Anda di halaman 1dari 13

PENANGGULANGAN KLB DIFTERI

DENGAN
OUTBREAK RESPON IMUNISASI (ORI)
BANTEN JAWA BARAT, DKI
Adanya immunity gap (kesenjangan/kekosongan
kekebalan) dalam populasi. Hal ini akibat adanya
akumulasi kelompok yang rentan terhadap difteri yang
tidak mendapat/tidak lengkap mendapat imunisasi.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
 Beberapa kabupaten/kota telah melakukan ORI selektif di wilayah
desa/kecamatan yang terjadi kasus dengan sasaran balita

 Analisa bersama komite ahli difteri pada tanggal 30 November 2017 dan
mendapatkan rekomendasi ORI lebih luas:
FAKTOR RESIKO KEJADIAN DIFTERI
• Akumulasi Kelompok Rentan Yang Tidak Mendapat Imunisasi
Berdasarkan cakupan imunisasi difteri dalam 10 tahun terakhir, tren cakupan imunisasi
difteri nasional pada bayi walaupun selalu mencapai target >95%, namun masih terdapat
populasi bayi yang tidak mendapat imunisasi.

• Kepadatan Penduduk
Kepadatan rumah yang lebih dari lima penghuni meningkatkan resiko terjadinya
penularan. Kejadian KLB difteri sering terjadi pada daerah dengan kepadatan
penduduk tinggi.

• Mobilisasi Penduduk
Hampir diseluruh wilayah KLB difteri mobilitas penduduk sangat mudah baik antara
kabupaten, antar kecamatan dan antar desa.
PENANGGULANGAN

Memutuskan rantai penularan melalui upaya menutup kesenjangan


imunitas (immunity gap), dengan melakukan 3 putaran ORI
(Outbreak Response Immunization) dengan cakupan tinggi (>90%),
pada saat 0-1-6 bulan tanpa memandang status imunisasi, di daerah
terjangkit dan berisiko tinggi difteri.
OUTBREAK RESPONSE IMMUNIZATION
• Sebagai langkah awal, dipilih provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa
Barat (12 kab/kota) mengingat potensi transmisi penyakit menular
tinggi. Transmisi yang tinggi itu didorong oleh banyaknya jumlah dan
mobilisasi penduduk di tiga provinsi tersebut. Selain itu, ketiga
provinsi tersebut memiliki kasus terbanyak dan dilaporkan kelompok
usia dewasa juga terkena.
• Hasil kesepakatan rakor difteri dengan 12 kab/kota  pelaksanaan
akan dimulai tanggal 11 Desember 2017
Pelaksanaan mulai
Area ORI di 3 Provinsi
11 Desember 2017

Kab/Kota area ORI


Sasaran ORI di 12 Kab/Kota
SASARAN ORI

Anak usia 1- <19 tahun


(Secara nasional status imunisasi kasus difteri yang dilaporkan sampai
tahun 2017 (N = 282), 20% kasus sudah mendapatkan Imunisasi
lengkap 3 kali, namun 66 % dari kasus status imunisasinya tidak
diketahui. Range usia terbanyak adalah usia 1 (satu) hingga 18 tahun.
Kemungkinan terjadi immunity gap pada range umur tersebut)
TAHAPAN PELAKSANAAN ORI

• ORI akan dilaksanakan di 69 Kab/kota di 8 provinsi (DKI Jakarta, Sumatera


Selatan, Banten, Jawa Barat, Lampung, Jawa Timur, Bangka Belitung, Jambi)

• Pada tahap awal (Tahun 2017) ORI akan dilaksanakan di 12 kabupaten/kota


di 3 Provinsi (Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat) sebanyak 3 dosis mulai
pada tanggal 11 Desember 2017. Jumlah sasaran untuk Tahun 2017 adalah
sebesar 7.914.576. Kabupaten/kota ini dipilih berdasarkan tingginya resiko
penularan. Kabupaten/kota tersebut sebagai berikut:
Jakarta Utara, Jakarta Barat, Purwakarta, Karawang, Kota Depok, Kota
Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang,
Kabupaten Serang, KotaSerang dan KotaTangerang Selatan.
STRATEGI PELAKSANAAN
• Dilaksanakan di sekolah-sekolah, Posyandu, Puskesmas
dan Faskes lainnya
• Melibatkan organisasi profesi (IDAI, IDI, IBI,PPNI) untuk
turut membantu pelaksanaan ORI
• Puskesmas, Dinkes kabupaten/kota dan Dinkes Provinsi
diminta melaporkan secara berjenjang cakupan ORI
harian kepada (Dinkes Kab/Kota,Provinsi, Kemenkes).
Cakupan ORI KLB Difteri Putaran I & II
105.0
di Prov. BantenTahun 2018
100.0

95.0

90.0
%

85.0

80.0

75.0
Kota
Kota
Tangerang Serang Kota Serang Tangerang Provinsi
Tangerang
Selatan
Putaran I 99.4 99.8 96.2 91.5 96.1 97.7
Putaran II 95.5 85.9 85.5 87.4 90.1 90.4
Target 95 95 95 95 95 95
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai