Anda di halaman 1dari 6

NOTULENSI KISMIS 2

“MUSLIMAH TALK: FROM HOME TO THE WORLD”

Pembicara : Teh Siti Bunga Indonesia


Hari/Tanggal : Sabtu, 09 Mei 2020
Pukul : 09.30-11.45 WIB
Media : Whatsapp

Bericara mengenai “from home to the world”, maka kita sedang


mengkorelasikan tentang kondisi mewabahnya covid-19 dan juga keberadaan stigma
masyarakat tentang perempuan yang kemudian memaksa kita untuk berdiam diri di
rumah, dengan pertanyaan-pertanyaan apakah betul dengan berdiam diri di rumah
maka pemikiran kita hanya sebatas di rumah saja? Ataukah keadaan ini bisa
menjadikan kita membumi dan mendunia dengan potensi-potensi yang kita miliki?
Lantas dengan potensi dan kondisi yang ada bisakah muslimah ikut berperan dalam
memajukan ummat dan peradaban Islam?
Shalihah, berbicara mengenai peranan maka kita berbicara mengenai apa dan
bagaimana bisa seseorang terlibat dalam sebuah lingkup yang mana ia ada
diantaranya. Melalui Al-Qur’an Allah memperlihatkan peranan, fungsi, dan hakikat
perempuan. Dalam Surah Al-Imron ayat 110 misalnya, disebutkan bahwa “Kamu
adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf,
dan mencegah dari yang mungkar, dan berimah kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah ia lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. Inilah salah satu bukti bahwa
Allah tidaklah membedakan pada spesifikasi gender tertentu bahkan dalam kebaikan.
Berlomba-lomba dalam kebaikan ini berlaku bagi perempuan dan laki-laki. Sebagai
khalifah dan da’i pun demikian.
Dalam islam perempuan memiliki kedudukan yang sangat mulia dan
powerfull. Muslimah menjadi sosok yang central dalam peradaban sebab ialah sosok
yang dapat merangkai peradaban melalui generasi yang ia lahirkan. “Apabila
perempuannya rusak, maka rusak pula suatu bangsa” – begitulah kata pepatah. Lalu
berbicara mengenai keutamaan perempuan, ada banyak hal-hal yang tidak dimiliki
laki-laki tapi ada pada diri perempuan.
Meninjau tokoh-tokoh muslimah sebelumnya yang juga mampu untuk
memberikan peran bagi peradaban ada:
1. Asiyah binti Mahzin yang mengajarkan pada kita lewat keteguhannya dalam
keimanannya dan beliau bahkan menyiapkan generasi besar yang mampu
meruntuhkan rezim Fir’aun. Namanya abadi dalam Surah At-Tahrim ayat 11 dan
Allah telah menyiapkan rumah di syurga untuk beliau.
2. Ummu Ri’lah Al Qusyairiyah, yakni seorang perempuan yang pandai dalam
berdiplomasi, berani dan loyal untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
3. Urwa binti Harist bin Abdul Muthalib bin Hasyim yang dikenal dengan julukan
“mutiara yang mahal harganya” karena jago beretorika, cerdas dan memiliki
kemampuan berbicara yang mumpuni. Gaya bicaranya tegas, lugas, dan padat
sehingga tidak ada yang berani membantah ketika ia berbicara.
4. Nusaibah binti Ka’ab yang ikut turun dalam beberapa medan perang, seperti
perang Uhud dan Yamamah.
5. Maryam Al Ijliya yakni wanita pertama yang menjadi insinyur astronomi pada
masa kebangkitan Islam. Beliau menciptakan sistem astrologi yang penemuannya
ini kemudian dijadikan rujukan dalam menentukan kiblat, waktu shalat, awal
Ramadhan serta hari idul fitri.
6. Fatima Al Fihri, sosok muslimah yang membangun universitas pertama di dunia,
yang mampu mencetak tokoh-tokoh besar seperti sejarawan Ibnu Khaldun.
7. Adinda Larasati, yakni atlet renang peraih medali emas terbanyak di Asean
School Games Singapore yang mampu mengaharumkan nama bangsa dikancah
dunia.
Lalu kalau muslimah di rumah saja bisa apa? Kita itu adalah pemimpin
terhadap apa-apa yang melekat pada diri kita. Maka perempuan bisa berkontribusi
dengan dua peranan yakni peranan menjadikan rumah sebagai cahaya dan peranan
karya. Perempuan dapat menjadikan rumah sebagai ladang pahala dan kebaikan yang
berlipat-lipat. Memaksimalkan peran sebagai syurga untuk orang tua dan membantu
orang tua, kakak, adik, atau saudara. Memaksimalkan peranan sebagai seorang istri
dan ibu dengan mendidik anak melalui banyak ilmu dan teladan bagi yang sudah
menikah. Atau sebagai anak bukan hanya berbakti, tetapi juga memperhatikan
masalah penghambaan. Membuat target kebaikan seperti mengaji dan menghafal Al-
Qur’an. Kemudian muslimah bisa membumikan karyanya dengan kekuatan internet
dan ridha Allah. Tips bagi muslimah supaya bisa berperan dari rumah adalah:
1. Niat karena Allah
2. Selalu yakin bahwa selalu ada hikmah terbaik
3. Meyakini bahwa kehadiranmu begitu berharga
4. Percaya diri dan mau mencoba
5. Niatkan pula, ditanganku akan lahir karya-karya baik dan dalam rahimku akan
lahir pemimpin-pemimpin terbaik.

HASIL TANYA JAWAB:


1. Bagaimana kalau kita tidak tahu apa bidang yang mau kita perdalam di masa
pandemik ini? Apa yang harus kita lakukan untuk menentukannya?
Jawab:
Bicara bidang atau keahlian apa yang ingin kita perdalam dan mahirkan, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah kenali diri sendiri. Kemudian lakukan
pemetaan minat dan bakat yang berkorelasi dengan kita akan menjadi apa dan
apa yang akan kita lakukan nanti. Misalnya kita menyadari bahwa kita punya
keahlian menulis, memasak, menggambar, public speaking, atau rebahan. Setelah
itu analisis apakah ini hanya sebatas kesenangan atau kita ingin memiliki karya
dari kesenangan-kesenangan itu. Pada titik ini mulailah berpikir konsep dakwah
atau menebar kebaikan. Sehingga ketika kita senang menggambar misalnya, akan
muncul pemikiran kenapa tidak saya fokuskan menggambar ini menjadi komik
atau coretan-coretan yang berisi tentang penyemangat untuk muslimah lain. Jadi
intinya kenali diri, lakukan pemetaan, lalu timbang kebaikan apa yang akan kita
berikan pada orang lain, dari kebaikan itu kita akan mendapatkan apa dan kita
ingin menjadi orang yang seperti apa. Dari pertanyaan-pertanyaan itu kita bisa
menentukan tujuan kebaikan dari keahlian yang diperdalam.
2. Apa yang harus dilakukan jika lingkungan kita tidak mendukung muslimah untuk
mengambil peran besar bagi agama bahkan lingkungan? Misalnya keluarga
melarang perempuan sekolah tinggi dan bekerja. Padahal dengan sekolah lalu
berilmu tinggi dan bekerja, perempuan bisa ikut berperan untuk kemajuan
ummat.
Jawab:
Untuk menghadapi hal seperti ini, yang perlu kita lakukan adalah bukan
mengubah orang lain atau memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Karena
kita tidak pernah bisa mengontrol orang lain terhadap kita. Tapi kita bisa
mengontrol diri sendiri dengan menenangkan hati, kuatkan mental, sabarkan diri,
dan perluas kelapang dadaan kita dalam menerima hal-hal yang mungkin tidak
sesuai dengan ekspektasi kita, misalnya ketidak terimaan orang-orang terhadap
kita itu. Lalu serahkan semuanya kepada Allah dan ikhlas terhadap apa yang
menimpa kita. Tanamkan juga dalam diri kita bahwa orang lain beranggapan
seperti itu pada dasarnya memang dilatar belakangi dengan ketidak tahuan,
adanya stigmatis yang sudah eksis sejak ratusan tahun lalu, atau kurangnya
pemahaman tentang urgensi berpendidikan bagi muslimah. Sehingga fungsi kita
setelah itu memberikan kecerdasan dan penjelasan yang baik dengan penuh
kesabaran dan kesungguhan.
3. Sering terdengar kalau perempuan banyak tidak bolehnya. Seperti tidak boleh
tampil di depan banyak orang karena takut jadi fitnah untuk laki-laki atau aurat
dan lain sebagainya. Pernyataan ini terkadang membuat bingung kita sebagai
perempuan harus berkarya sampai kemana batasannya, karena terkadang menjadi
takut juga.
Jawab:
Sebelumnya saya sepakat bahwa memang perempuan itu bisa menjadi fitnah.
Tapi ini bukan berarti perempuan adalah racun dunia. Ini bermaksud bahwa
perempuan itu memang sangat diperhatikan, istimewa, dan central. Bicara soal
perempuan banyak tidak bolehnya, ini stigmatis yang hadir dari perspektif-
perspektif masyarakat sosial. Yang terpenting dari perempuan disini supaya tidak
menjadi fitnah dan tetap terjaga itu dilihat dari akhlaqnya. Perempuan itu sosok
yang penyayang juga ramah. Dalam konsep penyayang dan ramah ini kita tidak
boleh berlebihan. Kita harus kontrol terhadap diri sendiri. Kita juga harus punya
manajemen hidup, punya rasa malu, dan menjaga harga diri. Seperti halnya saya
tidak masalah melakukan apapun, asal tidak bertolak belakang dengan syariat
dan akidah yang sudah ditentukan, misalnya perempuan harus memakai jilbab
maka gunakanlah jilbab. Yang terpenting disini juga kita punya roll model atau
contoh. Jadi disini kita harus bisa menimbang dan mengendalikan diri. Jangan
takut untuk melakukan kebaikan apapun selama tidak menyalahi syari’at dan
tidak ada dalil yang sangat mengharamkan hal itu.
4. Bagaimana seharusnya kita sebagai muslimah memandang argumen tentang
wanita sebagai ujian bagi laki-laki?
Jawab:
Menurut saya perempuan itu bukan hanya menjadi ujian bagi laki-laki, tapi
masing-masing dari kita adalah ujian bagi saudara kita sendiri. Misalnya saya
menjadi ujian bagi teman dan sebaliknya. Ujian ini berarti apakah saya akan
mengajak teman-teman kepada kebaikan atau keburukan. Maka ketika ada
argumen bahwa perempuan adalah ujian bagi laki-laki, mungkin maksudnya itu
adalah bahwa memang kelemahan laki-laki itu ada yang bilang harta, tahta, dan
wanita. Makanya di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa hadiahnya adalah
bidadari. Karena laki-laki itu memang fitrahnya diciptakan sevisual itu dan tipe
yang tidak mudah mengendalikan dirinya ketika dihadapan perempuan, sehingga
diharuskan menundukan pandangan. Fungsi kita disini adalah harus menutup
aurat. Berkaitan dengan pandangan ini, maka kita harus menyikapinya dengan
positif. Solusinya adalah perempuan menegakkan dan menjalankan syari’at Islam
seperti menutup aurat, berkasih sayang pada sesama, dan membantu saudara-
saudara yang perlu bantuan.
5. Terkadang kita belum bisa fokus untuk menjadi monotasking, bagaimana
tipsnya?
Jawab:
Terkait monotasking atau multitasking kita tidak usah terlalu memikirkan jauh,
karena sejatinya perempuan memang diciptakan untuk bisa multiperan.
Perempuan bisa menjadi seorang ibu, istri, wanita karir, dan sebagainya. Tapi
untuk bisa monotasking ini kaitannya dengan apa yang mau kita hasilkan atau
karyakan. Langkah awal kita bisa list targetan kita kemudian klasifikasikan
berdasarkan jangka pendek, menengah, dan panjang. Setelah itu buat timeline
dan mulailah dari targetan jangka pendek. Jika datang godaan berupa ide baru,
kembali lagi kita luruskan niat dan cari partner yang bisa mengingatkan jika kita
berbelok untuk bisa fokus menyelesaikan target terdekat. Ide baru itu bisa dicatat
dahulu dan sikapi dengan positif lalu coba untuk konsisten.

“DUNIA BOLEH SAJA MEMAKSAKAN DIRI UNTUK HANYA DIAM DI


BALIK DINDING. TAPI ADA ALLAH YANG MELANGITKAN KARYA ITU
SEHINGGA PEMIKIRAN MENJADI MEMBUMI DAN JAMINAN
KEBAIKAN MENGALIR DERAS DARI SETIAP CELAH PIKIR”
(Teh Siti Bunga Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai