Anda di halaman 1dari 14

PEMBERIAN MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN MENURUNKAN TINGKAT

LESI KULIT PADA PENDERITA MORBUS HANSEN MULTI BASILER


DENGAN XEROSIS

Oleh:

BAMBANG WIDAYANTO
NIM : P 27226016281

PRODI FISIOTERAPI PROGRAM PROFESI


JURUSAN FISIOTERAPI
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
SURAKARTA
2018
MORBUS HANSEN

Penyakit kusta ialah penyakit menular, menahun dan


disebabkan oleh kuman kusta Mycobacterium
Leprae yang bersifat intraseluler obligat, mengenai
saraf tepi/perifer, lalu kulit dan mukosa saluran
nafas bagian atas, kemudian dapat ke organ tubuh
lainnya kecuali susunan saraf pusat
XEROSIS PADA MH

Xerosis terjadi pada kondisi kusta merupakan


akibat dari Mycobacterium Leprae
menyerang saraf tepi sehingga fungsi otonom
terganggu. Terganggunya fungsi otonom
dapat mengakibatkan menurunnya kerja
kelenjar tiroid, sehingga metabolisme tubuh
terganggu yang mengakibatkan fungsi kulit
terganggu
MASSAGE

Massage adalah manipulasi ilmiah dari jaringan


lunak tubuh untuk tujuan normalisasi jaringan
tersebut dan terdiri dari teknik manual yang
mencakup menerapkan tekanan tetap atau
bergerak, memegang, dan atau menyebabkan
pergerakan pada tubuh, massage bertujuan
untuk merangsang sistem vaskuler.
Terapi Latihan

Terapi latihan adalah suatu usaha


pengobatan yang dalam pelaksanaannya
menggunakan latihan- latihan gerak
tubuh baik secara aktif maupun pasif.
Terapi latihan dapat membantu
mempertahankan kekuatan otot,
mencegah kontraktur, serta
mempertahankan lingkup gerak sendi.
KETERANGAN UMUM PENDERITA
Nama : Ny. HR
Umur : 45 th
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Irt
Alamat : Jakarta selatan
No. CM : 6571xx

Keluhan Utama:
Kulit kering dan terasa ketat

Riwayat Penyakit Sekarang:


- pasien terdiagnosis morbus hansen kurang lebih 6 bl
yang lalu, sekarang dalam masa pengobatan.
Pemeriksaan Tanda Vital
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan,
temperatur, tinggi badan, berat badan)
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Denyut nadi : 84 kali/menit
Pernafasan : 18 kali/menit
Temperatur : afebris
Tinggi badan : 167 cm
Berat badan : 65 kg

Inspeksi / Observasi
Statis :
 KU baik
 Warna kulit coklat tua
 Kulit tangan nampak kering, kusut dan
retak-retak
Dinamis :
 Gerak aktif tangan tanpa bantuan
Palpasi
Kulit teraba kering
Auskultasi
-

Gerak Aktif
Nyeri gerak (-)
Gerak Pasif
Dalam batas normal
Gerak Isometrik
Gerak isometrik bisa dilakukan
Kemampuan Fungsional

 Kemampuan fungsional dasar:


Fungsional dasar mandiri
 Aktivitas fungsional:
Aktivitas keseharian dilakukan mandiri
 Lingkungan aktivitas:
Tidak banyak berada dalam ruangan berpendingin
udara
Pemeriksaan spesifik

- skala ODS (overall dry skin score) : nilai 4


Skor Karakteristik
0 Tidak terdapat xerosis
1 Sisik halus, kulit kasar dan kusam minimal
2 Sisik halus dan sedang, kulit kasar ringan dan tampilan warna keputihan
Sisik halus-kasar terdistribusi seragam, kulit kasar tampak jelas,
3
kemerahan ringan dan beberapa retakan superfisial
Didominasi oleh skuama kasar, kulit kasar tampak jelas, kemerahan,
4
perubahan eksematosa dan retakan

LGS : Knee : 0o – 0 - 135o


: ankle : 20o – 0 - 50o
1.
Impairment
 Kulit kering
 Kulit bersisik
 Kulit pecah-pecah

2. Functional Limitation
 Fungsional tidak terganggu

3. Disability/Participation restriction
 Fungsi kosmetik atau penampilan
 Rasa percaya diri menurun
PROGRAM FISIOTERAPI
1. Tujuan Jangka Panjang
 Meningkatkan rasa percaya diri
2. Tujuan Jangka Pendek
 Meningkatan elastisitas kulit
3. Teknologi Intervensi Fisioterapi
 Massage
 Terapi latihan

PELAKSANAAN FISIOTERAPI
 Massage (dengan lotion olive oil)
 Terapi latihan (pasif exercise, aktif exercise, aktif resisted
exercise)
EDUKASI

 Edukasi tentang massage dan terapi


latihan
 Latihan dengan teratur
 Edukasi tentang menjaga kebersihan dan
kesehatan kulit

HASIL TERAPI AKHIR


 Skala ODS : NILAI 3
 LGS : Knee : 0° – 0 – 135°
: ankle : 20o – 0 - 50o

Anda mungkin juga menyukai