Anda di halaman 1dari 16

1

Soal Studi Kasus


• Berdasarkan hasil penjaringan dan pengukuran IMT/U
peserta didik SMU Swasta dan SMU N 02 tahun 2017/2018
di wilayah Puskesmas A Kota X menunjukakan bahwa dari
360 murid SMU Swasta : 20 anak (5,5%) Gemuk, 245 murid
(68,1%) Normal dan 95 murid (26,4%) Kurus dan SMUN 2
dari 480 murid : 38 murid (7,9%) Gemuk, 255 murid (53,1%)
Normal dan 187 murid (39,0%) Kurus.
• Khusus untuk murid perempuan SMU Swasta berjumlah 198
murid dengan status Gemuk: 19 murid (9,6%), Normal : 110
murid (55,5%) dan Kurus : 69 murid ( 34,9%), sedangkan
untuk SMUN 02 murid perempuan berjumlah : 245 murid
dengan status Gemuk: 23 murid (9,4%), Normal : 128 murid
(52,2%) dan Kurus:94 murid (38,4%)
• Berdasarkan data IMT/U dilakukan angket kepada murid –
murid tersebut. Angket terdiri dari :
1. Pengetahuan Gizi Seimbang
2. Body Image
3. Perilaku Makan 2
Soal Studi Kasus
• Pengetahuan Gizi Seimbang : Makan makanan yang
bervariasi, Adekuat, artinya makanan tersebut memberi
zat gizi,serat, dan energi dalam jumlah yang cukup.
Seimbang, artinya keseimbangan dalam zat gizi lainnya.
Kontrol kalori, artinya makanan tersebut tidak
memberikan kalori yang berlebihan.Moderat, artinya
makan tidak berlebihan dalam hal lemak, garam, gula dan
zat lainnya. Bervariasi, artinya makanan yang dikomsumsi
berbeda dari hari ke hari
• Aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga secara sederhana yg
sangat penting bagi pemeliharaan fisik, mental dan
kualitas hidup sehat. Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari
dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang dan
berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang. 3
Soal Studi Kasus
• Dalam kehidupan yang semakin modern dan kemajuan
teknologi hidup jadi serba mudah. Bila kalori yang masuk
berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik
orang akan mudah menjadi gemuk . Meningkatnya
kesibukan menyebabkan seseorang tidak lagi mempunyai
waktu yang cukup untuk berolah raga secara teratur.
• Pemantauan berat badan penting dilakukan secara
berkala. Karena berat badan merupakan indikator untuk
menetukan status gizi seseorang. Perubahan berat badan
akan mengindikasikan status kesehatan. Sangat penting
untuk mempertahankan berat badan ideal guna mencapai
status kesehatan yang optimal. Pemantauan berat badan
secara berkala, menjadi tindakan preventif terhadap
obesitas maupun KEK.

4
Soal Studi Kasus
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .Kebiasaan hidup bersih
pada remaja harus ditanamkan sejak kecil, terutama
mengenai cuci tangan sebelum makan, menjaga
kebersihan mulut dan gigi, menutup makan dengan
tudung saji, memilih jajanan makanan minuman yang
aman, tidak banyak lemak serta tidak terlalu manis dan
terlalu asin .
• Selain pola hidup bersih khusus untuk remaja, juga perlu
diperhatikan pola hidup sehat, seperti tidak merokok,
tidak menggunakan narkoba dan tidak mengomsumsi
minuman beralkohol. Remaja harus selalu diingatkan
akan bahaya rokok, narkoba dan minuman beralkohol.
Semua itu akan berpengaruh pada pola makan yang tidak
ber-Gizi Seimbang dan merugikan kesehatan
5
Lanjutan…

• Body Image
Body image negatif atau persepsi citra tubuh yang
buruk merupakan gangguan serius yang dapat
berpengaruh pada kesehatan mental, perilaku makan
dan keterbatasan aktifitas fisik. Body image negatif
dapat mendorong seseorang melakukan perilaku kontrol
berat badan yang tidak sehat dan eating disorder.
Puas dan tidak puas terhadap body image berpengaruh
terhadap pembatasan mengonsumsi makanan yang
keliru.

6
Lanjutan…
Pengetahuan gizi memegang peranan penting
dalam penggunaan pangan. Semakin tinggi
pengetahuan gizi seseorang, maka akan
semakin memperhitungkan jenis dan jumlah
makanan yang dipilih untuk dikonsumsi.

Tingkat pengetahuan gizi seseorang


berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam
memilih makanan, yang menentukan mudah
tidaknya seseorang memahami manfaat
kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
Dengan sikap dan perilaku makan yang kurang
baik akan mengakibatkan status gizi kurang
bagi remaja tersebut.
7
Lanjutan…
• Berdasarkan hasil angket tsb didapat informasi sbb:
1. Kategori pengetahuan gizi seimbang baik (>80% jawaban
benar), cukup (60-80% jawaban benar), kurang (<60%jawaban
benar).
Untuk SMU Swasta
Katagori Baik: 45 murid (22,7%)
Katagori Cukup: 48 murid (24,2%)
Katagori Kurang: 105 murid (53,1%)
Untuk SMUN 02
Katagori Baik: 65 murid (26,5%)
Katagori Cukup: 78 murid (31,8%)
Katagori Kurang: 102 murid (41,7%)
2. Katagori Body Image :
Katagori Puas dan
Katagori Tidak Puas

8
Lanjutan…
2. Katagori Body Image :
Untuk SMU Swasta
Katagori Puas : 69 murid (34,8%)
Katagori Tidak Puas: 129 murid (65,2%)
Untuk SMUN 02
Katagori Puas: 97 murid (39,6%)
Katagori Tidak Puas 148 murid (60,4%)
3. Kategori perilaku makan
Katagori Baik: total skor ≥ 80% jawaban benar
Katagori Belum Baik: total skor< 80% jawaban benar
Untuk SMU Swasta
Katagori Baik : 87 murid (43,9%)
Katagori Belum Baik: 111 murid (56,1%)
Untuk SMUN 02
Katagori Baik: 105 murid (42,9%)
Katagori Belum Baik: 140 murid (57,1%)
9
Lanjutan…
• Di kedua sekolah tsb mempunyai kantin, jenis
makanan yang tersedia hampir sama yaitu : bakso,
seblak, burger, empe-empe, kentang goreng,
minuman ringan, jus buah , pecel ayam dan lele.
Warung disekitar menjual mie instan, munuman
ringan,peremen, coklat, biscuit dan roti
• Di kedua sekolah mempunyai sarana dan lapangan
olah raga,untuk basket dan bola volley .
• Kegiatan ekstra kulikuler : kegiatan keagamaan,
Pramuka, Palang Merah Remaja ,kesenian dan bela
diri.
• Di Kota tersebut terdapat Mall Pusat Perbelanjaan
dengan Food Court yang menyajikan makanan siap
saji kekinian serta restoran siap saji.
• Kegiatan pemberian Tablet Fe belum dijalankan
10
Proses Asuhan Gizi Remaja Putri Kurus di Masyarakat
IMT/U : SMU Swasta proporsi Kurus = 34,9% dan
Antropometri
SMUN 02 =38,4%
Laboratorium -

Fisik/ Klinis

 Pengetahuan Gizi Seimbang : SMU Swasta


Katagori Kurang 53,1% dan SMUN 02= 47,1%

P  Kantin di sekolah menyediakan seblak, pempek,


baso, burger, kentang goreng, pecel ayam lele dan
warung2 menjual permen, coklat, mie instan, dan
makanan2 lain dalam kemasan sejenis biscuit dan
Riwayat Gizi roti.
 Perilaku Makan SMU Swsta katagori Belum Baik=
56,1% dan SMUN 02 = 57,1%
 Aktivitas fisik di sekolah cukup dengan adanya
sarana olah raga dan menjadi kegiatan popular di
SMU tsb 11
 Body Image : SMU Swasta = Tdak Puas = 65,2%
dan SMUN 02 = 60,4%
 Di kedua SMU tersebut mempunyai kegiatan

