Anda di halaman 1dari 1

Assalamu’alaikum wr.wb.

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah swt., Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjunan dan tauladan kita yakni
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada umatnya.

Bapak dan ibu guru yang kami hormati, serta Saudara saudariku Seluruh Siswa yang saya banggakan.

Kita semua akan sangat bangga jika suatu saat nanti mendengar kabar bahwa ada diantara lulusan dari
sekolah kita sudah menjadi orang berhasil. Saya ingin kita adalah salah satu diantaranya.
Saudara saudariku Seluruh Siswa yang saya banggakan. Sukses atau bangkrut adalah pilihan. Hanya
kalianlah satu-satunya yang bisa
memilihnya. Pilihan kalian itu bisa kalian amati dari kecenderungan hati kalian,
kecenderungan pikiran kalian dan kecenderungan perilaku kalian. Semakin kecenderungan itu dikuasai
atau didominasi oleh hal-hal positif maka sudah pasti sukses akan tiba menghampiri kalian. Juga
sebaliknya, Semakin kecenderungan itu dikuasai atau didominasi oleh hal-hal negatif maka sudah pasti
sukses tidak pernah akan kita rasakan. Kitalah yang akan menjadi bukti apa yang saya sampaikan hari ini
kepada kalian.

Karennya saya mengajak kepada kalian semua untuk segera merubah haluan untuk melakukan hal-hal
yang positif untuk kebaikan kalian sendiri.

Lihatlah teladan kita Rasulullah yang sejak muda sudah menjadi manusia mandiri dan berhasil.

Usia 0-4 tahun sudah menjadi anak yatim, hidup di padang pasir bersama Bani Sa’ad dan selama itu
mendapat ASI dari Halimah As Sa’diyah.

Usia 6 – 8 tahun ; tinggal bersama kakeknya, Abdul Muthalib, yang merupakan tokoh masyarakat yang
sangat berwibawa.

Usia 8 tahun ; mulai bekerja mengembala kambing ketika tinggal bersama pamannya, Abu Thalib. Usia
12 tahun; mulai perjalanan bisnis internasional ke syiria bersama pamannya. Usia 15 tahun; mendapat
pengalaman militer dalam peristiwa Perang Fijar antara kaum Quraisy dengan kaum lainnya selama 4-5
tahun.

Usia 20 tahun memperoleh pengalaman diplomatik pertama sebagai juru damai antara kaum Quraisy dan
kabilah lainnya, sekaligus megokohkan kredibilitas sosialnya di masyarakat. Setelah itu beliau bekerja
pada Siti Khadijah dan kembali melakukan perjalanan bisnis ekspor/impor ke yaman/syiria.

Usia 25 tahun; menikah dengan Siti Khadijah dan memulai pengalaman sebagai kepala keluarga.
Usia 25-35 tahun; telah memiliki pengalaman sebagai kepala keluarga, pedagang, orang kaya, pemuka
masyarakat, dan berbagai aktivitas sosial.

Demikian apa yang kita lihat dari sosok muda Nabi kita Rasulullah saw.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari apa yang saya sampaikan tadi. Saya ingatkan dan
mengajak kembali kepada kalian semua mari bangunlah perubahan maka kesuksesan akan menghampiri.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.
wassalamu’alaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai