Anda di halaman 1dari 36

PENDAPATAN

NASIONAL
 GNP USA 19,61 TRILYUN USD =
 196100 TRILYUN = 254.000 trilyun
 INDONESIA 2017: 3,14 TRILYUN USD = 31400
TRILYUN = 40.820
 SINGAPURA 2017 : 508,3 MILYAR USD =
6607 trilyun
TUJUAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI
PENDAPATAN NASIONAL
Tujuan : Manfaat
1. Mengetahui kemampuan 1. Mengetahui struktur
dan pemerataan perekonomian negara
perekonomian masyarakat (agraris, industri, jasa)
dan negara 2. Mengetahui pertumbuhan
2. Memperoleh taksiran yang perekonomian negara,
baik tentang nilai barang dengan cara
dan jasa dalam satu tahun membandingkan pendapatan
3. Membantu pemerintah nasional dari waktu ke waktu
dalam perencanaan dan 3. Dapat membandingkan
pelaksanaan program perekonomian antar daerah
pembangunan 4. Dapat dijadikan dasar
4. Mengkaji dan perbandingan dengan
mengendalikan faktor-faktor perekonomian negara lain
yang mempengaruhi 5. Dapat membantu kebijakan
perekonomian negara pemerintah di bidang
ekonomi
CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL

1. Pendekatan Produksi (Production Approach)


2. Pendekatan Pendapatan (Income
Approach)
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure
Approach)
CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL: PENDEKATAN PRODUKSI

Nilai barang dan jasa yang di produksi di suatu negara


dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan nilai akhir
(final goods) atau nilai tambah (value added) tiap
proses produksi
Formula : Y = ∑Pi.Qi
Y= ∑ P .Q  P .Q
1 1 2 2  P3 .Q3  ...Pn .Qn

Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional (GDP)
Q1 : Jumlah barang ke 1
P1 : Harga barang ke 1
Q2 : Jumlah barang ke 2
P2 : Harga barang ke 2
Qn : Jumlah barang ke n
Pn : Harga barang ke n
Untuk menghindari perhitungan ganda
(double counting)

Solusinya:
1. Dengan menghitung nilai akhir (final
goods)
 Nilai akhir adl nilai barang yang siap
dikonsumsi oleh konsumen akhir
2. Dengan menghitung nilai tambah (value
added)
 Selisih antara nilai suatu barang dengan
biaya
8

Contoh menghitung nilai akhir dan nilai tambah


pada Pendekatan Produksi
Contoh :
Sektor Nilai Nilai Nilai
Output Input Tambah
1. Pertanian (Kapas) 300 0 300
2. Pabrik Benang 400 300 100
3. Pabrik Tekstil 600 400 200
4. Industri Garmen 900 600 300
5. Perdagangan (Pakaian) 1250 900 350 +
(nilai 1250
akhir)
11 LAPANGAN USAHA PADA
PENDEKATAN PRODUKSI:
1. Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
2. Pertambangan dan pengggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air minum
5. Bangunan
6. Perdangangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
9. Sewa rumah
10. Pemerintahan dan pertahanan
11. Jasa-jasa
Untuk menghindari tumpang tindih pada perhitungan
dengan pendekatan produksi, Perekonomian
Indonesia dibagi menjadi 9 sektor:

1. Pertambangan dan Penggalian


2. Pertanian
3. Industri Manufaktur
4. Listrik, Gas, dan Air Minum
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel, dan Restauran
7. Transportasi dan Komunikasi
8. Jasa Keuangan
9. Jasa Lain
Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha 2007 2008* 2009**

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 541,931.5 716,065.3 858,252.0


2. Pertambangan & Penggalian 440,609.6 540,605.3 591,531.7
3. Industri Pengolahan 1,068,653.9 1,380,713.1 1,480,905.4
a. Industri Migas 182,324.3 242,043.0 213,706.5
b. Industri Bukan Migas 886,329.6 1,138,670.1 1,267,198.9
4. Listrik, Gas & Air Bersih 34,723.8 40,846.1 46,823.1
5. Konstruksi 304,996.8 419,642.4 554,982.2
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 592,304.1 691,494.7 750,605.0
7. Pengangkutan dan Komunikasi 264,263.3 312,190.2 352,407.2
a. Pengangkutan 149,973.5 171,246.8 181,616.4
b. Komunikasi 114,289.8 140,943.4 170,790.8
8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan 305,213.5 368,129.7 404,116.4
9. Jasa-jasa 398,196.7 481,669.9 573,818.7
a. Pemerintahan Umum 205,343.9 257,547.7 318,580.8
b. Swasta 192,852.8 224,122.2 255,237.9
Produk Domestik Bruto 3,950,893.2 4,951,356.7 5,613,441.7
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas 3,534,406.5 4,427,193.3 5,146,512.1
11
12

Cara Penghitungan Pendapatan Nasional :


Pendekatan Pendapatan

 Pendekatan Pendapatan
memandang nilai output
perekonomian sebagai
nilai total balas jasa atas
faktor produksi yang
digunakan dalam proses
produksi.
13

Cara Penghitungan Pendapatan Nasional :


Pendekatan Pendapatan

Faktor produksi:
Q = f (L,C,Ln,E)
Q  Output
L  Labor
C  Capital
Ln Land
E  Entrepreneurship
14

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :


Metode Pendapatan

 Jenis balas jasa :


 Tenaga kerja : upah atau
gaji
 Modal : Bunga
 Tanah : sewa
 Entrepeneur : profit

 Total balas jasa : National


Income
15

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :


Metode Pendapatan
Formula :
NI = w + i + r + π

NI  National Income
w  wage
I  interest
r  rent
π  profit
16

 Contoh : National Income di


Amerika tahun 1994 (US$
miliar)
Sektor Nilai Output
Pendapatan Upah 4.004,6
Pendapatan Non Gaji 473,7
Keuntungan Perusahaan 542,7
Pendapatan Bunga Netto 409,7
Pendapatan sewa 27,7

National Income 5.458,4


OVERVIEW PERHITUNGAN GDP
PENDEKATAN PENDEKATAN PENDAPATAN
PENGELUARAN
Penghasilan/ biaya
Komponen GDP
sebagai sumber GDP
Konsumsi (C) Upah, gaji dan pendapatan
tenaga kerja lainnya
+ Investasi domestik bruto (I) + Bunga,
sewa dan pendapatan
property lainnya
+ Pembelian barang dan jasa + Profit
oleh pemerintah (G)
+ Ekspor neto (X - M) + Pajak Tak langsung
+ Penyusutan
= Gross Domestic Product = Gross Domestic Product
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
A. Gross Domestic Product (GDP/PDB)
Seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat (termasuk
WNA) dalam suatu negara selama satu tahun
B. Gross National Product (GNP/PNB)
GNP = GDP + (IR – IP)
 IR = pendapatan faktor produksi dari luar negeri (factor income
received form abroad)
 IP = pembayaran faktor produksi ke luar negeri (factor income
paid to abroad)
 (IR – IP) = pendapatan faktor produksi neto luar negeri (net
factor income received form abroad)

Jika pendapatan faktor produksi neto yang diterima dari luar negeri:
Positip  GNP > GDP, Negatip  GNP < GDP, Nol  GNP =
GDP
C. Net National Product (NNP/PNN)
NNP = GNP – (Depreciation + Replacement)
dimana Depreciation : penyusutan
Replacement : Penggantian barang modal
D. Net National Income (NNI)
NNI = NNP – Indirect Tax (pajak tdk langsung)
E. Personal Income(PI)
PI = (NNI + Tranfer Payment) – (Social security payment +
Assurance + undistributed profit +corporate taxes)
F. Disposable Income
DI = PI – Direct Tax

Pajak Langsung : pajak yang dikenakan kepada wajib pajak dan


terjadi secara berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu.
Contoh : PPh, PBB, pajak kendaraan bermotor

Pajak Tidak Langsung : pajak yang dikenakan kepada wajib pajak


pada saat terjadi suatu peristiwa kena pajak. Contoh : Pajak
pertambahan nilai (PPN), pajak bea balik nama kendaraan
bermotor (BBNKB), dan lainnya.
20

Cara Penghitungan Pendapatan Nasional :


Pendekatan Pengeluaran

 Pendekatan Pengeluaran
memandang bahwa PDB
merupakan nilai total
pengeluaran dari pelaku
ekonomi dalam waktu
tertentu
21

 Jenis Pengeluaran :
a) Konsumsi rumah tangga
b) Konsumsi pemerintah
c) Pengeluaran investasi
d) Ekspor netto
22

a) Konsumsi rumah tangga,


merupakan pengeluaran
yang digunakan untuk
konsumsi akhir, baik barang
dan jasa yang habis pakai
dalam tempo setahun
atau kurang, maupun
barang yang dapat
dipakai lebih dari setahun.
23

b) Konsumsi pemerintah
merupakan pengeluaran
yang digunakan untuk
membeli barang dan jasa
akhir, sedangkan
pengeluaran untuk
tunjangan sosial tidak
masuk dalam pengeluaran
konsumsi
24

c) Pengeluaran Investasi
merupakan pengeluaran
sektor dunia usaha untuk
memelihara dan
memperbaiki kemampuan
menciptakan/meningkatkan
nilai tambah.
 Disebut juga Pembentukan
Modal Tetap Domestik Bruto
(Gross Domestic Fix Capital
Formation)
25

c) Pengeluaran Investasi
 Untuk mengetahui potensi
produksi maka akan lebih
tepat bila yang dihitung
adalah investasi netto yaitu
investasi bruto dikurangi
penyusutan
26

c) Pengeluaran Investasi
 Menunjukkan bahwa
pendekatan pengeluaran
lebih mempertimbangkan
barang-barang modal baru
(newly capital goods)
karena barang modal
tersebut merupakan output
baru.
27

d) Ekspor Netto merupakan


selisih antara nilai ekpor
dengan impor.

PDB = C + I + G + (X-M)
C  Konsumsi rumah tangga
I  Pengeluaran Investasi
G  Konsumsi Pemerintah
X  Eksport
M  Impor
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
28MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR
HARGA KONSTAN 2000

JENIS PENGGUNAAN 2006 2007 2008 2009

Pengeluaran Konsumsi 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295


Rumah tangga 191,199,232 203,247,262 212,668,089 229,341,156
Lembaga Non Profit Rumah Tangga 1,828,139 1,918,386 1,947,926 2,052,010
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 17,232,920 18,654,412 20,816,850 23,398,130

Pembentukan modal tetap domestik bruto 50,311,879 51,673,609 54,702,839 57,559,552

Perubahan inventori 6,497,666 7,508,987 6,417,580 -1,311,832

Diskrepansi statistik 1) 0 0 0 0

Ekspor barang dan jasa 136,882,084 144,585,355 153,057,880 167,205,089

Impor barang dan jasa (-/-) 132,702,604 139,773,827 144,688,475 158,033,557

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 271,249,317 287,814,184 304,922,688 320,210,548


PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
29MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR
HARGA KONSTAN 2000

Pengeluaran
Pembentukan modal tetap Konsumsi, 79.60%
2009 domestik bruto, 18.00%

Pengeluaran
Pembentukan modal tetap Konsumsi, 77.20%
2008 domestik bruto, 17.90%

Pengeluaran
Pembentukan modal tetap Konsumsi, 77.80%
2007 domestik bruto, 18.00%

Pengeluaran
Pembentukan modal tetap Konsumsi, 77.50%
2006 domestik bruto, 18.50%

0.00% 30.00% 60.00% 90.00%

Net Export Perubahan inventori


Pembentukan modal tetap domestik bruto Pengeluaran Konsumsi
30

PDB
Harga Berlaku vs Harga Konstan
31

Harga Berlaku vs Harga Konstan

FAKTA :
 PDB menggunakan satuan
moneter yaitu satuan mata
uang untuk memudahkan
perhitungan.
 Merupakan perkalian antara
Price dan Quantity.
 Price mengalami kenaikan
harga dari waktu ke waktu.
32

Harga Berlaku vs Harga Konstan

HARGA BERLAKU

 PDB2009 = Quantity2009 x Price2009

 PDB2010 = Quantity2010 x Price2010

 PDB2011= Quantity2011 x Price2011


33

Harga Berlaku vs Harga Konstan

HARGA KONSTAN
TAHUN DASAR 2009

 PDB2009 = Quantity2009 x Price2009

 PDB2010 = Quantity2010 x Price2009

 PDB2011= Quantity2011 x Price2009


34

Harga Berlaku vs Harga Konstan

Pertumbuhan PDB Harga


Konstan disebut juga :

Economic Growth
Harga Berlaku vs Harga Konstan
JENIS PENGGUNAAN Berlaku Konstan 2000

Pengeluaran Konsumsi 521,803,612 254,791,295


Rumah tangga 463,592,926 229,341,156
Lembaga Non Profit Rumah Tangga 4,306,004 2,052,010
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 53,904,682 23,398,130

Pembentukan modal tetap domestik bruto 122,639,584 57,559,552

Perubahan Stok 8,580,645 -1,311,832

Diskrepansi statistik 1) 0 0

Ekspor barang dan jasa 317,540,836 167,205,089

Impor barang dan jasa (-/-) 286,333,743 158,033,557

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 684,230,934 320,210,548


35
BESARNYA PENDAPATAN
NASIONAL (Y) DIPENGARUHI OLEH
:
1. Sumber daya produksi
2. Penggunaan tehnologi
3. Permodalan
4. Stabilitas nasional
5. Kebijakan pemerintah (fiscal policy &
monetary policy)

Anda mungkin juga menyukai