Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 3

1. Dedy Iswandy Manullang DBD 117 025


2. Fredrik Yudi Setiawan DBD 117 001
3. Melisa Irawan Pakpahan DBD 117 010
4. Naikta Samuel Padang DBD 117 017
5. Joyananda Gregorius Simarmata DBD 117 022
6. Yulinda Sari DBD 117 034
7. Danny Atkasniatu DBD 117 036
Latar Belakang

Sesuai dengan kurikulum S1 di program studi Teknik Pertambangan,


Universitas Palangka Raya, tercantum syarat untuk mengikuti Kerja Praktik dan
Tugas Akhir dan memperoleh gelar sarjana pada mahasiswa harus mengikuti
Kuliah Lapangan. Kuliah Lapangan pada dasarnya merupakan kurikulum
perkuliahan yang wajib bagi mahasiswa sebagai syarat menyelesaikan program
studi di perguruan tinggi, dan sebagai wadah pendidikan formal dimana
mahasiswa memperoleh teori keilmuan.

Kegiatan kuliah lapangan dilaksanakan di Camp Plosodoyong,


Georesearch Indonesia, Desa Ngalang, Kecamatan Gedang Sari, Kabupaten
Gunung Kidul, Provinsi D.I.Yogyakarta.
Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari Kuliah Lapangan ini adalah untuk memberiakan gambaran


dan praktik langsung dalam bentuk Kuliah Lapangan mengenai teknik dan
metode pengambilan data di lapangan dalam tata cara sampling,
pengolahan dan analisis data, pembuatan pola dasar serta perhitungan
potensi tambang.

Sedangkan manfaatnya adalah dengan adanya Kuliah Lapangan ini


Dosen atau narasumber yang berpengalaman dapat langsung
menjelasakan, menggambarkan, dan memberi contoh lapangan kepada
mahasiswa berkaitan dengan teori-teori yang telah diberikan di bangku
perkuliahan dan pengalaman lapangan.

Sehingga pada akhirnya mahasiswa dapat mengerti kondisi geologi dan


kegiatan pertambangan, khususnya cara mengambil data lapangan,
mengolah dan menganalisis data, menarik kesimpulan akhir dalam bentuk
laporan dan pola dasar untuk di persentasikan.
Lokasi Dan Pencapaian
Daerah

Pelaksanaan Kuliah
Lapangan Tahun 2019
berlokasi di Camp
Plosodoyong, kabupaten
Gunung Kidul, provinsi D.I
Yogyakarta. Lokasi yang
diamati adalah beberapa
kenampakan alam yang
ditunjuk secara fisiografi,
dengan adanya singkapan
batuan seperti jenis
batuan beku, metamorf,
sedimen, meta sedimen.
Hal ini perlu dilakukan
survey lokasi untuk
mencari spot-spot lokasi
terkait Geologi dan
Pertambangan.
Lokasi Plosodoyong, Desa Ngalang, Kecamatan Gedang Sari,
Kabupaten Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Georesearch
Indonesia.Pencapaianpeserta KL beserta dosen-dosen
pendamping berangkat dari kampus UPR pada hari senin, 22 April
2019, menuju Bandara Tjilik Riwut dengan menggunakan bus. Dari
bandara Tjilik Riwut menuju bandara Djuanda dan dilanjutkan ke
bandara Adisutjipto menuju Plosodoyong dengan tim georeseach
menggunakan bus.
Geografi dan Sosial Ekonomi

Geografi di Plosodoyong, Desa


Ngalang, Kecamatan Gedang Sari,
Kabupaten Gunung Kidul, D.I
Yogyakarta Georesearch Indonesia
merupakan pedesaan di daerah
perbukitan dipenuhi pohonjati.
Disekitar lokasi terdapat sungai Oyo,
yang didominasi singkapan batuan
sedimen. Terdapat juga area sawah
dan perkebunan.
Sosial ekonomi di wilayah
georesearch menggunakan bahasa
Jawa dan bahasa Indonesia serta
para warga di daerah tersebut
mayoritasnya bekerja sebagai petani
untuk mendapatkan penghasilan,
unsure budaya yang dapat ditemui
yaitu rumah-rumah penduduk sekirat
lokasinya relative renggang serta
ditemukan peternakan disekitarnya
Geografi
Berdasarkan peta kontur, di Camp Plosodoyong, Georesearch Indonesia,
kecamatan Gedang Sari, Gunung Kidul, Kabupaten Wonosari, Yogyakarta.
Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan semua kegiatan ini di perkirakan


memakan waktu selama 6 hari .

Kegiatan Pemetaan Geologi dan Topografi selama 2 hari


yaitu pada tanggal 25 April 2019 s/d 26 April 2019. Pengolahan
data lapangan pada tanggal April 2019 s/d Mei 2019.
PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN
• Peralatan

Palu Geologi GPS

Theodolite

Kompas Geologi Lup


Alat Tulis
HCL

Meteran

Kamera Kantong Sample


• Kelengkapan

Kemeja Lapangan Sepatu Boots

Topi Rimba/ Geologi Tas


Geologi
Geologi Regional

Lokasi pemetaan kami masuk


ke dalam peta lembar
Surakarta dan Giritontro
dengan skala 1:25.000 , yang
di petakan oleh Surono,
B.Toha dan I.Sudarno pada
tahun 1992 dan di terbitkan
oleh Pusat Survey dan
Pengembangan Geologi
Bandung.
1. Formasi Malihan ( KTm )
2. Formasi wungkal ( Tow )
3. Formasi Kebobutak ( Tomk )
4. Formasi Nglanggran ( Tmng )
5. Formasi Semilir ( Tms )
6. Formasi Sambipitu ( Tmss )
7. Formasi Oyo ( Tmo )
8. Formasi Wonosari ( Tmwl )
9. Formasi Kepek ( Tmpk )
10. Formasi Mandalika (Tomn)
11. Formasi Jaten (Tmj)
12. Formasi Wuni (Tmw)
13. Formasi Nampol (Tmn)
14. Formasi Diorite Pendul( Tpdi )
15. Endapan Aluvium tua ( Qt )
16. Endapan Baturetno ( Qb )
17. Endapan Aluvium ( Qa )
18. Endapan Batuan api lawu( QVT )
19. Endapan Batuangunung api
merapi ( QVM )
GEOLOGI LOKAL

Berdasarkan peta geologi di


Camp Plosodoyong, kabupaten
Gunung Kidul, provinsi D.I
Yogyakarta. terdapat dua
formasi yaitu sebagai
berikut,
Formasi tertua adalah Formasi
Nglanggran ( Tmng ) yang
berumur Miosen awal sampai
Miosen tengah di susun
dengan Breksi gunung api
,Aglomerat dan Lava
andesit,basal dan Tuf .
Formasi nglanggran memiliki
hubungan menjemari dengan
formasi sambipitu berumur
miosen awal sampai miosen
tengah.
Susunan batuannya adalah
batupasir dan batulempung.
Pemetaan Topografi

Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan


skala besar dan detail biasanya menggunakan garis
kontur dalam pemetaan modern.

Metode yang digunakan adalah metode teristeris


yang pada dasarnya pemetaan topografi ini terbagi atas
pengukuran topografi, pengolahan data ukuran dan
percetakan peta.
Dalam metode ini, semua pekerjaan pengukuran
topografi dilakukan dilapangan dengan menggunakan
peralatan ukur seperti, Theodolite, Waterpass, alat ukur
jarak serta peralatan lainnya
Pemetaan Topografi dilakukan di lokasi di Plosodoyong, Desa
Ngalang Kecamatan Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.

 Kesimpulan yang dapat diambil


berdasarkan hasil pemetaan:
 Daerah plosodoyong memiliki
relief rata-rata landai
bergelombang
 Terdapat singkapan batupasir dan
batu gamping baik daerah
perkebunanmaupundisekitarsungai
oyo
 Area pemetaan didominasi oleh
batupasir
Berdasarkan analisa kontur, didaerah penelitian terdapat 3 morfologi
yang mengindikasikan 3 perbedaan kekerasan batuan, kemudian
dilihat dari data sekunder terdapat 3 formasi yaitu :
1. Formasi Nglanggran diindikasikan terdapat batuan vulkanik
atau batuan gunungapi

2. Formasi Sambipitu dan Formasi Oyo diindikasikan terdapat


batuan sedimen

Pada pola kontur yang rapat pada daerah penelitian diduga


termasuk Formasi Nglanggran. sedangkan kontur yang renggang
bisa jadi daerah tersebut termasuk Formasi Sambipitu atau pun
Formasi Oyo.
INDONESIA

SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai