Anda di halaman 1dari 6

Selain kisah cinta Romeo dan Juliet, bagi umat Islam, kisah

cinta yang tidak kalah indah adalah kisah cinta Nabi Muhammad
SAW dan Siti Khadijah. Bukan hal yang mudah menjadi pasangan
seorang rasul, maka kehadiran Siti Khadijah di tengah perjuangan
Nabi Muhammad SAW tentulah spesial.

Dibandingkan kepada istri yang lain, rasa cinta Nabi


Muhammad SAW terhadap Siti Khadijah sangat besar. Saat
menikahi Siti Khadijah, Nabi Muhammad tidak melakukan
poligami. Bahkan setelah meninggal, Nabi Muhammad masih
sering membicarakan mendiang istrinya. Sebuah rasa cinta yang
teramat besar.

Sebagai wanita, kita bisa belajar banyak dari sosok teladan


seorang Siti Khadijah. Inilah beberapa di antaranya:

Menjadi Seorang Janda Terhormat

Di masa kehidupan seorang Siti Khadijah, wanita adalah kaum


yang dikucilkan dan tidak ada harganya, apalagi seorang janda. Siti
Khadijah pernah diceraikan suaminya, tetapi beliau justru memiliki
takdir sebagai pendamping seorang Rasulullah. Inilah bukti bahwa
tidak selamanya seorang janda itu hina dan boleh dipandang sebelah
mata (seperti cap yang diberikan masyarakat hingga saat ini). Jika sang
wanita bisa menghormati diri dan perilakunya, maka status apapun
yang disandang, dia pantas menjadi wanita mulia yang suatu saat akan
memuliakan seorang pria dan keluarganya.

Mandiri Sebagai Saudagar

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Siti Khadijah adalah seorang


wirausaha atau saudagar sukses dan kaya raya. Tidak banyak wanita
yang mandiri di masa itu, apalagi menjadi seorang saudagar sukses.
Inilah bukti bahwa wanita bukan makhluk yang lemah atau bodoh.
Wanita bisa menghargai dirinya sendiri dengan menjemput rezekinya
dengan mandiri. Dengan menjadi saudagar atau wirausaha, maka
terbukalah kesempatan dan rezeki yang lebih besar untuk orang lain.

Tidak Menilai Pria Dari Kekayaannya

Sebagai wanita cantik dan kaya, banyak pria kaya yang ingin
melamar Siti Khadijah. Beberapa pelamar itu adalah orang-orang yang
berasal dari keluarga kaya dan bersedia membayar berapapun mas
kawin yang diinginkan Siti Khadijah. Tetapi wanita mulia tersebut
menolak lamaran yang datang secara halus. Harta bukanlah satu-
satunya penilaian dalam memilih pasangan hidup.

Melamar Terlebih Dahulu

Jika Anda sering membaca kisah cinta Siti Khadijah dan Nabi
Muhammad SAW, Anda pasti tahu bahwa Siti Khadijah yang terlebih
dahulu menyatakan keinginannya untuk menikah dengan Rasulullah.
Melalui sahabatnya, Siti Khadijah menyampaikan keinginan itu. Hal ini
menjadi sebuah jalan bagi wanita untuk tidak malu atau takut
mengutarakan keinginan hatinya menikah dengan seorang pria baik,
soleh dan berakhlak mulia. Menikah adalah tujuan yang mulia, jadi
tidak perlu malu untuk sebuah tujuan mulia yang suci. Kalaupun
lamaran itu tidak diterima, janganlah malu, karena Allah SWT pasti
punya jawaban terbaik untuk menjawab jodoh seorang wanita.

Istri Yang Taat Pada Suami

Dibandingkan dengan pria kaya raya yang melamar Siti Khadijah,


kekayaan Rasulullah saat menikahi Siti Khadijah tidaklah besar. Tetapi
Siti Khadijah memilih pria dengan akhlak mulia. Beliau tahu bahwa
tugas seorang istri adalah mendampingi suami. Siti Khadijah juga taat
dan tidak membawa nama besar keluarganya atau kekayaan yang
dimiliki untuk mengurangi rasa hormatnya pada Rasulullah. Pilihlah
pria yang taat dan memiliki akhlak mulia, juga pria yang rajin dan
pantang menyerah menjemput rezeki halal.

Itulah beberapa teladan Siti Khadijah yang bisa menjadi inspirasi


wanita modern. Tulisan ini spesial kami hadirkan untuk sahabat
Muslimah yang sebentar lagi akan menyambut Maulid Nabi
Muhammad SAW. Semoga bisa menjadi inspirasi yang akan
memuliakan Anda.

Selain mempunyai sifat yang taat kepada suami Siti Khadijah


sangat lah pandai dalam berwira usaha. istri baginda kita Nabi
Muhammad SAW, yang bernama Siti Khodijah. Istri yang pertama dan
wanita pertama yang sukses di dalam karirnya.

Memang dalam kisahnya Siti Khodijah terlahir dari keluarga yang


mampu, usahanya berada dibanyak teman, namun istri baginda ini
tidak mau berdiam diri dan memfoya-foyakan usaha yang dirintis oleh
keluarganya, seperti wanita yang ada di zaman ini.

Dan sepeninggal ayah dan ibundanya, Siti Khadijah mulailah


melangkah untuk awal belajar berdagang, dan untuk mempertahankan
usaha keluarganya. Bahkan Siti Khadijah mampu mensukseskan dan
mengembangkan usahanya tersebut. Di bawah ini ada beberapa wasiat
dari Siti Khodijah bagaimana cara sukses mengembangkan usahanya
tersebut:
1. Mampu mengelola Manajemen Wirausaha

Siti khadijah merupakan sesosok wanita yang mampu dalam


mengelola manajemen dengan baik, dalam usahanya ataupun
kemanusiaan. Bahkan istri baginda nabi Muhammad SAW, mengangkat
seseorang untuk merintis usahanya.

Salah satunya merupakan suaminya sendiri Nabi Muhammad


SAW yang menjadi seorang manajer penjualan serta investasi. Namun
Siti Khodijah pun tetap mengawasi pekerjaan melalui orang
kepercayaannya. Pengawasan ini membuat Siti Khadijah mampu
mengoptimalkan baik dalam usahanya atau orang yang
menjalankannya.

2. Dapat Melihat Peluang Usaha

Siti khadijah memiliki jiwa wirausaha, dan ini kemungkinan bakat


yang diturunkan oleh ayahnya. Ayah beliau merupakan saudagar kaya
dan dipelajarinya dari suaminya yang terdahulu. Mampu melihat
peluang usaha merupakan jiwa wirausaha yang dimiliki oleh Siti
Khadijah.

Bahkan istri baginda Nabi Muhammad SAW ini juga mengetahui


peluang usaha di Mesir dimana letak Mesir yang strategis untuk
menjalankan sebuah usahanya tersebut.

3. Dermawan

Siti Khadijah sendiri melanjutkan usaha keluarganya dengan


niatan dan tujuan agar tidak menghabiskan harta keluarganya serta
membuka usaha untuk orang lain. Niatan seperti ini bisa meningkatan
perekonomian orang lain dengan begitu juga dengan perekonomian
keluarganya sendiri. Sikap seperti inilah yang membuatnya terkenal
dimata kaum Quraisy sampai-sampai Siti Khadijah dikenal sebagai
sebutan At-Thahirah (Dermawan).

4. Amanah

Seseorang yang menjalankan wirausaha harus amanah, dimana


hal ini akan bertujuan membuat orang percaya pada usaha yang kita
jalankan dan dipertahankan selama ini. Begitu pula yang dilakukan oleh
Siti Khadijah hingga usahanya itu terus berkembang pesat ke semua
penjuru Mesir.

5. Jujur

Sosok wirausahawan sejati adalah harus jujur, dan jangan sekalli-


kali berbohong. Karena hal seperti ini bisa merusak kepercayaan
konsumen atau pelanggan. Jujur juga merupakan salah satunya kunci
kesuksesan Siti Khadijah dalam menjalankan usahanya. Sehingga
banyak orang yang berani berkerjasama untuk mengembangkan
usahanya bersama beliau.

Anda mungkin juga menyukai