Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A      Latar Belakang Masalah


Setiap muslimah memiliki peran yang sangat besar dalam membina
kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara..Islam begitu besar memberi
perhatian pada kedudukan wanita,karena berbagai kelebihan dan keistimewaan yang
dimiliki nya dalam rangka mencetak, membina, dan membimbing generasi-generasi
yang unggul guna mewujudkan keadaan lingkungan masyarakat yang islami.
Mengingat begitu pentingnya kedudukan wanita muslimah dalam kancah
kehidupan beragama dan bermasyarakat maka sudah selayaknya untuk lebih
mewaspadai dan berintrospeksi dalam setiap langkahnya. Dalam membangun umat
tidak begitu saja melepaskan peranan seorang wanita. Oleh karena itu agar
kemuliaan umat hadir secara utuh, maka penataan pada masing-masing wanita harus
ditegakkan.
Didalam keluarga wanita sebagai seorang ibu sangat berperan penting dalam
merawat,mendidik anak serta mewujudkan Baiti jannati. Sepenting apapun peran
wanita di luar rumah ia tetap harus memprioritaskan keselamatan dan kebahagiaan
keluarga. Bukankah Allah memerintahkan kita untuk menjaga diri dan keluarga
terlebih dahulu sebelum kerabat dan lingkungan ? (QS. At-Tahrim : 6). Ini
dikarenakan, benteng terakhir bagi tegaknya system Islam dan sosial terletak pada
pribadi dan keluarga muslim shalih.
Seorang muslimah yang memelihara komitmennya dengan akhlak islam dan
aturan syariah akan diterima, disukai dan dihormati lingkungannya. Apabila ada
muslimah yang tidak bisa bergaul, kuper, bahkan dibenci di lingkungannya, karena
sikapnya yang tidak simpati dan karakteristik yang buruk, berarti ia telah
mengabaikan sebagian dari etika pergaulan islam sebab kesopanan,keramahan, dan
sikap simpatik merupakan bagian dari akhlak mu’amalah Islam.

1
B       Alasan Penulisan Masalah
Penulis mengangkat topik tentang Akhlak Wanita Dalam Islam dalam karya
tulis ini adalah :
1.      Etika wanita dalam islam merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam
rangka menjalankan aktivitas pergaulan baik di luar rumah maupun di dalam
rumah.
2.      Masih banyak sikap dan prilaku wanita yang tidak sesuai dengan yang
disyariatkan oleh agama Islam dan yang dicontohkan oleh istri-istri Nabi
Muhammad SAW yang patut ditiru dalam prilaku kehidupan.

C      Penjelasan Istilah Dalam Judul


a.       Akhlak adalah
b.      Wanita adalah
c.       Islam adalah

D      Tujuan Penelitian


1.      Untuk mengetahui etika wanita dalam Islam
2.      Untuk mengetahui problematika muslimah dalam kehidupan bermasyarakat
3.      Untuk mengetahui Kedok Para Penyeru Emansipasi

E       Sistematika Penulisan


Karya tulis ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
A      Latar Belakang Masalah
B       Alasan Pemilihan Masalah
C       Penjelasan Istilah Dalam Judul
D      Tujuan Penelitian
E       Sistematika Penulisan
F        Rumusan dan Pembatasan Masalah
G      Metode dan Teknik Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A      Pengertian Akhlak Wanita Dalam Islam

2
B       Problematika Muslimah Dalam Bekerja
C       Kondisi Masyarakat Muslim Sekarang Ini
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A      Kesimpulan
B       Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

F       Rumusan dan Pembatasan Masalah


Untuk mempermudah pembahasan masalah yang akan diteliti dirumuskan
sebagai berikut :
1.      Bagaimana akhlak wanita dalam Islam
2.      Bagaimana Problematika muslimah dalam bekerja
3.      Bagaimana Kondisi Masyarakat Muslim Sekarang Ini

G      Metode dan Teknik Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan
menggunakan Metode Deskriptif sebagai berikut :
“Metode Deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.
Metode Deskriptif merupakan istilah penyelidikan yang menuturkan, menganalisa
dan mengklasifikasikan.”

3
BAB II
PEMBAHASAN

A    Akhlak Wanita Dalam Islam


Kaum wanita tak diragukan lagi memiliki kedudukan khusus dalam tatanan
masyarakat Islam. Kedudukan itu amat mulia tidak mengurangi hak-hak mereka juga
tidak menjadikan nilai kemanusiaannya rapuh.
Wanita muslimah di tengah masyarakatnya ditempatkan dalam posisi yang
amat mulia. Islam memandang wanita lewat kesadaran terhadap tabi’atnya, hakekat,
risalahnya serta pemahaman terhadap konsekwensi logis dari sepesial kodrat yg
dianugerahkan Allah Ta’ala kepadanya.
Karena itu wanita dalam masyarakat Islam memiliki peranan yang sangat
penting tetapi sesuai dengan bingkai yang telah digariskan oleh Islam. Dalam kata
lain peranan itu tidak bertentangan dengan kodratnya sebagai wanita yang dalam
susunan biologis dan nilai-nilai kejiwaannya berbeda dengan laki-laki.
Jika tanpa memandang sisi tersebut tentu tidak akan tampak perbedaan
mencolok yg ada antara pria dengan wanita. Dan dengan demikian wanita serta merta
kehilangan kodrat kewanitaannya. Pada tingkat selanjutnya wanita tak lagi
menempati kedudukan khusus dan mulia dipandang dari sisi kodratnya. Sebaliknya
nilai-nilai kewanitaannya akan dicibir dan dihinakan. Bahkan banyak yg malah
dieksploitir laki-laki tak jarang pula yang dengan sukarela melakukannya sendiri
melalui pemanfaatan susunan biologisnya yang membakar nafsu.
Memuliakan wanita secara hakiki hanyalah dengan mengembangkan
potensinya sesuai dengan kodrat kewanitaannya. Jika tidak maka ukuran itu akan
menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat. Jangan heran jika nanti kekuasaan
berada di tangan kaum hawa atau mereka menolak utk mengandung menyusui
anaknya sendiri sebagai bentuk pertunjukan kejantanan kepada sang suami. Serta
akan menjadi wajar pula seperti saat ini banyak kita temui jika laki-laki hanya
menjadi penunggu rumah mengatur dan membersihkannya serta menyediakan
makanan sambil menunggu isterinya pulang kerja.

4
Kenyataan di atas akan semakin membudaya jika masyarakat membiarkan
wanita tanpa kendali berbuat sekehendaknya sesuai dengan panggilan hawa nafsu.
Sehingga kodrat kewanitaannya tidak lagi membatasi. Ketentuan-ketentuan syariat
yang memposisikannya dalam kedudukan mulia dan terhormat juga tidak menjadi
norma yang ditaati.

B    Problematika Muslimah Dalam Bekerja


Muslimah bekerja tak lagi menjadi pandangan asing dalam masyarakat.
Namun, dinamika dunia kerja masih kerap memunculkan berbagai problema bagi
muslimah.

1.      Peran Publik atau Dosmetik


Muslimah merupakan mitra pria dalam memakmurkan bumi dan
menegakan syariat dan diminta untuk bekerja sama dalam mencari kebaikan
dunia dan akhirat. (QS. At-Taubah : 71). Nabi SAW malah memposisikan wanita
sebagai saudara kandung, wanita dan pria logisnya harus berinteraksi secara
positif, saling melindungi, saling menyayangi, dan saling menolong.
Konsekuensinya, wanita harus turut berperan menghasilkan amal-amal
shaleh dalam berbagai bidang kehidupan secara serius. Apakah lewat peran-peran
domestic (dalm rumah), maupun peran-peran public.
Syariat Allah tidak menghalangi wanita beraktifitas di luar rumah.
Potensi dan hak kaum wanita pun tidak terbatas pada lingkungan domestik di
rumah .
Karenanya, bertemunya wanita dengan laki-laki atau sebaliknya untuk
berbicara, bertukar pikira, atau kejasama dalam mengerjakan suatu pekerjaan
tidak menjadi masalah sepanjang kedua belah pihak tetap memperhatikan
ketentuan syariah.

2.      Jika Terpaksa ke Luar Kota


Demikian menjaga kehormatan dan citra muslimah menghindari fitnah
dan memelihara hak keluarga, Islam melarang muslimah melakukan perjalanan
jauh dan menginap di luar rumah tanpa mahramnya.

5
Karena itu menjadi kewajiban manajemen lembaga, organisasi atau
perusahaan menciptakan sistem dan prosedur kerja yang mendukung prinsip tsb.
Namun dalam berbagai keterbatasan dan darurat kerja yang di tolerir oleh
agama, dapat saja diberikan keringanan (rukhsah) dengan syarat harus dapat
meminimalisasi dampak negatifnya. Berikut ini beberapa hal yang harus
diperhatikan muslimah saat menginap di luar rumah :
a)      Meminta izin keluarga.
b)      Mencari teman untuk bepergian.
c)      Ada jaminan keamanan dan terhindar dari situasi yang dapat menimbulkan
fitnah selama perjalanan.
d)     Mengenai kamar penginapan harus dipisah meskipun sesama wanita (tidak
dalam satu selimut). Bila terdapat laki-laki dalam rombongan, akan lebih
aman dari fitnah bila penginapannya dipisah.
e)      Pertemuan antar lawan jenis hanya boleh dilakukan pada lobi. Ruang tamu,
penginapan/ruang pertemuan umum dan tidak boleh menerima tamu di
kamar.

3.      Batas Waktu Aktivitas di luar rumah


“Beberapa lama sebenarnya seorang wanita diperbolehkan berada diluar
rumah? Apakah saya boleh berada diluar rumah sepanjang hari kalau aktivitas
saya menuntut demikian?”. Inilah pertanyaan yang selalu ada dibenak para
pekerja.
Dalam islam tidak ada batasan secara spesifik beberapa lama wanita
diperbolehkan keluar rumah dalam sehari. Semuanya dikembalikan kepada
kebutuhannya sendiri dalam melaksanakan tugas yang diperbolehkan syariah.
Sebab, islam tidak ingin memenjarakan kaum wanita dirumah,
membatasi kebebasannya dan mempersulit ruang geraknya. Sepanjang aktivitas
luar rumahnya itu diperlukan untuk kepentingan diri, keluarga, agama, dan
masyarakat dan tidak mengorbankan hak-hak yang lain. (QS Al-Hajj : 78).
Pembahasan dan pelarangan sama halnya dengan pengharaman sesuatu
yang memiliki tanggung jawab hokum tersendiri. Padahal menurut Nabi SAW :

6
“orang yang mengharamkan yang halal sama dengan (dosa dan tanggung jawab
hukumnya) orang yang menghalalkan yang haram”. (HR.Thabrani).
Kitab hadist shahih Al-Bukhari banyak menguraikan dan menjelaskan
peran dan kiprah wanita di luar rumah tanpa menjelaskan batasan waktu tertentu.
Hal ini menunjukan bahwa hukum asal beraktivitas di luar rumah bagi wanita
adalah diperbolehkan sepanjang ada keperluan.
Namun, muslimah tetap harus mempertimbangkan waktu yang
dipergunakannya di luar rumah dengan baik dan memperhatikan aspek keamanan
diri. Bagi yang sudah berkeluarga, terutama suami, agar setiap aktivitas dan
waktunya tidak menimbulkan kesalah pahaman.
Bila poin-poin sederhana diatas menjadi acuan setiap muslimah,
insyaallah langkah amal shalehnya akan menjadi berkah.

C    Kondisi Masyarakat Muslimah Sekarang Ini


Masyarakat muslimah saat ini telah berada di bibir jurang dari kenyataan
yang menyakitkan. Penyeru- penyeru pembebasan wanita tentu telah gembira
melihat fenonena umum di tengah masyarakat muslimah. Wanita bekerja di luar
rumah pakaian yg tidak menutup aurat dan hancurnya akhlak serta nilai-nilai Islam.
dan memang itulah tujuan yg mereka canangkan. Dengan kenyataaan tersebut serta
merta masyarakat muslim menjadi masyarakat yg terhina terbelakang dan senantiasa
ketinggalan dalam segala bidang kehidupan.
Contoh-contoh kehidupan budaya barat lebih dilirik dan ditiru dibandingkan
dengan budaya yang islami. Mereka menyebut bahwa islam itu ngolot, terbelakang,
dan tidak modern, sehingga lebih membanggakan kehidupan budaya barat yang biasa
dilakukan oleh orang-orang kafir.

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis sampaikan beberapa simpulan
sebagai berikut :
1.      Meluruskan niat agar selalu ikhlas dan menjaga pandangan serta pendengaran
dari kemaksiatan
2.      Mematuhi etika berbicara dan menggunakan pakaian/perhiasan yang menutup
aurat, tidak transparan, serta tidak memperlihatkan lekukan tubuh
3.      Menjalankan aktivitas di luar rumah sebatas keperluan yang penting serta
menghindari perkataan dan perbuatan sia-sia apalagi menjurus pada dosa.
4.      Hindari pandang memandang yang tidak diperlukan dan hindari sentuhan fisik
secara umum tanpa kebutuhan yang ditolelir syari’ah yang aman dari fitnah.
5.      Tidak bercampur baur secara bebas, hindari suasana khalwah (berduaan) yang
dapat menimbulkan fitnah
6.      Frekuensi dan intensitas pertemuan harus disesuaikan dengan kebutuhan.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis sampaikan beberapa
saran/rekomendasi sebagai berikut:
1.      Kepada para wanita dalam beraktivitas hendaknya mengacu tata cara yang telah
dijelaskan dalam Al-Quran dan Al-Hadist.
2.      Kepada para wanita agar mematuhi etika dalam berbicara dan bersikap agar tidak
menimbulkan keburukan atau fitnah.
3.      Kepada para wanita agar menggunakan pakaian yang menutup aurat dan tidak
memperlihatkan lekukan tubuh yang mengundang perhatian laki-laki..
4.      Kepada laki-laki maupun wanita dalam bergaul agar menjaga etika dan identitas
keimanannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://blog.re.or.id/peranan-wanita-dalam-islam.htm
Azis, Abdul, (1997). Wahai Muslimah Selamatkan Akhlakmu. Solo : Pustaka
Amanah

9
KARYA TULIS ILMIAH

AKHLAK WANITA DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

Nama : ROSMAWATI BR PURBA, S.Ag


NIP : 19631121 198703 2 002
Pangkat / Gol. : PEMBINA / IV-A
Jabatan : PENYULUH AGAMA ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLK IINDONESIA


KANTOR KABUPTEN KARO
TAHUN 2019

10
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim.
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti RPL.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis yang mengambil
judul “AKHLAK WANITA DALAM ISLAM” ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan pengetahuan penulis yang terbatas. Untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritikan dari para pembaca yang kiranya dapat membangun.
Dengan terselesaikannya karya tulis ini, penulis ingin menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan
moril dan moral bagi penulis. Semoga Allah SWT senantiasa mencatat amal baik
mereka.
Akhir kata semoga karya tulis ini bermanfaat dan menjadi setitik sumbangan
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Kabanjahe, September 2019

Penulis,

Rosmawati Br Purba, S.Ag


 

11
i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Alasan Penulisan Masalah .............................................. 2
C. Penjelasan Istilah dalam Judul ........................................ 2
D. Tujuan Penulisan ............................................................ 2
E. Sistematika Penulisan ..................................................... 2
F. Rumusan dan Pembatasan Masalah ................................ 3
G. Metode dan Teknik Penulisan ........................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 4


A. Akhlak Wanita Dalam Islam .......................................... 4
B. Problematika Muslimah dalam Bekerja .......................... 5
1. Peran Publik atau Domestik .................................... 5
2. Jika Terpaksa ke Luar Kota ..................................... 5
3. Batas Waktu Aktivitas di Luar Rumah .................... 6
C. Kondisi Masyarakat Muslimah Sekarang ....................... 7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 8


A. Kesimpulan ..................................................................... 8
B. Saran ............................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9

ii
12
MOTO
“ Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
Selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang.”
( Q.S. Al Baqoroh : 32 )

Ku persembahkan Untuk :
Ayahanda dan ibunda tercinta serta
Teman-temanku yang kusayangi

13
iii

Anda mungkin juga menyukai