Anda di halaman 1dari 52

LATSAR CPNS

BIODATA
 Saleh Ramalan..
 Ambon, 5 Januari 1984
 S1 Ilmu Kelautan Univ. Hasanuddin
Mksr
 S2 Magister Manajemen Univ. Airlangga
 Mahasiswa Program Doktor IPDN
 Inspektorat Provinsi Maluku
 Widyaiswara Badan Diklat Prov. Maluku
 Batu Merah – Ongkoliong
 085230800101
 aleramelan@gmail.com
 Menikah, 4 Putri
- Mata Diklat ini memfasilitasi peserta untuk
Memiliki pengetahuan tentang ketentuan dan
persyaratan untuk menjadi CPNS, memahami
permasalahan Manajemen Kepegawaian
Daerah, serta memahami berbagai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku bagi
Pegawai Negeri Sipil termasuk hak dan
kewajibannya selama menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya
- Mata Diklat ini disajikan melalui kombinasi
metode ceramah interaktif, diskusi, studi
kasus.
Setelah mengikuti pembelajaran
ini peserta diharapkan mampu
menjelaskan peran dan fungsi
Aparatur Sipil Negara serta
kedudukan, kewajiban dan hak
Pegawai Negeri Sipil
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan mampu menjelaskan :
1. Pengertian Aparatur Sipil Negara
2. Asas, Prinsip, Nilai Dasar serta Kode Etik dan
Perilaku ASN
3. Peran dan Fungsi ASN
4. Kedudukan, Hak dan Kewajiban PNS
5. Sistem Rekruitmen
6. Sistem Penempatan PNS
7. Sistem Penggajian dan Penghargaan
8. Sistem Karir PNS
9. Sistem Diklat PNS
10.Sistem Pemberhentian PNS
• Manajemen Aparatur Sipil Negara adalah Pengelolaan
ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN
• Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN Pasal
47 BKN memiliki fungsi :
a. Pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN
b. Penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang
pertimbangan teknis formasi, pengadaan,
perpindahan antar instansi, persetujuan kenaikan
pangkat, dan pensiun
c. Penyimpanan informasi pegawai ASN yang telah
dimutahirkan oleh instansi pemerintah serta
bertanggung jawab atas pengelolaan dan
pengembangan Sistem Informasi ASN

6
- Tugas BKN adalah :
a. Mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN
b. Membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi
serta mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja
Pegawai ASN oleh instansi pemerintah
c. Membina Jabatan Fungsional di Bidang Kepegawaian
d. Mengelola dan mengembangkan sistem informasi
kepegawaian ASN berbasis kompetensi didukung oleh
sistem informasi kearsipan yang komprehensif
e. Menyusun norma, standar, dan prosedur teknis
pelaksanaan kebijakan Manajemen ASN
f. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN
g. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma,
standar dan prosedur manajemen kepegawaian ASN
- Untuk kelancaran pelaksanaan manajemn PNS di Daerah
maka dibentuk BKD yang merupakan perangkat daerah
yang dibentuk oleh Kepala Daerah (Pasal 34 A UU Nomor
43 Tahun 1999)

7
- ASN (UU No.5 Tahun 2014) adalah Profesi bagi PNS dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah
- Pegawai ASN adalah PNS dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
- PNS adalah warga negara indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
- Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah
WNI yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan

8
1. Kepastian Hukum
2. Profesionalitas
3. Proporsionalitas
4. Keterpaduan
5. Delegasi
6. Netralitas
7. Akuntabilitas
8. Efektif dan Efisien
9. Keterbukaan
10. Non Diskriminatif
11. Persatuan dan Kesatuan
12. Keadilan dan Kesetaraan
13. Kesejahteraan

9
1. Nilai Dasar
2. Kode Etik dan Kode perilaku
3. Komitmen, integritas moral, dan tanggung
jawab pada pelayanan publik
4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas
5. Kualifikasi akademik
6. Jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas
7. Profesionalitas jabatan

10
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara dan Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta pemerintahan yang sah
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
8. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir

11
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayanan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN

12
 Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK)
 Status PNS merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai
pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan
memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP) secara nasional
 Status PPPK merupakan Pegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah dan Ketentuan Undang-Undang
 Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
 Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan
oleh pimpinan Instansi Pemerintah, dan bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik

13
 Fungsi Pegawai ASN adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat dan
pemersatu bangsa
 Tugas Pegawai ASN :
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
 Peran Pegawai ASN adalah sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik KKN

14
15
1. Hak Pegawai ASN
a. Pegawai ASN
- Gaji, tunjangan, dan fasilitas
- Cuti
- Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
- Perlindungan
- Pengembangan kompetensi
- Jaminan kesehatan
- Jaminan kecelakaan kerja
- Jaminan kematian
- Bantuan HUKUM
b. Pegawai PPPK
- Gaji dan Tunjangan
- Cuti
- Perlindungan
- Pengembangan kompetensi

16
2. Kewajiban Pegawai ASN
a. Setia dan taat pada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan
Pemerintah yang sah
b. Menjaga persatuan dan kesatuan
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang,
baik didalam maupun diluar kedinasan
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
h. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI

17
 Dalam peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang
Peraturan Disiplin PNS disebutkan peraturan disiplin
adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan
sangsi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan
dilanggar oleh PNS
 Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
 Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau
perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau
melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang
dilakukan didalam maupun diluar jam kerja
 Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan
kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS

18
TINGKAT HD JENIS HUKUMAN DISIPLIN
RINGAN 1. Teguran Lisan
2. Teguran Tertulis;
3. Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis
SEDANG 1. Penundaan kenaikan utk paling lama 1 thn;
2. Penurunan gaji sebesar 1 kali kenaikan gaji
berkala utk paling lama 1 thn;
3. Penundaan kenaikan pangkat utk paling lama 1
tahun
BERAT 1. Penurunan pangkat pd pkt yg setingkat lebih
rendah utk paling lama 1 thn;
2. Pembebasan dari jabatan;
3. Pemberhentian dengan hormat, tdk atas
permintaan sendiri sbg PNS
4. Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS;
 Merupakan peramalan Kebutuhan Pegawai pada masa yang akan
datang dari berbagai jenis pekerjaan.
 Dilakukan atas dasar TUNTUTAN ORGANISASI;
 Peramalan Pengadaan Pegawai Menentukan Jumlah Pegawai yang
diperlukan dengan berbagai kualifikasi atau latar belakang
pendidikan yg dibutuhkan ;
 Secara Umum didasarkan pada Permintaan dari Unit2 Organisasi
berdasarkan ANALISA BEBAN KERJA dan KETERSEDIAAN
ANGGARAN ( Teknik Peramalan JANGKA PENDEK) ;
 Sedangkan Teknik Peramalan JANGKA PANJANG menggunakan
Teknik seperti Mendengar Para Ahli, Permintaan dari Unit2 dengan
menggunakan berbagai Analisis (Analisis Trend);
 Secara Empiris  Perencanaan Kepegawaian dimulai dari
Inventarisasi Lowongan Jabatan yg tlh ditetapkan dlm Formasi
beserta syarat jabatannya, pengumuman, pelamaran, penyaringan,
pengangkatan menjadi CPNS s/d Pengangkatan menjasi PNS dan
Penempatannya ;
 FORMASI adalah Jumlah dan Susunan Pangkat PNS yg
diperlukan utk mampu melaksanakan Tugas Pokok dlm
jngka wkt terttu, ditetapkan oleh Pejabat yang
Berwenang;
 Dilakukan berdasarkan BEBAN KERJA dengan
mempertimbangkan macam2 Pekerjaan rutinitas;
keahlian yg diperlukan, dan hal lain yg mempengaruhi
JUMLAH dan SDM yg diperlukan;
 Penetapan Formasi PNS ditujukan utk mengendalikan
JUMLAH dan MUTU Pegawai pd tiap Organisasi Negara
yg CUKUP sesuai dengan BEBAN KERJA yg hrs
dilaksanakan;
 Ketentuan ttg Formasi PNS diatur dlm PP No.97Tahun
2000 dan Ketentuan Pelaksanaannya diatur oleh
KPTSN Kepala BAKN No.09 Tahun 2001;
 Formasi PNS Pusat dan Daerah ditetapkan oleh
MENPAN setelah mendapatkan pertimbangan teknis
dari KEPALA BAKN ;
 Pengadaan PNS dilakukan berdasarkan kebutuhan utk
mengisi formasi yang lowong dalam st Organisasi. Lowongan
itu disebabkan karena ada PNS yg Berhenti, Pensiun,
Meninggal dunia, atau adanya Perluasan Organisasi;
 Lowongan Formasi hrs diumumkan scr luas di massmedia yg
berisikan informasi ttg :
Jumlah dan jenis jabatan yg lowong;
Syarat2 jabatan yg hrs dipenuhi oleh setiap pelamar;
Alamat dan tempat lamaran ditujukan;
Batas waktu pengajuan lamaran;
Lain2 yg dipandang perlu sesuai kebutuhan;
 Ketentuan Pengadaan PNS diatur dlm PP No.98Thn 2000,jo
PP No. 11 Thn.2000 & Ketentuan Pelaksanaannya dg KPTS
Kepala BKN N0.10 Th 2001.
Syarat2 yang harus dipenuhi setiap Pelamar

