Anda di halaman 1dari 3

Billy Arthur

XI IPS 1/06

Limbah Cemari Lingkungan, Aktivitas Pabrik Tekstil Dihentikan


Warga

Aktivitas perusahaan tekstil PT Mahatex di wilayah Desa/Kecamatan Badas, Kabupaten


Kediri, Jawa Timur dihentikan paksa warga setempat. Pasalnya limbah cair dari pengolahan
tekstil, asap, debu, dan suara bising, dianggap telah mencemari lingkungan.

"Kami menuntut aktivitas dihentikan selama pembenahan instalasi pengolah air limbah
(Ipal)," kata Khudlori, juru bicara warga yang tergabung dalam Gerakan Sikat Pengotor
Lingkungan (Gaspol) kepada SINDOnews, Sabtu (24/11/2018).

PT Mahatex merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, yakni


memproduksi kain batik. Baru dua bulan beroperasi, tandon pengolahan limbah cair
mengalami kebocoran. Tidak hanya sekedar merembes, limbah berbahaya itu juga mengalir
ke selokan dan meresap. Kondisi itu diperparah pencemaran asap, debu dan suara bising
mesin tekstil. Tidak tahan hidup dalam situasi berbahaya, puluhan warga mendatangi kantor
PT Mahatex. "Pencemaran itu sendiri (limbah cair) sudah berlangsung 45 hari," kata
Khudlori.

Warga sempat memberi kesempatan pihak pabrik untuk berbenah. Namun, hasilnya tidak
maksimal. Kebocoran bak penampungan limbah cair kembali terjadi. Karenanya, selama
pembenahan yang kedua kali berlangsung, Khudlori meminta pihak pabrik menghentikan
operasionalnya. "Kami juga minta masalah debu, asap dan bising mesin juga ikut dibenahi,"
katanya.

Terkait hasil uji laboratorium limbah cair PT Mahatex, kabarnya sudah keluar. Namun sejauh
ini warga belum juga menerima salinannya. Dalam hal ini Khudlori juga menegaskan,
pihaknya (Gaspol) tidak menuntut perusahaan ditutup permanen. Warga hanya meminta
perusahaan membenahi keteledoran yang terjadi. Sebab sesuai UU No 32 Tahun 2009 dan
UU No 74 Tahun 2001 disebutkan setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3
(limbah racun) wajib mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup.
ke dalam air tanah.

"Kita tidak menuntut penutupan pabrik. Hanya membenahi penyebab terjadinya


pencemaran," ujar Khudlori.

Dalam pertemuan itu pihak perusahaan PT Mahatex diwakili Indah Wahyu bagian HRD.
Intinya perusahaan bersedia melakukan pembenahan seperti tuntutan warga. Hanya
pelaksanaan pembenahan IPAL akan dimulai 5 Desember 2018 mendatang. Selama
pembenahan berjalan, pabrik akan menghentikan operasional dan meliburkan karyawan.
Tanggapan saya : Semesti dan sudah sepatutnya kita menjaga alam. Menurut saya tindakan
warga sudah bagus dengan memberi peringatan kepada pabrik untuk berbenah, tetapi kurang
maksimal pembenahan dari pabrik itu. Semesti nya juga pihak pabrik harus berbenah agar
limbah-limbah dari pabrik itu sendiri tidak merugikan pihak lain seperti masyarakat.

Refleksi : Alam sudah menyediakan berbagai kebutuhan kita. Maka sudah sepatutnya kita
sebagai manusia harus menjaga alam dan merawatnya. Pihak pabrik juga harus mempunyai
solusi jika merugikan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai