08.00 – 10.30
Mencakup :
1. Analisis Kualitatif
2. Analisis Kuantitatif
5
Menyatakan keberadaan suatu unsur atau senyawa
dalam sampel
Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam sampel dapat
dianalisis secara langsung, sebagian besar memerlukan proses
pemisahan terlebih dulu dari unsur yang mengganggu.
6
1. Bidang Industri Makanan
Penentuan kadar protein dalam suatu makanan atau bahan
pangan.
2. Bidang Pertambangan
Penentuan kadar uranium dalam suatu bijih tambang.
3. Bidang kedokteran
Mendiagnosis suatu penyakit pada manusia :
Tingkat konsentrasi bilirubin dan enzim fosfatase alkali
dalam darah menunjukkan adanya gangguan fungsi liver.
Tingkat konsentrasi gula dalam darah dan urin
menunjukkan penyakit gula.
7
4. Bidang Lingkungan
Penentuan konsentrasi logam berat yang terlarut ke
dalam lingkungan air (pencemaran air).
5. Bidang Pertanian
Lahan pertanian sebelum digunakan, maka tingkat
kesuburannya ditentukan dengan mengetahui tingkat
konsentrasi unsur yang ada di dalam tanah, misalnya
konsentrasi N, P, K dalam tanah.
8
Analisis Klasik
dan
Analisis Instrumental (Modern)
9
Analisis Klasik
Berdasarkan pada reaksi kimia dengan stoikiometri
yang telah diketahui dengan pasti.
Contoh : Volumetri (Titrasi) dan Gravimetri
Volumetri,
Besaran yang diukur : volume zat-zat yang bereaksi
Gravimetri,
Besaran yang diukur : Massa dari zat-zat
10
Analisis Instrumental (Analisis Modern)
Berdasarkan sifat fisiko-kimia zat.
Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat
menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan
yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis
spektroskopi.
Menggunakan instrument canggih
11
1. Sampling,
2. Pengubahan sampel ke dalam bentuk
yang sesuai dengan pengukuran,
3. Pengukuran,
4. Perhitungan dan interpretasi data.
12
Pengambilan sampel yang dapat mewakili
materi keseluruhan yang sebenarnya.
Diubah menjadi sampel laboratorium yang
lebih kecil baik bentuk mau pun jumlahnya.
13
A. Pengeringan sampel
14
1. Pengeringan menggunakan oven
(Thermogravimetri)
Dilakukan menggunakan oven dengan suhu 105 – 110°C
sampai mencapai berat konstan (tidak berubah).
17
2. Destilasi (Thermovolumetri)
Uap yang dihasilkan dari pendinginan destilasi
akan mencair kembali dan hitung berapa
volumenya untuk menghitung kadar air.
Sekitar 1 jam tidak ada penambahan volume lagi.
20
B. Penimbangan atau pengukuran volume
sampel
21
C. Pelarutan sampel
22
D. Pemisahan senyawa pengganggu
23
1. Pengayakan
2. Flotasi (pengapungan)
3. Filtrasi
4. Sentrifugasi
5. Kristalisasi
6. Destilasi
7. Ekstraksi
24
1. Pengayakan
Untuk sampel heterogen khususnya pada campuran
dalam fasa padat.
Didasari pada perbedaan ukuran partikel.
Menggunakan ayakan yang memiliki pori atau lubang
tertentu yang dinyatakan dalam satuan mesh.
Contoh : memisahkan pasir dari batu kerikil
25
2. Flotasi (Pengapungan)
Untuk sampel dalam fasa padat.
Didasari pada sifat permukaan dari senyawa atau partikel
Terbagi 2 :
a. Hidrofilik (Suka Air)
b. Hidrofobik (Tidak suka Air)
Senyawa atau partikel yang suka air akan tetap berada
pada fasa air sedangkan untuk senyawa atau partikel
yang tidak suka air akan menempel pada gelembung
udara dan akan naik ke permukaan sehingga dapat
dipisahkan.
26
3. Filtrasi
Untuk sampel campuran heterogen yang mengandung
cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan
media filter yang hanya akan meloloskan cairan dan
menahan partikel-partikel padat.
27
a. Gravitasi
Dengan menggunakan kertas saring yang dimasukkan ke
dalam corong pisah.
Untuk jumlah partikel cair yang lebih banyak daripada
padatnya.
Masukkan media filter sedikit demi sedikit, kira-kira
sepertiga dari kertas saring.
Zat padat : residen Zat cair : filtrat
b. Tekanan
Dengan menggunakan pompa vacum.
Untuk jumlah partikel padat yang lebih banyak daripada
cairannya.
28
4. Sentrifugasi
33
6. Destilasi
Didasarkan pada perbedaan titik didih atau volatilitas
(kecenderungan suatu senyawa untuk berubah wujud
dari cair menjadi uap atau gas) dari masing-masing zat
penyusun dari campuran homogen.
Volatilitas tinggi : mudah menguap atau mendidih
Titik didih tinggi : susah menguap atau mendidih
35
1. Destilasi Sederhana
2. Destilasi Bertingkat (Fractional Destilation)
36
Alkohol dihasilkan melalui proses fermentasi dari
sisa nira (tebu) yang tidak dapat diproses menjadi
gula pasir. Hasil fermentasi adalah alkohol yang
masih bercampur secara homogen dengan air.
Atas dasar perbedaan titik didih air (100°C) dan titik
didih alkohol (70°C), sehingga yang akan menguap
terlebih dahulu adalah alkohol.
Uap tersebut akan melalui pendingin dan akan
kembali cair. 37
Proses pemisahan yang lebih komplek terjadi pada
minyak bumi. Dalam minyak bumi banyak terdapat
campuran.
Atas dasar perbedaan titik didih atau sifat
volatilitasnya, maka dapat dipisahkan produk-
produk dari minyak bumi.
Proses ini dikenal dengan destilasi fraksi, dimana
terjadi pemisahan-fraksi-fraksi dari bahan bakar.
38
39
Minyak bumi akan diuapkan secara terus
menerus dan kemudian didinginkan oleh
beberapa kondensor.
Setiap kondensor akan mendinginkan uap
yang spesifik berdasarkan tingkat
volatilitasnya.
Gas dengan volatilitas paling tinggi, artinya
paling mudah menguap akan terpisah
terlebih dahulu
40
7. Ekstraksi
Pemisahan zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap pelarut-pelarut tertentu
(dua cairan tidak saling larut seperti air dengan
pelarut organik)
41
7. Ekstraksi
Pencampuran iod dengan air dan kloroform
menghasilkan 2 fasa/lapisan.
Lapisan bawah berwarna ungu = iod terlarut dalam
klorofom
Lapisan atas berwarna kuning muda = iod terlarut dalam
air.
Kloroform berada dilapisan bawah karena berat jenis
kloroform lebih besar daripada air.
Iod akan lebih banyak terlarut dalam kloroform, karena
sifat iod dan kloroform yang sama-sama semipolar.
Berbeda dengan air yang polar. 42
7. Ekstraksi
Lapisan kloroform yang berisi iod dipisahkan atau
ditampung ke dalam erlemeyer.
Tambahkan lagi kloroform pada fasa air agar iod yang
tersisa dalam air akan terlarut dalam kloroform
(dilakukan sebanyak 5 kali) hingga lapisan air semakin
bening yang menunjukkan tidak ada lagi kandungan iod
dalam air.
43
3. Pengukuran
Teknik pengukuran :
Secara klasik yang berdasarkan reaksi kimia
Secara instrumen yang berdasarkan sifat
fisikokimia.
44
4. Perhitungan dan Interpretasi Data
45
4. Perhitungan dan Interpretasi Data
Pada spektroskopi diperoleh dari hubungan
absorban dan konsentrasi sampel dalam larutan.
Kadar spl : Au x Mb x Br
Ab x Mu
Persen Kadar : Kadar sampel x 100%
Kadar etiket
Au = absorban sampel
Ab = absorban baku
Mb = kosentrasi baku
Mu = kosentrasi sampel
Br = Bobot rata-rata
46
47