Anda di halaman 1dari 35

Eka Yulia Fitri Y., S.Kep., Ns.

,
M.Kep.

Departemen Keperawatan Gawat Darurat & Kritis


Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
• Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang
terdiri dari beberapa langkah atau fase dengan
tujuan utama untuk mengantisipasi perubahan
dalam kebutuhan perawatan pasien dan dengan
tujuan jangka panjang untuk memastikan
kontinuitas pelayanan kesehatan bagi pasien.

Rorden & Taft (1990)


• Perencanaan pulang merupakan proses sistematis
dalam hal perencanaan yang dipersiapkan bagi
pasien dalam rangka menilai, menyiapkan, dan
berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan yang ada
atau yang telah ditentukan serta bekerjasama
dengan pelayanan sosial yang ada di komunitas,
sebelum dan sesudah pasien pindah/pulang

Carpenito (2002)
• Perencanaan pulang terintegrasi adalah suatu
proses, dimulai sebelum pasien masuk rumah sakit
untuk perawatan yang direncanakan dan pada saat
pasien masuk rumah sakit

Health Service Executive (2009)


• Program perencanaan pulang merupakan program
pemberian informasi atau pendidikan kesehatan
kepada pasien dan keluarga sebelum pulang dari
fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi informasi
nutrisi, aktifitas/latihan, obat-obatan dan instruksi
khusus. Pada perencanaan pulang, perawat
bertanggung jawab melakukan koordinasi perawatan
untuk kelompok pasien tertentu, mulai dari pasien
masuk rumah sakit sampai pulang kembali ke rumah

Potter & Perry (2005)


Membantu pasien dan keluarga dalam
memahami permasalahan serta pencegahan
yang harus dilakukan sehingga dapat
mengurangi angka kekambuhan dan
penerimaan kembali di rumah sakit

Menjadi media pertukaran informasi antara


pasien sebagai penerima pelayanan dengan
perawat mulai dari pertama kali pasien
masuk sampai keluar dari rumah sakit

Roden dan Traft (1986)


Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan
psikologis untuk ditransfer ke rumah atau ke suatu lingkungan
yang dapat disetujui

Menyediakan informasi baik tertulis maupun verbal kepada


pasien dan pelayanan kesehatan untuk mempertemukan
kebutuhan pasien dalam proses pemulangan

Memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan


memastikan semua fasilitas pelayanan kesehatan yang
diperlukan telah dipersiapkan untuk menerima pasien

Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada


pasien dan keluarga dengan menyediakan serta
memandirikan aktivitas perawatan diri

Dougherty, Lister & West-Oram (2015)


Transisi yang lancar dari satu level
perawatan ke level selanjutnya

Meningkatnya kepuasaan terhadap


pelayanan kesehatan

Menurunkan lama masa rawat

Mencegah perawatan yang tidak


terencana

Health Service Executive (2009)


Berfokus pada
Diawali dengan
kebutuhan
pengkajian
pasien

Melibatkan
Dokumentasi
berbagai pihak
pelaksanaan
yang terkait
perencanaan
pasien, keluarga,
pulang
dan care giver

Dirjen Bina Pelayanan Medik-Depkes RI (2008)


Dokter

Manajer
Perawat
Perawatan

Koordinator
Ahli terapis
DP
DOKTER
• Memberikan masukan ahli ke dlm manajemen klinis pasien,
dan luaran dalam hal penempatan dan perawatan setelah
pasien pulang
• Memberikan nasihat dan rujukan untuk penilaian yang layak
bagi perawatan berkelanjutan
• Berkomunikasi dengan tim tentang perkiraan waktu pulang
dan perkiraan lama rawat di rumah sakit.
• Memastikan rujukan dibuat secepat mungkin
• Berkoordinasi dengan tim dalam hal kemajuan medis
• Membuat catatan tertulis dalam pembuatan keputusan
PERAWAT
• Memberikan informasi tentang keadaan pre morbid
pasien
• Memberikan informasi sebelum pasien masuk, selama
perawatan dan prediksi saat pasien pulang
• Memberikan informasi ttg kondisi sosial pasien dan hal-
hal lain yg telah didiskusikan dengan keluarga/ pemberi
perawatan pasien
• Mendiskusikan setiap rujukan yang dibuat atau
diperlukan
MANAJER PERAWATAN
• Memberi masukan kepada tim tentang implikasi sosial-
legal setiap keputusan yang dibuat
• Mendiskusikan setiap kebutuhan pasien pada saat
pulang
• Memberikan umpan balik terhadap kebutuhan
perawatan sosial pasien
• Mendiskusikan rencana perawatan bagi pasien
• Melaporkan kemajuan pengkajian pasien dan proses
perencanaan perawatan
TERAPI OKUPASI
• Membagikan informasi yg akurat ttg kondisi medis dan
sosial pasien dan kemajuan thd rehabilitasi
• Menghindari pengkajian berulang yg tidak perlu oleh profesi
yg berbeda
• Memberikan umpan balik dari pengkajian dan masukan
terapi okupasi lainnya
• Berkontribusi terhadap perawatan dan perencanaan pulang
• Melaporkan hasil rehabilitasi kepada tim
• Meningkatkan kesadaran thd peran sbg terapi okupasi
untuk meningkatkan akurasi rujukan dan mengurangi
kemungkinan pasien dikeluarkan secara tidak tepat.
FISIOTERAPI
• Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tim
sepenuhnya diberitahu tentang kemajuan
• Menginformasikan kepada tim tentang pengaturan
rawat jalan, seperti fisioterapi komunitas dan kontrol di
rumah sakit
• Menginformasikan kepada tim tentang risiko apa pun
yang mungkin telah teridentifikasi selama intervensi
fisioterapi
KOORDINATOR PEMULANGAN
• Bekerja sama dg anggota tim untuk memastikan pasien
mendapatkan perencanaan pulang yg realistis
• Mengembangkan dan mempertahankan jejaring dg
agensi dan menginformasikan kpd tim setiap
permasalahan terkait pemulangan yg terjadi
• Memfasilitasi dan meningkatkan keamana dan
efektifitas perencanaan pulang bagi pasien
• Memperbarui kemajuan pelaksanaan perencanaan
pulang
Fase akut Fase transisional Fase pelayanan
berkelanjutan

• berfokus pada • pasien mulai • pasien mampu


usaha dipersiapkan berpartisipasi
perencanaan untuk pulang dalam
pulang dan perencanaan
merencanakan dan
kebutuhan pelaksanaan
perawatan aktivitas
selanjutnya perawatan
berkelanjutan
yang
dibutuhkan
setelah
pemulangan

Potter & Perry (2005)


Pengkajian Perencanaan Evaluasi

Diagnosa Pelaksanaan
Keperawatan
Pengkajian

1. Kaji kebutuhan pemulangan pasien sejak pasien


masuk
• Riwayat keperawatan
• Kesehatan fisik pasien dan status fungsional
• Sistem pendukung sosial
• Sumber-sumber finansial
• Nilai kesehatan
• Latar belakang budaya dan etnis
• Tingkat pendidikan
• Kendala terhadap perawatan
2. Kaji kebutuhan pasien dan keluarga terhadap
pendidikan kesehatan
• Cara terapi di rumah
• Penggunaan alat-alat medis di rumah
• Larangan/ pantangan
• Komplikasi yg dpt terjadi
• Cara pembelajaran yang lebih diminati pasien
3. Kaji bersama dengan pasien dan keluarga
terhadap setiap faktor lingkungan di dalam
rumah yang berpotensi menjadi halangan dalam
perawatan di rumah
• Ukuran ruangan
• Kebersihan jalan menuju pintu
• Lebar jalan
• Fasilitas kamar mandi
• Ketersediaan alat-alat yang berguna
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam mengkaji
kebutuhan untuk rujukan kepada pelayanan
perawatan rumah atau fasilitas perawatan
5. Kaji persepsi pasien dan keluarga terhadap
keberlanjutan perawatan kesehatan di rumah,
termasuk kemampuan keluarga dalam memberikan
perawatan kepada pasien
6. Kaji penerimaan pasien terhadap masalah kesehatan
7. Konsultasikan dengan tim kesehatan lain tentang
kebutuhan setelah pemulangan.
Diagnosa Keperawatan

• Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian


perencanaan pulang, dikembangkan untuk
mengetahui kebutuhan klien dan keluarga
Perencanaan

• Hasil yang diharapkan:


• Pasien atau keluarga menjelaskan bagaimana
keberlangsungan pelayanan kesehatan di rumah,
penatalaksanaan atau pengobatan yang dibutuhkan, dan
kapan harus mencari pengobatan akibat masalah yang
timbul
• Pasien mampu mendemonstrasikan aktivitas perawatan
diri (atau anggota keluarga mampu melakukan
perawatan)
• Rintangan terhadap pergerakan pasien dan ambulasi
telah dimodifikasi sesuai keadaan rumah sehingga tidak
membahayakan pasien.
Pelaksanaan

1. Persiapan sebelum hari pemulangan pasien


• Mempersiapkan pasien dan keluarga dengan
memberikan informasi tentang sumber-sumber
pelayanan kesehatan selama dirawat di rumah sakit
• tanda dan gejala terjadinya komplikasi,
• kepatuhan terhadap pengobatan,
• kegunaan alat-alat medis,
• perawatan lanjutan,
• diet

• Komunikasikan respon pasien dan keluarga terhadap


penyuluhan dan usulan perencanaan pulang kepada
anggota tim kesehatan lain
Pelaksanaan

2. Penatalaksanaan pada hari pemulangan pasien


• Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga
bertanya dan diskusikan masalah yang berhubungan
dengan perawatan di rumah, periksa instruksi
pemulangan dokter, terapi, atau kebutuhan akan alat-
alat medis yang khusus.
• Persiapkan kebutuhan dalam perjalanan dan sediakan
alat-alat yang dibutuhkan sebelum pasien sampai di
rumah
• Tentukan apakah pasien dan keluarga telah
dipersiapkan dalam kebutuhan transportasi menuju ke
rumah, jaga privasi pasien sesuai kebutuhan.
Contoh discharge planning
• ../../../../MY DOC/JURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN/Disharge
Planning/DISCHARGE PLANNING CHECKLIST.docx

• ../../../../MY DOC/JURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN/Disharge


Planning/Complex Care Discharge Planning template fillable
August 2017.pdf

• ../../../../MY DOC/JURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN/Disharge


Planning/dhcs4489.pdf

• ../../../../MY DOC/JURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN/Disharge


Planning/discharge-planning-booklet---discharge-checklist-1.pdf
Pelaksanaan perencanaan pulang pada tahap
pengkajian sebesar 42,9% dengan kategori baik,
tahap diagnosa sebesar 79,4% dengan kategori baik,
tahap perencanaaan sebesar 65,1% dengan kategori
baik, tahap implementasi sebesar 54,0% dengan
kategori baik, tahap evaluasi sebesar 54,0% dengan
kategori baik, dan tahap dokumentasi sebesar 57,1%
dengan kategori baik.

Indriani, Fitri, Hikayati (2016)


Hasil observasi menunjukkan bahwa pelaksanaan
discharge planning pada tahap pengkajian dengan
kategori kurang baik sebanyak 49,2% reponden, pada
tahap perencanaan dengan kategori kurang baik
sebanyak 38,5% responden, pada tahap implementasi
dengan kategori kurang baik sebanyak 41,5% responden,
pada tahap evaluasi dengan kategori kurang baik
sebanyak 26,2% responden, pada tahap dokumentasi
dengan kategori kurang baik sebanyak 4,6% responden.

Sagita, Fitri, Kusumaningrum (2017)


Fitri (2018)
Fitri (2018)
TUGAS INDIVIDU
• Jelaskan pengertian discharge planning!
• Jelaskan manfaat discharge planning!
• Jelaskan proses discharge planning!

Anda mungkin juga menyukai