Syarat2 yang harus dipenuhi setiap Pelamar :


 WNI
 Berusia min. 18 thn – maks.35 thn;
 Tdk pernah dihukum penjara atau kurungan berdsrkan kptsn
Pengadilan yg berkekuatan hukum tetap krn melakukan st
tindak pidana;
 Tdk pernah diberhentikan dengan hormat tdk atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat sbg PNS atau diberhentikan
tidak dengan hormat sbg Peg. Swasta;
 Tdk berkedudukan sebagai CPNS;
 Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan ketrampilan
yang diperlukan;
 Berkelakuan Baik;
 Sehat jasmani rohani
 Bersedia ditempatkan diseluruh Wilayah NKRI atau negara lain
yg ditentukan oleh Pemerintah;
 Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan;
Pengangkatan CPNS

PELAMAR YANG Diangkat sebagai


LULUS UJIAN CPNS
1. Diberikan NIP dan diangkat sbg CPNS dalam masa ujicoba 1 – 2
tahun;

2. Golongan/Ruang yg ditetapkan utk pengangkatan CPNS sbb :


> I/a  minimal STTB/Ijazah SD atau yang setingkat;
> I/c  minimal STTB/Ijazah SLTP atau yang setingkat;
> II/a  minimal STTB/Ijazah SLTA, Diploma I atau yang setingkat;
> II/b  minimal STTB/Ijazah SGPLB atau Diploma II;
> II/c  minimal STTB/Ijazah Sarmud, Akademi, atau Diploma III;
> III/a  minimal STTB/Ijazah Sarjana (S1) atau DiplomaIV;
> III/b  minimal STTB/Ijazah dokter, Apoteker, Magister (S2) atau
ijazah lain yang setara:
> III/c  saat melamar memiliki dan menggunakan ijazah Doktor;
Dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian, CPNS
dinyatakan diberhentikan apabila :
1. Mengajukan permohonan berhenti
2. Tidak memenuhi syarat kesehatan
3. Tidak lulus diklat prajabatan
4. Tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan
tugas
5. Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik
yang dapat mengganggu lingkungan pekerjaan
6. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
7. Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan
keterangan atau bukti yang tidak benar
8. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
tetap

25
SUMPAH PNS
Setiap CPNS yang akan diangkat menjadi PNS, dan
atau akan mengembangankan suatu tgs jabatan
diwajibkan mengangkat sumpah atau Janji PNS
dihadapan pejabat atasan yang berwenang menurut
agama atau kepercayaan terhadap Tuhan YME ;
Sumpah atau Janji  Kesanggupan utk mentaati
keharusan atau utk tdk melakukan larangan yg
ditentukan, yg diikrarkan dihadapan Pejabat Atasan
yg berwenang menurut Agama dan Kepercayaan
terhadap Tuhan YME;
Secara teknis diatur oleh instansi yang berwenang ;
PENEMPATAN DAN PENGANGKATAN DLM ST JABATAN
MENGGUNAKAN PRINSIP : Profesionalisme, sesuai dengan
Kompetensi, Prestasi Kerja, Jenjang Pangkat dan Syarat Obyektif
lainnya (disiplin, Kesetiaan, Pengabdian, Pengalaman, Kerja
sama, Dapat dipercaya);
JABATAN adalah : Kedudukan yang menunjukan Tugas,
tanggung jawab, wewenang dan Hak seorang PNS dalam suatu
Organisasi Negara.
JABATAN KARIER adalah : Jabatan dilingkup Birokrasi
Pemerintah yg hanya dpt diduduki oleh PNS;
JABATAN KARIER dibedakan menjadi Jabatan Karier
STRUKTURAL  Jabatan yg secara tegas ada dlm struktur
Organisasi & Jabatan Karier FUNGSIONAL  Jabatan yg tidak
secara tegas disebutkan dalam Struktur Organisasi.
CPNS tidak dpat diangkat dalam jabatan struktural, karena
masih dalam masa Percobaan dan belum diberikan pangkat;
 PANGKAT  Kedudukan yang menunjukan tingkat seorang PNS
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian
yang digunakan sebagai dasar penggajian;
KENAIKAN PANGKAT  Penghargaan yang diberikan atas
Prestasi Kerja dan Pengabdian PNS terhadap Negara;
Maksud yang lain, KP juga sebagai dorongan agar PNS dpt
meningkatkan Prestasi Kerja dan Pengabdiannya;
Ketentuan KP diatur dalam PP Nomor 99 Tahun 2000 jo. PP
No.12 Tahun 2002, ketentuan pelaksanaannya Keputusan
Kepala BKN No.11 Tahun 2001;
Nama dan Susunan Pngkat, Ada 17 jenjang dan 4 Golongan ;
tiap Golongan terdiri dari 4 jenjang, kecuali Gol IV, 5 jenjang;
lihat sebelah 
 Adalah penghargaan yg diberikan kepada PNS yg telah memenuhi syarat yg
ditentukan tanpa terikat pada Jabatan, sepanjang tidak melampaui Pangkat atasan
langsungnya;
 Diberikan kpd PNS yang :
* Melaksanakan Tgs belajar dan sebelumnya tidak menduduki jbtn
Struktural atau Jbtn Fungsional terttu;
* Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk dan tidak
menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya
atau fungsional tertentu;
 Diberikan sampai dengan :
> Pengatur Muda (II/a) bagi yang memiliki Ijazah SD;
> Pengatur (II/c) yg memiliki ijazah SLTP;
> Pengatur Tk.I (II/d), yg memiliki SLKTP;
> Penata Muda Tk.I (III/b) yg memiliki STTB SLTA, SLKTA (3 thn),SLKTA (4 tahun),
Diploma I, Diploma II;
> Penata (III/c), yg memilikiSGPLB, Diploma III, Akademi, BA;
> Penata Tk.I (III/d), yg memiliki Ijazah S1 atau Diploma IV;
> Pembina (IVa) yg memiliki Ijazah dokter, apoteker, S2, ijaza lain yg setar
> Pembina Tk.I (IV/b) yg memiliki ijazah Doktor ( S3)
 Adalah Kepercayaan dan penghargaan yg diberikan kepada PNS atas prestasi kerja
yang tinggi;
 Diberikan kpd PNS yang :
* Menduduki Jabatan Struktural atau Fungsional terttu;
* Menduduki jabatan yg penetapannya dengan Kepres;
* Menunjukan Prestasi Kerja luar biasa baiknya;
* Menemukan penemuan baru yg bermanfaat bagi negara;
* Diangkat menjadi pejabat Negara;
* Memperoleh STTB/Ijazah;
* Melaksanakan Tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau
Fungsional;
* Telah selesai mengikuti dan Lulus Tugas Belajar;
* Dipekerjakan dan diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yg
diangkat dalam jabatan pimpinan yg telah ditetapkan persamaan eselonnya
atau jabatan fungsional terttu;
 PNS yang menduduki jbtn Struktural dan pangkatnya masih 1 tkt dibawah jabatan
jenjang pangkat terendah yg ditentukan utk jabatan itu, dapat dinaikan pangkat
setingkat lebih tinggi, apabila : 1 thn dlm pkt, sekurangnya 1 thn dlm jabatan
struktural dan DP3 bernilai BAIK dlm 2 thn ber-turut2
PNS yg menunjukan prestasi kerja luar biasa baiknya dalam satu
tahun terakhir, atau menemukan penemuan baru yg bermanfaat
bagi Negara, dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa
terikat dengan jenjang pangkat, apabila :
# Se-kurang2-nya 1 tahun dalam pangkat terakhir;
# DP3 bernilai “Amat Baik” dan bagi PNS yang menemukan
Penemuan baru nilai DP3 tahun terakhir Rata2 bernilai
“Baik”

PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara dan diberhentikan


dari Jabatan Organiknya dapat dinaikan pangkatnya setingkat
lebih tinggi tanpa terikat pada Jenjang pangkat, apabila :
# Se-kurang2-nya 4 tahun dalam pangkat terakhir;
# Nilai DP3 dalam 1 tahun terakhir sekurang-kurangnya
bernilai “Baik”
PNS yg juga dapat dinaikan pangkatnya setingkat lebih
tinggi apabila memperoleh :
a. STTB/Ijazah SLTP atau setingkat, dan masih berpangkat juru muda Tk I
(Ib) ke bawah,dapat dinaikan pangkatnya menjadi Juru ((I/c);
b. STTB/Ijazah SLTA, Diploma I, atau setingkat, dan masih berpangkat juru Tk
I (I/d) ke bawah,dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur muda (II/a)
c. STTB/Ijazah SGPLB, Diploma II dan masih berpangkat Pengatur muda
(II/a) ke bawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda
Tingkat I (II/b);
d. Ijazah Sarmud, Akademi, Diploma III dan masih berpangkat Pengatur
Muda Tk.I (II/b) ke bawah,dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur
(II/c);
e. Ijazah S1, Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur Tk.I (II/d) ke bawah,
dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda (III/a)
f. Ijazah dokter, apoteker, S2 dan ijazah lainnya yg setara, dan masih
berpangkat Penata Muda (III/a) ke bawah, dapat dinaikan pangkatnya
menjadi Penata Muda Tk.I (III/b);
g. Ijazah doktor (S3) dan masih berpangkat Penata Muda Tk.I (III/b)
ke bawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata (III/c);
PNS yg melaksanakan Tugas Belajar apabila telah
LULUS dan memperoleh:
a. Ijazah SGPLB, Diploma II dan masih berpangkat Pengatur muda (II/a) ke
bawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda Tingkat I
(II/b);
b. Ijazah Sarmud, Akademi, Diploma III dan masih berpangkat Pengatur
Muda Tk.I (II/b) ke bawah,dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur
(II/c);
c. Ijazah S1, Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur Tk.I (II/d) ke bawah,
dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata Muda (III/a)
d. Ijazah dokter, apoteker, S2 dan ijazah lainnya yg setara, dan masih
berpangkat Penata Muda (III/a) ke bawah, dapat dinaikan pangkatnya
menjadi Penata Muda Tk.I (III/b);
e. Ijazah doktor (S3) dan masih berpangkat Penata Muda Tk.I (III/b)
ke bawah, dapat dinaikan pangkatnya menjadi Penata (III/c);
Kenaikan Pangkat sebagaimana dimaksud diatas, diberikan
apabila: se-kurang2-nya 1 tahun dlm Pangkat terakhir dan
DP3 se-kurang2nya bernilai “Baik” dalam 1 tahun terakhir;
Adalah Kenaikan Pangkat sebagai Penghargaan
terhadap PNS yang dinyatakan Tewas, karena
menjalankan tugas kewajibannya; CPNS yang tewas
diangkat menjadi PNS;

Keputusan Kenaikan Pangkat Anumerta dan


Keputusan Pengangkatan menjadi PNS diberikan
sebelum PNS yang tewas tersebut dimakamkan
Adalah Kenaikan Pangkat setingkat lebih tinggi yang
diberikan kepada PNS yang meninggal dunia atau yang
diberhentikan dengan hormat dengan hak Pensiun
karena telah mencapai batas usia pensiun, dpt diberikan
KP Pengabdian setingkat lebih tinggi apabila, memiliki
masa kerja sebagai PNS selama :
a. Minimal 30 tahun secara terus menerus dan se-
krng2nya tlh 1 bln dlm Pangkat terakhir;
b. Minimal 20 tahun secara terus menerus dan se-
krng2nya tlh 1 tahun dlm Pangkat terakhir;
c. Minimal 10 tahun secara terus menerus dan se-
krng2nya tlh 2 thn dlm Pangkat terakhir;
d. DP3 sekurang2nya bernilai “Baik” dlm 1 thn terakhir;
e. Tidak pernah dijatuhi Hukuman Disiplin Sedang,
atau Berat dalam 1 Tahun terakhir;
PNS berhak memperoleh gaji yang ADIL DAN LAYAK sesuai
dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya;

GAJI YANG ADIL adalah: gaji yang memenuhi kebutuhan hidup


bersama keluarganya, shg PNS hanya memusatkan perhatian, tenaga
dan pikirannya utk pelaksanaan tugas yang dipercayakannya kpdnya;

GAJI YANG LAYAK adalah: utk menjamin terpenuhinya kebutuhan


pokok dan dpt mendorong produktivitas dan kreativitas PNS;

Sistem Penggajian PNS :


a) Sistem skala tunggal  sistem penggajian yang memberikan
gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dengan
tidak/kurang memperhatikan sifat pekerjaan dan berat
ringannya tanggung jawab pekerjaan;

b) Sistem Skala Ganda  sistem penggajian yang besarnya gaji


ditentukan bukan saja berdasarkan pangkat ttp jg sifat pekerjaan
yg dilakukan, prestasi kerja yg dicapai dan tgjwab pekerjaan;

 Ketentuannya diatur dlm PP No.7 Th.1977 jo PP No.15 Th 1993, jo PP


No.26 Th 2001, PP No.11 Th. 2002;
Penetapan Gaji Pokok
1) PNS yg diangkat dlm st Pangkat, diberikan Gaji Pokok berdasarkan Gol/Ruang
yg ditetapkan utk Pangkat itu, yg segaris dgn pengalaman Kerja atau masa
kerja golongan yg dimiliki ;

2) Kepada CPNS diberikan 80% dr segi pokok yg diperuntukan utk PNS, yg segrs
dgn pengalaman kerja yg diakui sbg massa kerja gol;

3) Kpd PNS yg diangkat dlm pangkat setingkat lebih tinggi, diberikan gaji pokok
baru berdsrkan Pangkat yg Baru, yg segrs dgn masa kerja golongan dlm
gol/ruang menurut Pangkat lama;

4) Pemberian gaji pokok se-tinggi2nya berdsrkan gaji pokok maksimum dlm


gol/ruang ybs, dikurangi 2 kali kenaikan gaji berkala yang terakhir dalam
gol/ruang tsb;

5) Masa kerja yg dpt diperhitungkan utk menetapkan Gaji Pokok adalah :


a) Selama menjadi PNS kecuali selama cuti diluar tanggungan Negara;
b) Selama menjabat sbg Pejabat Negara;
c) Selama menjalankan tugas pemerintahan;
d) Selama menjalankan kewajiban utk membela negara;
e) Selama menjadi karyawan perusahaan milik pemerintah;
f) Kepada PNS diberikan Kenaikan gaji berkala apabila :
1) Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan;
2) Nilai rata2 DP3 minimal bernilai CUKUP;
3) PNS yg memiliki Prestasi Kerja amat baik (teladan) diberikan kenaikan gaji
Istemewa sbg Penghargaan atas prestasinya
Tunjangan

1) Tunjangan Keluarga  (istri/suami dan Anak) ;


2) Tunjangan Jabatan ( Struktural maupun Fungsional)
3) Tunjangan Pangan ( (tunjangan beras )
4) Tunjangan lainnya yang diatur berdasarkan PP atau
KEPRES mis; Tunjangan Khusus;

Kesejahteraan PNS

1) Perawatan ;
2) Tunjangan Cacat
3) Uang Duka dan Biaya Pemakaman;
PNS yg telah menunjukan prestasi kerja yg
luar biasa baiknya diberikan penghargaan
berupa tanda jasa atau penghargaan lainnya.

Tujuannya  mendorong dan meningkatkan


prestasi kerja serta utk memupuk kesetiaan
terhadap Negara.

Bentuknya  berupa Tanda jasa, Kenaikan


Pangkat istimewa atau bentuk penghargaan
lainnya seperti surat pujian, penghargaan yg
berupa material lainnya;
Satyalancana Karya Satya  Tanda Kehormatan yang
dianugerahkan kpd PNSsbg penghargaan atas jasa2nya terhadap
negara;
Dewan Tanda2 Kehormatan  Dewan yang mempunyai tugas
memberikan kpd Presiden dlm menetapkan penganugerahan dan
pencabutan hak memakai Tanda Kehormatan.
Ketentuan Tanda hormat diatur dalam PP Nomor 25 Tahun
1994, Ketetntuan Pelaksanaannya dengan KEPUTUSAN KEPALA
BAKN Nomor 02 Tahun 1995;
Macam dan warna TK 
a. Satyalencana Karya Satya sepuluh tahun berwarna Perunggu;
b. Satyalencana Karya Satya dua puluh tahun berwarna Perak;
c. Satyalencana Karya Satya tigapuluh tahun berwarna Emas
Persyaratan memperoleh Tanda Kehormatan 
a. Telah menunjukan Kesetiaan, pengabdian, kecakapan,
kejujuran, dan disiplin serta dpt dijadikan Teladan;
b. Satya lencana 10 thn apabila tlah bekerja secara terus-
menerus minimal 10 tahun; TK berwarna perunggu
c. Satya lencana 20 thn apabila tlah bekerja secara terus-
menerus minimal 20 tahun; TK berwarna perak
d. Satya lencana 30 thn apabila tlah bekerja secara terus-
menerus minimal 30 tahun; TK berwarna emas

Pencabutan Hak Memakai Satyalancana :

a. apabila dijatuhi hukuman disiplin tingkat BERAT berupa


pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS;
b. Ditetapkan dengan Keputusan Presiden, setelah mendapat
pertimbangan Dewan Tanda2 Kehormatan, atas usul dari
Pimpinan Dinas;
Ada 2(dua) sistem Pembinaan 
 SISTEM KARIER
 SISTEM PRESTASI KERJA
PEMBINAAN PNS  Setiap upaya yang dilakukan oleh instansi
terhadap seluruh Pegawai baik yang pangku jabatan
struktural maupun fungsional agar dpt melaksanakan
tugasnya sesuai dengan harapan Instansi.
Berlaku bg semua PNS (Pusat maupun Daerah utk menjamin
terwujudnya keserasian pembinaan secara berdaya guna dan
berhasil guna;
Dilakukan berdasarkan pada 2 kategori
 Sistem Karier Terbuka
 Sistem Karier Tertutup
Sistem Karier terbuka  suatu sistem dimana utk menduduk
st jabatan yg lowong dlm suatu unit berlaku utk setiap warga
negara yg memiliki kecakapan, keahlian, & pengalaman yg
diperlukan utk jabatan itu;

Sistem Karier Tertutup  suatu sistem dimana suatu jabatan


yg lowong dlm st organisasi hanya dpt diduduki oleh pegawai
yg ada dlm organisasi itu dan tidak boleh diduduki oleh orang
luar organisasi;
> Bisa dlm arti Departemen/LPND/Prov/Kab/Kota;
> Bisa dalam arti Negara;
Sistem Prestasi Kerja  Sistem dimana Pengangkatan
seseorang dlm Jabatan bukan saja didasarkan atas kecakapan,
keahlian, pengalamannya tetapi lebih didasarkan pada prestasi
kerja yg harus dibuktikan secara Nyata;
 Diklat Jabatan PNS  Proses penyelenggaraan belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan
PNS terutama kemampuannya, mutu keahlian,
ketampilan, menciptakan pola pikir dan
pengembangan metode kerja yang lebih baik serta
pembinaan karier;

 Ketentuan pelaksanaan Diklat Jabatan  PP Nomor


101 thn 2000.

 SASARANNYA  Untuk mewujudkan PNS yang


memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan
masing2 jabatan;
 TUJUAN Diklat PNS :
a. Meningkatkan pengetahuan, ketampilan dan sikap
utk dpt melaksanakan tugas jbtn scr profesional
dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS
dengan kebutuhan Instansi;
b. Menciptakan aparatur yg mampu berperan sebagai
perubahan dan perekat persatuan dan kesatuan
bangsa;
c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yg
berorientasi pd pelayanan, pengayoman dan
pemberdayaan masyarakat ;

d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir


dlm melaksanakan tugas pemerintahan umum dan
pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan
yang baik (GG)
 Jenis Diklat PNS :
a. Diklat Prajabatan bagi CPNS, agar dapat terampil
melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya
- Diklat Prajabatn Golongn I bagi CPNS gol.I
- Diklat Prajabatn Golongan II bagi CPNS gol.II
- Diklat Prajabatn Golongan III bagi CPNS gol.III
b. Diklat Kepemimpinan, utk mencapai persyaratan kompetensi
kepemimpinan aparatur sesuai dengan jenjang jabatan
sytruktural :
- Diklat Pim Tk. IV bagi Pejabat struktural ess.IV
- Diklat Pim Tk. III bagi Pejabat struktural ess.III
- Diklat Pim Tk. II bagi Pejabat struktural ess.II
- Diklat Pim Tk. I bagi Pejabat struktural ess.I
c. Diklat Fungsional, utk mencapai persyaratan jabatan
Fungsional, secara berjenjang yg ditetapkan oleh instansi
pembina JF ybs.
d. Diklat Teknis, utk mencapai persyaratan kompetensi teknis
yg diperlukan guna pelaksanakan tugas PNS, dpt
dilaksanakan secara berjenjang ;
 Instansi Pengendali Diklat PNS :
 BKN, yg scr Fungsional bertanggung jawab atas
pengembangan dan penetapan standar kompetensi Jabatan
dan pengawasan standar kompetensi serta mengendalian
pemantapan lulusan Diklat;
 Pejabat Pembina Kepegawaian melakukan pemantauan dan
penilaian scr periodik tertentu antara penempatan lulusan
dengan jenis yg telah diikuti serta melaporkan kpd BAKN;
 Instansi Pembina Diklat :
 LAN scr Fungsional bertanggung jawab atas pengaturan
koordinasi dan penyelenggaraan yg scr keseluruhan dilakukan
melalui :
1. Penyusunan Pedoman Diklat;
2. Bimbingan dan Pengembangan Kurikulum Diklat;
3. Bimbingan dan penyelenggaraan Diklat;
4. Standarisasi & Akreditasi Diklat;
5. Standarisasi & Akreditasi Widyaiswara;
6. Pengembangan SIMDIKLAT;
7. Pengawasan terhdp program penyelenggaraan Diklat;
8. Pemberian bantuan teknis melalui konsultasi, bimbingan
ditempat kerja, kerjasama dlm pengembangan,
penyelenggaraan dan evaluasi Diklat;
 Adalah : Pemberhentian yang mengakibatkan ybs
kehilangan statusnya sbg PNS;
 Prinsipnya  PNS Meminta berhenti, atau diberhentikan
dengan hormat, atau diberhentikan tidak dengan hormat,
(tergantung pada pertimbangan pejabat yg berwenang
atas berat ringannya perbuatan yg dilakukan dan besar
kecilnya akibat yg ditimbulkan dari perbuatan itu);
 Jenis Pemberhentian PNS, berdasarkan Pasal 23 UU Nomor
43 Thn.1999, adalah :
1. PNS diberhentikan dengan hormat krn meninggal dunia;
2. PNS dpt diberhentikan dengan hormat krn :
a. Atas permintaan sendiri;
b. Mencapai batas usia pensiun;
c. Perampingan organisasi;
d. Tidak cakap jasmani atau rohani shg tidak dapat
menjalankan Kewajiban sbg PNS;
3. PNS dpt diberhentikan dgn hormat atau
diberhentikan krn :
a. Melanggar Sumpah/Janji PNS dan
Sumpah/janji jabatan selain
Sumpah/janji PNS dan sumpah/janji Jbtn
krn tdk setia kpd Pancasila, UUD 1945,
Negara & Pemerintah;
b. Dihukum penjara atau kurungan
berdsrkan Kptsn Pengadilan yg tlh
mempunyai kekuatan hukum tetap, krn
melakukan tindak pidana kejahatan yg
ancaman hukumannya kurang dari 4
(empat) tahun;
4. PNS dpt diberhentikan dgn hormat tdk atas permintaan
sendiri atau tdk dengan hormat karena :
a. Dihukum penjara atau kurungan berdsrkan Kptsn
Pengadilan yg tlh mempunyai kekuatan hukum tetap,
krn melakukan tindak pidana kejahatan yg ancaman
hukumannya 4 (empat) tahun atau lebih;
b. Melakukan Pelanggaran Disiplin PNS tingkat berat.
5. PNS dpt diberhentikan dgn hormat karena :
a. Melanggar Sumpah/Janji PNS dan Sumpah/janji
jabatan selain Sumpah/janji PNS dan sumpah/janji Jbtn
krn tdk setia kpd Pancasila, UUD 1945, Negara &
Pemerintah;
b. Melakukan Penyelewengan terhdp Ideologi negara,
Pancasila, UUD 1945,
c. Dihukum penjara atau kurungan berdsrkan Kptsn
Pengadilan yg tlh mempunyai kekuatan hukum tetap,
krn melakukan tindak pidana kejahatan yg ada
hubungannya dgn Jabatan;
6. PNS yang dikenakan penahanan oleh pejabat yang
berwajib karena disangka telah melakukan tindak pidana
kejahatan, sampai mendapat keputusan Pengadilan yg tlh
mempunyai kekuatan hukum tetap, dikenakan
pemberhentian sementara. Pemberhentian sementara tsb,
dimaksudkan utk menjamin kelancaran pemeriksaan oleh
pejabat berwajib.
Ketentuan ttg Pemberhentian PNS diatur dlm PP. Nomor 32
tahun 1979, dan ketentuan pelaksanaannya ditetapkan dengan
Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 04/SE/1980 tahun 1980,
antara lain mengatur Pemberhentian karena :
1. Atas permintaan sendiri;
2. Mencapai usia pensiun;
3. Adanya Penyederhanaan Organisasi;
4. Melakukan pelanggaran/Tindak Pidana penyelewengan;
5. Tidak cakap jasmani dan Rohani;
6. Meninggalkan Tugas;
7. Meninggal dunia atau hilang;
8. Hal-hal lain.

Anda mungkin juga menyukai