Anda di halaman 1dari 54

FARMAKOTERAPI

PENULISAN
RESEP
DHITA EVI ARYANI, S.Farm., Apt., M.Farm.Klin.

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
PROSES TERAPI

ANAMNESIS DIAGNOSIS

TENTUKAN RENCANA
TERAPI

R/ R/
NON TERAPI
BERI OBAT
BERI INFO
EVALUASI
DEFINISI
Resep
permintaan tertulis seorang dokter kepada
apoteker untuk membuat dan atau
menyerahkan obat kepada pasien yang diberi ijin
berdasarkan perundang- undangan

Reseptir
ilmu yang mempelajari tentang resep yang
bertujuan agar dokter dapat menulis resep
dengan benar
Profesi legal yang boleh menulis resep ???
• “Dokter”  dlm batas-batas pengobatan penyakit
manusia
• “Dokter Gigi”  dlm batas pengobatan penyakit mulut
& gigi manusia
• “Dokter Hewan”  dlm batas pengobatan pada hewan

Legal ??
1. Memiliki sertifikat kompetensi,
2. memiliki SIP, sarana dan prasarana yg dipersyaratkan

Yang Berhak Membuat & Meracik Obat?


“Apoteker & Asisten Apoteker”, di bawah pengawasan
Apoteker

4
Hubungan Dokter – APA - Penderita

Dokter Penderita
keluhan
Terampil
menentukan: Menyampaikan keluhan
- Diagnosis yg lengkap & jelas
- Terapi & mampu dan disiplin thd:
menulis resep yg - Petunjuk dokter
baik dan rasional APA - Petunjuk APA

Terampil:
- Mampu membaca /koreksi resep
- Menyerahkan obat
- Membuat/menyediakan obat
5
Bahasa latin dalam resep
Resep ditulis dalam bahasa latin :
- Bahasa mati
- Bahasa universal, bahasa medical science
(kedokteran, kefarmasian)
- Nama latin sangat spesifik (bisa membedakan
obat yang satu dengan yang lainnya sehingga
tidak mungkin tertukar)
- Menjaga kerahasiaan
- Menyamakan persepsi (dokter dan apoteker)

