Kelompok 1
Purwaliah : G20180026
FARMASI A
FARMASETIKA
ERYTHROMYCIN
FARMAKOKINETIKA FARMAKODINAMIKA
Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolid.
Antibiotika golongan makrolida mempunyai persamaan yaitu
terdapatnya cincin lakton yang besar dalam rumus
molekulnya.
2. Infeksi saluran pernapasan bagian atas ringan sampai sedang yang disebabkan
Streptococcus pyogenes, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
3. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah ringan sampai agak berat yang disebabkan
oleh Streptococcus pyogenes dan Streptococcus pneumoniae.
6.Infeksi kulit dan jaringan lunak ringan sampai agak berat yang disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus.
9.Karena sifatnya yang aktif terhadap kuman anaerob dalam usus, eritomisin
bersama neomisin digunakan untuk profilaksis bedah usus.
(Purwanto, 2002)
Tentang Erythromycin
ADME
ABSORPSI
META
BOLIS
ME
DISTRIBUSI EKSKRESI
ABSORPSI
oral adalah 1 jam, waktu untuk mencapai puncak adalah 4 jam, dan
Efek difusi hati terhadap ekskresi erythromycin oleh hati kedalam empedu
tidak barrier’dan di ekskresikan melalui ASI.
Efek Samping dan Reaksi yang Merugikan
Gangguan gastrointestinal, seperti mual dan muntah, diare, dan kejang abdomen.
Reaksi alergi terhadap eritromisin jarang terjadi. Hepatotoksisitas (toksisitas hati)
dapat terjadi jika dipakai bersama obat-obat hepatotoksik lainnya, seperti
asetaminofen (dosis tinggi), fenotiazin, dan sulfonamid. Eritromisin estolat (Ilosone),
nampaknya lebih mempunyai efek toksik pada liver dibandingkan dengan eritormisin
lainnya. Kerusakan hati biasanya bersifat reversibel jika obat dihentikan. Eritromisin
tidak boleh dipakai bersama klindamisin atau linkomisin karena mereka bersaing
untuk mendapatkan tempat reseptor.
THANK YOU