P Riwayat
Klien
ekstra kulikuler yang aktif
 Kegiatan pemberian Tablet Fe belum berjalan
 Petugas Puskesmas kurang aktif di sekolah
tersebut

12
Tingginya kasus Kurus pada Murid Perempuan
Problem (REMATRI) SMU Swasta dan SMUN 02 Wilayah
Puskesmas
 Kota
Kurangnya X pada tahun
pengetahuan Gizi2018
Seimbvang
 Kurangnya ketersediaan makanan sehat (rumah
dan sekolah)
 Belum baiknya perilaku makan
Etiologi  Tidak puasnya terhadap body image
 Kurangnya pemantauan dari petugas puskemas

D Sign/
IMT/U : SMU Swasta proporsi Kurus = 34,9% dan
SMUN 02 =38,4%
Symptom

Tingginya kasus Kurus pada Murid perempuan (REMATRI)di


SMUS dan SMUN 02 pada tahun 2018 (P) berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan gizi seimbang, belum baiknya perilaku
makan dan kurangnya ketersediaan makanan sehat serta tidak
puasnya terhadap body image (E) yang ditandai oleh 34-38%
13
memiliki IMT/U yang tergolong kurus (S).
Tujuan Menurunkan kasus kurus pada murid perempuan
SMU Swata dari 34%menjadi 25% dan SMUN 02
dari 38% menjadi 28% pada tahun 2019.
Implementasi Project Penerapan 4 Pilar Pedoman Gizi Seimbang

Pemberian makan siang sesuai konsep isi


Pemberian Piringku gizi seimbang berupa makanan
Makan sekali makan bagi siswa sebagai contoh
untuk diterapkan di rumah.

I  Penyuluhan penerapan 4 pilar pedoman


gizi seimbang, dan body image melalui
pramuka, kelompok keagamaan,
kesenian, olah raga
Edukasi Gizi  Pelatihan Guru dan komite sekolah:
pencegahan anak kurus dan obesitas
serta anemia pada anak sekolah
 Penyediaan sarana dan media KIE
14
Melakukan koordinasi:

Lintas program
•Dokter: pemeriksaan kesehatan
•Bidan : Kesehatan reproduksi
•Promkes: materi dan sarana KIE
•P2P atau PTM

Koordinasi Lintas sektor

I Asuhan
Gizi
•Kemendikbud/Sekolah/Guru:penyuluhan 4 pilar
gizi seimbang
•Guru: penyesuaian kegiatan olah raga
•Komite sekolah: untuk penyelenggaraan kantin
sehat. Pemberian makan siang sesuai konsep
isi piringku gizi seimbang satu bulan sekali.
•Balai POM : penyuluhan dan pengawasan
jajanan anak sekolah yang aman

15
Melakukan Monitoring (per 3 bulan):
 Berat badan dan IMT/U seluruh murid perempuan
 Penyelenggaraan kantin sehat, pemberian makanan sesuai
konsep isi piringku Gizi Seimbang, penyuluhan
 Ketersediaan makanan di kantin)
 Asupan makan dan perilaku makan (food recall)

M  Aktivitas fisik

Melakukan Evaluasi:

E  Proporsi kurus pada murid perempuan SMU Swasta dan


SMUN 02
 Perubahan perilaku murid perempuan dalam menerapkan 4
pilar pedoman gizi seimbang
 Perubahan pengetahuan murid perempuan dalam kepuasan
terhadap body image

16

Anda mungkin juga menyukai