Anda di halaman 1dari 26

EKG(ELEKTROKARDIOGRAM

)
DISUSUN OLEH :
 ABIDIA KAMIL
 AFNY MIRLANDARI
 AGUSTI WAHYU LESTARI
 WAHYU CATUR TUNGGAL
 YENI PRATIWI
APA ITU EKG?

Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas


listrik jantung. Sedangkan Elektrokardiogram (EKG) adalah
suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
EKG BERGUNA UNTUK MENGETAHUI ADANYA:

• Hipertrofi atria dan ventrikel


• Infark miokard
• Aritmia
• Perikarditis
• Efek Obat-obatan, Khususnya digitalis
• Gangguan elektrolit, misalnya kalium
• Beberapa penyakit sistemik, misalnya hipertiroid
ANATOMI JANTUNG
ELEKTROFISIOLOGI SEL OTOT JANTUNG
• Sel otot jantung dalam keadaan istirahat pada permukaan
luarnya bermuatan positif dan bagian dalamnya bermuatan
negatif.
• Terdapat 3 ion yang mempunyai peran penting dalam
elektrofisiologi sel, yaitu kalium, natrium dan kalsium.
• Proses terjadinya perubahan muatan akibat rangsangan
dinamakan depolarisasi. Setelah depolarisasi, terjadi
pengambalian muatan ke keadaan semula proses ini
dinamakan replarisasi. Seluruh proses tersebut dinamakan aksi.
AKSI POTENSIAL DIBAGI DALAM LIMA FASE
YAITU :
• Fase 0 dinamakan fase depolarisasi yang menggambarkan masuknya
natrium dari luar sel ke dalam dengan cepat.
• Fase 1 merupakan fase permulaan proses repolarisasi yang
mengembalikan potensial dalam sel ke 0 miliVolt, hal ini terutama akibat
penutupan saluran atrium.
• Fase 2 terjadi perpindahan ion kalsium ke dalam sel otot jantung dengan
laju yang relatif lebih lambat dan menyebabkan keadaan stabil yang agak
lama sesuai dengan masa refrakter absolut dari miokardium.
• Fase 3 merupakan fase pengembalian potensial intrasel ke potensial
istirahat, akibat pengeluaran Kalium dari dalam ke luar sel, sehingga
mengurangi muatan positif di dalam sel.
• Fase 4 dinamakan juga fase istirahat, dimana bagian dalam sel otot
bermuatan negatif dan bagian luar bermuatan positif.
SANDAPAN EKG
1. Sandapan Bipolar merupakan merekam perbedaan
potensial dari 2 elektroda. Sandapan Bipolar terdiri dari
sandapan 1, sandapan 2, sandapan 3
2. Sandapan Unipolar, terdiri dari :
Ekstremitas merupakan rekaman perbedaan potensial antara
tangan kanan, tangan kiri atau kaki kiri terhadap elektroda
indifferen yang berpotensial nol (0). Terdiri dari Sandapan
aVR, Sandapan aVL, dan Sandapan aVF
Prekordial merupakan rekaman potensial dari satu titik di
permukaan dada.
GAMBARAN EKG NORMAL
1. Kertas EKG
2. Bentuk Dasar EKG Normal
GELOMBANG P
- Gelombang P menggambarkan aktivitas depolarisasi atria/atrium.
- Arah gelombang P normal selalu positif di II dan selalu negatif di Avr
- Nilai normal
Tinggi = < 3 mm (2,5 mm)
Lebar = < 3 mm (0,11 detik)
Kepentingan :
1. Menandakan adanya aktivitas atria
2. Menunjukkan arah aktivitas atria
3. Menunjukkan adanya tanda-tanda hipertrofi atria
GELOMBANG Q
- Gelombang Q menggambarkan awal dari fase depolarisasi ventrikel
- Ciri – ciri gelombang Q patologis :
Lebar = sama atau lebih dari 0,04 detik (1mm)
Dalam = > 25 % amplitudo gelombang R
- Kepentingan : menunjukkan adanya nekrosis miokard (infark miokard)
GELOMBANG R
• Adalah defleksi positif pertama dari kompleks QRS.
• Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel.
Kepentingan :
1. Menandakan adanya hipertrofi ventrikel
GELOMBANG S
• Adalah defleksi negatif sesudah gelombang R.
• Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel
GELOMBANG T
• Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel
• Arah normal : sesuai dengan arah gelombang utama kompleks
QRS
• Amplitudo normal :
1. < 10 mm di sandapan dada
2. < 5 mm di sandapan ekstremitis
3. Minimum 1 mm
• Kepentingan :
1. Menandakan adanya iskemik/infark
2. Menandakan adanya kelainan elektrolit
GELOMBANG U
• Asal-usulnya tidak diketahui dan paling jelas terlihat di
sandapan dada
• Kepentingan :
1. Bila amplitudo U < T, menandakan adanya hipokalemia
2. Gelombang U yang terbalik terdapat pada iskemia dan
hipertrofi
INTERVAL PR
• Interval PR merupakan penjumlahan dari waktu depolarisasi atria dan waktu perlambatan dari simpul AV (AF node
delay)
• Adalah jarak antara permulaan gelombang P sampai dengan permulaan kompleks QRS.
• Batas normal : 0,12-0,20 detik

• Kepentingan :
1. Interval PR < 0,12 detik : terdapat keadaan hantaran dipercepat (syndroma W.P.W)
2. Interval PR > 0,20 detik : terdapat pada blok AV
3. Interval PR berubah-ubah terdapat pada Wandering pacemaker
INTERVAL QRS
• Interval QRS menggambarkan lamanya aktivitas depolarisasi ventrikel
• Adalah jarak antara permukaan gelombang Q sampai akhir gelombang S
• Nilai normal < 0,12 detik

• Kepentingan :
Interval QRS > 0,12 detik terdapat pada :
1. Blok cabang berkas (Bundle Branch Block)
2. Hiperkalemia
INTERPRESTASI EKG
Secara sistematis, interprestasi EKG dilakukan dengan menentukan :
• Ritme atau irama jantung
• Frekuensi (Laju QRS)
• Morfologi gelombang P (cari tanda kelainan atrium kiri atau atrium kanan)
• Interval PR
• Kompleks QRS:
1.Aksi jantung
2. Amplitudo (cari tanda hipertrofi ventrikel kiri/ventrikel kanan)
3. Durasi
4. Morfologi (ada atau tidak gelombang Q patologis atau gelombang R tinggi di
v1)
• Segmen ST (apakah ada tanda iskemia, injuri atau infark miokard)
• Gelombang T
• Interval QT
• Gelombang U
MENENTUKAN IRAMA JANTUNG
Karakteristik sinus ritme:
• Laju :60-100x/menit
• Ritme :Interval P-P reguler, interval R-R reguler
• Gelombang P :Positif (upright) di sadapan II, selalu diikuti
kompleks QRS
• PR interval :0,12-0,20 detik dan konstan dari beat to beat
• Durasi QRS :< 0,10 detik kecuali ada gangguan konduksi
intraventrikel
MENENTUKAN FREKUENSI JANTUNG
Ada 3 metode yaitu:
• 300 dibagi jumlah kotak besar antara R-R
• 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R-R (gambar 3-2)
• Hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik, kemudian
dikalikan 10, atau dalam 12 detik dikalikan dengan 5
(gambar 3-3).
CARA MEREKAM EKG

Anda mungkin juga menyukai