Anda di halaman 1dari 30

BUNGA( FLOS )

Yustika Dianti
• Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus
Bagian yang bersifat communis)
• Tangkai bunga (pedicellus)
seperti batang
• Dasar bunga (receptaculum)

• Daun daun pelindung (bractea)


• Daun tangkai (bracteola)
• Seludang bunga (spatha)
• Daun daun pembalut (bractea
involucralis)
Bagian yang bersifat seperti • Kelopak tambahan (epicalyx)
daun • Daun daun kelopak (sepalae)
• Daun daun mahkota atau daun
tajuk (petalae)
• Daun daun tenda bunga (tepalae)
• Benang benang sari (stamina)
• Daun daun buah (carpella)
Bunga majemuk tak berbatas

• Inflorescentia racemosa, inflorescentia


botryoides, inflorescentia centripetala

Bunga majemuk berbatas

• Inflorescentia cymosa

Bunga majemuk campuran

• Inflorescentia mixta
Bunga majemuk tak berbatas

Bunga majemuk tak terbatas terbagi menjadi dua, yaitu:


a. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang sehingga bunga (bertangkai atau
tidak)langsung terdapat pada ibu tangkainya,seperti:
1.Tandan
2.Bulir
3.Untai
4.Tongkol
5.Bunga payung
6.Bunga cawan. Bunga cawanl azimnya dibagi menjadi dua yaitu
a.Bunga pita
b.Bunga tabung
7.Bunga bongkol
8.Bunga periuk bunga ini dibedakan menjadi dua bentuk yaitu
a.Ujung ibu tangkainya menebal ,berdaging mempunyai bentuk seperti gada
b.Ujung ibu tangakai menebal berdaging, membentuk badan menyerupai
periuk
7.Bunga bongkol
8.Bunga periuk bunga ini dibedakanmenjadi dua bentuk yaitu
a. Ujung ibu tangkainya menebal ,berdaging mempunyai bentuk
seperti gada
b.Ujung ibu tangakai menebalberdaging, membentuk badan
menyerupai periuk

b. Ibu tangakai bercabang-cabang dan cabang-cabangnya dapat


bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu
tangkainya, seperti berikut ini:

a.Malai
b.Malai rata
c.Bunga payung majemuk
d.Bunga tongkol majemuk
e.Bulir majemuk
Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa, inflorescentia centrifuga)

a. Anak payung mengarpu


b. Bunga tangga atau bunga bercabang seling
c. Bunga sekerup
d. Bunga sabit
e. Bunga kipas

Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)


Merupakan campuran antara sifat-sifatbunga majemuk berbatas
dan tidakberbatas. Lain-lain tipe bunga majemuk
a. Gubahan semu atau karangan semu
b. Lembing
c. Tukal
d. Berkas
•Tangkai bunga (pedicellus)
•Dasar bunga (receptaculum)
•Hiasan bunga (perianthium) terdiri dari :
-kelopak (calix)
-tajuk bunga (corolla)
•Alat alat kelamin jantan (androecium)
Merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari
yang tersusun dari benang sari(stamen). Tiap tiap stamen
terdiri dari :
-Kepala sari (anthera)
-tangkai sari (felamentum)
-serbuk sari (pollen)
-kantung serbuk sari (pellen sac)
Cont..

• Alat alat kelamin betina (gynaecium)


• Merupakan bagian yang biasanyadisebut putik, yang
terdiri atas metamorfosis daun yang tersusun dari putik,
setiap putik tersusun dari :
• -bakal buah (ovarium)
• -tangkai putik (stylus)
• -kepala putik (stigma)
• Berdasarkan bagian – bagian bunga dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Bunga lengkap atau bunga sempurna
2. Bunga tidak lengkap atau bunga tidaksempurna.
Kelamin bunga
Bunga biasanya mempunyai dua alat kelamin. Berdasarkan alat kelamin, masing – masing bunga
dapat dibedakan menjadi:

Bunga banci atau


berkelamin dua

Berdasarkan alat kelamin


Bunga berkelamin tunggal

1. Bunga jantan
2. Bunga betina
3. Bunga mandul atau tidak
berkelamin
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada tumbuhan dapat
dibedakan menjadi :
1. Berumah satu ( Monoecus )
2. Berumah dua ( Dioecus)
3. Poligami ( Polygamus )

Pembagian Tempat Antara Bagian Bunga Yang Satu Dengan Bagian Yang Lain
Bagian – bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun berdasarkan
susunannya dapat dibedakan:
1. Terpencar, tersebar, atau menurut suatu spiral.
2. Berkarang, melingkar, jika daun kelopak benang sari dan daunbuah
masing – masing tersusun dalam suatu lingkaran.
3. Campuran, bagian – bagian bunga yang duduk berkarang yanglainnya
duduk terpencar.
SIMETRI PADA BUNGA
1. Asimetri atau tidak simetri Contoh: bunga tasbih
2. Setangkup tunggal (monosimetris)hibrida Hort.
3. Setangkup menurut dua Datura metel L. Bunga
Corydalisternatea L.  Contoh: Raphanus sativus L.bidang
(bilateral simetrisatau disimetris)
4. Beraturan atau simetri banyak (polysimetris,regularis atau
Contoh: Lilium longiflorum Thunb.actinomorphus)
Letak Daun Dalam Kuncup
Mengenai Keadaan Daun-daun Dalam Kuncup Dapatdibedakan Menjadi
Dua Bagian:
A. Pelipatan daun-daun itu dalam kuncup
B. Letak daun-daun dalam kuncup terhadap daun-daun lainnya.

KEADAAN BAGIAN-BAGIAN BUNGA, KHUSUSNYAMENGENAI KELOPAK


DAN MAHKOTANYA WAKTUBUNGA MASIH DALAM KEADAAN KUNCUP
Pelipatan daun-daun kelopak dan mahkota. Pada bunga yang masih
kuncup keadaan daun daun kelopak dan mahkota dapat bermacam
macam
1. Rata
2. Terlipat kedalam sepanjang ibu tulangnya
3. Terlipat sepanjang tulang-tulang cabangnya
4. Terlipat tidak beraturan
5. Tergulung kedalam menurut poros bujur
6. Tergulung keluar menurut poros bujur
7. Tergulung ke satu arah menurut poros bujur
8. Tergulungkedalam menurut poros lintang
9. Tergulungkeluar menurut poros lintang
10. Terlipat kebawah dan kedalam
11. Terlipat menurut poros lintang keluar
• Kelopak (Calyx) Kelopak tersusun atas bagian-bagian yang dinamakan
daun kelopak atau sepala. Daun-daun kelopak ini memiliki sifat :
Berlekatan (gamosepalus); bagian bawah kelopak berlekatan satu sama
lain. Lepas atau bebas (polysepalus); daun-daun kelopak satu sama lain
benar- benar terpisah, tidak berlekatan. Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga
(Corolla) Tajuk bunga tersusun atas daun-daun tajuk atau petala dengan
sifat-sifat : Berlekatan (sympetalus, gamopetalus atau monopetalus).
Lepas atau bebas (choripetalus, dialypetalus atau polypetalus). Daun-
daun tajuk tidak ada atau kecil sekali. Bunga tanpa tajuk (apetalus) ini
dinamakan bunga telanjang (flos nudus). Benang Sari (Stamen) Benang
sari merupakan metamorfosis daun yang bentuk dan fungsinya telah
disesuaikan sebagai alat kelamin jantan. Benang sari memiliki 3 bagian,
yaitu : Tangkai sari (filamentum) Kepala sari (anthera); di dalamnya
biasanya memiliki 2 ruang sari (theca) dan masing-masing ruang sari
memiliki 2 ruangan kecil (loculus) dan di dalam loculus inilah terdapat
serbuk sari atau tepung sari (pollen). Penghubung ruang sari
(connectivum); merupakan bagian penghubung tangkai sari dengan kepala
sari.
• Berdasarkan jumlahnya pada bunga, benang sari dibedakan atas : 1.
Benang sari banyak; dalam satu bunga terdapat lebih dari 20
benang sari, contohnya anggota suku Myrtaceae. 2. Jumlah benang
sari 2x jumlah daun tajuknya; benang sari biasanya tersusun 2
lingkaran, lingkaran luar dan dalam. Berdasarkan duduknya
terhadap daun tajuk dibagi lagi atas : 1. diplostemon; benang-
benang sari pada lingkaran luar duduk berseling dengan daun-daun
tajuk, contoh kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.). 2.
obdiplostemon; benang-benang sari pada lingkaran dalam
duduknya berseling dengan daun-daun tajuknya., contohnya bunga
geranium (Pelargonium odoratissimum Hort.). 3. Benang sari sama
banyak dengan daun tajuk atau kurang. Terbagi atas : 1. episepal;
benang sari berhadapan dengan daun - daun kelopak. 2. epipetal;
benangg sari berhadapan dengan daun - daun tajuk.
• Putik (Putik (PistillumPistillum)) Putik juga merupakan metamorfosis daun yang berfungsi sebagai
alat kelamin betina tumbuhan. Putik tersusun atas daun-daun buah atau carpellum, daun-daun
buah sebagai keseluruhan dinamakan gynaecium. Daun-daun buah inilah nantinya yang akan
menjadi bagian buah yang paling pinggir atau kulit buah. Bagian - bagian putik adalah : Bakal buah
(ovarium); bagian putik yang membesar dan duduk pada dasar bunga. Tangkai kepala putik
(stylus); bagian putik berbentuk benang di atas bakal buah. Kepala putik (stigma); bagian putik
paling atas. Sel telur terdapat di dalam bakal biji (ovulum) dan bakal biji terdapat dalam bakal
buah. Bakal biji akan menjadi biji (semen) dan bakal buah akan menjadi buah (fructus). Bakal Buah
(Bakal Buah (ovariumovarium)) Berdasarkan letaknya terhadap dasar bunga, bakal buah dibedakan
atas : Bakal buah menumpang (superus); yaitu bakal buah duduk di atas dasar bunga sehingga
letaknya lebih tinggi, sama tinggi atau mungkin lebih rendah dari tepi dasar bunga tetapi bagian
samping bakal buah tidak pernah berlekatan dengan dasar bunga. Bakal buah setengah
tenggelam (hemi inferus); yaitu bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, tempat duduk
bakal buah selalu lebih rendah dari tepi dasar bunga dan sebagian dinding bakal buah berlekatan
dengan dasar bunga. Bakal buah tenggelam (inferus); seluruh bagian samping bakal buah
berlekatan dengan dasar bunga. Tembuni (Placenta) Tembuni adalah bagian bakal buah yang
menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji. Berdasarkan letaknya tembuni dibedakan atas :
Parietal; tembuni terletak pada dinding-dinding bakal buah. Sentral; tembuni terletak pada poros
atau pusat bakal buah. Aksilar; tembuni terletak di sudut tengah pada bakal buah yang beruang
lebih dari dua dan tembuninya terdapat pada sudut-sudut pertemuan daun-daun buah yang
melipat ke dalam.
• Rumus BungaRumus Bunga Rumus bunga ditunjukkan oleh 4 bagian
pokok yaitu : 1. Kelopak; dinyatakan dengan huruf K singkatan Kalix.
2. Tajuk atau mahkota; dinyatakan dengan huruf C singkatan corolla.
3. Benang sari; dinyatakan dengan huruf A singkatan androecium. 4.
Putik; dinyatakan dengan huruf G singkatan gynaecium. Jika kelopak
dan mahkota sama bentuk maupun warnanya maka untuk
menyatakan bagian tersebut kita gunakan huruf P singkatan
perigonium. Jika bunga mempunyai 5 daun kelopak, 5 daun
mahkota, 10 benang sari, dan putik yang tersusun oleh 1 daun buah
serta bersifat simetri 1 maka rumus bunganya adalah : K 5, C 5, A
10, G 1. Jika bunga memiliki 6 daun tenda bunga, 6 benang sari dan
sebuah putik yang tersusun dari 3 daun buah serta bersifat simetri
banyak maka rumus bunganya adalah : P 6, A 6, G 3.
• LETAK DAUN DALAM KUNCUPLETAK DAUN
DALAM KUNCUP MENGENAI KEADAAN DAUN-
DAUN DALAM KUNCUP DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI DUA BAGIAN A. Pelipatan daun-daun
itu dalam kuncup B. Letak daun-daun dalam
kuncup terhadap daun-daun lainnya. KEADAAN
BAGIAN-BAGIAN BUNGA, KHUSUSNYAMENGENAI
KELOPAK DAN MAHKOTANYA WAKTUBUNGA
MASIH DALAM KEADAAN KUNCUP. A.Pelipatan
daun-daun kelopak dan mahkota. B.Letak daun-
daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya.
• PELIPATAN DAUN-DAUN KELOPAK DAN
MAHKOTAPELIPATAN DAUN-DAUN KELOPAK DAN
MAHKOTA Rata, daun-daun dalam kuncup tidak
memperlihatkan suatu lipatan tetapi rata. Terlipat
kedalam sepanjang ibu daunnya. Terlipat sepanjang
tulang-tulang cabangnya. Terlipat tidak beraturan.
Tergulung kedalam menurut poros bujur Tergulung
keluar menurut poros bujur Tergulung ke satu arah
menurut poros bujur Tergulungkedalam menurut
poros lintang Tergulung keluar menurut poros lintang
Terlipat kebawah dan ke dalam. Terlipat menurut
poros lintang keluar.
• LETAK DAUN-DAUN KELOPAK DAN MAHKOTA
TERHADAPLETAK DAUN-DAUN KELOPAK DAN
MAHKOTA TERHADAP SESAMANYASESAMANYA
Terbuka, tepi daun-daun kelopak dan mahkota
tidak bersentuhan sama sekali Berkatup, tepi
daun-daun kelopak atau mahkota saling bertemu
atau saling bersentuhan tetapi tidakberlekatan.
Berkatup dengan tepi melipat kedalam.
Berkatup dengan tepi melipat keluar Menyirap,
tepi saling menutupi seperti susunangenteng
atau sirap
• Diagram Bunga Pengertian: Gambar proyeksi
pada bidang datar dari semua bagian bunga
yang dipotong melintang Bagian bunga :
daun kelopak, daun mahkota, benang dari dan
putik Menggambarkan keadaan bunga dan
bagian-bagiannya
• Diagram Bunga Perlu diperhatikan : 1.
Jumlah bagian-bagian penyusun bunga 2.
Letak dan susunan bagian penyusun bunga
terhadap sesamanya 3. Letak dan susunan
antar bagian penyusun bunga 4. Letak bagian-
bagian bunga terhadap bidang median
Cara membuat diagram bunga

Anda mungkin juga menyukai