New atau bisa juga gunakan (Ctrl + N) atau (Command + N) untuk lebih
mempermudah. Untuk ukurannya bisa disesuaikan saja dengan kebutuhan.

B. Langkah Kedua

Gambar 4. Solid Color: New Fill Layer

6
Untuk membuat Fill Layer tersebut, yang digunakan ada dua cara yaitu melalui menu
dan juga langsung melalui Layer Panel. Untuk melalui menu, yang digunakan adalah
menu Layer > New Fill Layer > Solid Color.

Gambar
Sedangkan yang langsung 5. Solid
melalui LayerColor : Layer
Panel. Panel
Silakan klik yang diberi kotak
merah (gambar diatas) kemudian disitu akan ada berbagai macam Layer Adjustment,
karena yang dibuat adalah Solid Color berarti yang dipilih Solid Color ya.

C. Langkah Ketiga

Gambar 6. Solid Color: Layer Panel

7
Jika sudah di klik menu tadi, selanjutnya akan terbuka sebuah jendela baru
yaitu Color Picker. Silakan pilih warna apa yang ingin digunakan di Layer Solid Color
tadi. Sama seperti memilih warna pada umumnya, bisa juga gunakan kode warna
untuk lebih mempermudah. Dan jika sudah tinggal klik OK.

Gambar 7. Solid Color: Color Fill

Nah, jika semua langkah sudah dilakukan dengan benar maka akan terbentuk sebuah
layer baru bernama Color Fill. Kalau ingin mengubah warna di layer tersebut, bisa klik
dua kali pada thumbnail yang diberi kotak merah (gambar diatas) kalau ingin
menghapus bagian tertentu bisa gunakan layer mask (ini sudah dibahas secara
singkat pada materi sebelumnya dan aka nada penjelasan detil pada materi lainnya).

3. Brightness / Contras

Selanjutnya kita akan mempelajari cara menambahkaan Brightness / Contras.

A. Pilih layer atau objek gambar yang ingin kamu atur tingkat brightness
atau kecerahannya. Jika sudah kamu pilih layer, selanjutnya kamu masuk
menu image, adjustment, brightness/contrast.

8
Gambar 8. Brightness

B. Akan muncul window brightness/contrast, dimana kamu dapat mengatur


tingkat kecerahan dan gelap-terang layer yang kamu pilih.

Gambar 9. Mengatur Brightness


Kamu dapat menaikkan atau menurunkan angka brightness, untuk
mencerahkan atau mempergelap objek gambar yang kamu pilih.

C. Kamu juga dapat menaikkan atau menurunkan angka contrast, untuk


mengatur tingkat sisi gelap-terang.

9
Jika angka contrast tinggi maka akan terlihat perbedaan sisi yang gelap
dan terang. Namun jika angka contrast rendah, warna pada objek gambar
akan memudar dan cenderung abu-abu.

Gambar 10. Mengatur Contras

Jika kamu sudah mengatur brightness/contrast sesuai yang kamu mau, maka akan
terlihat perbedaannya dengan objek gambar lainnya.

4. Level

Kali ini kita akan membahas mengenai Tips penggunaan Fitur Level pada Photoshop.

A. Bukalah gambar/foto yang kamu ingin koreksi pencahayaannya.


B. Kemudian buka menu Image pada menu bar, pilih Adjusments, pilih Levels,
atau kamu bisa menggunakan shortcut keys ( Ctrl/ Command + L ).

10
Gambar 11. Levels: CTRL/ Command + L

C. Setelah itu akan terbuka window Levels dan akan terdapat beberapa
pengaturan.

Gambar 12. Levels: Window Level

Pada pengaturan Input Levels, kurva grafiknya mengikuti kontur cahaya pada
gambar. Kita bisa mengatur kontur cahaya gambar dengan menggeser panah
yang terdapat di bawah kotak Input Levels.

11
D. Kemudian pada pengaturan Output Levels, kamu bisa mengatur
kecenderungan warna seluruh gambar. Kamu dapat mengatur ingin
cenderung gelap menghitam, atau terang keputihan.

Gambar 13. Levels : Output Level

Terdapat juga fitur Preset, dimana kamu bisa mengoreksi pencahayaan


pada gambar sesuai pengaturan yang disediakan oleh Photoshop.

Dan foto kamu sudah berhasil selesai mendapatkan koreksi cahaya menggunakan
Levels.

5. Curves

Pada materi penyesuaian warna kali ini kita akan membahasa fitur Curves pada
Photoshop. Seperti apa cara menggunakannya? Berikut ini langkah-langkah yang bias
kamu ikuti.

A. Import gambar yang akan dikoreksi seperti pada penjelasan-penjelasan


sebelumnya

12
B. Pilih fitur Curves yang terletak di menu Image > Adjustments > Curves.
Bisa juga dengan menekan tombol kombinasi (Ctrl / Command + M) pada
keyboard untuk memanggil perintah Curves secara cepat.

Gambar 14. Curves

C. Buatlah Dot Point

Gambar 15. Dot Point

Kemudian buatlah 2 titik (dot point) seperti pada gambar diatas.

13
Selanjutnya cobalah untuk menarik Dot Point tersebut titik pada bagian
atas dan bawah, hingga kurvanya membentuk seperti huruf ‘S‘, seperti
pada gambar dibawah ini.

Gambar 16. Dot Point: Kurva


S

Jika sudah kita bisa klik OK, dan kita sudah bisa melihat hasil dari gambar kita yang
warnanya telah disesuaikan.

6. Exposure

Selanjutnya kita akan membahas cara mengatur cahaya di Photoshop menggunakan


fitur Exposure.

Buka file foto yang akan dikoreksi lalu pilih perintah Exposure, letaknya ada pada
menu Image > Adjustments > Exposure.

14
Gambar 17. Exposure

Memilih preset pada popup dialog Exposure

Gambar 18. Exposure: Preset

Pada jendela Exposure ini kita bisa memilih preset untuk mengatur kecerahan foto
secara otomatis tanpa menggeser slider. Terdapat preset Minus untuk menurunkan
intensitas paparan cahaya, adapula preset Plus untuk meningkatkan intensitas
paparan cahaya.

Fungsi slider pada popup dialog Exposure

15
Gambar 19. Exposure: Slider

 Slider Exposure: berfungsi untuk mengatur kontras pada objek foto.


 Slider Offset: berfungsi untuk mengatur ambient paparan cahaya putih pada
objek foto.
 Slider Gamma Correction: berfungsi untuk mengatur keseimbangan antara
Exposure dan juga nilai Offset.

Jika kita sudah selesai menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan, klik OK dan kita
sudah selesai.

7. Vibrance

Fitur ini berfungsi untuk bermain dengan intensitas warna pada foto atau gambar,
khususnya warna-warna yang cenderung redup. Kamu juga dapat menghidupkan
warna yang pucat dengan memainkan saturasinya.

16
Gambar 20. Vibrance

8. Hue / Saturation

Fitur Hue/Saturation bisa dibilang sedikit memiliki kemiripan dengan fitur Vibrance.
Secara umum, fitur ini berfungsi untuk mengedit serangkaian warna dan juga dapat
mengubah tingkat keterangan warna dan gambar. Tentunya, antara slider Hue,
Saturation dan Lightness mempunyai peran yang berbeda-beda.

Gambar 21. Hue / Saturation

17
9. Color Balance

Jika kamu ingin memainkan keseimbangan dan mengoreksi warna yang terdapat
pada foto atau gambar, fitur Color Balance adalah jawaban yang tepat.
Kamu bisa mengatur warna foto atau gambar kamu berdasarkan CMY atau RGB-nya,
selain itu warna yang ingin kamu atur bisa disesuaikan dengan tone balance. Baik itu
warna pada shadow, midtones maupun highlights-nya.

Gambar 22. Color Balance

10. Black & White

Sesuai namanya, fitur ini bisa membantu kamu dalam mengubah gambar atau foto
menjadi hitam putih alias monochrome.
Tidak sekedar merubah menjadi hitam putih, kamu juga bisa mengatur intensitas
warnanya lho.

18
Gambar 23. Black & White

11. Photo Filter

Jika kamu ingin memberikan nuansa warna tersendiri pada foto atau gambar kamu,
atau singkatnya sih kamu memberikan warna ambience gitu.
Secara default, Photoshop menyiapkan beberapa preset filter yang bisa kamu cobain
nih.

Gambar 24. Photo Filter

19
12. Channel Mixer

Fitur Channel Mixer berfungsi untuk mencampur satu atau lebih channel warna
dengan penyesuaian pada masing-masing channel.
Kamu bisa memilih output channel yang ingin kamu atur warnanya, sehingga kamu
gak perlu khawatir semua warna akan berubah.

Gambar 25. Channel Mixer

Kesimpulan

Dalam topik Essential Practice ini kita sudah mempelajari mengenai teknik
penyesuaian warna dan menggunakan beberapa pengaturan Adjustment Color,
diantaranya adalah Eye Drop, Solid Color, Brightness / Contras, Level, Curves,
Exposure, Vibrance, Hue/ Saturation, Color Balance, Black & White, Photo Filter,
sampai dengan Channel Mixer. Jangan lupa dipraktikan dan mari lanjutkan
pembelajaran selanjutnya ya. Kita akan sama-sama mempelajari mengenai
penerapan Text Tool dan Paragraph Text. Selamat belajar!

20
21
Pengenalan Workspace
dan Layer Panel
Halo! Materi kali ini masih membahas seputar Adobe Photoshop. Sebelumnya kita
sudah membahas mengenai fitur-fitur yang terdapat pada Menu Bar, Toolbar,
Transform serta penggunaanya. Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas salah
satu Essential Practice yaitu Pengenalan Workspace dan Layer Panel.

Dalam pembahasan Pengenalan Workspace dan Layer Panel, akan dibahas cara
membuat document baru sesuai kebutuhan, cara memasukan aset gambar utama,
dan pembahasan mengenai Layer Panel. Mari kita lanjutkan belajar menggunakan
Photoshop.

1. New Document

Pada tahap membuat dokumen baru, ada beberapa pengaturan yang harus
terpenuhi, mulai dari ukuran kertas, resolusi gambar, dan juga color mode.
Pengaturan tersebut akan menentukan besaran file kita setelah selesai bekerja,
semakin besar ukuran dan resolusi, maka semakin besar juga kapasitas gambar yang
dihasilkan.

Sangatlah mudah untuk membuat dokumen baru, yang terpenting dalam tutorial ini
adalah mengerti fungsi dari item-item pengaturan yang ada.
1. Langkah awal buka aplikasi Photoshop, apabila kamu sudah berada di
tampilan utama Photoshop, kamu dapat mengklik Menu File – New yang
berada pada bagian menu bar.

22
Gambar 1. Menu File - New

2. Kemudian setelah itu akan muncul pengaturan untuk membuat lembar kerja
baru ( dokumen baru ).
- Name = Nama dokumen kamu.
- Preset = Pilihan untuk ukuran kertas yang sudah setting oleh Photoshop.
dalamnya sudah ada ukuran kertas A4, A3, Letter dsb. kalau kamu mau
mengatur ukuran sendiri, maka kamu pilih Custom.
- Width ( lebar ) dan Heigth ( tinggi ) = adalah ukuran lembar kerja
terhitung dengan rumus Panjang x Lebar. Pada sampingnya adalah satuan
ukuran, kamu bisa menggunakan selain pixels, seperti centimeter,
milimeter,inchi dsb.
- Resolution adalah kualitas gambar yang akan dihasilkan. standarnya
adalah 300 DPI ( dot per inchi ). semakin tinggi nilai resolusi maka akan
semakin halus gambar yang dihasilkan.
- Color Mode adalah pengaturan warna yang akan dipakai. yang paling
sering dipakai adalah RGB. Namun, jika sobat membuat desain untuk
diprint sebaiknya pakai CMYK karena semua jenis print menggunakan
pengaturan CMYK.

23
- Background Content = Warna dari lembar kerja. ada tiga pilihan yaitu
White ( putih ), Black ( hitam) dan Transparent ( transparan ).
- Klik Ok untuk memulai pekerjaan desain.

3. Setelah itu kamu pilih new atau dapat menggunakan shortcut CTRL+N atau
Command + N, dan akan terbuka window new document.

Gambar 2. Shortcut CTRL+N

Tidak hanya itu, apabila kamu baru membuka Photoshop, kamu juga dapat mencoba
cara lain dengan langsung meng-klik create new.

Gambar 3. Create New

24
Setelah itu akan muncul window new document yang di sebelah kanannya
terdapat preset.

Gambar 4. Preset

Apabila kamu telah mengatur preset sesuai keinginan, kamu dapat langsung
meng-klik create yang terdapat pada bagian bawah window preset. Setelah
itu document dan area kerja akan terbuat, dan kamu dapat memulai proses
editing atau gambar.

Seperti itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat dokumen baru
pada Photoshop. Berikutnya kita akan membahas cara memasukan asset gambar.

25
2. Placing Picture

Dalam membuat sebuah desain biasanya memerlukan satu atau lebih sebuah
objek/gambar. Kali ini kita akan membahas bagaimana cara memasukkan gambar
untuk pemula yang baru mengenal photoshop. Caranya adalah sebagai berikut:

 Buka aplikasi Photoshop, buat layer baru di File > New

 Setelah itu, klik File pada Menu yang ada di pojok kiri atas

Gambar 5. Placing picture : New layer

 Klik Open untuk memasukkan gambar, pilih gambar yang mau di gunakan.
Setelah menemukan gambar yang akan digunakan klik gambar dan Open
(bukan Open as).

26
Gambar 6. Placing picture : Insert Image

 Gambar tersebut akan muncul di lembar photoshop berikutnya

Gambar 7. Placing picture : Lembar Photoshop

27
 Tarik gambar menggunakan Move Tools ke lembar pertama yang di buat
dan letakkan dilembar tersebut

Gambar 8. Placing picture : Move Tools

 Sesuaikan gambar sesuai kebutuhan

Gambar 9. Placing picture : Penyesuaian

28
Tips pada saat akan membesarkan objek di Phototshop baik gambar atau objek lain,
dipastikan menekan dan menahan tombol keyboard “shift” atau “shift+alt” atau
“command+shift” agar gambar tersebut tetap presisi.

Nah selanjutnya kita akan membahas mengenai Layer Panel dan bagaimana cara
mengaplikasikannya.

3. Layer Panel

Berikut ini adalah beberapa fungsi Panel Layer pada Adobe Photoshop:
 Type Filter

Gambar 10. Type Filter

Type Filter berfungsi untuk menyaring jenis layer yang ada pada project yang sedang
kita buat, misalnya hanya menampilkan layer berdasarkan nama “A”, atau
menampilkan layer berdasarkan effect yang diterapkan pada layer, menyaring layer
dengan efek tertentu, dan masih banyak jenis Filter Layer lainnya yang bisa kita cek
pada ikon yang ditunjukkan pada gambar.

29
 Blend Mode

Gambar 11. Blend Mode

Blend Mode merupakan warna yang telah diaplikasikan dan memiliki efek tertentu.
Blend Mode berfungsi untuk menggabungkan warna antar piksel pada gambar, ada
banyak jenis opsi Blend Mode yang tersedia contohnya seperti Multiply, Screen,
Darker, dan yang lainnya.

Blend Mode hanya bisa diaplikasikan jika ada dua layer, yang mana layer pada urutan
paling atas berfungsi sebagai efek pada layer dibawahnya.

30
 Locking Controls

Gambar 12. Locking Control

Locking Controls pada layer berfungsi untuk membatasi atau mengunci beberapa
kriteria pada layer, seperti layer tidak dapat dipindahkan (Lock Position), mengunci
agar pixels tidak bisa diberikan efek atau pengaturan apapun (Lock Pixels), atau yang
paling sering digunakan yaitu (Lock All), yang berfungsi untuk mengunci keseluruhan
layer terpilih.

 Layer Visibility

Layer Visibility berfungsi untuk menampilkan gambar pada kanvas, jika ikon mata
terlihat pada kolom, maka gambar dari layer tersebut terlihat (visible), sedangkan
jika Anda klik pada ikon mata dan ikon mata tersebut menjadi hilang, maka gambar
pada kanvas juga akan hilang (invisible).

 Layer Thumbnail

Layer Thumbnail berfungsi untuk menampilkan pratinjau gambar berukuran kecil


pada layer.

 Layer Link

Gambar 13. Contoh layer yang saling terkait


menggunakan Layer Link

31
Layer Link berfungsi untuk mengaitkan 2 atau lebih layer pada Photoshop, hal ini
salah satunya berguna untuk memindahkan layer secara bersamaan.

Cara untuk melakukan Layer Link adalah tekan dan tahan tombol
(Shift/Ctrl/Command + Klik kiri) pada layer yang ingin dikaitkan, kemudian klik ikon
Link Layer. Layer Link ditandai dengan ikon rantai pada layer.

 Layer Style

Gambar 14. Layer Style

Layer Style berfungsi untuk memberikan efek pada lapisan gambar yang kita pilih.
Pilih layer yang ingin diberikan efek, kemudian klik ikon Layer Style, lalu akan terbuka
jendela PopUp yang berguna untuk memberikan berbagai macam style yang dapat
diterapkan pada gambar. Seperti memberikan efek drop shadow, stroke, inner glow,
outer glow, dan masih banyak yang lainnya.

Cara cepat untuk mengakses Layer Style adalah klik dua kali pada layer yang ingin
diberikan efek, maka jendela PopUp Layer Style akan muncul.

32
 Layer Mask

Gambar 15. Layer Mask pada Layer

Layer Mask berfungsi untuk melakukan perubahan pada gambar tanpa


mempengaruhi gambar tersebut secara langsung. Mirip seperti saat kita memberi
riasan atau makeup pada Topeng yang sedang kita pakai, maka hanya topeng
tersebutlah yang berubah mengikuti makeup yang diaplikasikan, bukah wajah kita
yang berubah.

Informasi lebih detil tentang cara menggunakan Layer Mask atau teknik yang biasa
disebut Masking ini, terus ikuti materi ini dan akan kita bahas dengan lebih detil pada
topik pembelajaran lainnya.

 Fill or Adjusment Layer

Gambar 16. Contoh Adjustment Layer

Fill or Adjusment Layer berfungsi untuk membuat isian dan penyesuaian pada layer
dibawahnya. Misalnya kita ingin mempertajam gambar, kita bisa memilih
menambahkan layer penyesuaian yang berfungsi untuk mengatur warna seperti Hue
atau Saturation.

Create new fill or Adjusment layer ini bisa kita gunakan jika tidak ingin secara
langsung mengaplikasikan penyesuaian pada layer, melainkan membuat layer yang
berdiri sendiri sebagai penyesuaian. Karena jika adjusment atau penyesuaian yang

33
diberikan salah, kita bisa dengan mudah menghapus fill layer atau adjusment layer
tersebut tanpa mempengaruhi layer utamanya.

Cara membuat fill atau adjusment layer ini adalah, klik atau pilih terlebih dahulu
layer mana yang akan diberikan penyesuaian, kemudian baru klik ikon Create new fill
or Adjusment layer untuk memberikan efek pada layer dibawahnya.

 Layer Group

Layer Group berfungsi untuk mengelompokkan layer, misalnya kita akan mengedit
gambar dengan banyak layer dan terlihat sembrawut. Kita bisa mengelompokkan
tiap layer sehingga nampak lebih rapi, misal mengelompokkan layer utama,
kemudian mengelompokkan layer adjusment. Sehingga ketika kita ingin kembali
mengedit gambar utama, kita bisa mengakses folder gambar utama, begitu pula jika
kita ingin mengakses adjusment layer, kita bisa membuka folder adjusment.

Cara membuat Layer Group hampir mirip dengan melakukan Link Layer, yaitu tekan
dan tahan tombol Shift atau Ctrl / Command, kemudian klik atau pilih layer yang
akan dikelompokkan, lalu klik ikon Group Layer.

Cara cepatnya adalah tekan shortcut (Ctrl + G) atau shortcut (Command + G) pada
keyboard.

 New Layer

Add New Layer berfungsi untuk membuat layer baru atau lapisan baru pada project
yang kita kerjakan, tentunya jika kita menggunakan software Adobe Photoshop,
sangat jarang kita akan melakukan pengeditan hanya dengan satu layer saja.

Cara membuat layer baru adalah dengan mengklik ikon Add new layer, sebagai
shortcut kita juga bisa menekan tombol kombinasi (Ctrl + Shift + N) atau (Command
+ Shift + N) pada keyboard.

34
 Delete Layer

Delete layer berfungsi untuk menghapus layer maupun efek yang diberikan pada
layer. Cara delete layer adalah klik atau pilih layer yang ingin dihapus, kemudian klik
ikon Delete Layer.

Cara lain untuk melakukkan Delete layer adalah pilih layer yang ingin dihapus
kemudian tekan tombol (Delete) pada keyboard.

 Layer Lock Icon

Layer Lock Icon merupakan penanda bahwa layer tersebut memiliki Locking Control
yang sedang aktif. Kita bisa klik layer lock icon tersebut untuk mengapus Locking
Control yang sedang diterapkan.

 Layer Name

Layer Name berfungsi untuk menampilkan nama lapisan, tentunya akan sangat
memudahkan kita jika tiap layer atau lapisan memiliki nama yang unik atau berbeda.

Cara merubah nama layer adalah klik 2 kali pada Layer Name, kemudian ketik nama
layer yang diinginkan.

 Active Layer

Active Layer berfungsi untuk memperlihatkan mana layer yang sedang aktif atau
terpilih. Kita tinggal klik saja pada layer yang ingin dipilih. Tanda dari layer yang
sedang aktif atau terpilih adalah warnanya lebih cerah dari layer lainnya.

 Layer Folder

Layer Folder merupakan ikon dari melakukan Group Layer. Cara menghapus Layer
Folder ini sama seperti menghapus layer (Delete Layer).

35
Jika kita menekan tombol Delete Layer pada Layer Folder, maka akan muncul pilihan,
apakah kita ingin menghapus Group beserta Layer didalamnya (Group and Contents)
atau Layer Folder saja (Group Only). Kita bisa memilih sesuai dengan kebutuhan.
 Layer Fill

Layer Fill berfungsi untuk mengatur transparansi gambar dari layer terpilih, namun
masih menyisakan border atau stroke pada gambar tersebut (jika ada stroke-nya).

 Layer Opacity

Mirip seperti layer fill, Layer Opacity berfungsi untuk mengatur transparansi atau
seberapa transparan gambar dari layer terpilih (secara keseluruhan).

Kesimpulan

Dalam materi ini kita sudah membahas cara membuat document baru sesuai
kebutuhan, cara memasukan aset gambar utama, sampai dengan pembahasan
mengenai Layer Panel. Semoga materinya dapat diikuti dengan mudah ya. Jangan
lupa dipraktikan dan mari kita lanjutkan belajar menggunakan Photoshop!

36
Penerapan Fitur Text dan Paragraph

Berbicara mengenai Photoshop, identic dengan software edit gambar/ foto. Tapi
pernahkah kamu mau membuat atau memasukan unsur text kedalamnya? Nah
dalam topik Essential Practice kali ini, kita akan mempelajari cara menggunakan fitur
Text dan Paragraph sehingga kita bisa memasukan unsur text atau membuat tulisan
pada Photoshop. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat diikuti.

13. Text

Berikut ini adalah tutorial mudah cara membuat tulisan pada Photoshop

A. Buat project baru

Gambar 1. New Project

Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah membuat project baru atau kanvas baru
yang fungsinya untuk menampung tulisan yang kita buat. Cara membuat project baru
adalah pilih menu File > New. Kita juga bisa menekan tombol shortcut ( Ctrl /

37
Command + N ) pada keyboard untuk membuat project baru. Kemudian akan
muncul halaman baru dengan nama New Document.
Selanjutnya adalah masukan width/ lebar, height/tinggi pada kolom yang disediakan.
Ini berfungsi untuk mengatur seberapa tinggi dan lebar kanvas yang kita buat. Pada
contoh ini dimasukan nilai width sebesar 800 px dan height bernilai 400 px. Tentunya
kita bisa bebas memasukan nilai tersebut sesuai dengan kebutuhan.

B. Pilih Horizontal / Vertical Type Tool

Selanjutnya kita bisa memilih Horizontal / Vertical Type Tool sesuai dengan
kebutuhan. Pada contoh kali ini, kita akan menggunakan Horizontal Type Tool.

Gambar 2. Horizontal Type Tool

Shortcut untuk memanggil Horizontal Type Tool adalah tombol “T” pada keyboard.
Kemudian klik pada kanvas, lalu kiya bisa mengetikan huruf atau kata yang kita
inginkan. Contoh disini menuliskan kata “Ya Gampang”.

38
Gambar 3. Text yang diinginkan

Nah, seperti itu saja, maka kita sudah berhasil membuat tulisan di Photoshop.

Agar tutorial ini lebih lengkap, kita akan membahas sedikit penjelasan mengenai
fitur-fitur yang digunakan untuk kustomisasi tulisan pada Photoshop, peperti
merubah font style, merubah ukuran huruf, merubah gaya huruf seperti Bold, italic,
dan semacamnya.

Berikut fitur yang digunakan untuk mengedit tulisan agar terlihat lebih menarik:

 Font Style

Gambar 4. Font Style

39
Font Style (Gaya Huruf) berfungsi untuk merubah pilihan font yang kita inginkan,
sistem operasi baik itu Windows maupun Mac, dan OS lainnya sudah menyediakan
font bawaan (default), sehingga kita bisa langsung memilih font mana yang cocok
untuk digunakan.

Apabila kita merasa font bawaan yang tersedia kurang menarik, kita pun bisa
menambahkan font ke Photoshop, tentunya kita harus download font yang akan kita
gunakan tersebut untuk bisa digunakan.

Untuk menerapkan font ke text yang kita buat, caranya adalah blok terlebih dahulu
tulisan tersebut, kemudian pilih font style, lalu pilih jenis font yang kita sukai.
 Font Decoration

Gambar 5. Font Decoration

Font decoration pada font bawaan sistem operasi biasanya terdapat 3 pilihan, yaitu
regular atau normal, kemudian ada bold atau huruf tebal, dan italic atau huruf
miring.
Jika kita download font, umunya hanya terdapat pilihan regular saja.

 Font Size

40
Gambar 6. Font Size

Font Size (Ukuran Tulisan) seperti namanya, yaitu berfungsi untuk merubah ukuran
dari text, baik memperbesar maupun memperkecilnya. Selain menggunakan fitur
font size ini, kita juga bisa merubah ukuran tulisan menggunakan fitur Free
Transform, tekan tombol ( Ctrl / Command+ T ) untuk merubah ukuran dari tulisan,
kemudian atur setiap sisi untuk memperbesar maupun memperkecil tulisan.

 Font Edge

Gambar 7. Font Edge

Kemudian terdapat Font Edge yang berfungsi untuk mengatur tepian dan teks,
terdapat pilihan none, sharp (tepian tajam), smooth (tepian lembut), strong (tepian

41
tebal), dan beberapa pilihan tepian huruf lainnya. Kita bisa memilih salah satu, atau
tetap membiarkannya pada opsi none.

 Font Alignment

Gambar 8. Font Alignment


Fitur untuk mengedit tulisan yang kelima adalah Font Alignment yang berfungsi
untuk mengatur tata letak dari font, seperti:
- Align Left, berfungsi untuk mengatur tulisan agar menempel pada bagian
kiri (rata kiri).
- Kemudian ada Center, atau meletakan teks pada bagian tengah (center).
- Terakhir ada pilihan Align Right, yang berfungsi untuk membuat tulisan
agar terletak pada posisi sebelah kanan (rata kanan).

 Color Picker

Gambar 9. Color Picker

42
Color Picker pada font ini berfungsi untuk mengatur warna dari teks, kita juga bisa
merubah warna tulisan dengan mengarahkan pipet warna ke warna yang terdapat
pada kanvas untuk mengambil warna tersebut dan menerapkannya pada tulisan.

 Wrap Text

Gambar 10. Wrap Text

Wrap text berfungsi untuk merubah struktur dari tulisan, diantaranya membuat
tulisan menjadi melengkung, membentuk lingkaran, bendera, serta struktur tulisan
yang menarik lainnya, kita bisa mencoba satu-persatu pilihan tersebut.

 Fitur 3D Text

43
Gambar 11. 3D Text

Terakhir yang akan kita bahas mengenai fitur text merupakan fitur untuk membuat
3D text. Kita bisa membuat tulisan tersebut menjadi 3 dimensi dengan klik tombol
3D tersebut. Kemudian kita bisa mengatur tata letak tulisan 3D tersebut, sudut
pandangnya, perspective, dan berbagai macam pengaturan lainnya yang membuat
tulisan 3D kita menjadi tampak menarik untuk dilihat.

14. Paragraph

Setelah kita membahas mengai fitur Text, pembahasan kali ini akan kita lanjutkan
mengenai fitur Paragrph, mengatur teks paragraf pada Photoshop.

Pertama-tama kita akan membahas sedikit tips pengaturan teks paragraf pada
program Photoshop. Teks yang dibuat dengan menggunakan Photoshop memiliki 2
tipe, yang pertama teks kata dan yang kedua adalah teks kalimat, untuk teks kata
pengaturan paragraf tidak dapat dilakukan dan hanya sebatas pada penggunaan fitur
yang telah dipelajari pada poin no.1 Text. Namun untuk teks kalimat pengaturan
paragraf dapat dilakukan melalui palet paragraph.

44
Cara membedakan teks kata dan teks paragraf adalah dapat dilihat dari proses
pembuatan teks tersebut, untuk teks kata dibuat dengan cara memilih Text Tool lalu
mengklik 1x pada area canvas / gambar kemudian mengetik sebuah kata / kalimat
singkat setelah kursor terlihat berkedip. Sedangkan untuk teks kalimat dibuat
dengan cara mengklik lalu drag membentuk sebuah kotak area teks, teks yang akan
dibuat selanjutnya tidak akan keluar dari kotak tersebut.

Gambar 12. Teks Kata

Gambar 13. Teks Kalimat

Dapat dilihat bahwa teks kalimat diatas berbentuk paragraf dengan perataan kiri.
Banyak pengguna Photoshop tidak mengetahui cara untuk membuat perataan justify
seperti layaknya pengaturan pada program office karena pada bagian option bar
Photoshop hanya terdapat tiga opsi pengaturan paragraf yaitu left, center dan right.

45
Untuk pengaturan teks paragraf pada program Photoshop dapat dilakukan melalui
palet paragraph, palet ini dapat dimunculkan melalui menu window kemudian klik
paragraph. Blok seluruh teks paragraf lalu klik justify last left pada palet paragraph.

Gambar 14. Palette Paragraph

Gambar 15. Blok Teks > Justify

46
Gambar 16. Hasil pengaturan teks paragraf

Teks paragraf ini biasanya sering dimanfaatkan dalam pembuatan desain brosur
ataupun katalog agar isinya terlihat lebih rapih.

Kesimpulan

Setelah sebelumnya kita membahas mengenai penyesuaian warna, pada materi kali
ini kita juga sudah mempelajari bagaimana membuat atau memasukan unsur text
atau membuat tulisan pada Photosop.

Pada materi pembelajaran selanjutnya, kita akan membahas perihal membuat


bentuk pada Photoshop. Semangat selalu untuk mempelajari dan jangan lupa untuk
di praktikan ya!

47
Pengenalan dan Berlatih
Membuat Bentuk

Selain memasukan objek gambar / foto yang sudah jadi lalu mengatur warnanya, kita
juga sudah mempelajari memasukan unsur text dan paragraph pada Photoshop.

Pada penjelasan materi kali ini, kita akan bekenalan dan berlatih membuat bentuk
pada Photoshop. Bentuk yang dapat dibuat adalah beragam, namun pada materi kali
ini kita akan focus hanya membahas pada 3 bentuk saja yaitu kotak, bulat, dan
segitiga.

Apa saja fitur yang digunakan untuk membuat bentuk tersebut dan bagaimana cara
pengaplikasiannya. Yuk simak penjelasannya!

15. Kotak

Pertama kita bahas terlebih dahulu bagaimana cara membuat bentuk kotak di
Photoshop. Bisa dibilang ini adalah bentuk yang paling mudah dan sederhana.
Berikut ini adalah langkah yang dapat diikuti:

 Langkah 1: Pertama, silakan buat lembaran baru terlebih dahulu.


Klik File (menu bagian kiri atas) > New > Lalu isi ukuran (Width dan Height) di
lembar yang diinginkan.

48
Gambar 1. New Document

 Langkah 2: Kemudian, Klik ( Ctrl / Command + Shift + N ), lalu beri nama


untuk layer baru. Tujuannya agar kotak yang kita buat nanti bisa kita ubah-
ubah dengan lebih leluasa.

Gambar 2. Rename

 Langkah 3: Pilih Rectangle Tool dengan cara klik kanan pada logo kotak di
menu bagian kiri. Kita juga bisa mengklik huruf “U” untuk mempermudah
pencariannya.

49
Gambar 3. Rectangle Tool

 Langkah 4: Buat kotak dengan cara mengarahkan kursor ke lembaran yang


tersedia di sana, kemudian tarik (klik dan tahan) dari satu sisi ke sisi lainnya.

Gambar 4. Hasil Rectangle Tool

Simpel bukan? Karena tadi kita sudah memakai layer baru, sekarang kita bisa
mengeditnya sesuai keinginan, misalnya:
- Mengubah ukuran kotak yang sudah dibuat.
- Menambahkan warna ke dalam bentuk tersebut.
- dan masih banyak lagi yang bisa Anda lakukan.

50
Untuk mengubah ukuran kotak, caranya kita hanya perlu mengatur kolom ukuran
yang tersedia di menu khusus bagian atas. Kita bisa melihatnya setelah bentuk kotak
telah selesai dibuat. Berikut ini adalah langkah yang dapat dilakukan untuk
mengubah ukuran kotak:
- Cek menu khusus di bagian atas
- Atur ukuran W (lebar)
- Lalu atur ukuran H (tinggi)

Gambar 5. Mengubah ukuran kotak

Selanjutnya, kita juga bisa memberi warna pada kotak tersebut agar jadi lebih
nyaman dilihat. Berikut ini adalah cara menambah warna dengan Paint Bucket Tool:
- Tekan “G” untuk mempermudah pencarian
- Klik kanan icon kotak (menu bagian kiri)
- Kemudian klik Paint Bucket Tool.

51
Gambar 6. Paint Bucket Tool

 Selanjutnya, klik pada layer yang telah dibuat (ada di menu bagian kanan)

Gambar 7. Layer yang telah dibuat

 Klik kotak tersebut menggunakan Paint Bucket Tool.


 Maka, otomatis kotak yang telah dibuat akan berubah warna.

Gambar 8. Kotak berubah warna

52
16. Bulat

Untuk membuat lingkaran atau bulat di Photoshop ini tidak memerlukan trik khusus
untuk memiliki hasil yang rapih. Cukup menggunakan tool saja dengan cara sebagai
berikut:

 Langkah 1: Buat lembaran baru di Photoshop. Klik File > New Lalu atur
ukuran lembaran yang diinginkan.

Gambar 9. New Document

 Langkah 2: Buat layer baru. Klik ( Ctrl / Command + Shift + N ) lalu beri
nama layer-nya.

53
Gambar 10. Rename

 Langkah 3: Klik huruf U di keyboard, lalu klik kanan pada tool yang terseleksi
tersebut dan kemudian pilih Ecplise Tool.

Gambar 11. Eclipse Tool

 Langkah 4: Silakan klik dan tahan garis dari satu sisi ke sisi lain untuk membuat
bulat/lingkaran. Maka hasilnya akan jadi seperti gambar selanjutnya.

54
Gambar 12. Hasil Eclipse Tool
Catatan:
 Kita juga bisa memberikan warna pada lingkaran tersebut.
 Caranya, sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu dengan
menggunakan Paint Bucket Tool dan Layer.

Setelah mempelajari cara membuat bentuk kotak dan bentuk bulat, selanjutnya kita
akan mencoba membuat bentuk segitiga.

17. Segitiga

Berbeda dengan sebelumnya pada saat membuat bentuk kotak dan membuat
bentuk bulat, membuat bentuk segitiga menggunakan Photoshop justru agak sedikit
rumit. Kali ini kita akan membahas du acara yang dapat dan biasa digunakan.

Cara pertama ini merupakan versi termudah untuk membuat bentuk segitiga.
Berikut adalah langkah-langkahnya:

 Cara Pertama:
- Pertama, buat lembaran baru

55
- Tekan huruf U di keyboard > Klik kanan tool yang telah terseleksi
- Pilih Line Tool.

Buat segitiga dengan toolGambar


ini. Nah, 13.
saatLine Tool
Anda menggeser satu garis ke garis
lainnya, garis yang dibuat biasanya akan hilang.

Triknya, silakan geser sambil menekan Tombol Shift. Maka jadinya akan seperti
ini:

56
Gambar 14. Hasil Line Tool

Bisa tambahkan warna, maka bentuk segitiga sederhana berhasil dibuat.

 Cara Kedua:
- Silakan buat lembaran baru seperti biasa.
- Buat bentuk kotak terlebih dahulu, kemudian beri warna.

57
Gambar 15. Cara kedua membuat segitiga

- Klik kanan pada bentuk kotak yang sudah dibuat, kemudian klik opsi Free
Transform.

Gambar 16. Free transform

- Putar posisi kotak tersebut menjadi 45 Derajat (cek gambar di bawah),


kemudian Apply.

58
Gambar 17. Putar 45 Derajat

- Selanjutnya, pilih Rectangular Marquee Tool. Klik tombol “M” untuk


mempermudah pencarian.

Gambar 18. Rectangular Marquee Tool

- Seleksi bagian bawah kotak tersebut, supaya bentuknya menjadi segitiga


seperti gambar dibawah ini.

59
Gambar 19. Seleksi bagian bawah
kotak

- Tekan tombol Delete. Otomatis, hasil seleksi tadi akan terhapus, dan akan
membuat bentuk kotak yang ada sebelumnya, berubah menjadi segitiga.
Hasilnya seperti ini:

Gambar 20. Hasil Segitiga cara kedua

Mudah bukan? Berikut adalah catatan yang perlu diperhatikan:


- Kelebihannya, memakai cara kedua ini, kita bisa mengatur ukuran
maupun jarak segitiga dengan lebih detail.
- Beda dengan pembuatan segitiga menggunakan Line Tool yang notabene
manual.

60
Kesimpulan

Itu tadi penjelasan materi kali ini mengenai membuat bentuk pada Photoshop.
Bentuk yang kita bahas pada materi kali ini hanya fokus membahas pada 3 bentuk
saja yaitu kotak, bulat, dan segitiga.

Semoga penjelasannya dapat dimengerti dengan mudah ya. Sampai berjumpa


dimateri selanjutnya!

61
Pengaplikasian Efek

Masih membahas topik mengenai Essential Practice, selain pembahasan yang sudah
kita pelajari sebelumnya mengenail Workspace & Layar Panel, Penyesuaian Warna,
Penerapan Fitur Text & Paragraph, dan tepat sebelum materi ini kita membahas
mengenai Pengenalan dan Berlatih membuat Bentuk. Kali ini yang merupakan bagian
terakhir dari pembahasan Essential Practice yang akan kita pelajari adalah mengenai
Pengaplikasian Efek. Apa saja efek yang bisa dan biasa digunakan dan bagaimana
pengaplikasiaanya? Nah kali ini kita akan membahas beberapa penggunaan efek
diantaranya adalah Bevel & Embos, Stroke, Inner Shadow, Inner Glow, Satin, Color
Overlay, Gradient Overlay, Pattern Overlay, Outer Glow, dan Drop. Yuk simak
penjelasan mengenai cara penggunaanya!

18. Bevel & Emboss

Efek yang pertama akan kita bahas pengaplikasiannya adalah efek Bevel & Emboss.
Bagaimana cara membuat tulisan yang sudah kita buat timbul menggunakan efek ini
pada Photoshop?

Sebenarnya kita bisa menggunakan Blending Option ini untuk objek gambar apa saja.
Tapi kali ini kita akan menggunakan text atau tulisan sebagai contohnya ya.

Berikut ini adalah tahapan yang dapat kita ikuti:


 Perhatikan Panel Layer lalu pilih Layer Text yang ingin kita berikan efek timbul.

62
Gambar 1. Pilih Layer

 Lalu klik 2X Layer yang ingin kita berikan efek, maka akan muncul Window
Layer Style.

Gambar 2. Layer Style

 Pada bagian Style, kita centang Bevel & Emboss dan akan terbuka
pengaturannya.

63
 Terdapat 2 pengaturan yang ada pada Bevel & Emboss, yaitu bagian Structure
dan Shading.

Gambar 3. Bevel & Emboss: Structure


: Structure

- Pada pengaturan Structure, kita dapat memilih Style atau jenis efek
timbul yang akan diaplikasikan pada objek.
- Pada Technique kita dapat memilih tingkat kehalusan efek timbulnya,
mulai dari yang halus hingga yang kasar.
- Depth berfungsi untuk mengatur kedalaman efek timbul.
- Direction berfungsi untuk mengatur arah efek timbul pada objek.
- Size berfungsi mengatur ukuran dari efek timbulnya.
- Soften berfungsi mengatur kehalusan efek timbulnya.

64
 Gambar
Pada pengaturan 4. kita
Shading Bevel & Emboss:
dapat mengaturShading
efek pencahayaan pada objek
yang diberikan: Structure
Bevel & Emboss.

Jika sudah selesai diikuti tahap seperti itu, maka sudah dapat terlihat hasil dari text
yang sudah diberikan Blending Bevel & Emboss.

19. Stroke

Selanjutnya kita akan membahas cara gampang membuat Stroke atau Outline di
Photoshop.

Bagaimana langkahnya, ikuti penjelasan berikut ya:

 Klik 2x pada Layer yang ingin kita berikan Stroke.

65
Gambar 5. Pilih Layer

 Lalu akan terbuka Window Adjustment Layer. Pada Style, kita centang Stroke,
lalu akan terbuka pengaturan dari Stroke.

Gambar 6. Stroke

 Pada bagian Size kita bisa mengatur ketebalan Outline atau Stroke. Kemudian
pada bagian Position kita bisa mengatur letak Outline. Terdapat Outside,
Inside, dan Center. Masing-masing Position memiliki penempatan Outline

66
yang berbeda. Nah, pada bagian Opacity kita bisa mengatur transparansi dari
stroke yang kita buat.

Gambar 7. Stroke: Size, Position, Opacity

 Pada bagian Fill Type, kita bisa memilih 3 jenis warna outline atau stroke yang
kita inginkan. Terdapat Color, Gradient, dan Pattern. Tiap jenisnya akan
memberikan efek Outline yang berbeda.

Gambar 8. Stroke: Fill Type

67
Setelah kamu mengikuti langkah-langkah tersebut, kamu sudah mengeksplorasi
penggunaan Stroke. Selanjutnya kita akan eksplor penggunaan dari efek Inner
Shadow.

20. Inner Shadow

Setelah mengikuti langkah-langkah pengaplikasian efek Bevel & Embos dan efek
Stroke, kali ini kita akan membahas langkah menggunakan efek Inner Shadow.

Berikut ini adalah cara membuat Inner Shadow dengan gampang di photoshop.

 Untuk bisa memberikan efek Inner Shadow pada objek yang kita inginkan,
kita harus masuk terlebih dahulu ke Layer Style pada objek yang dipilih ya.
Lalu klik 2x pada layer yang ingin kamu berikan Inner Shadow.

Gambar 9. Pilih Layer

68
Gambar 10. Inner Shadow

 Setelah kita klik Inner Shadow, maka akan terbuka window Layer Style. Nah
pada window Layer Style, kita centang Inner Shadow hingga terbuka
pengaturan Inner Shadow.

- Pada Blend Mode, kita bisa memilih bagaimana pengaplikasian Inner


Shadow pada objek.
- Kemudian kita juga bisa mengatur transparansi Inner Shadow pada objek
lewat fitur Opacity.
- Fitur Angle berfungsi untuk mengatur ke arah mana bayangan akan jatuh.
- Distance berfungsi untuk mengatur jarak Inner Shadow.
- Choke berfungsi untuk mengatur ketebalan bayangan.
- Size berfungsi untuk mengatur ukuran bayangan.

 Kamu juga dapat mengatur kontur bayangan pada Inner Shadow.

69
Gambar 11. Kontur

Dan Voilaaa kita sudah berhasil menambahkan efek Inner Shadow pada objek pilihan
kita. Selanjutnya kita akan menambahkan efek Inner Glow, ikuti terus materinya ya.

21. Inner Glow

Materi kali ini kita akan membahas pengaplikasian efek Inner Glow. Seperti apa
langkah pengalipkasiannya, simak penjelasan berikut ya untuk cara pemberian Inner
Glow pada Photoshop.

 Pastikan kita sudah terlebih dahulu pada Layer Style objek yang ingin kita
berikan efek, caranya masih sama dengan penjelasan pada pemberian efek
sebelumnya.

 Cara selanjutnya juga masih sama seperti pengaplikasian efek sebelumnya,


yaitu dengan klik 2x Layer yang ingin kita berikan efek Inner Glow untuk
memasuki window Layer Style.

70
 Setelah itu akan terbuka window Layer Style. Jika sudah, kita centang Inner
Glow, dan akan keluar pengaturan Inner Glow. Kita dapat mengatur
bagaimana pengaplikasian Inner Glow pada objek di pengaturan.

Gambar 12. Inner Glow

- Fitur Opacity berfungsi untuk mengatur transparansi Inner Glow pada


objek, kalau cahayanya terlalu tebal, kamu bisa menipiskannya lewat
fitur ini.
- Noise berfungsi untuk memberikan efek bintik-bintik pada Inner Glow.

 Kita juga dapat memilih warna cahaya yang ingin kita gunakan pada efek
Inner Glow. Kita dapat memilih di mana efek Inner Glow diberikan, di bagian
tengah objek atau di bagian pinggir objek.

- Choke berfungsi untuk mengatur ketebalan cahaya pada Inner Glow.


- Size berfungsi untuk mengatur ukuran Inner Glow.

 Kita juga dapat mengatur jarak cahaya pada pengaturan range pada Inner
Glow.

71
Gambar 13. Inner Glow: Range

Taraaaaa, hasilnya setelah diberikan efek Inner Glow sudah dapat kamu lihat pada
objek gambar.

Selanjutnya kita akan membahas langkah pengaplikasian efek Satin. Pastikan terus
mengikut materi ini ya.

22. Satin

Materi kali ini kita akan membahas pengaplikasian Satin. Bagaimana cara membuat
efek satin dengan mudah pada photoshop? Yuk ikuti langkah-langkahnya sebagai
berikut:

72
 Masih sama seperti pengaplikasian efek sebelumnya, sebelum kita
memberikan efek Satin pada objek yang kita inginkan, pastikan kita masuk
terlebih dahulu ke Layer Style objek tersebut ya. Lalu klik 2x pada layer yang
akan kita berikan efek Satin.
 Setelah terbuka window Layer Style lalu kita centang Satin dan akan keluar
pengaturan Satin. Pada pengaturan Layer Style Satin ini, kamu dapat memilih
bagaimana pengaplikasian Satin pada objek.

Gambar 14. Satin

- Kita bisa menentukan transparansi Satin pada objek dengan


mengaturnya di bagian Opacity.
- Fitur Angle berfungsi untuk mengatur arah bayangan di dalam objek,
tinggal sesuaikan aja dengan bentuk objek kita.
- Nah ini salah satu yang penting, Distance berfungsi untuk mengatur
jarak Satin dengan sisi terluar objek.
- Size juga gak kalah penting nih, fitur ini berfungsi untuk mengatur
ukuran bayangan.
- Kita juga bisa memilih atau mengatur kontur bayangan pada Satin.

73
Mudah bukan langkah mengaplikasikan efek Satin? Selanjutnya kita akan
mempelajari bersama pengaplikasian efek Color Overlay pada Pohotoshop.

23. Color Overlay

Selanjutnya kita akan mempelajari cara memberikan efek Color Overlay di Photoshop.

 Seperti biasa, pastikan juga kita sudah masuk dahulu pada Layer Style objek
yang ingin kita berikan efek. Lalu klik 2x pada Layer yang nantinya ingin kita
berikan Color Overlay.

 Setelah itu akan terbuka window Layer Style. Selanjutnya kita centang Color
Overlay maka akan terbuka jendela pengaturan Color Overlay. Pada
pengaturan inilah kita dapat mengatur warna solid yang ingin kita berikan
pada objek.

 Kita dapat mengatur efek Color Overlay pada objek sesuai dengan kebutuhan,
mulai dari Blending Mode-nya hingga Opacity warnanya.

Gambar 15. Color Overlay

74
 Selanjutnya kita dapat memilih warna yang kita inginkan untuk digunakan
pada Color Overlay. Kita bisa memilih warna berdasarkan Color Picker
maupun memasukkan kode warnanya. Lalu dilanjutkan dengan fitur Opacity
yang berfungsi untuk mengatur transparansi warna pada efek Color Overlay.

Gambar 16. Color Overlay: Color Picker

Selamat! Kita sudah berhasil memberikan efek Color Overlay pada objek yang kita
tentukan. Warna awal objek tidak akan hilang, dan hanya akan ditimpa oleh Color
Overlay yang kita buat.

24. Gradient Overlay

Kita telah sama-sama mengikuti 6 langkah pengaplikasian efek pada Photoshop.


Setelah membahas pengaplikasian Color Overlay, kali ini kita akan membahas
langkah menggunakan efek Gradient Overlay. Seperti apa cara pengaplikasian efek
Gradient Overlay dengan mudah pada photoshop? Yuk ikuti langkah-langkah berikut
ini ya.

75
 Seperti biasa, sebelumnya kita harus masuk terlebih dahulu pada Layer Style
objek yang ingin kita berikan efek. Lalu klik 2x pada Layer yang nantinya ingin
kita berikan Gradient Overlay.

 Setelah itu akan terbuka window Layer Style. Jika sudah terbuka, kita
centang Gradient Overlay, dan kita akan mendapatkan jendela pengaturan
Gradient Overlay.

 Pada pengaturan ini kita dapat mengatur variasi gradasi warna yang ingin kita
gunakan pada objek. Kali ini kita akan menerapkan efek pada background
gambar.

Gambar 17. Gradient Overlay

 Pada pengaturan Blend Mode kita dapat memilih jenis pengaplikasian


Gradient Overlay pada objek.
- Opacity merupakan fitur untuk mengatur transparansi Gradient Overlay
pada objek.
- Selanjutnya terdapat fitur Gradient, dimana pada menu ini kamu dapat
mengatur dan menentukan gradasi warna sesuai apa yang kamu inginkan.

76
Gambar 18. Gradient Editor

- Photoshop juga menyediakan sejumlah preset warna gradasi yang bisa


kamu gunakan.
- Kamu juga dapat memilih Style gradasi warna yang akan digunakan pada
objek.
- Kamu dapat mengatur arah gradasi warna dengan mengatur Angle-nya.
- Scale berfungsi untuk mengatur luas penyebaran gradasi warna pada
objek nantinya.

Gambar 19. Style, Angle, Scale

77
Itulah langkah terakhir mengaplikasikan efek Gradient Overlay pada Background
dengan warna preset yang sudah di sediakan oleh Photoshop.

Selanjutnya kita pelajari bersama bagaimana bagaimana langkah pengaplikasian efek


Pattern Overlay.

25. Pattern Overlay

Pada materi sebelumnya kita sudah membahas pengaplikasian 7 efek termasuk


diantaranya adalah Color Overlay, Gradient Overlay, dan kali ini kita akan membahas
Pattern Overlay. Bagaimana cara membuat motif pada gambar menggunakan
Pattern Overlay di Photoshop? Yuk kita kembali pelajari bersama teknik
pengaplikasian efek lainnya pada Photoshop.

 Seperti sebelumnya kita harus masuk terlebih dahulu pada Layer Style objek
yang ingin kita berikan motif. Lalu klik 2x pada Layer yang nantinya ingin kita
berikan Pattern Overlay. Kali ini kita akan menggunakan background-nya
menjadi motif yang unik menggunakan Pattern Overlay.

Gambar 20. Layer Background

78
 Setelah itu akan terbuka window Layer Style. Jika sudah terbuka, kita
centang Pattern Overlay, dan kita akan mendapatkan jendela pengaturan
Pattern Overlay.

 Pada pengaturan ini kita dapat memilih dan mengatur motif yang kita
inginkan.

 Kita dapat mengatur pengaplikasian Pattern Overlay pada objek pada


pengaturan Blend Mode.

Gambar 21. Pattern Overlay

- Fitur Opacity berfungsi untuk mengatur transparansi Pattern Overlay.


- Pada pengaturan Pattern, kamu dapat memilih pattern/motif sesuai yang
kamu inginkan dari preset yang sudah Photoshop sediakan.

79
Gambar 22. Pattern
- Overlay: Pattern

- Pada fitur Scale kamu dapat mengatur ukuran motif yang akan
ditampilkan pada objek gambar nantinya.

Dan background objek kamu sudah berubah sesuai dengan langkah pemilihan
pattern yang sudah kamu lakukan dengan menggunakan efek Pattern Overlay.

Selanjutnya kita hampir berada di materi akhir pembahasan pengaplikasian efek.


Setelah ini kita akan membahas pembahasan efek Outer Glow. Ikuti langkah-langkah
yang dijelaskan ya.

26. Outer Glow

Pengaplikasian efek yang akan kita bahas kali ini adalah Outer Glow. Bagaimana sih
cara membuat efek bersinar pada objek dengan Outer Glow di Photoshop? Menarik
bukan? Yuk lanjutkan mempelajari penerapan efek materi ini ya.

80
 Seperti sebelumnya kita harus masuk terlebih dahulu pada Layer Style objek
yang ingin kita berikan efek Outer Glow. Lalu klik 2x pada Layer yang nantinya
ingin kita berikan efek Outer Glow.

 Setelah itu akan terbuka window Layer Style. Jika sudah terbuka, kita
centang Outer Glow, dan pengaturan Outer Glow akan terbuka. Pada
pengaturan ini kita dapat mengatur sinaran dan warnanya sesuai yang kita
inginkan.

Gambar 23. Outer Glow

- Kita dapat mengatur pengaplikasian Outer Glow pada objek pada


pengaturan Blend Mode.
- Pada fitur Opacity kita dapat mengatur transparansi sinar pada Outer
Glow.
- Selanjutnya kita dapat memilih warna sinaran yang ingin kita berikan
pada objek gambar kita.

81
Gambar 24. Blend Mode: Color Picker

- Kita dapat memilih tingkat kekerasan sinar Outer Glow pada


Technique.
- Spread berfungsi untuk mengatur sebaran cahaya pada Outer
Glow.
- Size berfungsi untuk mengatur ukuran sinar pada Outer Glow.
- Range berfungsi untuk mengatur jarak sinaran pada Outer Glow.

Gambar 25. Technique, Spread, Size

82
Dan kamu sudah dapat melihat hasilnya setelah objek gambar diberikan efek sinaran
menggunakan Outer Glow bukan? Yuk kita lanjutkan mempelajari pengaplikasian
efek yang selanjutnya, yaitu efek Drop Shadow.

27. Drop Shadow

Sepanjang materi ini kita sudah sama-sama mempelajari pengaplikasian efek mulai
dari Bevel & Embos, Stroke, Inner Shadow, Inner Glow, Satin, Color Overlay, Gradient
Overlay, Pattern Overlay, sampai dengan Outer Glow. Nah sebagai penutup materi
ini, kita akan membahas pengaplikasian efek Drop. Seperti apa cara membuat efek
bayangan (drop shadow) pada photoshop? Simak langkah-langkah pengaplikasiannya
melalui penjelasan berikut ya.

 Sebelumnya pastika kita sudah masuk terlebih dahulu pada Layer Style objek
yang ingin kita berikan efek Drop Shadow. Kali ini kita akan menggunakan text
untuk diberikan efek bayangan ya.

 Klik 2X pada layer yang akan kita berikan Drop Shadow, setelah itu akan
terbuka window Layer Style.

 Jika sudah terbuka, kita centang Drop Shadow, dan pengaturan Drop Shadow
akan terbuka. Pada pengaturan ini kita dapat mengatur warna, kekerasan,
dan arah jatuh bayangan.

83
Gambar 26. Drop Shadow

- Pada Blend Mode kita dapat mengatur bagaimana pengaplikasian Drop


Shadow para objek gambar.
- Kita juga dapat memilih warna bayangan yang akan digunakan.
- Pada fitur Opacity kamu dapat mengatur transparansi sinar pada Drop
Shadow.
- Kita dapat mengatur arah jatuh bayangan pada fitur Angle.
- Distance berfungsi untuk mengatur jarak jatuhnya bayangan.
- Spread berfungsi untuk mengatur sebaran sebaran bayangan pada objek.
- Size berfungsi untuk mengatur ukuran bayangan pada Drop Shadow.
- Kita juga dapat memilih bagaimana kontur bayangan sesuai yang kamu
inginkan.

Hasilnya pengaplikasian Drop Shadow sudah dapat kita lihat setelah melakukan
langkah terakhir ya. Bagaimana? Setelah melakukan beragam pengaplikasian efek,
semakin familiar dan terasa mudah bukan?

Kesimpulan

84
Itu tadi penjelasan materi terakhir perihal Essential Practice, yaitu Pengaplikasian
Efek, dimana efek-efek yang sudah kita pelajari diantaranya adalah Bevel & Embos,
Stroke, Inner Shadow, Inner Glow, Satin, Color Overlay, Gradient Overlay, Pattern
Overlay, Outer Glow, dan Drop.

Semoga setelah mempelajari dan memparkitkan rangkaian Essential Practice mulai


dari Workspace & Layar Panel, Penyesuaian Warna, Penerapan Fitur Text &
Paragraph, Pengenalan dan Berlatih membuat Bentuk, sampai dengan
Pengaplikasian Efek pada materi ini, kita jadi semakin familiar dan mudah
mempergunakan Photoshop termasuk dalam pengaplikasian efek untuk kebutuhan
kita ya. Sampai berjumpa dimateri selanjutnya!

85
Menyeleksi Objek

Setelah pada materi sebelumnya kita mempelajari Essential Practice yang meliputi
Pengenalan Workspace dan Layer Panel, Penyesuaian Warna, Penerapan Fitur Text
dan Type Principals, Pengenalan dan Berlatih Membuat Bentuk, hingga
Pengaplikasian Efek. Kini kita akan mempelajari Teknik Retouching yang pertama
yaitu Menyeleksi Objek.

Pada pembahasan Teknik Menyeleksi Objek kali ini, kita akan membahas 4 tools,
yaitu Marquee Tool, Lasso Tool, Quick Selection Tool, Pen Tool & Why Pen Tool. Mari
kita mulai pembahasannya.

28. Marquee Tool

Teknik Menyeleksi Objek yang pertama akan kita bahas adalah Marquee Tool. Teknik
Marquee Tool terbagi menjadi 4, Rectangular Marquee Tool, Eliptical Marquee Tool,
Single Row Marquee Tool, dan Single Column Marquee Tool. Kali ini kita akan belajar
menggunakan Rectangular Marquee Tool. Tool ini berfungsi untuk menyeleksi
gambar atau obyek dengan bentuk persegi empat. Perhatikan langkah-langkah
berikut ini dan agar lebih mudah sebaiknya langsung di praktikkan ya. Langkah –
langkahnya adalah sebagai berikut:
A. Gunakan/ pilih Rectangular Marquee Tool

Gambar 1. Rectangular Marquee Tool

86
B. Klik pada sudut kiri atas obyek atau gambar yang ingin kita seleksi, kemudian
tarik ke sudut kanan bawah dan lepaskan.

Gambar 2. Rectangular Marquee Tool


sebelum diseleksi

C. Kemudian kita akan melihat hasil seleksi pada gambar atau obyek yang
ditandai dengan garis putus - putus.

Gambar 3. Rectangular Marquee Tool


setelah diseleksi

Demikianlah cara menggunakan Rectangular Marque Tool. Cara menggunakan


Eliptical Marquee Tool, Single Row Marquee Tool, dan Single Column Marquee Tool
tidak jauh berbeda dengan Rectangular Marque Tool. Yang membuat berbeda
adalah bentuk seleksinya saja. Jika Rectangular Marquee Tool seleksinya berbentuk

87
persegi empat, maka Elliptical Marquee Tool seleksinya berbentuk elips atau
lingkaran, begitupun Single Row Marquee Tool, dan Single Column Marquee Tool.
Selanjutnya kita akan membahas penggunaan Lasso Tool.

29. Lasso Tool

Seorang pemula yang baru menggunakan Photoshop pasti asing dengan Lasso Tool.
Pada materi ini kita akan sama-sama mempelajari kegunaan lasso tool dan
mencontohkan penggunaan lasso tool pada sebuah gambar yang hanya mengambil
sebagian gambar yang terpilih. berikut tutorialnya:
A. Buka gambar yang akan di edit menggunakan File > Open
B. Setelah memilih gambar klik open, maka seperti tampilan berikut

Gambar 4. Lasso Tool: Memilih gambar

C. Klik Lasso Tool di kotak tools, setelah di klik kursor akan berubah menjadi
bentuk lasso yang ada di icon Lasso Tool. Bentuk gambar sesuai dengan kreasi
anda. Caranya, contoh tekan & tahan mouse sebelah kiri hingga bentuk
lingkaran atau yang lain, setelah terbentuk lepas mousenya. Otomatis akan
meyeleksi bentuk sesuai dengan bentukan yang anda ciptakan.

88
Gambar 5. Lasso Tool: Menyeleksi bentuk

D. Setelah terseleksi, tekan CTRL+SHIFT+I / COMMAND+SHIFT+I untuk


menyeleksi bagian luar yang ingin di hapus

Gambar 6. Lasso Tool: Menyeleksi bagian yang di hapus

E. Tekan delete untuk menghapus di luar selain seleksi yang di bentuk tadi.

89
Gambar 7. Lasso Tool: Hasil

Selesai, itulah tadi langkah-langkah dalam menggunakan Lasso Tool, menarik bukan?
Silahkan kreasikan bentuk menarik lainnya ya. Selanjutnya kita akan mempelajari
penggunaan Quick Selection Tool.

30. Quick Selection Tool

Penggunaan Teknik kali ini akan kita bahas mengenai bagaimana cara seleksi foto
dibagian rambut menggunakan Photoshop. Umumnya kita kesulitan jika melakukan
seleksi dibagian rambut, beberapa orang menggunakan Pentool dan Magic Erasel
Tool ternyata masih kurang pas atau rapi. Yuk langsung saja kita pelajari penjelasan
berikut ini mengenai penggunaan Quick Selection Tool.
A. Pertama buka Photoshop dan buka Foto yang akan di seleksi rambut nya,
lalu gunakan Quick Selection Tool

Gambar 8. Quick Selection Tool

90
B. Arahkan di bagian rambut dan lakukan hingga benar - benar rapi.

Gambar 9. Quick Selection Tool : Mengarahkan tool pada objek

C. jika di rasa masih belum rapi dan pas, gunakan Refine Edge, dan atur hingga
benar - benar rapi, Seperti Gambar berikut.

Gambar 10. Quick Selection Tool : Refine Edge

D. Dan jika ingin melihat hasilnya langsung sebelum di pisahkan di layer, klik view
mode dan kita bisa memilih mode mana yang akan digunakan untuk membuat
background yang cocok.

91
Gambar 11. Quick Selection Tool : Refine Edge – View Mode

E. Gunakan Refine Radius Tool dan arahkan dibagian pinggir rambut seperti
di gambar ini.

Gambar 12. Quick Selection Tool : Refine Radius

F. Jika sudah selesai klik ok dan Tekan Ctrl + J untuk memisahkan bagian
yang diseleksi.

92
Gambar 13. Quick Selection Tool : Ctrl + J / Command + J

G. Dan hasil nya akan seperti gambar berikut, jika masih kurang rapi lakukan di
step C, D, dan E .

Gambar 14. Quick Selection Tool : Hasil

Itulah langkah-langkah yang dapat kamu lakukan dalam menerapkan Quick Selection
Tool. Selanjutnya kita akan membahas mengenai Pen Tool dan Mengapa
menggunakan Pen Tool.

93
31. Pen Tool & Why Pen Tool

Teknik menyeleksi objek yang kita bahas di akhir ini adalah Pen Tool dan mengapa
harus menggunakan Pen Tool. Mari kita mulai pembahasan mengenai cara
memotong gambar menggunakan Pen Tool di Photoshop.

Ada begitu banyak cara atau tool yang bisa digunakan untuk memotong atau
melakukan seleksi pada gambar, ada yang lebih mudah menggunakan Erase Tool ada
yang lebih asik menggunakan Lasso tool (sudah kita bahas sebelumnya). Namun
kedua tool untuk memotong gambar tersebut cenderung tidak efisien dalam
pengerjaannya, dan hasilnya cenderung kurang rapi.
Nah agar kita bisa dengan cepat dan mudah dalam memotong gambar, kita dapat
menggunakan Pen Tool pada Photoshop yang penggunannya sangat gampang dan
tidak akan membuang waktu kita hanya untuk menyeleksi / memotong suatu objek.

Apa yang harus kita lakukan:


A. Pertama-tama adalah siapkan gambar atau objek.

Gambar 15. Gambar yang akan diedit

94
Sebelum mulai menyeleksi objek pada Photoshop, tentunya kita harus
memiliki gambarnya, jika kita belum memiliki gambar yang cocok dan sesuai
kebutuhan, bisa download gambar di situs bebas royalty.

B. Lanjut ke proses memotong gambar menggunakan Pen Tool di Photoshop


 Open File / Import
Ketika kita sudah memiliki bahan gambar untuk diseleksi, selanjutnya kita
tinggal membuka gambar tersebut di Photoshop dengan klik File > Open >
lalu pilih lokasi gambar.

Cara lebih mudahnya, bisa (drag and drop) tarik gambar yang ada di
komputer dengan klik tombol kiri pada mouse, kemudian tahan klik kiri
tersebut, setelah itu seret gambar tersebut ke software Adobe Photoshop
yang ada di task bar, yang biasanya terletak dibagian bawah. Bisa juga
dengan menekan tombol shortcut (Alt + Tab) kemudian pilih software
Adobe Photoshopnya, lalu letakan (drop) gambar tersebut di Photoshop,
maka kita sudah bisa membuka file pada Photoshop dengan sangat cepat.

 Mulai menyeleksi

Tekan tombol (P) pada keyboard atau cari tool dengan logo pulpen
kemudian klik kanan dan pilih Pen Tool.

Gambar 16. Pen Tool

95
Ketika pointer sudah berubah menjadi bentuk ujung pulpen, saatnya kita
mulai menyeleksi gambar. Caranya meletakkan titik pada sisi terluar objek
yang akan diseleksi, kemudian letakan titik kedua, jika objek yang diseleksi
terdapat lengkungan, caranya adalah tahan klik kiri dan tarik, kemudian
sesuaikan lengkungan dengan seberapa lengkung objek tersebut.

Gambar 17. Select object berdasarkan lengkungannya

Cara praktis dan cepat menggunakan pen tool adalah dengan menggunakan
tombol keyboard sebagai shortcut melakukan zoom dan juga untuk
menggeser view dari objek.
- Zooming

Cara zoom objek saat melakukan seleksi adalah tekan dan tahan
tombol (Alt + Scroll up) untuk zoom in atau mendekatkan jarak
pandang objek, sedangkan tombol kombinasi (Alt + Scroll down) untuk
zoom out atau menjauhkan jarak pandang terhadap objek.
- Menggeser View

Selanjutnya cara menggeser, untuk menggeser view objek keatas


yaitu menggunakan scroll up, sebaliknya jika scroll down maka view

96
objek akan kebawah. Sedangkan untuk menggeser view ke kiri
maupun ke kanan caranya adalah dengan menggunakan tombol (Ctrl),
tahan tombol ( Ctrl + Scroll up ) untuk menggeser objek kearah kiri,
sedangkan ( Ctrl + scroll down ) untuk menggeser view objek kearah
kanan.

Jika kita sudah terbiasa menggunakan cara zooming dan menggeser view
objek ini, pasti kita bisa dengan cepat dan rapi dalam menyeleksi objek, tanpa
membuang-buang waktu dengan menggunakan Erase Tool maupun Tool
lainnya.

Seleksilah hinga titik pertama yang dibuat bertemu kembali dengan titik
terakhir, hingga menyambung satu sama lain, seperti pada gambar berikut.

Gambar 18. Hasil akhir seleksi

Seleksi hingga titik pertama bertemu titik terakhir. Setelah itu klik kanan pada
mouse, kemudian pilih opsi “Make Selection” yang berguna untuk menyeleksi
objek yang kita buat dengan Pen Tool tadi.

97
Gambar 19. Pen Tool: Make Selecition

Kemudian akan muncul jendela baru, kita biarkan saja feather radiusnya 0
pixels, kemudian klik ok.

Gambar 20. Pen Tool: Feather Radius 0

Apel akan terseleksi dengan tanda garis warna hitam dan putih yang bergerak.

98
Gambar 21. Pen Tool: Gambar terseleksi

Kemudian tekan ( Ctrl + J ) untuk membuat layer baru dengan objek yang
diseleksi tadi, selanjutnya kita bisa klik icon mata pada tab layer properties
untuk melihat hasil seleksi.

Gambar 22. Pen Tool: Membuat layer baru

Hilangkan layer visibility dengan klik tombol mata pada background.

Tahap memotong gambar menggunakan Pen Tool sudah selesai sampai disini. Nah
selanjutnya terserah Anda sekarang ingin mengganti background dari objek yang
Anda seleksi tersebut atau hanya ingin membiarkannya transparan.

99
Gambar 23. Hasil seleksi menggunakan Pen Tool

 Memperhalus objek

Mungkin beberapa objek terlihat kurang sempurna dalam pemotongan,


namun itu hal yang wajar jika baru pertama kali menggunakan Pen Tool, jika
masih banyak spot yang belum terseleksi, kita bisa mengulangi lagi tahap
penyeleksian tadi ataupun menggunakan Erase Tool.

Untuk memperhalus bagian sisi dari objek yang kita telah seleksi tadi
menggunakan Pen Tool, disini saya menggunakan Blur Tool.

Gambar 24. Blur Tool

100
Kemudian tentukan sesuai kebutuhan size, hardness, dan strength dari blur
tool yang nantinya akan digosokan ke bagian sisi objek yang terlihat tajam.

Gambar 25. Blur Tool: Size, Hardness, Strength

Sampai tahap memperhalus ini, kita sudah benar-benar selesai menyeleksi


atau memotong gambar menggunakan pen tool. Mungkin Anda bisa sedikit
berkreasi sesuai kreatifitas dengan memberikan latar belakang pada objek
yang telah Anda seleksi tersebut, misalnya menjadi seperti ini.

Gambar 26. Hasil akhir dari memotong objek dengan Pen Tool

101
Kesimpulan

Itulah tadi pembahasan langkah-langkah Teknik Menyeleksi Objek dengan


menggunakan 4 tools, diantaranya yaitu Marquee Tool, Lasso Tool, Quick Selection
Tool, Pen Tool & Why Pen Tool. Semoga sudah semakin memudahkan ya.

Di video selanjutnya, kita akan membahas cara untuk Berlatih Teknik Image Retouch,
Masking dan Filter. Terus belajar, see you!

102
Penyesuaian Warna

Dalam topik Essential Practice sebelumnya, kita sudah mempelajari mengenai


Workspace dan Layer Panel. Pada materi kali ini, masih seputar Essential Practice
kita akan membahas beberapa teknik penyesuaian warna. Untuk bisa mengatur
Adjustment Color, kita bisa pergi ke menu Image > adjustment dan akan terlihat
beberapa pengaturan Adjustment Color, diantaranya adalah Eye Drop, Solid Color,
Brightness / Contras, Level, Curves, Exposure, Vibrance, Hue/ Saturation, Color
Balance, Black & White, Photo Filter, sampai dengan Channel Mixer. Yuk kita pelajari
sama-sama satu persatu.

1. Eyedrop

Gambar 1. Eyedropper Tool

Eyedropper tool adalah tool yang berguna untuk mengambil sampel warna dari
gambar atau color palette yang ingin kita ambil warnanya, penggunaanya cukup
mudah kok, cukup klik icon Eyedropper Tool lalu arahkan pada warna yang ingin kita

103
pilih. Tool ini membantu kita banget dalam memilih warna, kita gak perlu mencari
secara manual warna yang kamu inginkan.

Selain itu untuk pemilihan warna kita juga dapat menggunakan Color Sampler Tool.

Gambar 2. Color Sampler Tool

Color Sampler Tool akan menampilkan sampel warna yang kamu pilih dari area
gambar. Kamu bisa mengambil hingga 4 sampel dalam satu waktu dan warna akan
ditampilkan pada info panel Photoshop.

2. Solid Color

Pada materi kali ini kita akan mempelajari mengenai cara untuk membuat Layer Solid
Color yang ada di Layer Adjustment. Layer Solid Color adalah sebuah layer
adjustment (lebih tepatnya Layer Fill) yang berisi satu warna solid yang bisa sobat
gunakan sebagai efek-efek foto dengan memainkan blending mode layer. Berikut ini
adalah cara untuk membuat Layer Adjustment bernama Solid Color.

104
A. Langkah Pertama

Gambar 3. Solid Color: New Document

Buat sebuah laman kerja baru di photoshop sobat menggunakan menu File >
New atau bisa juga gunakan (Ctrl + N) atau (Command + N) untuk lebih
mempermudah. Untuk ukurannya bisa disesuaikan saja dengan kebutuhan.

B. Langkah Kedua

Gambar 4. Solid Color: New Fill Layer

Untuk membuat Fill Layer tersebut, yang digunakan ada dua cara yaitu melalui menu
dan juga langsung melalui Layer Panel. Untuk melalui menu, yang digunakan adalah
menu Layer > New Fill Layer > Solid Color.

105
Gambar
Sedangkan yang langsung 5. Solid
melalui LayerColor : Layer
Panel. Panel
Silakan klik yang diberi kotak
merah (gambar diatas) kemudian disitu akan ada berbagai macam Layer Adjustment,
karena yang dibuat adalah Solid Color berarti yang dipilih Solid Color ya.

C. Langkah Ketiga

Gambar 6. Solid Color: Layer Panel

Jika sudah di klik menu tadi, selanjutnya akan terbuka sebuah jendela baru
yaitu Color Picker. Silakan pilih warna apa yang ingin digunakan di Layer Solid Color
tadi. Sama seperti memilih warna pada umumnya, bisa juga gunakan kode warna
untuk lebih mempermudah. Dan jika sudah tinggal klik OK.

106
Gambar 7. Solid Color: Color Fill

Nah, jika semua langkah sudah dilakukan dengan benar maka akan terbentuk sebuah
layer baru bernama Color Fill. Kalau ingin mengubah warna di layer tersebut, bisa klik
dua kali pada thumbnail yang diberi kotak merah (gambar diatas) kalau ingin
menghapus bagian tertentu bisa gunakan layer mask (ini sudah dibahas secara
singkat pada materi sebelumnya dan aka nada penjelasan detil pada materi lainnya).

3. Brightness / Contras

Selanjutnya kita akan mempelajari cara menambahkaan Brightness / Contras.

A. Pilih layer atau objek gambar yang ingin kamu atur tingkat brightness
atau kecerahannya. Jika sudah kamu pilih layer, selanjutnya kamu masuk
menu image, adjustment, brightness/contrast.

107
Gambar 8. Brightness

B. Akan muncul window brightness/contrast, dimana kamu dapat mengatur


tingkat kecerahan dan gelap-terang layer yang kamu pilih.

Gambar 9. Mengatur Brightness


Kamu dapat menaikkan atau menurunkan angka brightness, untuk
mencerahkan atau mempergelap objek gambar yang kamu pilih.

C. Kamu juga dapat menaikkan atau menurunkan angka contrast, untuk


mengatur tingkat sisi gelap-terang.

Jika angka contrast tinggi maka akan terlihat perbedaan sisi yang gelap
dan terang. Namun jika angka contrast rendah, warna pada objek gambar
akan memudar dan cenderung abu-abu.

108
Gambar 10. Mengatur Contras

Jika kamu sudah mengatur brightness/contrast sesuai yang kamu mau, maka akan
terlihat perbedaannya dengan objek gambar lainnya.

4. Level

Kali ini kita akan membahas mengenai Tips penggunaan Fitur Level pada Photoshop.

A. Bukalah gambar/foto yang kamu ingin koreksi pencahayaannya.


B. Kemudian buka menu Image pada menu bar, pilih Adjusments, pilih Levels,
atau kamu bisa menggunakan shortcut keys ( Ctrl/ Command + L ).

109
Gambar 11. Levels: CTRL/ Command + L

C. Setelah itu akan terbuka window Levels dan akan terdapat beberapa
pengaturan.

Gambar 12. Levels: Window Level

Pada pengaturan Input Levels, kurva grafiknya mengikuti kontur cahaya pada
gambar. Kita bisa mengatur kontur cahaya gambar dengan menggeser panah
yang terdapat di bawah kotak Input Levels.
D. Kemudian pada pengaturan Output Levels, kamu bisa mengatur
kecenderungan warna seluruh gambar. Kamu dapat mengatur ingin
cenderung gelap menghitam, atau terang keputihan.

110
Gambar 13. Levels : Output Level

Terdapat juga fitur Preset, dimana kamu bisa mengoreksi pencahayaan


pada gambar sesuai pengaturan yang disediakan oleh Photoshop.

Dan foto kamu sudah berhasil selesai mendapatkan koreksi cahaya menggunakan
Levels.

5. Curves

Pada materi penyesuaian warna kali ini kita akan membahasa fitur Curves pada
Photoshop. Seperti apa cara menggunakannya? Berikut ini langkah-langkah yang bias
kamu ikuti.

A. Import gambar yang akan dikoreksi seperti pada penjelasan-penjelasan


sebelumnya
B. Pilih fitur Curves yang terletak di menu Image > Adjustments > Curves.
Bisa juga dengan menekan tombol kombinasi (Ctrl / Command + M) pada
keyboard untuk memanggil perintah Curves secara cepat.

111
Gambar 14. Curves

C. Buatlah Dot Point

Gambar 15. Dot Point

Kemudian buatlah 2 titik (dot point) seperti pada gambar diatas.

Selanjutnya cobalah untuk menarik Dot Point tersebut titik pada bagian
atas dan bawah, hingga kurvanya membentuk seperti huruf ‘S‘, seperti
pada gambar dibawah ini.

112
Gambar 16. Dot Point: Kurva S

Jika sudah kita bisa klik OK, dan kita sudah bisa melihat hasil dari gambar kita yang
warnanya telah disesuaikan.

6. Exposure

Selanjutnya kita akan membahas cara mengatur cahaya di Photoshop menggunakan


fitur Exposure.

Buka file foto yang akan dikoreksi lalu pilih perintah Exposure, letaknya ada pada
menu Image > Adjustments > Exposure.

Gambar 17. Exposure

113
Memilih preset pada popup dialog Exposure

Gambar 18. Exposure: Preset

Pada jendela Exposure ini kita bisa memilih preset untuk mengatur kecerahan foto
secara otomatis tanpa menggeser slider. Terdapat preset Minus untuk menurunkan
intensitas paparan cahaya, adapula preset Plus untuk meningkatkan intensitas
paparan cahaya.

Fungsi slider pada popup dialog Exposure

Gambar 19. Exposure: Slider

114
 Slider Exposure: berfungsi untuk mengatur kontras pada objek foto.
 Slider Offset: berfungsi untuk mengatur ambient paparan cahaya putih pada
objek foto.
 Slider Gamma Correction: berfungsi untuk mengatur keseimbangan antara
Exposure dan juga nilai Offset.

Jika kita sudah selesai menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan, klik OK dan kita
sudah selesai.

7. Vibrance

Fitur ini berfungsi untuk bermain dengan intensitas warna pada foto atau gambar,
khususnya warna-warna yang cenderung redup. Kamu juga dapat menghidupkan
warna yang pucat dengan memainkan saturasinya.

Gambar 20. Vibrance

8. Hue / Saturation

Fitur Hue/Saturation bisa dibilang sedikit memiliki kemiripan dengan fitur Vibrance.

115
Secara umum, fitur ini berfungsi untuk mengedit serangkaian warna dan juga dapat
mengubah tingkat keterangan warna dan gambar. Tentunya, antara slider Hue,
Saturation dan Lightness mempunyai peran yang berbeda-beda.

Gambar 21. Hue / Saturation

9. Color Balance

Jika kamu ingin memainkan keseimbangan dan mengoreksi warna yang terdapat
pada foto atau gambar, fitur Color Balance adalah jawaban yang tepat.
Kamu bisa mengatur warna foto atau gambar kamu berdasarkan CMY atau RGB-nya,
selain itu warna yang ingin kamu atur bisa disesuaikan dengan tone balance. Baik itu
warna pada shadow, midtones maupun highlights-nya.

116
Gambar 22. Color Balance

10. Black & White

Sesuai namanya, fitur ini bisa membantu kamu dalam mengubah gambar atau foto
menjadi hitam putih alias monochrome.
Tidak sekedar merubah menjadi hitam putih, kamu juga bisa mengatur intensitas
warnanya lho.

Gambar 23. Black & White

117
11. Photo Filter

Jika kamu ingin memberikan nuansa warna tersendiri pada foto atau gambar kamu,
atau singkatnya sih kamu memberikan warna ambience gitu.
Secara default, Photoshop menyiapkan beberapa preset filter yang bisa kamu cobain
nih.

Gambar 24. Photo Filter

12. Channel Mixer

Fitur Channel Mixer berfungsi untuk mencampur satu atau lebih channel warna
dengan penyesuaian pada masing-masing channel.
Kamu bisa memilih output channel yang ingin kamu atur warnanya, sehingga kamu
gak perlu khawatir semua warna akan berubah.

118
Gambar 25. Channel Mixer

Kesimpulan

Dalam topik Essential Practice ini kita sudah mempelajari mengenai teknik
penyesuaian warna dan menggunakan beberapa pengaturan Adjustment Color,
diantaranya adalah Eye Drop, Solid Color, Brightness / Contras, Level, Curves,
Exposure, Vibrance, Hue/ Saturation, Color Balance, Black & White, Photo Filter,
sampai dengan Channel Mixer. Jangan lupa dipraktikan dan mari lanjutkan
pembelajaran selanjutnya ya. Kita akan sama-sama mempelajari mengenai
penerapan Text Tool dan Paragraph Text. Selamat belajar!

119

Anda mungkin juga menyukai