6
Pengetahuan yg harus dimiliki dokter
penulis resep :
a. Pengetahuan  Nama generic/nama sinonim,
mengenai obat  Sifat fisika kimia obat,
yang akan  Farmakokinetika & farmakokinetika klinik,
dituliskan  Farmakologi & farmakodinamika,
 Farmakogenetik & farmakogenetik klinik,
 Reaksi lanjutan,
 Inkompabilitas,
 Kontraindikasi,
 Dosis,
 Bentuk sediaan,
 Toksisitas
b. Pengetahuan
Variabilitas Penderita
• Umur (belum lepas susu, lepas susu, usia lanjut)
• Parameter fisik (tinggi, lebar dan panjang badan)
• Parameter spesies (fenomena farmakogenetik, adanya percepatan
eliminasi obat pada turunan ketiga keempat)
• Perbedaan jenis kelamin (tu obat2 derivat progesterone
mengganggu siklus estrus pada betina)
• Hipersensitivitas
• Penyakit yang diderita
• Bunting
• Kegemukan
• Laktasi
• Antarjenis hewan (system metabolism hewan yang berbeda,
pemberian sulfadiazine pada anjing dapat menyebabkan keracunan
krna tdk mempunyai enzim n-acetyl transferase)
c. Kesuksesan pengobatan
• Peta apotik/penjual obat, dokter harus mampu
mencari alternative jenis obat yang dapat terbeli di
wilayah tersebut
• Kesibukan pemilik hewan, dokter hrs mampu menggali
informasi tentang kesungguhan pemilik hewan
memberikan pengobatan akibat kesibukan bekerja
• Sistem perawatan hewan, dokter menggali informasi
siapa yang merawat hewan tesebut, pemilik atau orang
lain? Pemilik hewan saying atau hanya sekedar
memberikan obat (tanpa menjamin masuk mulut/tidak)
• Keadaan sosioekonomi pemilik hewan, berhubungan
dengan obat akan dibeli secara utuh atau tidak
Simbol bilangan Romawi
Simbol Bilangan Angka Cara membaca
Romawi
I 1 Unus
II 2 Duo
III 3 Tres, tria
IV 4 Quadra
V 5 Quinque
VI 6 Sex
VII 7 Septem
VIII 8 Octo
IX 9 Novem
X 10 Decem
L 50 Quinquaginta
C 100 Centum
D 500 Quingenti
M 1000 mille
Singkatan Kepanjangan Arti
aa ana Dari masing2 sama banyak
ac Ante coenam ca Sebelum makan
an Ante noctem Sebelum tengah malam/sebelum
tidur
Ad aur Ad aurem Pada telinga
Ad lib, ad libit Ad libitum secukupnya
Ad part. dolent. Ad partes dolentes Pada bagian yang sakit
u.p Usus propius Dipakai sendiri
i.m Mihi ipsi Dipakai sendiri
b.d.d. Bis de die Sehari dua kali
b.i.d. Bis in die Sehari dua kali
C cochlear Sendok makan (15 ml)
Cp. Cochlear pultin/parvum Sendok bubur (8 ml)
Cth. Cochlear theae Sendok teh (5 ml)
caps Capsula, capsulae kapsul
cream creamor krim
d.d. De die Setiap hari
1.d.d = s.d.d. Semel de die Sehari satu kali
2.d.d = b.d.d. = b.i.d. Bis de die; bis in die Sehari dua kali
3.d.d. = t.d.d. = t.i.d. Ter de die; ter in die Sehari tiga kali
4.d.d. = q.d.d. = q.i.d. Quarter de die; quarter in die Sehari empat kali
5.d.d. = q.d.d. = q.i.d. Quinque de die; quinque in die Sehari lima kali
Dext. dexter Kanan
Dext. et sin. Dexter et sinister Kanan dan kiri
o.d./o.s. Ocula dexter et oculo sinister Mata kanan dan mata kiri
Det detur Diserahkan/sudah diserahkan
d.i.d. Da in dimidio Berilah separuhnya
d.t.d. Da tales dosis Berikanlah dengan takaran
sebanyak itu
Emuls. emulsi Emulsi
m.f.l.a Misce fac legs artis Campur dan buatlah menurut cara
semestinya
G; g; grm Gramma; grammata Gram = 1000 mg
gr,. granum Grein = 65 mg
Garg. gargarisma Obat kumur
Gtt. Guttae Tetes; obat tetes
Gtt. Auric. Guttae auriculares Obat tetes telinga
Gtt.nasal Guttae nasales Obat tetes hidung
Gtt.ophth. Guttae ophthalmicae Obat tetes mata
h hora jam
Haust. haustus Untuk diminum sekaligus
i.m.m. In manus medici Serahkan dokter
Inj. injectio injeksi
Iter. Iteratur; iteratio; Hendaknya diulang
Loc.dol. Locus dolens Tempat yang terasa sakit
Lot. lotio lotion
N.I. Ne iteratur Harap jangan diulang
n.; noct. nocte Tengah malam
n.d.e. Ne detur est Belum diserahkan
o. omni tiap
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
o.n. Omni nocte Tiap malam
p.c. Post coenam Sesudah makan
p.i.m. Periculum in mora Berbahaya bila ditunda
p.r.n. Pro re nata Bila perlu
Pulv. Pulvis; pulveres Serbuk (tak terbagi); serbuk terbagi
Pulv.adsp. Pulvis adspersorius Serbuk tabur
q.s. Quantum satis/quantum sufficit secukupnya
R/ recipe ambillah
Supp. Suppositorium Suppositoria
Syrp. syrupus sirup
Tab. Tabletta tablet
u.c. Usus cognitus Pemakaian diketahui
u.e Usus externus Pemakaian luar
Review
- XV :
- CD :
- CM :
- M.f.l.a :
- Pulv. :
Bagian-bagian resep
Resep harus memuat :
• Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter
gigi, atau dokter hewan.
• Tanggal penulisan resep (superscriptio/inscriptio)
• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama
setiap obat atau komposisi obat (invocatio/inscriptio)
• Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
(subscriptio)
• Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk
resep dokter hewan (pro)
• Tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang
mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis.
16
RESEP
Drh. EDWINA
SIP : No.03 / tahun 2012
Alamat : Jln Ganting II No 16 Padang
Telp : 0751890114
Praktek Senin – Jumat
Jam 17.00 - 19.00
Malang, 17-5-2013 1.
2. Invocatio/ R/ Inscriptio/sup
incriptio Paracetamol 40 mg scripsio
Cyproheptadine 5 mg
Codein 3 mg
Ephedrine 5 mg
SL qs.
mfla. pulv .dtd. No XV
3. Signatura S.tdd. pulv. I
Paraf / T T 4. Subcriptio
Pro : Anjing H (4 kg)
5. Pro Pemilik : Ny. Eka
Alamat : Jln ijen No 17 Malang
KETENTUAN LAIN DALAM RESEP :
1. Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan.
2. Resep yang mengandung narkotika harus ditulis tersendiri yaitu
- Tidak boleh ada iterasi
- Ditulis nama pasien tidak boleh m.i
- Alamat dan signatura yang jelas
- Tidak boleh ditulis s.u.c
3. Untuk pasien yang segera memerlukan obat maka dokter menulis di bagian
kanan atas resep : cito, statim, urgent or PIM
4. Apabila dokter tidak ingin resepnya yang mengandung obat keras tanpa
sepengetahuannya diulang, dokter akan menulis tanda N.I
5. Resep p.p adalah resep pro paurere artinya resep untuk orang miskin,
ditandai agar apotek dapat meringankan masalah harga obatnya, bila dapat
gratis
6. Yang berhak meracik obat or melayani resep :
- Apoteker
- AA dibawah pengawasan Apoteker
Resep drh (Resep Veterinary)
 Ditujukkan ke apotik  APA

 Ditujukkan pada Depo Obat Hewan  oleh


Dokter Hewan Penanggung jawab Depo Obat
Hewan dan atau Apoteker penanggung Depo
Obat Hewan.

 Dengan demikian bila Resep ditunjukkan ke


Apotik maka drh hrs mengikuti aturan Depkes
dan atau UU Kedokteran serta aturan BPOM.
Bila ditujukan pada DOH, drh hrs mengikuti
aturan dari DEPTAN RI atau PDHI

19
• Untuk mencapai diagnosa & prognosa
 seorang dokter hewan harus menerapkan
pengetahuan anatomi, fisiologi, biokimia,
patologi, mikrobiologi, ilmu penyakit…..dst

• Untuk mencapai terapi


 dokter hewan harus menerapkan
farmakologi, farmakoterapi,
farmakodinamik serta keahlian penunjang
lain untuk pengobatan termasuk dlm
menuliskan RESEP

20
Penting sebelum penulisan resep:

• drh harus sudah mengetahui bahan obat


juga alat kesehatan yg dipakai atau akan
dituliskan dlm resep.
• drh harus tahu kriteria untuk memilih
bentuk sediaan obat yang terbaik, nyaman
dan aman.
• bila dianggap kombinasi dari beberapa obat
lebih efektif, hendaknya diketahui dengan
betul bahwa obat tersebut dapat dicampur
dalam satu resep, bisa diberikan dua atau
lebih obat patent.

21
Penting sebelum penulisan resep:

• Mengikuti prinsip-prinsip pengobatan,


“Maximum Asclepiades” , yaitu ;
- Tuto (aman)
- Cito (cepat)
- Curare
- et Jucunde (menyenangkan)
• Prinsip pengobatan yang logis dan
bertanggung jawab

22
• Resep harus rasional,
• Tulisannya terbaca jelas,
• nama obat ditulis dengan benar dan
lengkap/sempurna,
karena banyak obat yg tulisan dan bunyi
bacaannya hampir sama tetapi memiliki
khasiat berbeda, shg bila tjd kesalahan dpt
merugikan atau bahkan mengakibatkan hal-
hal berbahaya bagi penderita.

23
Resep Rasional
 Tepat Indikasi
- ada indikasi obat thd px yg diderita/
manfaat terapi
 Tepat Pemilihan Obat
- Efektif, kemanfaatan & keamanan terjamin
- Resiko pengobatan kecil
- obat yg diberikan bermutu & mudah didapat,
ekonomis
- sesedikit mungkin kombinasi
 Tepat Dosis
- dosis sesuai dg kondisi pasien
- bila perlu lakukan individualisme dosis
 Tepat Rute & Cara Pemberiannya
- pertimbangan farmakokinetika obat
 Waspada Efek Samping Obat (ESO)
Apograph / Copy Resep
 Suatu Apograh dibuatkan oleh apotek atas:
1. Permintaan dokter : kalau ada tanda
iteretur pada resep orisinil.
Tanda “iter 1x” artinya resep itu blh
diulang sekali lagi tanpa resep baru dari
dokter, dan sebaliknya tanda “NI = ne
iteretur” : tidak boleh diulang
2. Permintaan pasien atau client, misal
untuk claim asuransi atau permintaan
obat ulangan

25
Apograph / Copy Resep
 Pada copy resep ada informasi
mengenai identitas apotik yang
mengeluarkan salinan resep

 Khusus obat daftar O, copy


resep hanya bisa dipakai pada
apotik yg mengeluarkan copy
resep dan untuk
mencari /membeli sisa obat

26
Salinan resep memuat :
• nama dan alamat apotek
• nama APA (apoteker pengelola apotek) dan SIK (Surat
Ijin Kerja)
• nama pasien atau jenis hewan, nama pemilik
• nama yang menulis resep
• tanggal ditulisnya resep
• no resep (tergantung apotek yang mengelola)
• tanda tangan APA
• tanda :
-det- = detur
obat yang sudah diserahkan
-ned- = nedet / nedetur
obat yang belum diserahkan
Contoh
Penggunaan PARAF dan TANDA TANGAN

• Paraf digunakan setiap mengakhiri


penulisan resep

• Tanda tangan mutlak dipakai pada


Penulisan resep yang mencantumkan obat
golongan narkotika

(Menurut aturan DEPKES)

29
Etiket Obat
• Etiket warna dasar putih : untuk obat
dalam yang diberikan secara oral dan
langsung masuk ke lambung
(obat-obat yg diberikan per oral)

• Etiket warna dasar biru : untuk obat-obat


luar, diluar cara pemberian obat seperti
etiket putih.
(obat gosok pada kulit, tetes mata &
telinga)

30
Contoh etiket wadah obat warna biru

Apotik Maju Terus


Jl. Matahari No.1
-------------------------------------------------
No. 10 Malang, 7-7-2013

Obat x
Nama pasien
Aturan pakai

31
Aturan main yg harus dipenuhi
 Masing-masing profesi harus menjaga
kerahasiaan resep (dokter hewan dan
apoteker)
 Dokter tak menjual obat pada client
 Client bebas mengambil obat diapotek manapun
 Tata cara menulis resep benar;
1. Identitas dokter harus lengkap
2. Nama kota jangan disingkat
3. Nama obat dimulai dengan huruf kapital
4. Singkatan latin diakhiri tanda titik
5. Paraf dan tanda tangan harus tetap

32
6. R e s e p h a r u s d i t u l i s d g t i n t a ( t d k b l h
pensil)  legalitas dlm kedokteran
7. Penulisan resep minimal hrs dpt dibaca
o/ apoteker or asisten apoteker
8. Hindarkan penulisan rumus kimia obat,
tulis dg nama latin utk zat kimia atau dg
nama generiknya
9. Hindarkan penulisan singkatan yg
meragukan
10. Boleh menulis lebih dari satu tanda R/
pd satu kertas resep dg memperhatikan:
antara dual resep diberi tanda #, tiap
resep dilengkapi signatura, tiap resep
diparaf or tanda tangan
33
11.Idealnya dokter menyimpan
salinan/karbon resep
12.Sedapat mungkin menulis resep
dihadapan klien, dg tenang tanpa
ragu-ragu (efek psikologis)
13.Sebelum diserahkan kpd klien
sebaiknya di baca ulang utk
memperbaiki kemungkinan kekeliruan
14.Dokter bijaksana akan memperhatikan
keadaan ekonomi klien, pilihan utk
menulis obat paten or generik

34
REVIEW
• Pengobatan rasional apa saja ?
• Yang termasuk Subscriptio :
• Etiket obat ada 2, sebutkan :
OBAT
• The medical and nursing profession use the word
“drug” to refer to “medicine”
• A different use of the word “drugs” refers to
those substances on which a person may become
dependent
• These range from mild stimulants such as caffeine
(found in tea and coffee) to powerful agents that
alter mood and behaviour. Some addictive drugs
have no medical use and cannot be obtained
legally.
Where drugs come from?
• At one time, the only available drugs were
substances extracted from plants, or in some
cases, animals.
• Virtually all the drugs in current use have been
developed in the laboratory and
manufactured through various chemical
proscesses.
How drugs are Classified ??
• Scientist and pharmacologist, interested in
chemical structures.
• Doctors, concerned with use, employ another.
• Manufacturers and advertisers, promoting the
benefits of their products, use simpler, more
appealing names.
• Government regulators, wary of the harm some
drugs may do, classify them in a different manner
altogether, according to their legal status
• Powerful drugs often have marked adverse
effects. Commonly used drugs with less
potential to cause harm are sold over the
counter in pharmacies and supermarkets.
• More powerful drugs (those that the
Medicines Commission has ruled cannot be
used safely without medical supervision)
require a doctor’s prescription.
 OBAT

Adalah Zat atau substansi yang


diberikan kepada manusia atau binatang
dengan tujuan :
-Menentukan diagnosa
-Mengobati/menyembuhkan
-Mengurangi penderitaan
-Pencegahan penyakit
Maksud dan tujuan Penggolongan obat ini adalah :
Untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusi obat

-Obat bebas
-Obat bebas terbatas
-Obat keras
-Obat keras tertentu (psikotropika)
-Obat Narkotika
A. Obat Bebas
Obat yang dapat digunakan secara bebas tanpa perlu resep dokter
Tanda lingkaran hijau dengan garis tepi hitam
Ex : - Tablet Paracetamol
- Rivanol
- Bedak salicyl
B. Obat Bebas Terbatas = daftar W (waarschuwing/pemberitahuan)
Segolongan obat yang dalam jumlah tertentu, penggunaannya
aman, tetapi apabila terlalu banyak akan menimbulkan efek kurang enak.
- Pemakaian tidak perlu dibawah pengawasan dokter
- Dikatakan terbatas karena pemberiannya dalam jumlah atau dosis
dibatasi.
- Tanda “ lingkaran biru dengan garis tepi hitam “

Tanda peringatan pada obat bebas terbatas :


1. P No. 1 : Awas ! Obat Keras. Bacalah aturan, memakainya ditelan
2. P No. 2 : Awas ! Obat Keras. Hanya untuk dikumur, jangan ditelan
3. P No. 3 : Awas ! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan
4. P No. 4 : Awas ! Obat Keras. Hanya untuk dibakar.
5. P No. 5 : Awas ! Obat Keras. Tidak boleh ditelan
6. P No. 6 : Awas ! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan
C. Obat Keras
 Segolongan obat yang berbahaya, dimana pemakainya harus
dibawah pengawasan dokter
 Hanya boleh diserahkan dengan resep dokter K
 Resep yang mengandung obat keras tidak boleh diulang
 Tanda lingkaran merak dengan huruf K yang berwarna hitam
Ex. : - Golongan antibiotik
- Golongan Psikotropika

D. Narkotika = obat daftar “O” artinya opiat


Narkotika yang beredar resmi hanya digunakan untuk kepentingan
pengobatan atau tujuan ilmu pengetahuan
Hanya dapat diperoleh dengan resep dokter
Ex : codein, morfin, doveri
Fungsi Obat dalam Resep
 Dalam resep bisa terdapat bermacam-
macam obat, dibedakan menjadi 4 fungsi:
1. Remedium Cardinale
2. Remedium Adjutiva
3. Remedium Corringensia:
3.1. R.C. Actionis
3.2. R.C. Saporis
3.3. R.C. Odoris
3.4. R.C. Coloris
4. Remidium Constituen
45
Fungsi Obat
 R. Cardinale  obat yg berfungsi
menyembuhkan penyebab terjadinya penyakit.,
sehingga dsb “Obat Pokok / Obat Utama”
Exp. Antibiotika pd infeksi bakteri, Chloroquin
pd kasus malaria
 R. Adjutiva  Obat tambahan yg membantu
utk kesembuhan, biasanya obat-obat
simpatomatik.

Exp. Parasetamol (sbg antipiretik), Lasix


(kasus dgn oedema pd px jantung)

46
 R. Corringensia  bahan obat berfungsi
memperbaiki obat yang diberikan.
 R.C. Actionis  memperbaiki kerja R.
Cardinale
exp. Vit C (memperbaiki ferro sulfat shg
mudah mjd ferri sulfat), Na bicarbonat
utk preparat sulfa
 R.C. Saporis  memperbaiki rasa,
exp. Saccharin utk obat pahit
 R.C. Odoris  menutupi atau memperbaiki
bau obat yang tdk enak.
Exp. Ol. Rosarum, O. Menthae piperitae
47
 R.C. Coloris  memberikan warna yg lebih
menarik
Exp. Caramel utk obat bentuk larutan dan
Carminum utk obat serbuk

 R. Constituen  berfungsi sbg pelarut


(vehikulum / sbg pengisi)
Exp. Pelarut : aquadest  u/ obat minum
Vehikulum  Saccharum lactis u/ pulveres
Vaseline u/ salep
Ol. cacao u/ suppositoria

48
REVIEW
• Yang termasuk narkotika, sebutkan 2 macam :
• Antibiotika termasuk golongan obat :
• Parasetamol termasuk golongan obat :
Contoh Penulisan Resep
Puyer, generic, dengan dtd Obat jadi, generik
Injeksi

R/ Gentamisin ampul No. II


Spuit 5 mL No. IV
S.i.m.m

Pro : Ny.T
Salep
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai